NovelToon NovelToon
Hasrat Terlarang Istri Yang Diceraikan

Hasrat Terlarang Istri Yang Diceraikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / One Night Stand / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dark Vanilla

"perceraian ini hanya sementara Eve?" itulah yang Mason Zanella katakan padanya untuk menjaga nama baiknya demi mencalonkan diri sebagai gubernur untuk negara bagian Penssylvania.

Everly yang memiliki ayah seorang pembunuh dan Ibu seorang pecandu obat terlarang tidak punya pilihan lain selain menyetujui ide itu.

Untuk kedua kalinya ia kembali berkorban dalam pernikahannya. Namun ditengah perpisahan sementara itu, hadir seorang pemuda yang lebih muda 7 tahun darinya bernama Christopher J.V yang mengejar dan terang-terangan menyukainya sejak cinta satu malam terjadi di antara mereka. Bahkan meski pemuda itu mengetahui Everly adalah istri orang dia tetap mengejarnya, menggodanya hingga keduanya jatuh di dalam hubungan yang lebih intim, saling mengobati kesakitannya tanpa tahu bahwa rahasia masing-masing dari mereka semakin terkuak ke permukaan. Everly mencintai Chris namun Mason adalah rumah pertama baginya. Apakah Everly akan kembali pada Mason? atau lebih memilih Christopher

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dark Vanilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak masuk akal

"Aku rasa ini bukan ide bagus," ujar Everly. Matanya menyapu pemandangan di depannya, dengan penuh keraguan. Suara dentuman musik yang memekakkan telinga berpadu dengan kerlip lampu neon yang memantul di dinding ruangan remang-remang. Di lantai dansa, orang-orang bergerak dengan liar, tubuh mereka meliuk-liuk mengikuti irama yang menghentak. Di atas panggung, seorang DJ tampak melompat-lompat penuh semangat, seolah mengalirkan energi yang menguasai seluruh ruangan.

“Oh, come on, Eve. Berhentilah memikirkan Mason untuk saat ini, nikmati waktumu, ini pelepasan stres yang terbaik, kau tau?” pekik Anaya yang suaranya hampir tertelan riuh musik.

“No, aku pikir aku pulang saja.” Everly kikuk, ingin melarikan diri dari tempat itu. Namun Anaya menahannya.

“Where do you think you’re going? Eve, kau bilang pada kami kau ingin di hibur. Dan ini cara terbaik untuk menghibur diri.”

Everly menggeleng. “Mason akan membunuhku.”

“Fuck Mason. Kau bahkan akan diceraikan. Jika dia memang peduli padamu dia tidak akan mengatakan itu sejak awal.” Rosemary, si teman paling mungil di antara mereka menamparnya dengan kata-kata.

“Rose, itu hanya pura-pura,” cicit Eve masih membela.

“Eve, sadarlah. Cinta itu tidak bersyarat, kalau bersyarat namanya lamaran kerja.” celetuk Rosemary garing, membuat Everly dan Anaya memutar bola mata mereka. 

“Setelah menikah selama 11 tahun, apa kau tidak rindu masa-masa ini?” kali ini Anaya bertanya dengan wajah serius. Mereka sudah saling mengenal sejak di bangku High School. Menghabiskan waktu dengan pesta yang atau sekedar kongko-kongko bersama. Namun semenjak Mason datang, Everly berubah.

“Y-ya …. se-sedikit.” Everly mengakuinya. 

“Satu malam saja, jadilah dirimu sendiri. Anggap saja kau bukan Everly Zanela, bukan istri siapa-siapa, bukan ibu siapa-siapa.” 

“Dan lagi kau akan menyia-nyiakan dandananmu ini, Eve. look at you! Kau bahkan terlihat lebih muda tidak seperti istri yang tertekan.” 

Everly menjitak kepala Rosemary. Eve akui malam ini pakaiannya memang seksi. Bra hitam berenda dilapisi kaus hitam dengan bahan seperti stocking tipis di padu rok hitam pendek model high waist menampakan kaki jenjangnya dengan luwes. Pakaian yang akan membuat jantung Mason copot jika melihatnya seperti ini. Thanks to Rosemary yang memilihkannya outfit yang sebenarnya sangat tak nyaman ini. 

“Pokoknya untuk malam ini kau bukan Everly Zanela, kau  Everly Collins yang single and free, kau paham!” Anaya berteriak di depan wajahnya. Menyodorkan minuman di tangan Everly.

“Who the hell are you?”

“Everly.”

“What? We can't hear you?!” Rosemary menjerit sekali lagi diikuti anggukan semangat Anaya.

“EVERLY FUCKING COLLINS!” Teriak Everly semangat sambil mengangkat tinggi-tinggi gelasnya, lalu meneguk alkohol itu dalam satu tarikan napas, lantas turun ke lantai dansa. Melupakan dunianya yang mulai berantakan oleh suami italia-nya yang tampan dan bersahaja, namun menyakitinya.

