NovelToon NovelToon
SAFFIYA

SAFFIYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Fey

SAFFIYA RAY & RAYAN ADITNYA. Kisah gadis cantik yang mengejar cinta pria duda tampan, yang merupakan dosennya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

*******

Jam menunjukan pukul sebelas malam, Saffiya menemani Naoki tidur dikamar tamu. sementara Rayan sedang duduk diruang tengah sibuk dengan pekerjaanya.

TIba tiba ponselnya berdering, di lihatnya Rendy yang menelpon. dengan cepat Rayan langsung mengangkatnya.

" Halo! " jawab Rayan singkat.

" Aku udah dijalan, bentar lagi sampai. " jawab Rendy yang ingin menjemput Naoki pulang.

" Oh ya udah, aku tungguin. " jawab Rayan.

Rendy melajukan mobilnya menuju kediaman Rayan, namun ditengah perjalanan. ia melihat sedang Meyra berdiri ditepi jalan, sambil mengotak atik mesin mobilnya.

Karena penasaran Rendy pun menepikan mobilnya, kemudian keluar menghampiri gadis itu.

" Ada apa mbak? " tanya Rendy pensaran.

" Oh mas Rendy! ini mas. tiba-tiba mobilnya mati, nggak tau kenapa. " jawab Meyra.

Rendy pun mulai membantunya untuk memeriksa keadaan mesin mobil gadis itu, sementara Meyra berdiri disampingnya sambil terus memperhatikan Rendy dengan tersenyum manis.

" Sepertinya businya yang bermasalah mbak, sebaiknya segera dibawa kebengkel saja. " ucap Rendy,.

" Haa.. adu gimana ini? " gumam Meyra bingung, karena jam sudah sangat larut terlebih lagi posisi bengkel sangat jauh dari tempat itu.

" Gini aja, saya coba hubungi mobil derek dulu agar mobil mbak bisa dibawa kebengkel. " ucap Rendy.

" Ya udah. " jawab Meyra setuju.

Rendy pun menuju mobilnya untuk mengambil ponsel dan segera menghubungi mobil derek.

Setelah selesai mereka pun menunggu beberapa menit sampai mobil itu datang, Rendy menemani Meyra sebentar karena cemas meninggalkanya sendirian.

Rendy terus diam karena merasa tidak enak hanya berdua saja dengan gadis itu, sementara Meyra terus saja tersenyum sambil sesekali melirik kearah pria itu.

" Astaga!, sadar Mey! apa yang kamu fikirkan, dia sudah punya istri. " batin Meyra yang mencoba untuk membuang jauh fikiranya buruknya itu.

Tidak berselang lama mobil derek pun datang, mereka langsung membawa mobil Meyra menuju bengkel.

Tidak lupa gadis itu mengeluarkan dua kopernya yang berada di dalam bagasi mobilnya.

" Mbak mau pulang kemana? " tanya Rendy.

" Keapartemen mas. " jawab Meyra.

" Gedung yang sama dengan Rayan? " tanya Rendy memastikan.

" Iya. " jawab Meyra mengangguk.

" Oh! kebetulan saya juga mau kesana, barengan aja. " tawar Rendy.

" Kalau mas nggak keberatan. " jawab Meyra.

" Nggak kok, yuk. " jawab Rendy.

Ia pun membawa koper Meyra, kemudian memasukkanya kedalam bagasi mobilnya.

Setelah selesai mereka pun melanjutkan perjalanan menuju apartemen Rayan.

Meyra terlihat merasa tidak nyaman pulang bersama Rendy, karena ia takut akan menjadi salah faham jika ada yang melihat mereka.

Sesampainya dikediaman Rayan, keduanya pun turun.

Rendy membantu Meyra membawa kedua kopernya masuk kedalam menuju unitnya.

" Mbak baru aja tiba ya? " tanya Rendy penasaran, karena melihat Meyra membawa dua koper yang cukup besar.

