NovelToon NovelToon
Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹

Retno adalah seorang istri yang baik dan setia, Retno selalu mengalah dalam hal apa pun walaupun tidak bisa di pungkiri sebagai istri ada rasa kesal dan emosi nya.
Retno terus bertahan dengan Rio suami nya hanya karena memikirkan ke dua anak nya dan juga memikirkan kesehatan ibu nya.
Lama kelamaan pertahanan Retno melemah, rasa sabar dalam diri Retno menghilang sehingga Retno memutuskan untuk kembali ke rumah orang tua nya.

Bagaimana kisah Retno selanjutnya, apa yang di lakukan oleh Rio sehingga kesabaran Retno menghilang?
Dan bagaimana kehidupan Retno dan ke dua anak nya setelah Retno memutuskan untuk kembali ke rumah ke dua orang tua nya.
yuk baca cerita nya di Hilangnya Kesabaran Seorang Istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 HKSI

Kini Retno sedang dalam perjalanan ke rumah orang tua nya, di sepanjang perjalanan Retno hanya diam dan tidak banyak bicara.

Bela yang tahu suasana hati ibu nya ikut diam dan memilih untuk memejamkan ke dua mata nya.

perjalanan ke rumah orang tua nya memang lumayan jauh sehingga bisa menempuh empat jam perjalanan.

Terlintas bayangan dimana setelah menikah dulu dirinya di bawa ke rumah mertua nya dan tinggal di sana.

Setelah satu tahun pernikahan mereka lalui mereka di karuniai seorang bayi laki-laki yang mereka kasih nama Ardan Wardana Saputra.

Semenjak kelahiran anak pertama nya Retno mengurusnya sendirian tanpa bantuan siapa pun apalagi baby sister seperti orang lain.

Kehidupan yang pas-pas san Retno lalui tapi Retno selalu menjalani nya dengan senyuman di bibir nya.

Waktu itu suami nya hanya mengirim pesan kepada Retno kalau dirinya ada acara dengan teman-teman nya.

Retno hanya bisa memberikan izin karena kalau pun tidak di berikan izin. Suami nya itu pasti akan memaksa nya.

Tengah malam tubuh Ardan sangat panas sekali sehingga membuat Retno terjaga dan tidak bisa tidur.

Retno menggendong Ardan dengan gendongan kain dan berjalan sekitar ruangan rumah nya yang hanya memiliki satu kamar.

Sewaktu hamil Retno memang pulang ke kampung halaman nya dan tinggal bersama ke dua orang tua nya karena ini kehamilan pertama jadi Retno ingin bersama ibu nya.

Setelah melahirkan Ardan Retno kembali di bawa oleh Rio dan langsung ke rumah mereka yang sebelum nya di pinta Retno.

Retno mengatakan kepada suami nya jika dirinya akan ikut pulang bersama nya tapi tidak mau tinggal di rumah mertua nya karena Retno merasa tidak nyaman dengan adik ipar nya.

Ke dua orang tua Rio langsung membuatkan rumah di belakang rumah mereka karena di sana ada sepetak tanah dan cukup untuk kita tempati.

Ke dua orang tua ku tidak tinggal diam, mereka memberikan sebagian uang untuk membantu menyelesaikan rumah untuk kita tempati.

Akhirnya Retno dan Ardan langsung menempati rumah tersebut meskipun rumah itu belum selesai sepenuh nya.

Jadi malam itu Retno hanya sendirian mengurus Ardan yang sedang rewel karena tubuh nya panas.

Retno bingung harus bagaimana dan hanya bisa bersabar sambil menggendong Ardan kecil.

Retno mencoba menghubungi Rio suami nya tapi tidak ada satu pun panggilan nya yang di terima, hingga Retno memutuskan untuk tidak menghubungi suami nya lagi.

Sementara Rio sedang bersenang-senang bersama teman-teman nya di sebuah diskotik, suara musik yang keras membuat dirinya tidak mendengar suara ponsel nya yang sejak tadi terus berdering.

Rio serasa laki-laki yang belum mempunyai istri dan anak, dia terus saja bersenang-senang bersama teman-teman nya tanpa memikirkan istrinya yang tidak bisa tidur karena tubuh Ardan yang sedang panas.

Jam tiga pagi Retno baru saja memejamkan ke dua mata nya, karena Ardan sudah berhenti menangis dan tertidur lelap.

Tapi suara ketukan pintu dan teriakan Rio membuat Retno terpaksa membuka ke dua mata nya, dengan sedikit sempoyongan Retno menuju pintu depan dan membuka nya.

"Retno tolong buka pintu nya cepat."