Untuk pertama kalinya selama menjadi istri seseorang, ia turun ke lantai dansa. Menjadi dirinya sendiri. Seperti kembali ke setumpuk kecil masa remajanya yang menyenangkan di luar kekacauan keluarganya. Dimana Mason mengambil bagian dalam kenangan indah itu.

Mason menariknya dari berbagai penderitaan dan trauma yang diciptakan sang ibu. Membawanya keluar dari neraka kecilnya bak pahlawan dengan kelembutan dan pengertiannya. Membuatnya— yang sejak kecil kehilangan sosok ayah—untuk pertama kali merasa dicintai sepenuh hati.

Dirinya yang penuh keputusasaan untuk meneruskan hidup, dibuat kembali merasakan gairah ketika sosok itu menawarkan cinta dan perlindungan untuknya, hingga disaat ia mengalami depresi ketika sang ibu menolak untuk melanjutkan pendidikan yang Everly dambakan, Mason datang menawari pernikahan.

Malam itu di club semuanya berjalan dengan menyenangkan. Minum, berbincang dan berdansa dengan teman-temanya cukup membuat tekanan yang disebabkan Mason agak mengendur, hingga semuanya jadi tak terkendali sesaat setelah Eve membuka mata dan mendapati seorang lelaki asing, telanjang, terlelap di sisinya.

Everly merasakan kepalanya seperti dihantam palu gada ketika secara reflek mendudukan dirinya di ranjang.

“Ouh… fuck, kepalaku.” Ringis Everly mengurut kepalanya perlahan. Efek alkohol semalam tampaknya sangat brutal.

Everly memalingkan wajah pada pria yang terlelap di sampingnya. 

“Kau gila, Everly," ringis wanita itu. seketika penyesalan mengerubunginya. Tidak seharusnya ia mengikuti kata-kata teman-temannya semalam. 

Dia benar-benar tidak ingat apa yang terjadi padanya dan pria di sisinya ini semalam. Tetapi ketika ia menemukan dirinya tidak mengenakan apapun, Everly sudah menebak apa yang telah terjadi. 

“Fuck! gila. ini gila! Oh my god!” maki Eve dengan suara tertahan. Tidak hanya memaki diri sendiri, Eve merasa harus memaki dua temannya juga yang membiarkan dirinya dibawa oleh laki-laki yang entah siapa.

Jika dilihat dari sela hordeng, matahari sepertinya baru akan terbangun. Jadi, Everly segera beranjak dari ranjangnya dengan sangat perlahan. Memeriksa ruangan untuk mencari barang-barangnya dan bajunya. 

“Dimana bajuku?” Eve panik ketika tidak menemukannya dimanapun. Namun, ketika ia membuka pintu kamar mandi ia lega melihat atasan dan roknya tergantung di tempat itu. 

“Sial…Aku tidak bisa pulang hanya dengan Ini.” Everly memandangi bra berenda hitam dan seonggok kain tipis yang telah robek sana-sini.

"apa yang sebenarnya kulakukan semalam?" ringis Everly dalam hati.

Kini hanya tersisa Bra hitam yang layak untuk dipakai, Jika Mason melihat dirinya memakai ini sudah pasti pria itu akan membunuhnya. Jadi, Everly segera menyambar mantel hitam  yang ada di sofa yang tentu saja bukan miliknya.

“Aku akan mengembalikannya kapan-kapan,” gumam Everly kepada pria yang masih tertidur. Pria yang ternyata memiliki fitur maskulin, perut kencang terlatih, dan rambut hitam gondrong, serta tato yang memenuhi tangan hingga jemari lentiknya. Setidaknya pasangan ONS nya tampan juga. 

Setelah memastikan penampilannya rapi, Everly keluar dari kamar itu dengan mengendap-ngendap meninggalkan pria di ranjang yang masih terlelap. Sama sekali tidak mau berdebat dengan orang itu. Menghindari drama aneh-aneh.

...(***)...

“Kau kemana saja?” Mata olive sang suami menyambutnya dengan tajam sesaat setelah pintu rumah terbuka. Wajah khas orang Italia itu berkerut muram pada Everly.

“Pesta Anaya. Aku sudah memberitahu padamu sebelumnya, kan.”

sebenarnya tidak, Anaya tidak pernah mengadakan pesta apapun. Ia hanya melarikan diri dari rasa sakit luar biasa yang diciptakan suaminya satu hari yang lalu. setelah mulut lancang pria itu mengutarakan niatnya dengan surat pengajuan cerai tanpa berdiskusi dengannya terlebih dahulu. Sial, melihatnya lagi pagi ini membuat mood Everly kembali memburuk. 

“Kau tidak bilang akan menginap?!” 

“Ada beberapa hal terjadi, makanya aku menginap.”

“Lalu mengapa kau menonaktifkan ponselmu?” Mason menatapnya penuh selidik. Selama menikah wanita itu tidak pernah tidak meminta izinnya atau keluar tidak seizin darinya.

