NovelToon NovelToon
Usai Sebelum Dimulai

Usai Sebelum Dimulai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Pengganti / Teen Angst / Diam-Diam Cinta / Slice of Life
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Roshni Bright

Layaknya matahari dan bulan yang saling bertemu disaat pergantian petang dan malam, namun tidak pernah saling berdampingan indah di langit angkasa, seperti itulah kita, dekat, saling mengenal, tapi tidak pernah ditakdirkan untuk bersama.

Aku akan selalu mencintaimu layaknya bulan yang selalu menemani bintang di langit malam. Diantara ribuan bintang di langit malam, mungkin aku tidak akan pernah terlihat olehmu, karena terhalau oleh gemerlapnya cahaya bintang yang indah nan memikat hati itu.

Aku memiliki seorang kekasih saat ini, dia sangat baik padaku, dan kita berencana untuk menikah, tetapi mengapa hatiku terasa pilu mendengar kabar kepergianmu lagi.

Bertahun-tahun lamanya aku menunggu kedatanganmu, namun hubungan kita yang dulu sedekat bulan dan bintang di langit malam, justru menjadi se-asing bulan dan matahari.

Kisah kita bahkan harus usai, sebelum sempat dimulai, hanya karena jarak yang memisahkan kita selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roshni Bright, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Disambut Dengan Baik

Aisyah mendapat kabar jika Ji-hyeon akan ditugaskan ke Kalimantan untuk bekerja, seketika hatinya terasa pilu.

“Mengapa hatiku terasa perih saat mendengar kabar tentangnya yang akan ditugaskan jauh dariku? Aku dan Dia bukanlah “Kita” karena tidak pernah ada “Kita” di dalam kisah ini ...”

“... Aku dan Dia hanya dua orang yang tidak sengaja bertemu, lalu saling mengenal satu sama lain. Penyebutan kata “Kita” lebih pantas untuk dua orang yang saling memiliki satu sama lain, namun tidak denganku dan Dia, karena tidak pernah saling memiliki satu sama lain ...”

“... Aku memang pernah mencintainya, tapi tidak dengan Dia yang tidak pernah mencintaiku. Aku tidak tahu mengapa hatiku saat ini menjadi seperti ini ...”

“... Dadaku terasa sesak, seperti seseorang sedang merasakan rasa kecewa yang mendalam di lubuk hatinya, tapi mengapa? Saat ini aku sudah memiliki seorang kekasih, namun mengapa dadaku terasa sesak mendengar kabar tentangnya, apakah itu berarti, aku belum benar-benar melupakannya? ...”

“... Ya Allah, mengapa aku harus merasakan sensasi seperti ini? Aku mohon, hilangkan perasaanku padanya, karena aku tidak ingin menyakiti perasaan orang yang aku cintai saat ini,” pinta Aisyah meneteskan airmatanya.

Aisyah mengingat momen-momen kebersamaannya dengan Ji-hyeon dulu.

Aisyah menghampiri anak-anak perempuan yang sedang bermain, dan bermaksud ingin bergabung dengan Mereka, namun tidak ada satupun yang mau bermain dengannya.

Ji-hyeon yang kala itu tidak saling mengenal dengan Aisyah pun sering mengamatinya, hingga akhirnya Mereka saling berkenalan.

“Hai,” ucap Ji-hyeon tersenyum menatapnya.

“Hai juga, ada apa ya?” tanya Aisyah.

“Aku Ji-hyeon, aku udah lama liatin Kamu, aku juga sama sepertimu, tidak memiliki satupun teman, entahlah! Mengapa Mereka tidak ada yang mau berteman denganku, oh iya, siapa namamu?” tanya Ji-hyeon.

“Aisyah,” jawab Aisyah menundukkan wajahnya dan nampak ketakutan.

“Tidak perlu takut, nampaknya Kita seumuran, apa Kamu mau berteman denganku?” tanya Ji-hyeon.

Aisyah hanya terdiam menunduk, tidak menjawab tawaran Ji-hyeon untuk menjadi temannya.

