"Kamu tahu arti namaku?" Ucap Acel saat mereka duduk di pinggir pantai menikmati matahari tenggelam sore itu sembilan tahun yang lalu.
"Langit senja. Akash berarti langit yang menggambarkan keindahan langit senja." jawab Zea yang membuat Acel terkejut tak menyangka kekasihnya itu tahu arti namanya.
"Secinta itukah kamu padaku, sampai sampai kamu mencari arti namaku?"
"Hmm."
Acel tersenyum senang, menyentuh wajah lembut itu dan membelai rambut panjangnya. "Terimakasih karena sudah mencintaiku, sayang. Perjuanganku untuk membuat kamu mencintaiku tidak sia sia."
Air mata menetes dari pelupuk mata Zea kala mengingat kembali masa masa indah itu. Masa yang tidak akan pernah terulang lagi. Masa yang kini hanya menjadi kenangan yang mungkin hanya dirinya sendiri yang mengingatnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RahmaYesi.614, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Surat wasiat
~Adakah rindu yang lebih menyakitkan selain rindu yang tak berujung?~
Menatap langit senja, menjadi pengobat kerinduan yang tak berujung itu. Rasa yang selalu menggerogoti relung hati secara perlahan dari waktu kewaktu yang membuat pemilik tubuh itu merasakan sakit yang semakin tak tertahankan sebab rasa itu tak pernah menemukan tempat berlabuhnya. Hanya langit senja lah yang mampu memberikan sedikit rasa sejuk direlung hati yang terasa perih.
Namun tahukah kamu bahwa langit senja berwarna orange itu hanya dapat dilihat kurang dari satu jam saja setiap harinya. Lalu, bagaimana rindu yang mendalam hingga menciptakan rasa sakit itu bisa terobati dengan hanya sepersekian menit setiap harinya? Sangat menyakitkan bukan?
Namun, itulah satu satunya cara Zea Emila Kurnia bertahan sampai sejauh ini. Setiap harinya dia akan menyibukkan dirinya hingga tubuhnya menjerit merasakan sakit pada setiap persendiannya. Dia hanya memberikan waktu istirahat pada tubuhnya dari jam 6 sore sampai langit berubah menjadi hitam kelam tak terlihat. Selanjutnya dia akan kembali bekerja hingga jam 11 malam, tidur selama empat jam, lalu bangun lagi dan kembali beraktivitas mulai dari jam 4 pagi hingga senja menjelang. Begitu setiap harinya, dia lakukan agar rasa sakit bernama rindu itu tidak terus terusan menyiksa batinnya.
Delapan tahun sudah Zea berada di kota kecil Negara Vietnam. Keberadaannya di tempat ini tidak diketahui siapapun termasuk seseorang yang dirindukannya itu. Dia dikirim ke tempat ini dengan menggunakan indentitas orang lain yang sengaja diatur agar keberadaannya tidak pernah ditemukan oleh siapapun.
Sore ini, seperti biasa Zea duduk di teras rumah atapnya sambil menatap matahari yang mulai berubah menjadi warna keemasan. Air mata menetes dari pelupuk matanya setiap kali dia mulai menyaksikan langit senja.
"Sayang, Mama masih disini nak. Mama tidak bisa meninggalkan tempat ini, sebab kamu disini..."
Dalam genggaman tangannya, dia menggenggam erat kain bedong yang dulu menjadi selimut pertama bayi nya.
"Mama sangat merindukan kamu, sayang. Mama juga merindukan Papa mu yang mungkin sudah bahagia dengan kehidupan barunya tanpa pernah mengetahui kamu pernah hadir dalam rahim, Mama. Maafkan Mama, nak... maafkan, Mama..."
Warna orange keemasan itu mulai hilang dan Zea masih menangis, mengingat hari ini tepat tujuh tahun lalu saat dia melahirkan bayi nya. Jika bayi itu selamat, mungkin kini sudah mulai bersekolah.
"Haruskah, Mama kembali, nak?! Haruskah Mama kembali tanpa kamu..."
Zea sangat ingin kembali, menemui Acel dan menceritakan semuanya pada pria itu. Tapi, apakah Acel akan mendengarkan ceritanya setelah kepergiannya yang tanpa kabar dan dituduh berselingkuh dengan seorang pria yang dianggapnya sebagai satu satunya keluarga. Lalu, dimana Rudi saat ini?
Rudi telah meninggal dunia delapan tahun yang lalu. Dia satu satunya orang yang tahu tentang keberadaan Zea dan apa yang telah diperbuat oleh Alia terhadap Zea. Sayangnya, Alia mengetahui itu dan memerintahkan anak buahnya untuk membungkam Rudi agar tidak mengadu pada Acel.
