Kumiskinkan Suamiku Dan Selingkuhannya

Bayu menatapnya dengan dingin,tidak mau menyambut jabat tangan Alexander."Apa yang kamu inginkan?"tanyanya dengan nada kasar.Alexander tidak terkejut dengan penolakan Bayu.

Ia hanya tersenyum dan berkata,"Tidak apa-apa, aku paham kamu tidak suka padaku."Bayu memandang Alexander dengan penuh curiga. "Apa hubunganmu dengan Kanaya?"tanyanya dengan nada keras.

Alexander mengangkat bahu dan berkata, "Kanaya adalah kekasihku, dan aku akan menikahinya sebentar lagi."

Bayu merasa ada yang tidak beres. Ia tidak pernah mendengar Kanaya berbicara tentang Alexander, apalagi tentang pernikahan.

"Kanaya tidak pernah berbicara tentangmu," kata Bayu dengan nada keras.

Alexander tersenyum dan berkata, "Mungkin Kanaya tidak ingin berbicara tentangku. Tapi aku bisa membuktikan bahwa aku adalah kekasihnya."

"Aku tidak percaya padamu," kata Bayu dengan nada keras.

Alexander mengangkat bahu dan berkata, "Terserah kamu percaya atau tidak.Tapi aku akan membuktikan bahwa aku adalah kekasih Kanaya."

Kanaya masih terkejut dengan sikap Bayu padanya. Ia tidak mengerti mengapa Bayu tiba-tiba menjadi begitu dingin dan kasar. Namun, sebelum ia bisa memprotes, ia melihat Alexander berdiri di depannya.

"A-Alex?" Kanaya terkejut dan tidak percaya. "Apa yang kamu lakukan di sini?"

Alexander tersenyum dan berkata, "Aku datang untuk mencarimu, Kanaya. Aku khawatir tentangmu.Entah kenapa , ada sesuatu yang mengganggu perasaanku tentangmu hari ini".

Kanaya masih terkejut dan tidak bisa berbicara. Ia tidak mengerti mengapa Alexander berada di sana, dan apa hubungannya dengan Bayu.

Bayu memandang Kanaya dengan penuh curiga. "Kamu kenal dia?" tanyanya dengan nada keras.

Kanaya mengangguk pelan. "Ya... aku kenal"

Alexander melangkah maju dan berkata, "Kanaya adalah kekasihku dan aku akan menikahinya dalam waktu dekat ini.Karena aku ingin melindunginya dari manusia tidak tahu diri seperti kamu".

Bayu memandang Alexander dengan penuh kemarahan. "Kamu tidak memiliki hak untuk melindunginya!" teriaknya.

Alexander melangkah maju dan menatap Bayu dengan penuh kemarahan. "Kamu harus pergi dari sini sekarang juga," katanya dengan nada ancaman.

Bayu tidak terkejut dengan reaksi Alexander. Ia malah tersenyum dan berkata, "Aku tidak takut padamu."

Alexander mengeluarkan suara tertawa yang dingin. "Kamu harus takut padaku," katanya. "Karena aku tidak akan ragu-ragu untuk menghancurkanmu jika kamu tidak pergi dari sini."

Kanaya merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut. Ia tidak ingin Bayu dan Alexander bertengkar karena dirinya.

"Alex, jangan!" teriak Kanaya.

Tapi Alexander tidak mendengarkan. Ia malah melangkah maju dan memandang Bayu dengan penuh kemarahan. "Pergi dari sini sekarang juga, atau kamu akan menyesalinya," katanya.Bayu menatap Alexander dengan penuh kebencian.

Alexander terpaksa memanggil security untuk menyeret Bayu keluar dari kantor dengan paksa.

Bayu berteriak-teriak dan melawan ketika security mencoba menyeretnya keluar dari kantor. Ia tidak mau pergi dan ingin tetap berada di sana untuk menghadapi Alexander.

"Tidak! Aku tidak mau pergi!" teriak Bayu sambil berusaha melepaskan diri dari genggaman security.

Security mencoba untuk menenangkan Bayu, tapi ia tidak mau mendengarkan. Ia terus berteriak-teriak dan melawan hingga akhirnya security berhasil menyeretnya keluar dari kantor.

Setelah Bayu pergi, Alexander menghela napas lega. Ia merasa bahwa ia telah berhasil mengusir Bayu dari kantor.

"Tapi aku tidak yakin apakah itu sudah cukup," katanya pada dirinya sendiri.

Sementara itu, Bayu masih berteriak-teriak dan melawan ketika ia dibawa keluar dari kantor. Ia tidak mau menyerah dan ingin tetap berusaha untuk menghadapi Alexander.

"Aku tidak akan menyerah!" teriak Bayu sambil berusaha melepaskan diri dari genggaman security.

Tapi security terlalu kuat dan akhirnya Bayu berhasil dibawa keluar dari kantor. Ia masih berteriak-teriak dan melawan, tapi tidak ada yang bisa ia lakukan untuk mengubah keadaan.

Sekarang Bayu berada di luar kantor, merasa marah dan kecewa. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan selanjutnya, tapi ia tahu bahwa ia tidak akan menyerah.

Bayu merasa terpaksa untuk pergi dari sana. Ia tidak ingin membuat situasi semakin memburuk. Tapi ia tidak akan melupakan apa yang telah terjadi.

"Saya akan kembali," katanya pada Alexander dengan nada ancaman. "Dan kamu,tunggu pembalasanku"

Alexander hanya tersenyum dan berkata, "Aku tidak takut padamu."

Bayu berbalik dan pergi dari sana. Ia merasa marah dan ingin balas dendam. Ia berencana untuk melenyapkan Alexander dan membuatnya menyesal telah mengusirnya.

"Alex akan menyesalinya," katanya pada dirinya sendiri. "Aku akan membuatnya membayar untuk apa yang telah dilakukannya."

Bayu mulai berpikir tentang rencana balas dendamnya. Ia akan melakukan apa pun untuk menyingkirkan Alexander dan membuatnya menyesal.

Tapi apa yang tidak diketahui Bayu adalah bahwa Alexander juga memiliki rencana sendiri.

***

Bayu mengemudikan mobilnya untuk pulang ke rumah.Dengan perasaan yang masih kecewa karena ia tidak berhasil membujuk Kanaya.Namun ketika sedang berhenti di lampu merah,ia melihat sesuatu.

Ia bergumam dengan sedikit menyipitkan matanya."Sepertinya aku familiar dengan wajah perempuan itu.Tapi siapa?".Belum selesai ia mengamati,klakson mobil dari arah belakang berbunyi.Bayu pun melajukan mobilnya kembali.

"Huh,untung saja.Kalau ketahuan bisa mati aku"batin seorang perempuan dari dalam mobil seberang jalan.Dia Siska.Ia sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat bersama pria simpanannya.Pria yang selama ini membiayai kehidupannya setelah Bayu jatuh miskin.

"Kenapa Sayang?"tanya pria berbadan gemuk dengan perut yang membuncit tersebut.

"Ah nggak papa om.Masih jauh ya?Siska udah nggak sabar pengen muasin om."jawabnya sambil bergelayut manja di lengan om nya tersebut.Siska berusaha menetralkan detak jantungnya yang hampir lepas.

Bersambung...