“Rumahku ada di belakang sana, rumah yang cat hijau,” ucap Ji-hyeon menunjukkan di mana rumahnya.

Aisyah hanya menatapnya, namun masih takut untuk berbicara.

“Bagaimana? Apa Kamu mau menjadi temanku?” tanya Ji-hyeon sekali lagi.

“Hm iya,” jawab Aisyah tersenyum kecil menganggukkan kepala menatapnya.

Mendengar jawaban dari Aisyah pun membuat Ji-hyeon sontak tersenyum.

“Main yuk!” ajak Ji-hyeon.

“Hm aku nganterin ini dulu ya ke Ibu aku, sama makan dulu, aku belum makan soalnya, nanti sore aja ya Kita mainnya, gimana?” tanya Aisyah.

“Oke, hm aku anterin pulang aja gimana? Biar nanti aku bisa ke rumah Kamu,” ucap Ji-hyeon.

“Hm iya, rumah aku di sana,” unjuk Aisyah.

Ji-hyeon mengantarkan Aisyah pulang ke rumahnya, agar nanti seterusnya Ji-hyeon bisa mengajaknya pergi bermain.

“Ini rumahku,” ucap Aisyah.

“Lho! Ini rumah Kamu?” tanya Ji-hyeon yang nampak terkejut.

“Ii-iya, emang kenapa ya?” tanya Aisyah.

“Ayok ikut aku!” ajak Ji-hyeon menarik tangan Aisyah, namun Aisyah hanya terdiam.

“Hm kenapa?” tanya Ji-hyeon.

Aisyah memberikan isyarat dengan menatap tangan Ji-hyeon yang memegang tangannya.

“Oh iya aku ngerti, sorry!” ucap Ji-hyeon melepaskan pegangannya.

“Hm iya, gak apa-apa,” jawab Aisyah.

“Yaudah yuk, ikut aku!” ajak Ji-hyeon.

“Ke mana?” tanya Aisyah.

“Ke rumah aku, rumah aku ada di belakang rumah Kamu,” ucap Ji-hyeon.

“Beneran?” tanya Aisyah.

“Iya, ayok, makanya ikut aku!” ajak Ji-hyeon.

“Hm oke!” jawab Aisyah.

Aisyah mengikuti Ji-hyeon ke rumahnya.

“Itu rumah aku yang cat hijau,” ucap Ji-hyeon menunjukkan rumahnya.

“Hm, oke, yaudah aku balik dulu ya, lapar banget nih!” ucap Aisyah memegangi perutnya.

“Eh iya, aku anter balik ya!”

“Hm gak usah deh, tinggal ke depan berapa langkah doang kok!”

“Ya gak apa-apa, kan aku yang ajak Kamu ke sini, ya sudah seharusnya aku mengantarkan Kamu pulang lagi ke rumah, yaudah yuk!” ajak Ji-hyeon.

“Hm.. Iya!” jawab Aisyah yang nampak tersipu malu.

Ji-hyeon mengantarkan Aisyah lagi ke rumahnya, dan nampak Aisyah yang terbawa perasaan akan hal itu. Ibu Aisyah tersenyum melihat anaknya yang akhirnya memiliki seorang teman bermain di rumah.

“Tante,” ucap Ji-hyeon tersenyum menganggukkan kepala menatap Ibu Aisyah.

Aisyah menoleh ke belakang dan melihat Ibunya yang sedari tadi memperhatikan Mereka.

Ibu Aisyah menghampiri Mereka dan meminta Ji-hyeon untuk masuk ke dalam.

“Ayok masuk! Ngobrolnya di dalam saja,” ucap Ibu Aisyah.

“Hm iya Tante, makasih,” jawab Ji-hyeon tersenyum menganggukkan kepala.

Ibu Aisyah langsung merangkul Ji-hyeon dan mengajaknya masuk ke dalam rumah.

“Duduk dulu ya, biar Tante ambilkan minum untuk Kamu,” ucap Ibu Aisyah tersenyum menatapnya.