" Iya mas, saya baru aja mendarat sore tadi. " jawab Meyra.

Sesampainya di lantai enam, Meyra langsung segera pamit untuk masuk kedalam unitnya.

" Terima kasih mas, karena sudah menolong saya dan juga mengantakan saya pulang. " ucap Meyra.

" Sama sama mbak. " jawab Rendy.

" Ya udah, saya masuk dulu. " lanjut Meyra pamit.

" Iya. " jawab Rendy.

Dengan cepat gadis itu masuk kedalam, sementara Rendy menghubungi Rayan sejenak.

Tidak berselang lama, Rayan keluar begitu mendapat panggilan darnya.

" Maaf Yan, tadi ada masalah sedikit dijalan. " ucap Rendy tidak enak dengan sahabatnya itu.

" Nggak apa-apa santai aja, yuk masuk. " jawab Rayan yang tidak mempermasalahkannya.

Keduanya pun masuk kedalam, Rayan langsung mengajaknya menuju meja makan.

" Kita makan dulu, Saffiya udah masakin buat kamu. " ajak Rendy.

" Wah.. Yan, aku merasa jadi nggak enak dengan istri kamu. " ucap Rendy tidak enak.

" Nggak apa apa, yuk makan. " jawab Rayan.

Keduanya pun menikmati makan malam itu, sambil sesekali membahas progres restoran yang sebentar lagi akan selesai.

Beberapa menit kemudian, Rendy telah selesai menikmati makan malamnya.

" Aku langsung pulang aja, nggak enak sama istri kamu. " ucap Rendy berniat pamit.

" Udah.. tidur aja disini, pagi baru pulang. kasihan Naoki udah nyenyak tidurnya. " jawab Rayan.

" Tapi Yan,  aku nggak enak sama istri kamu. " jawab Rendy tidak enak.

" Udah nggak apa-apa santai aja, Naoki dikamar tamu kamu masuk aja. " ucap Rayan yang tidak mempermasalahkan hal itu.

" Benar nggak apa apa nih? " tanya Rendy sekali lagi.

" Iyaa.. nggak apa apa, lagian jarak rumah dari sini cukup jauh loh. kasihan Naoki kalau harus bangun lagi. " jawab Rayan.

" Ya udah deh, kalau gitu aku masuk dulu. thanks bro. " ucap Rendy.

" Iya, sama sama. " jawab Rayan.

Rendy pun masuk kedalam setelah berdebat beberapa saat dengan Rayan karena merasa tidak senak, sementara Rayan membersihkan peralatan yang mereka gunakan untuk makan, sebelum masuk menyusul istrinya kedalam kamar.

Seminggu berlalu, Rayan mulai disibukan dengan pekerjaanya sebagai seorang dosen. karena proses perkuliahan sudah di mulai lagi, sehingga ia harus bekerja lebih ektra mengingat sebentar lagi bisnis barunya bersama Rendy akan di buka.

Sehingga setiap pulang kerumah, ia masih sibuk dengan pekerjaanya lagi.

" Ray! mas berangkat. " pamit Rayan yang terlihat buru-buru.

" Bentar mas! " jawab Saffiya yang keluar dari dapur sambil sesuatu ditanganya.

" Apa ini? " tanya Rayan penasaran begitu Saffiya memberikannya sebuah tas kecil.

" Bekal buat mas, mm... maaf kalau urang enak. " jawab Saffiya.

Rayan pun tersenyum senang mendengarnya.

Sudah beberapa hari ini ia melihat Saffiya terus belajar memasak, walaupun rasanya masih belum begitu cocok di lidah Rayan, namun ia selalu menghabiskan semua yang di masak istrinya karena ingin menghargai kerja keras Saffiya.

" Terima kasih, mas pamit. " jawab Rayan kemudian yang langsung mencium pipi istrinya itu.

Seketika hal itu membuat Saffiya kaget lagi, karena Rayan selalu melakukanya dengan tiba tiba.

