Setelah meninggal nya kedua orang tua, Niko Dinata tinggal bersama Tante nya, dia menjadi pemuda yang urakan dan pemalas, selalu saja berbuat onar dengan memalak pedagang pasar yang ada di dekat rumahnya.
**
bertemu dengan Eca Permatasari, gadis
manis yang di kenal dengan segudang prestasi nya, tak perlu banyak tebar pesona untuk membuat para cowok bertekuk lutut padanya, dia hanya mencintai satu pria yang bernama Hanif, cowok yang selalu setia menemani nya di kampus.
**
Bagaimana jadinya kalau sang ayah tiba-tiba menjodohkan Eca dengan Niko dan langsung menikahi nya, pria yang dipandang rendah oleh Eca, tapi kenyataan dapat di andalkan dalam segala sisi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02. Flashback
"Papah kenal sama orang ini?" Kata Eca.
"Iya, papah ingat wajah orang ini, dia juga ada bekas luka di pundaknya, papah yakin dia korban kecelakaan yang selamat" Jawab Pak Roby.
"Apa!!" Eca membeo.
**
Flashback on
Dua tahun yang lalu saat Niko berusia 21 tahun.
Di suatu keluarga orang kaya yang di tengahnya ada seorang pria yang bukan lain itu adalah Niko Dinata.
Ingin pulang dari Bandung yang kebetulan Niko, ayah dan ibunya saat itu sedang berlibur di sebuah villa terbesar di kota itu.
Melewati sebuah rangkaian acara di perusahaan terbesar yang ayah nya pegang kala itu.
Awalnya mereka pulang tanpa hambatan dengan mobil pribadi nya, sialnya saat mereka berada di tol Cipali, mobil itu mendadak mesin nya mati di tengah jalan.
Membuat mobil sedan berwarna hitam milik Pak Roby dari arah belakang menghantam nya, hingga mobil yang di tumpangi Niko terbalik mengenaskan.
Kedua orang tua Niko meninggal di tempat, sedangkan Niko sendiri selamat dari maut dalam keadaan posisi pundaknya terhempit oleh pintu mobil sambil meringis minta tolong.
Saat di tolong dan di bawa ke rumah sakit, Niko dinyatakan koma selama berminggu-minggu.
Tuhan masih sayang ke Niko dengan memberi nya keselamatan untuk melanjutkan hidup, tapi kenapa tuhan memberi takdir untuk Niko menjadi preman pasar dalam kondisi nya yang sekarang?
Ya, setiap manusia memiliki alur hidup yang berbeda-beda. Tuhan maha adil dengan membolak-balikkan takdir secepat kilat.
Faktanya setelah kecelakaan itu, Pak Roby langsung mengajak Niko untuk masuk ke perusahaan nya yang dia pegang sampai saat ini, Niko pun Nerima tawaran itu dan masuk sebagai jajaran orang penting di perusahaan nya.
Berkat kepintaran Niko, perusahaan yang sedang di kembangkan oleh Pak Roby sekejap berubah total menjadi perusahaan terbesar dengan pemasukan yang sangat tinggi.
Hal itu sangat di apresiasi oleh Pak Roby, namun itu berlangsung singkat setelah paman nya yang bernama Rudi langsung membawa Niko ke panti asuhan untuk melanjutkan hidup.
Di panti asuhan, Niko menjadi orang yang pendiam dan tidak banyak bicara, rasa trauma masih menghantui nya dan juga dia masih terbayang-bayang dengan wajah sang ibu yang meninggal dalam keadaan mengeluarkan air mata.
Setiap nasihat dari sang ibu selama masih hidup, masih terekam jelas di memori otak nya.
Niko di panti asuhan terbilang cukup lama, hampir satu tahun disana.
Kiara memutuskan membawa Niko dari panti asuhan, Kiara terus memotivasi hidup nya sampai Niko benar-benar bangkit dari keterpurukan nya.
Tapi itu di luar ekspektasi nya Kiara, Niko menjadi gelap dan dia menjadi preman di sebuah pasar hingga sekarang, rasa putus asa lah yang mengubah hidupnya menjadi seorang penjahat.
Flashback Off.
**
Respon pertama yang Niko berikan kepada seseorang yang tengah mengobrol tepat di depan matanya adalah kerutan alis. Pemuda itu membawa tampang bingung nya saat melihat ada Eca tengah bersama orang yang membuat orang tua nya tiada.
"Maaf um, ini anak um?" Tanya Niko dengan sopan. Ngiranya Eca datang untuk melabrak Niko saat itu tapi itu diluar ekspektasi nya.
"Iya ini anak um, kamu Niko kan? Almarhum ibu Amelia dan bapak Suhendra?" Kata Pak Robby.
"Iya um saya Niko Dinata yang membantu perusahaan um pasca kecelakaan itu" Confess Niko.
