NovelToon NovelToon
Kisah Kita, Dunia Di Balik Layar

Kisah Kita, Dunia Di Balik Layar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Sasyaaya

Cerita ini mengikuti kehidupan Keisha, seorang remaja Gen Z yang sedang menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya. Ia terjebak di antara cinta, persahabatan, dan harapan keluarganya untuk masa depan yang lebih baik. Dengan karakter yang relatable dan situasi yang sering dihadapi oleh generasi muda saat ini, kisah ini menggambarkan perjalanan Keisha dalam menemukan jati diri dan pilihan hidup yang akan membentuk masa depannya. Ditemani sahabatnya, Naya, dan dua cowok yang terlibat dalam hidupnya, Bimo dan Dimas, Keisha harus berjuang untuk menemukan kebahagiaan sejati di tengah kebisingan dunia modern yang dipenuhi tekanan dari berbagai sisi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasyaaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan yang Mengubah Segalanya

Keisha menatap Bimo dengan rasa campur aduk. Dia ingin mendengar penjelasan Bimo, tetapi di saat yang sama, dia juga ingin meluapkan semua perasaannya. Suasana kafe itu tampak ramai, tetapi keduanya seolah berada dalam dunia yang sepi.

Keisha: “Bimo, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa lo tiba-tiba menjauh? Apa lo udah nggak suka sama gue?”

Bimo: (menghela napas) “Gue suka sama lo, Keisha. Tapi... belakangan ini ada banyak hal yang bikin gue bingung. Gue juga sempat deket sama cewek lain, dan itu bikin semuanya lebih rumit.”

Keisha merasakan hatinya hancur. Semua ketakutannya seolah menjadi kenyataan.

Keisha: “Jadi, lo berani-beraninya deket sama cewek lain sambil berharap gue tetap di sini? Itu bukan cinta namanya!”

Bimo: “Nggak! Itu bukan maksud gue! Gue butuh waktu buat mikir, dan...”

Keisha: (memotong) “Dan sekarang? Apa lo butuh lebih banyak waktu? Apa gue harus menunggu lo sampai lo menemukan jawaban?”

Bimo terdiam, tidak bisa memberikan jawaban. Keisha merasakan air mata menggenang di matanya, tetapi dia berusaha keras untuk tidak menangis di hadapan Bimo. Dia merasa marah, bingung, dan terluka semua sekaligus.

---

Setelah pertemuan itu, Keisha merasa hancur. Dia berjalan pulang dengan perasaan kosong. Dalam perjalanan, dia teringat akan Dimas yang selalu ada untuknya. Dia ingin berbagi perasaannya, tetapi tidak ingin membebani Dimas.

Di rumah, Keisha berusaha menyibukkan diri dengan tugas sekolah, tetapi pikirannya terus melayang ke Bimo. Pikirannya juga tidak bisa lepas dari Dimas yang telah terbuka perasaannya padanya.

Keesokan harinya, Keisha bertemu Dimas di sekolah. Dimas tampak khawatir melihat wajah Keisha yang pucat.

Dimas: “Keis, lo baik-baik aja? Gue lihat lo kayaknya nggak enak badan.”

Keisha: (menggeleng) “Gue baik, Dim. Cuma... ada banyak yang harus dipikirkan.”

Dimas: “Kalau lo butuh waktu buat ngomong, gue siap kok. Nggak ada yang lebih penting daripada lo, Keisha.”

Keisha merasa bersyukur memiliki Dimas di sisinya, tetapi hatinya masih bergejolak dengan perasaan untuk Bimo.

---

Malam itu, Keisha akhirnya memutuskan untuk mengajak Naya dan Dimas untuk berkumpul di rumahnya. Dia perlu berbicara tentang apa yang sedang terjadi.

Keisha: “Gue butuh saran dari kalian berdua. Apa yang harus gue lakukan sama Bimo?”

Naya: “Keisha, lo udah tahu jawaban dari semua ini. Lo harus fokus pada diri sendiri. Jangan biarkan orang lain menentukan hidup lo.”

Dimas: “Iya, Keisha. Kalo Bimo bikin lo bingung, mungkin lo perlu berpikir ulang tentang hubungan ini.”

Keisha merasa bingung, tetapi dia juga merasa diteguhkan oleh dukungan dari kedua sahabatnya. Namun, saat mereka bercanda dan tertawa, dia melihat betapa Dimas selalu ada untuknya, membuatnya merasa nyaman.

Dimas: “Lo bisa jadi siapa pun yang lo mau, Keisha. Jangan takut untuk memilih jalan yang bener buat diri lo.”

---

Beberapa hari kemudian, Keisha merasakan tekanan dari keluarganya. Ibunya mengharapkan dia untuk fokus pada sekolah dan mencapai impian untuk masuk perguruan tinggi. Setiap kali mereka berbicara, selalu ada pernyataan tentang masa depan Keisha.

Ibu: “Keisha, lo harus fokus belajar. Jangan sampai terganggu sama urusan cinta yang belum jelas. Masa depan lo lebih penting.”

Keisha merasa tertekan. Ibunya tidak tahu seberapa sulitnya dia menghadapi perasaan dan konflik yang terjadi di hidupnya.