"Iyah mas sebentar." Ucap Retno sambil membuka pintu nya.

Pintu terbuka dan terlihat Rio sudah berdiri menatap nya dengan tatapan yang tajam.

"Tidur sudah kayak kebo saja kamu, dari tadi aku teriak-teriak."

Retno yang tidak terima dengan tuduhan Rio merasa emosi sehingga Retno marah besar.

"Tidur kamu bilang? Aku ini belum tidur sama sekali mas, tubuh Ardan panas tinggi dan dia menangis terus semalaman, aku menggendong Ardan semalaman tanpa ada nya suami di sisi aku, seharusnya kamu mikir mas, hargai aku sebagai istri kamu."

Rio terdiam dan meninggalkan Retno yang sedang marah, Rio sadar kalau ucapan nya yang membuat Retno marah.

Setiap hari nya sifat Rio perlahan-lahan terlihat, selain egois Rio juga selalu ingin menang sendiri.

Melihat Rio mengabaikan nya dan tidak bicara sedikit pun membuat Retno sakit hati, Retno kembali menutup pintu nya sambil menangis.

Kepala Retno sedikit pusing karena kurang tidur sehingga Retno memilih untuk tidur di lantai di ruang depan.

Memang rumah Retno hanya ada satu kamar, satu ruangan, kamar mandi dan dapur yang berukuran kecil.

Retno tidak pernah mengeluh dan tidak pernah meminta Rio untuk memberikan rumah yang besar atau pun perhiasan, dengan bisa memiliki rumah kecil seperti ini pun Retno sudah bahagia karena tidak harus membayar sewa rumah setiap bulan nya.

Retno terbangun karena mendengar suara berisik di luar, Retno sangat kaget ketika melihat jam yang ada di dinding sudah menunjukkan jam enam pagi.

"Ya Allah, aku kesiangan." Gumam Retno dan langsung pergi ke kamar mandi.

Setelah melaksanakan sholat Retno membangunkan suami nya untuk melaksanakan sholat subuh, meskipun sedang marah Rio bangun dan melaksanakan sholat.

Semenjak menikah dengan Rio, Retno memang selalu melihat suami nya itu selalu melaksanakan sholat lima waktu ketika di rumah, tapi Retno tidak tahu jika suami nya sedang berada di luar sana.

Retno langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk suami dan dirinya, sementara Rio kembali tidur di samping Ardan.

Selagi Ardan masih terlelap Retno memanfaatkan waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah nya dan mandi di pagi hari.

Hidangan sudah tersaji, rumah dan tubuh nya pun sudah bersih, kini Retno hendak menjemur pakaian akan tetapi baru saja Retno mengambil cucian yang akan di jemur, terdengar suara tangisan Ardan menggema membuat Retno langsung berlari ke dalam kamar.

Terlihat Rio sedang menggendong Ardan dengan wajah bangun tidur nya, Rio menatap ke arah Retno.

"Badan nya panas, apa kamu sudah memberinya obat?"

"Sudah aku katakan semenjak kamu pulang kalau tubuh Ardan semalam panas, terus kamu kemana mas? Pasti kamu bersenang-senang sama teman-teman kamu itu." Retno yang masih emosi kembali meluapkan nya pagi ini.

"Terserah apa katamu." Hanya itu yang di ucapkan Rio dan pergi ke kamar mandi meninggalkan Retno yang sedang memberikan asi kepada Ardan.

Sungguh Retno tidak habis pikir dengan suami nya yang lebih mementingkan teman-teman nya daripada anak dan istri nya.

Sekuat tenaga Retno menahan air mata nya di hadapan Ardan, ingin sekali Retno menyembunyikan kesedihan nya di depan Ardan, tapi ke dua mata nya tidak bisa diajak kompromi sehingga Ardan yang sedang menghisap asi nya kembali menangis karena ikut merasakan kesedihan ibu nya.

"Oh sayang, jangan menangis lagi yah nak, ayo mimi lagi pinter anak soleh." Ucap Retno menenangkan Ardan dan tidak lupa Retno mengusap air mata nya.

1
Wifasha Fasha
ini Retno msih di mana lalu,pa dah ninggalin Rio trus plng ke rmh ortu nya
Seri ArSyarief
Ya Allah thor..hanya 1 bab pembuka
Momy: sabar😂
total 1 replies
Vajar Tri
waahhh pembuka yang bikin darah meluap ke permukaan Thor 😤😤😤😤
Momy: makasih dah mampir
total 1 replies
ℋℐᎯτυs
akhirnya momy muncul 🤭
Momy: mencoba di sini lagi say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!