“Bisakah aku masuk terlebih dahulu baru bicara?” tukas Everly dingin. Sama sekali menolak peduli reaksi pria di hadapannya. Mason mengeratkan rahang. Ketika netra biru wanita itu membalasnya tanpa gentar, dan Mason tidak suka itu, wanita ini biasanya begitu patuh padanya. Selalu menatapnya penuh cinta. Tidak ada pilihan lain, pria itu sedikit menggeser tubuhnya agar Everly dapat masuk ke dalam rumah.

“Mommy!”suara gadis kecil yang baru saja keluar dari ruang makan menyambut Everly. Gadis yang memiliki fitur Mason yang sempurna, tersenyum cerah padanya, senyum yang membuat Everly semakin menghargai hidup sejak gadis itu lahir.

“Hi sweetheart, i’m sorry i —

“Stop Lilly! Ibumu habis minum-minum dan dia … bau.” baru saja Everly merentangkan tangan, suara sang suami menginterupsi.

Eve mengendus dirinya sendiri, dan apa yang Mason bilang benar. Saat ini ia berbau seperti muntah. 

“Lanjutkan sarapanmu, Lilly Anne !” Titah Mason pada anaknya.

Eve mengelus kepala anak itu. Sambil tersenyum lembut ia berkata, “Ayahmu benar Lilly, ibu akan mandi dengan cepat, lalu bergabung denganmu, hmm?” dan si kecil Lilly Anne hanya bisa menggembungkan pipinya sebal  lalu kembali ke meja makan.

Everly berbalik melewati Mason yang berdiri di belakangnya begitu saja. Mengabaikan pria itu, lantas Menaiki tangga menuju lantai dua. 

“Eve, kau belum jawab pertanyaanku.” Pria itu ternyata belum selesai dengannya. Mengejarnya sampai ke kamar.

“Eve kenapa kau matikan ponselmu?” Tanyanya lagi, dan mulai menyebalkan di telinga Everly. Dia tidak ingin membahas apapun saat ini.

“Karena aku butuh waktu untuk sendiri, puas?!” katanya berbalik pada Mason.

“Tapi tidak harus mematikan ponsel juga, kan? Lilly mencarimu dari semalam dan aku khawatir.”

Urat di kepala Everly mulai menegang. “Jadi, kau mau aku diam disini, menangis sendirian, menelan semua kata-katamu dan menerimanya dengan patuh?” suara Everly mulai meninggi.

“Maksudku...kenapa kau harus sampai bersikap seperti itu? Kenapa harus menangis? Kan sudah kubilang ini hanya pura-pura.”

Everly nyaris tidak percaya melihat pria itu berkata seolah itu bukanlah hal besar yang harus dipermasalahkan. 

“Oh, Jadi menurutmu aku harus tertawa senang dan berterima kasih padamu atas ide gila yang tidak masuk akal seperti itu?! Tidak sekalian kau menuntut penghargaan sebagai suami dengan langkah penyelesaian terbaik di dunia?”

Everly membanting pintu kamar mandi di depan wajah Mason. Pria itu mengurut pangkal hidungnya yang berdenyut. Bagaimana caranya membuat Everly mengerti bahwa opsi yang ia ambil itu hanya sementara terlebih ia tidak lagi punya cara lain yang lebih baik. 

Pria keturunan Italia-Amerika itu beralih duduk di ranjang, sambil berharap kalau-kalau kepala istrinya bisa mendingin setelah terkena air. Lalu pembicaraan mereka bisa dilanjutkan dengan lebih lembut.

Namun, setelah beberapa menit berlalu, wanita itu keluar masih dengan wajah kaku yang bahkan lebih muram dari pada wajah ngambeknya selama ini.

“Eve, kumohon, kali ini saja mengerti aku. Tentu saja aku tidak benar-benar ingin berpisah denganmu. Kau tau aku sangat mencintaimu, Everly.”

“Cinta apanya, faktanya kau meminta cerai, kan? Mason, beritahu aku wanita mana didunia ini yang akan tenang ketika suaminya secara tiba-tiba menceraikannya?!”

1
Agus Tina
Egois sekali Mason ....
Elvico Kitchen
ceritanya bagus,, suka sama alurnya
Vanilabutter
iya. makasih ya dukungannya. 🥰
Agus Tina
Thor sering2 up ya. Kutunggu .... vote untukmu. Ceritanya bagus ....
Agus Tina
Visualnya pas thor ...
Agus Tina
Awal yang bagus ... suka ...
Vanilabutter: terima kasih kak. terus baca ya /Smile/
total 1 replies
Dewi Rahmawati
ini menarik aku suka🥰
Vanilabutter: terima kasih kak, terus baca ya /Grin/
total 1 replies
Kovács Natália
Wow, luar biasa!
Nụ cười nhạt nhòa
Bagus banget alur ceritanya, tidak monoton dan bikin penasaran.
Mokey D.Luffy
Seru banget! 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!