NovelToon NovelToon
KARMA Pemilik Ajian Jaran Goyang

KARMA Pemilik Ajian Jaran Goyang

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik / Harem / Dendam Kesumat / Bullying dan Balas Dendam / Ilmu Kanuragan
Popularitas:94k
Nilai: 4.8
Nama Author: Siti H

SUN MATEK AJIKU SI JARAN GOYANG, TAK GOYANG ING TENGAH LATAR. UPET-UPETKU LAWE BENANG, PET SABETAKE GUNUNG GUGUR, PET SABETAKE LEMAH BANGKA, PET SABETAKE OMBAK GEDE SIREP, PET SABETAKE ATINE SI Wati BIN Sarno.... terdengar suara mantra dengan sangat sayup didalam sebuah rumah gubuk dikeheningan sebuah malam.

Adjie, seorang pemuda berusia 37 tahun yang terus melajang karena tidak menemukan satu wanita pun yang mau ia ajak menikah karena kemiskinannya merasa paling sial hidup di muka bumi.

Bahkan kerap kali ia mendapat bullyan dari teman sebaya bahkan para paruh baya karena ke jombloannya.

Dibalik itu semua, dalam diam ia menyimpan dendam pada setiap orang yang sudah merendahkannya dan akan membalaskannya pada suatu saat nanti.

Hingga suatu saat nasibnya berubah karena bertemu dengan seseorang yang memurunkan ajian Jaran Goyang dan membuat wanita mana saja yang ia kehendaki bertekuk lutut dan mengejarnya.

Bagaimana kelanjutan kisah Adjie yang berpetualang dengan banyak wanita...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua

Hari terlihat hampir petang. Adjie menyudahi pekerjaannya. Ia memastikan jika seminggu lagi pekerjaannya akan selesai, dan ia hanya tinggal proses menanam batang singkongnya, maka ia akan mendapatkan upah yang cukup lumayan besar.

Adjie menyeka keringat yang mengucur dikeningnya. Pakaiannya basah oleh cairan asin tersebut dan hal itu membuat tubuhnya yang berotot terekspose dengan jelas, bukan karena ia berolahraga,akan tetapi karena pekerjaan kasar yang ia lakoni setiap saat membuat otot tubuhnya terbentuk dengan sendirinya.

Ia melirik dapur Wati yang sudah terang, sepertinya wanita itu tadi keluar rumah menggunakan sepeda motor, mungkin saja ia ke warung.

Adjie beranjak menuju kali, ia ingin membersihkan cangkulnya ditepi sungai, sekaligus mandi, sebab ia ingin pergi ke warung sehabis maghrib untuk sekedar bercengkrama sembari memesan secangkir kopi dan bercengkrama melepas lelah.

*****

Hari sudah sangat gelap. Waktu menunjukkan pukul delapan malam. Adjie bersiap untuk pergi ke warung sekedar melepas lelah dan juga rasa sepi yang dialaminya karena hidup sebatang kara.

Pakaian sederhana berupa kaos oblong yang berkualitas rendah dengan harga murah yang sapat dibeli obral dipasar mingguan menjadi pilihannya.

Ia berjalan kaki menuju warung Inah yang tak begitu jauh dari rumah gubuknya.

Saat bersamaan, dua buah sepeda motor melaju dengan keceptan yang sedang, sebab jalanan kampung yang belum teraspal.

Ketika mereka berada disisi Adjie, kedua pengguna sepeda motor itu berhenti.

Mereka adalah Rama dan Sarno yang merupakan pemuda paling sok cakep dan sok kerena karena memiliki sepeda motor bagus hasil dari merengek kepada orangtuanya yang mana salah satunya anak ketua RT yang gajinya tidak seberapa, tetapi memiliki harta kekayaan melimpah setelah menjabat dalam waktu setahun saja.

Desas-desus yang santer terdengar ialah ketika dana desa yang seharusnya dipakai untuk pembangunan jalan, tetapi masuk ke kantong pribadi masing-masing.