Rudi berhasil kabur dari kejaran anak buah Alia, namun sayangnya takdir berkata lain, dia malah tertabrak kereta api saat motornya melintasi rel kereta api yang sedang melaju. Berita kematian Rudi di rahasiakan atas perintah Alia, karena itulah Lui tidak bisa menemukan keberadaan Rudi dimana pun waktu itu.
.
.
.
Keluarga Sandrio berduka, tepatnya pagi tadi Burhan Sandrio pemilik Sky Grup perusahaan real estate terbesar telah menghembuskan napas terakhirnya setelah lima hari di ruang ICU karena penyakit jantungnya. Burhan Sandrio meninggal di usia 80 tahun dua hari yang lalu, dimana pesta perayaan bertambah usianya telah disiapkan sedemikian rupa. Namun, takdir berkata lain, dia justru memilih pulang ke tempat perhentian terakhirnya.
Jika yang meninggal adalah manusia dengan segala keterbatasan harta, sudah pasti malam ini masih dalam berduka. Namun, berbeda dengan keluarga konglomerat itu, begitu pemilik kekuasaan dikeluarga mereka meninggal, setelah di kuburkan siangnya, maka malam harinya semua keluarga berkumpul untuk mendengarkan surat warisan pembagian harta.
Diruangan keluarga di rumah utama kediaman Burhan Sandrio, dua anaknya, dua menantu dan tiga cucunya berkumpul bersama untuk mendengarkan pembacaan surat wasiat yang akan dibacakan oleh orang kepercayaan Burhan semasa hidupnya.
Kuasa hukum kepercayaan Burhan mulai membacakan isi surat wasiat itu dihadapan seluruh anggota keluarga Sandrio.
"25% Saham yang saya miliki, akan saya bagikan pada setiap anggota keluarga tanpa terkecuali."
Dania tampak tersenyum senang mendengar isi pertama surat wasiat itu.
"Point pertama, 2% saham, rumah utama beserta isinya, termasuk rumah bakti sosial peduli perempuan diberikan pada Alia Susmita, selama dia tidak menikah lagi dan apabila yang bersangkutan menikah lagi, maka seluruh warisan yang dia terima akan diserahkan pada yayasan panti sosial."
Senyum diwajah Dania berpindah pada Alia dan keduanya saling menatap seakan mereka sedang bicara satu sama lain dalam tatapan itu.
"Point kedua, 3% saham, rumah singgah dan salon kecantikan diberikan pada Amel Ceila Sandrio."
Amel sudah menduganya, karena Kakeknya sering membahas tentang hal ini dan Amel merasa lega saat ini. Kakeknya mempercayainya untuk mengurus rumah singgah.
"Selanjutnya, 3% saham, klinik hewan dan showroom mobil diberikan pada Randi Gabriel, selama yang bersangkutan tidak menceraikan istrinya atau menduakan istrinya. Jika bercerai atau ketahuan selingkuh, maka semua warisannya akan disumbangkan pada yayasan panti sosial."
Mendengar itu membuat Randi menundukkan kepala merasa malu pada almarhum mertuanya, karena dia pernah berpikir untuk meninggalkan Dania. Tapi, dia merasa lega, karena ternyata Mertuanya itu tidak seburuk yang dia pikirkan selama ini. Diana sendiri menatap sebentar suaminya dan berharap agar suaminya tidak pernah berpikir untuk selingkuh.
"Berikutnya, 3% saham, serta Beuaty grup diberikan pada Dania Putri Sandrio."
Kali ini Dania membalas senyuman Alia yang beberapa saat lalu sempat mengejeknya.
"4% Saham, serta R.D grup diberikan kepada Raka Gabriel Sandrio. Lalu, 3% saham, serta Day grup diberikan pada Dandi Putra Sandrio. Kemudian 7% Saham sisanya, diberikan pada Akash Ceilo Sandrio yang juga akan menjadi pimpinan Sky grup apabila yang bersangkutan segera menikah seminggu setelah seratus hari peringatan kematian. Namun, jika yang bersangkutan belum menikah sampai waktu yang telah ditentukan, maka 7% saham dan Sky grup akan diberikan kepada Dandi Putra Sandrio."
Point terakhir itu membuat setiap pasang mata menatap pada Acel yang tampak tidak begitu bersemangat mendengar keputusan Kakeknya yang memberikan perusahaan padanya. Acel, tidak begitu menginginkan Sky grup, dia lebih senang mengurus perusahaannya sendiri meski belum sebesar Sky grup.
"Aku rasa, om Dandi yang pantas menjadi pimpinan perusahaan!" serunya sambil menatap kearah Om nya itu.
"Kenapa? Apa kamu masih tidak mau menikah?" tanya Dandi dengan nada bercanda.
"Om tahu itu dengan baik."
Dandi mengangkat kedua bahunya sambil tersenyum menatap keponakannya yang sama sekali tidak punya ambisi untuk menjadi pemilik Sky grup, tapi malah dipercayai oleh pendiri Sky grup untuk mengurus perusahaan tersebut.