“Eh gak usah Tante! Gak usah repot-repot, aku langsung pulang aja ya Tante!” ucap Ji-hyeon.

Ketika baru saja berpamitan untuk pulang, terdengar suara gemuruhnya petir yang membuat Ji-hyeon akhirnya tidak jadi untuk pulang ke rumahnya.

“Tuh! Dengar kan? Langit saja tidak merestui untuk Kamu pergi, sudah, di sini saja dulu, makan sama Aisyah ya, kebetulan Aisyah juga belum makan, Kamu makan bareng Dia saja ya, biar Tante masakkan dulu,” ucap Ibu Aisyah mengambil kantung plastik yang tadi Aisyah bawa.

“Hm gak usah Tante!”

“Udah! Gak apa-apa kok! Sebentar ya!”

“Hm.. Iya Tante!” jawab Ji-hyeon yang nampak sungkan.

Ibu Aisyah pun pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan Mereka, sedangkan Ji-hyeon dan Aisyah masih nampak gugup satu sama lain, mengingat saat itu merupakan hari pertama Mereka berkenalan.

Tak lama kemudian Ibu Aisyah kembali dengan membawa air serta makanan ringan.

“Makan ini dulu ya, sembari menunggu mie-nya matang, ayok dimakan!” pinta Ibu Aisyah.

“Hm.. Iya Tante, makasih!” jawab Ji-hyeon.

“Iya, sama-sama, yaudah Tante tinggal lagi ya, ngobrol dong! Jangan diam-diam kayak gitu terus! santai saja, anggap saja rumah Kamu sendiri,” ucap Ibu Aisyah tersenyum dan langsung pergi meninggalkan Mereka karena takut panci kesayangannya gosong jika terlalu lama ditinggal.

“Dimakan makanannya,” pinta Aisyah.

“Iya,” jawab Ji-hyeon meminum minumannya.

Ji-hyeon membuka toples kue dan memakannya, begitupun dengan Aisyah yang juga ikut mencicipi kue yang dihidangkan Ibunya diatas meja itu.

“Hm... Enakk!” ucap Aisyah tersenyum menggoyangkan kepalanya.

“Hm.. Iya, bener, enak banget!” ucap Ji-hyeon yang juga nampaknya menikmati citra rasa kue yang dihidangkan oleh Ibu Aisyah.

Ji-hyeon memakan kue-nya dengan terus memandang Aisyah yang memejamkan matanya, karena saking keenakan memakan kue-nya.

1
JAESAHI😎
ceritanya bagus👍
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
JAESAHI😎
dah mampir ya kaka
Nini 🐻: iyaa kak, makasih 🥰
total 1 replies
Angel
aku suka puisinya indah banget puisinya 🥰
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
Setia R
wauuu indah!
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
LISA🌟
definisi cinta monyet 🐒😭😭
Nini 🐻: tidak ada salahnya kan jika monyet jatuh cinta? wkwk
total 1 replies
Fahri
Ji-hyeon? kayak kenal deh 🤭
Nini 🐻: Ri, diem gak lu 🫵🏻😭😭
total 1 replies
Sayang Kamu 🌷
kau kesambet apaan Ni? lama ngilang sekalinya dateng puitis sekali 😭😭
Nini 🐻: kesambet rinduku padamu duhai sayangku 🤣🤣
total 1 replies
范妮·廉姆
hi sy mampir
Nini 🐻: makasih udah mampir kak 🥰
total 1 replies
Vinaaa 👸
tuh tak vote, karna Nini sedang berusaha menjadi seorang wanita yang puitis 🤣🤣
Nini 🐻: gimana? gimana? ngakak gak? nulisnya geli² gimana gitu, ngakak sendiri wehh 🤌🏻😭🤣
total 1 replies
Vinaaa 👸
sejak kapan Nini jadi puitis sekali 🙄😂
Nini 🐻: sejak saat ini sayangku 😂
total 1 replies
Feyza
aku heran covernya org indo tp tokohnya namanya ke koreaan
Nini 🐻: follback ya
Nini 🐻: oke kak
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!