"Eh, Kang Adjie. Kok jalan kaki, sih? Minimal punya motor-lah meskipun butut!" ejek Rama, sembari menepuk stang motor matic gedenya.

"Iya, pantesan aja nge-jomblo sampai karatan, sepeda motor saja gak punya, gak modal!" Sarno menimpali yang diiringi dengan suara cekikikan.

Meskipun terkesan bercanda. Tetapi ucapan mereka telah menggores hati Adjie yang sebenarnya memang jomblo.

Ia tak ingin menggubris ocehan kedua pemuda yang mana umurnya jauh dibawahnya, akan tetapi tak memiliki etika dan adab saat berbicara dengan yang lebih tua.

Adjie menyalakan sebatang rokok, lalu menghi-sapnya dengan sangat dalam dan menghembuskan asap yang mengandung monoksida tersebut ke udara ditengah malam yang pekat.

Kedua pemuda itu masih mentertawakannya, dan mereka melaju mendahuluinya sembari memberikan ejekan yang sebenarnya sungguh melukainya.

Adjie kerap kali mendapatkan cemoohan dan juga cacian karena kejombloannya dan juga kemiskinannya.

Akan tetapi, mengapa hal itu harus menjadi ejekan banyak orang? Bukankah itu tak masalah? Sebab jika ia pun jomblo dan miskin, toh ia tak pernah menyisahkan siapapun, dan ia menganggapnya jika itu adalah takdir hidupnya.

Setibanya diwarung. Suasana sudah mulai ramai. Seorang pria paruh baya bernama Muji dan ia memiliki tiga orang istri, sedangkan wajahnya biasa saja, bahkan terkesan sangat jelek, akan tetapi entah mengapa ia dapat dengan mudah menikah sebanyak tiga kali dengan istri yang cantik rupawan, sedangkan ia satu orang pun tak didapatnya. Pria itu memandangnya dengan datar.

"Eh, Kang Adjie.mau pesan apa, Kang?" sapa Inah dengan ramah. Wanita itu seorang janda bohay yang ditinggal mati suaminya, dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia terpaksa membuka warung kopi.

"Kopi susu satu, Mbak," pesan Adjie, sembari mencari tempat duduk dibagian sudut. Ia berniat ingin bermain catur dengan kang Sofyan yang juga sudah datang terlebih dahulu.

"Mau ditambah susu yang ini gak, Kang?" goda Inah, sembari menggoyangkan dua buah susu cap gantung miliknya yang berukuran jumbo.

Hal tersebut membuat Adjie harus menelan salivanya. Jujur saja sebagai pria normal ia sangat tergoda dengan hal seperti itu. Akan tetapi ia sadar diri. Karena penolakan Wati pagi tadi telah membuatnya sedikit patah hati.

Seketika suasana warung menjadi riuh. Bahkan Muji yang sudah memiliki istri tiga saja sampai melotot matanya karena merasa tergoda.

Adjie hanya mengulas senyum miris, lalu menuju bangku panjang yang terbuat dari dua buah keping papan tersebut umtuk bergabung dengan kang Sofyan.

"Ya ampun, Adjie. Ditawarin susu enak kok cuma diam. Gimana mau laku kalau gitu, gak ada nyalinya!" cibir salah satu pelanggan warung.

Adjie mencoba menahan rasa sabarnya. Ia menoleh kearah pria yang bernama Joni. Pria itu sudah kerap kali mengejeknya, akan tetapi ia masih mencoba untuk sabar.

Adjie mencoba mengabaikan segala ocehan dan hinaan dari para orang-orang yang ia anggap terlalu kepo akan hidupnya.

Ia memilih untuk bermain catur bersama kang Sofyan yang selama ini ia anggap care dalam berteman dengannya.

Inah mengantarkan kopi pesanannya. Akan tetapi kali ini ia wajahnya terlihat berbeda saat menggodanya barusan, sebab wanita itu tampak gusar dan gelisah, sedangkan baru saja ia mencoba menggoda dirinya.