Keisha: “Ibu, itu bukan hanya soal cinta. Ini juga tentang persahabatan dan memilih siapa yang layak untuk diperjuangkan.”

Ibu: “Tapi jangan sampai lo mengorbankan masa depan lo hanya karena cinta, Keisha. Kadang cinta bisa bikin lo terpuruk.”

Keisha merasakan benturan antara harapan ibunya dan perasaannya sendiri. Dia tidak ingin mengecewakan keluarganya, tetapi dia juga tidak bisa menahan perasaannya terhadap Bimo dan Dimas.

---

Keisha memutuskan untuk menemui Bimo sekali lagi, kali ini dengan hati yang lebih tenang. Dia ingin mencari kejelasan. Di taman sekolah, mereka berdua bertemu.

Keisha: “Bimo, kita perlu bicara lagi. Gue nggak bisa terus begini.”

Bimo: “Iya, Keisha. Gue juga pengen klarifikasi semua ini. Gue tahu gue salah dan gue pengen jelasin.”

Keisha: “Lo bilang lo suka sama gue, tapi lo juga deket sama cewek lain. Itu bikin gue bingung. Gue butuh tahu apa yang sebenarnya lo rasakan.”

Bimo: “Gue bingung dengan perasaan gue sendiri. Gue suka sama lo, tapi kadang gue merasa tertekan. Semua ini bikin gue jauh dari lo.”

Keisha merasa hatinya bergejolak.

Keisha: “Mungkin kita butuh waktu buat berpikir. Kalo lo butuh waktu untuk diri sendiri, gue menghormati itu. Tapi gue juga nggak bisa menunggu selamanya.”

---

Setelah pertemuan itu, Keisha mencoba untuk fokus pada dirinya sendiri. Dia mulai lebih mendalami hobinya dan mengikuti kegiatan yang selama ini terabaikan. Naya dan Dimas selalu mendukungnya, memberi semangat setiap kali Keisha merasa down.

Naya: “Lo udah lebih ceria, Keisha. Jangan biarkan Bimo atau siapapun bikin lo merasa nggak berharga.”

Dimas: “Iya, Keisha. Lo punya banyak potensi. Cinta itu penting, tapi diri lo juga lebih penting.”

Keisha merasa lebih kuat dan percaya diri. Dia tidak lagi ingin tergantung pada keputusan orang lain.

---

Suatu hari, saat mereka berempat berkumpul, Dimas berani mengajak Keisha berbicara tentang perasaannya.

Dimas: “Keisha, bisa nggak kita bicara sebentar? Tentang kita.”

Keisha melihat Dimas dengan penuh perhatian.

Keisha: “Tentu, Dim. Apa ada yang mau lo sampaikan?”

Dimas: “Gue udah mikirin ini sejak lama. Dan, jujur, gue suka sama lo. Bukan hanya karena Bimo, tapi karena lo adalah orang yang istimewa buat gue.”

Keisha merasa terkejut, tetapi di saat yang sama, dia juga merasa senang.

Keisha: “Dimas, gue... gue hargai perasaan lo. Tapi gue masih bingung sama perasaan gue sendiri.”

Dimas: “Nggak apa-apa, Keisha. Yang penting adalah lo jujur sama diri lo sendiri. Apapun keputusan lo, gue akan menghormatinya.”

---

Keisha merasa terombang-ambing antara dua pilihan. Di satu sisi, ada Bimo yang membuatnya bingung, dan di sisi lain, Dimas yang selalu ada untuk mendukungnya. Dia merasa harus memilih jalan yang terbaik untuk dirinya sendiri.

Di tengah semua ini, ada juga tekanan dari keluarganya. Ibunya semakin menekankan pentingnya pendidikan dan masa depan. Suatu malam, setelah berbincang dengan ibunya, Keisha merasa lebih tertekan.

Ibu: “Keisha, masa depan lo lebih penting daripada segala hal. Jangan biarkan cinta bikin lo terpuruk.”

Keisha merasakan beban di dadanya. Dia harus menghadapi kenyataan bahwa dia tidak bisa terus menerus hidup dalam kebingungan.

---

Akhirnya, saat semua terasa semakin berat, Keisha memutuskan untuk bertemu dengan Dimas. Dia ingin jujur tentang perasaannya. Di sebuah taman sepi, mereka duduk di bangku sambil melihat langit malam.

Keisha: “Dimas, gue udah pikirin semuanya. Gue tahu lo selalu ada untuk gue. Dan itu bikin gue merasa nyaman.”

Dimas: “Jadi, lo udah siap buat milih, kan?”

Keisha menatap Dimas, merasakan getaran di hatinya.

Keisha: “Gue... mungkin gue belum siap untuk sepenuhnya berkomitmen, tapi gue juga nggak mau kehilangan lo sebagai sahabat.”

Dimas tersenyum, meskipun dia juga merasa sakit hati.

Dimas: “Gue akan selalu ada untuk lo, Keisha. Meskipun lo milih Bimo atau siapapun, persahabatan kita tetap yang terpenting.”

---

1
Cesar Cesar
Jalan cerita hebat.
OsamasGhost
Ini novel asyik banget thor, keep going!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!