" E-em! hati-hati. " jawab Saffiya tersenyum malu.

Setelah Rayan berangkat, ia langsung membersihkan kamar tidur mereka sejenak.

Hari ini ada beberapa pekerjaan rumah yang harus ia kerjakan, walaupun sebelumnya Rayan sempat melarangnya, namun Saffiya tetap saja ingin melakukanya karena merasa bosan jika hanya berdiam diri saja.

Siang menjelang, setelah selesai bersih bersih. Saffiya tengah istirahat duduk dikamar sambil membaca buku.

Tiba-tiba ponselnya berdering, terlihat nama Rayan muncul dilayar ponselnya itu.

" Halo mas? " jawab Saffiya yang langsung mengangkatnya.

" Kamu sedang apa? " tanya Rayan yang sedang istirahat sambil menikmati bekalnya.

" Duduk aja, sambil baca buku. " jawab Saffiya.

" Mas mungkin akan pulang cepat hari ini, kamu mau nitip sesuatu? " tanya Rayan.

" Beneran boleh? " tanya Saffiya yang langsung terdengar senang.

" Boleh dong, mau nitip apa? " jawab Rayan sambil bertanya lagi.

" Mm... titip seblak boleh nggak mas? " tanya Saffiya, karena sudah lama ia tidak menikmati makanan kesukaanya itu.

Rayan langsung mengerutkan dahinya, begitu mendengar permintaan istrinya itu.

" Yang lain boleh nggak sayang? itu nggak sehat. kamu kan sedang dalam masa pemulihan, nanti setelah tubuhmu pulih. mas izinin kamu mau apa aja. " jawab Rayan yang memberikan pengertian padanya.

" Ya udah deh, buah aja. " jawab Saffiya yang terlihat sedikit kecewa.

" Mau buah apa? " tanya Rayan.

" Semangka aja. " jawab Saffiya.

" Ada lagi? " tanya Rayan lagi.

" Nggak, itu aja mas. terima kasih. " jawab Saffiya.

" Maaf ya, bukan mas ngelarang kamu makan makanan itu. mas hanya nggak ingin proses pemulihanmu terkendala. " lanjut Rayan yang tidak ingin istrinya itu kecewa.

" Iya mas, nggak apa apa. aku ngerti kok. " jawab Saffiya tersenyum senang, karena suaminya itu begitu perhatian tentang kondisi tubuhnya setelah kecelakaan besar itu.

" Ya udah, nanti mas beliin. " ucap Rayan.

Setelah mematikan panggilanya, Rayan langsung melanjutkan pekerjaanya.

Hari ini ia hanya memiliki satu kelas saja, sehingga selesai mengajar Rayan langsung menuju restoran untuk memeriksa persiapan pembukaanya nanti.

Sore menjelang pria itu sudah dalam perjalanan pulang, ia singgah sebentar ditoko buah untuk membelikan pesanan sang istri.

Setelah dapat ia pun pulang, sesampainya dirumah terlihat Saffiya sibuk didapur menyiapkan makan malam.

" Assalamu'alaikum. " ucap Rayan masuk kedalam.

" Waalaikum'salam. " jawab Saffiya yang langsung keluar menghampirinya.

" Ini pesanannya. " ucap Rayan yang langsungmemberikan buah semangka itu pada Saffiya.

" Wah! besar banget! " ucap Saffiya kaget melihat ukuran semangka itu.

" Sengaja, biar kamu puas makanya. " jawab Rayan tertawa.

" Ya udah, mas mau mandi dulu. " ucap Rayan yang berlalu menuju kamar.

" Iya. " jawab Saffiya yang juga kembali kedapur.

Keduanya menyelesan kegiatan masing masing, sebelum lanjut dengan kegiatan yang lain. yaitu makan malam.

###NEXT###

Salam Hangat Dari Penuliss....

1
riez onetwo
Ga sabar lanjut baca!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!