Hari mulai larut. Sofyan berpamitan untuk pulang. Sebab akan bekerja esok pagi. Begitu juga dengan yang lainnya.

Adjie celingukan, sebab ia belum membayar kopinya dan mencari keberadaan Inah yang tidak ada diwarung.

"Kemana mbak Inah?" Adjie tampak penasaran.

Ia beranjak menuju dapur. Pria itu beranggapan mungkin saja Inah ketiduran karena kelelahan berjualan seharian.

Akan tetapi. Ia dikejutkan suara de-sahan yang terdengar begitu bergai-rah dan membakar hasrat.

Karena rasa penasaran. Ia mencoba mencari sumber suara tersebut, dan alangkah kagetnya ia saat mendapati Muji yang sudah beristri tiga itu menggumuli Inah dengan begitu rakusnya.

Adjie seolah syok dengan pemandangan yang ada dihadapannya. Bagaimana mungkin Muji yang buruk rupa dengan begitu mudahnya mendapatkan wanita yang manapun ia inginkan. Sedangkan dirinya, untuk mendapatkan Wati saja ia tak mampu.

Adjie melihat pergumulan itu hingga selesai. Lalu mengendap pergi saat keduanya telah mengenakan pakaian masing-masing.

Ia begitu jelas melihat tubuh molek milik Inah yang digagahi oleh pria buruk rupa tersebut.

Dengan langkah gemetar, ia meninggalkan warung dan menuju pulang. Pemandangan yang sangat mengkontaminasi otaknya dan itu sangat sulit dilupakan. Ia berfikir bagaimana jika saja para wanita yang ia inginkan begitu mudahnya menyerahkan dirinya untuk ia tiduri, maka itu akan menjadi sesuatu yang sangat beruntung hidup didunia ini.

Adjie tiba dirumahnya. Ia bergegas menuju bilik kamar mandi untuk menuntaskan hasrat khayalan kotornya yang membuat ia merasa seolah terbang dalam imajisasi tubuh molek Wati.

Seketika ia tersentak dan menghentikan gerakan tangannya. Ia mencoba menghadirkan wajah Inah, akan tetapi wajah Wati yang terus datang memenuhi otaknya.

1
Yulay Yuli
kapok ga tuh si Ajie😂
Yulay Yuli
iya bener thour, kan org jaman dulu kl nyiram depan rmh pake air got. biar jauh dari teluh
Chuu
terimakasih sarannya
Chuu
mirip kisah nyata
Arieee
hih serem 🫣🫣🫣🫣👍👍👍👍👍👍👍👍
Hana Nisa Nisa
seremmmmm
Hana Nisa Nisa
serem
Ia Asiah
berarti bnr xa author ada mantra ajian jaran gocang sprti xg di skip di atas azian nxa...waahh kren author
Hana Nisa Nisa
nyimak
V3
knp Tamat nya menggantung bgni yaa , kak ❓🤔
pindah judul nya dg bab cerita yg nanggung dan gantung
V3
kira-kira nti anu nya Adjie yg td habis di anuin sama setan nya istri kang bakso jd belatungan jg gak yaa ❓❓
HartOhar
👍
bagas muhammad
beli apa pun atas nama istri nya.
bagas muhammad
jelek thor
bagas muhammad
masih kalah sama gasiang tangkurak.
bagas muhammad
👍👍👍👍👍
⚔️Đɇ₩₳ ₳₴₥₳ɽ₳🏹🪈
ini yang paling menakutkan, pelet
⚔️Đɇ₩₳ ₳₴₥₳ɽ₳🏹🪈
itu mulut perempuan,
⚔️Đɇ₩₳ ₳₴₥₳ɽ₳🏹🪈
rupanya Adjie mejig kurang bagus
yamink oi
uwalah kang ajie kang ajie
Ai Emy Ningrum: oohh 🤭
yamink oi: sukurin....
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!