Pria paruh baya itu menghela nafas lega, tersenyum penuh arti, sebelum memeluk Niko begitu saja. Membuat anak gadis yang sedang bersamanya nya terkejut.
"Jangan hilang lagi ya nak, maafin um yang tidak bisa mencari mu selama kamu menghilang saat kerja di perusahaan um"
"Maaf um tiba-tiba menghilang gak kasih kabar, dulu Niko mendadak dibawa paman ke panti asuhan um" Kata nino
"Pa-pah maksudnya apa ini?" Kata Eca masih mempertahankan bingung nya tentang situasi yang tepat di depan bola matanya.
Melepaskan pelukannya, pria itu mengulurkan tangan dengan senyuman tulus "Mau kembali kerja di perusahaan um?"
Niko langsung membungkuk untuk mencium punggung pergelangan tangan dari Pak Roby tanpa menjawab pertanyaan darinya.
Eca bersalah sangka, dipikiran dia adalah cowok yang tak mempunyai tata krama saat bertemu dengan nya di depan rumah makan padang. Bahkan sampai membuat kedua teman nya marah-marah ke Niko.
"Maaf yah ini salah um sudah buat hidup kamu jadi sendirian dan kesusahan" Kata Pak Roby.
Niko menggeleng kepala "Um ga perlu minta maaf seperti itu, Hidup Niko juga bukan tanggung jawab um, sampai ingin bawa Niko kembali ke perusahaan um" Kata Niko yang bingung ingin merespon seperti apa.
"Berkat kamu perusahaan um jadi lebih maju dan pemasukan nya sangat luar biasa, setelah kamu menghilang, perusahaan um kembali sepi, tidak ada orang hebat yang bisa menggantikan kamu" Kata Pak Roby.
"Hm—" Kata Niko sambil melirik wajah Eca yang begitu sangat manis.
"Oh iya Niko kenalin ini anak um, dulu um pernah cerita ke anak gadis um tentang pemuda yang ingin um kenalin ke dia, tapi kamu lebih dulu menghilang"
Eca mengulurkan tangan nya sambil menyebutkan nama "Eca Permatasari, panggil saja Eca"
Niko menjawab uluran tangannya dengan tersenyum "Niko Dinata"
"Oh iya Niko sekarang kamu tinggal bersama siapa di rumah ini?" Tanya Pak Roby.
"Sama Tante Kiara um, adik kandung nya almarhum Bu Amelia" Jawab Niko.
"Oh jadi yang barusan pergi naik motor itu Tante kamu ya?" Kata Pak Roby.
"Iya um, dikira Niko um tidak ngelihat Tante Kiara waktu pergi" Jawab Niko.
"Eca, Niko" Panggil Pak Roby tiba-tiba.
Keduanya langsung menjawab kompak.
"Iya um" "Iya Pah"
Pak Roby langsung menggandeng pergelangan tangan mereka, Membawa nya masuk ke dalam mansion mewah nya yang dilapisi emas.
"Mamah, Tiffany — papah pulang" Teriak Pak Roby memanggil keluarga nya.
"Iya pah" Sahut Tiffany dari balik sofa, seketika matanya memincing melihat seseorang yang sangat tidak dia kenal hadir di rumahnya.
"Pah, itu kan?" Kata Tiffany menggantung kata
"Ini Niko, cowok yang kamu taksir dulu saat papah bawa kamu ke perusahaan" Kata Pak Roby.
"HAH, teteh naksir orang itu?" Kata Eca.
"Iya dulu teteh sempat suka, kalau dia ga pergi mungkin teteh sudah di jodohkan sama dia" Kata Tiffany.
"HAH" Eca dan Niko kompak membeo.
Bu Susilowati datang menghampiri ketika ada teriakan dari suaminya "Iya pah selamat datang, mau makan?" Katanya sambil menyalimi tangan nya.
"Jangan buat papah malu, lagi ada tamu" Desis Pak Roby menunjuk seorang Niko
Bu Susi langsung menoleh ke arah Niko "Dia siapa pah?"
"Duduk dulu" Titah Pak Robby.
"Niko tolong kamu panggil Tante kamu yang ada di rumah untuk ke rumah um ya" Pinta um Roby, Niko langsung menurut dan menelpon Tante Kiara.
Kebetulan posisi Kiara saat itu sudah kembali dari Alfamart, saat di telpon dan di beri tahu Niko yang sudah berada di kediaman rumah Pak Roby, Kiara langsung menuju ke tempat Niko berada.
Disini pak Roby langsung membicarakan sesuatu langsung ke inti.
"Untuk Niko dan Ibu Kiara saya minta maaf atas undangan dadakan ini, berhubung kalian disini saya mau bilang sesuatu tentang perjodohan Niko dengan anak saya Eca."
"HAH"
bukan om,