Fiandra tak menyangka jika dirinya akan berjodoh dengan seorang dosen yang selalu memarahinya bernama Ilham. Mereka di paksa menikah dan menjalani pernikahan, meskipun keduanya menolak. Keinginan kedua orang tua Fiandra dan Ilham begitu kuat untuk menikahkan mereka, hingga mereka melakukan satu cara, untuk menjebak keduanya agar bisa menikah... bagaimana kisah mereka? akankah cinta hadir di tengah permusuhan mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang Kampung
Pulang dari kampus Fiandra langsung ke kosannya. Barang-barang yang sudah dimasukkan ke dalam koper semuanya kembali ia bongkar. liburan kali ini, ia tak bisa pulang kampung karena harus mengikuti semester pendek.
"Huh padahal gue udah nggak sabar manjat pohon kelapa emak gue. Udah nggak sabar nyemplung di empang main sama bocil bocil di kampung halaman gue. Gara-gara si Ilham gue nggak jadi pulang kampung," Fiandra terus menggerutu sambil mengeluarkan barang-barang dan menyusunnya kembali ke lemari.
Dering telepon memaksanya menghentikan aktivitasnya itu, ia pun meraih handphone yang terletak di atas tempat tidur.
''Dari Nyak nih."
Gadis itu mengusap layar handphonenya untuk menerima sambungan telepon tersebut.
"Halo Assalamualaikum Nya."
"Waalaikumsalam Fi. Kamu jadikan pulang sore ini?"
"Nggak tahulah Nya' aye masih bingung."
"Loh bingung kenapa sih? bukannya lu udah janji sama Nyak, untuk pulang kampung bulan ini, makanya Nyak, sampai mengundang calon besan untuk datang ke rumah kita."
"Aduh Nyak, ngapain lagi ngundang besan ke rumah. Aye belum mau kawin Nyak, masih mau fokus kuliah!"
"Fiandra! Ingat umur lo ye! di kampung ini teman-teman sebaya lu udah pada nikah semuanya, Nyak malu punya anak gadis yang berusia di atas 20 tahun,tapi belum ada yang melamar. Kebetulan Nyak bertemu teman lama Nyak, kami pun sepakat jodohin kamu sama anaknya."
'Yaelah Nyak, di kota ini umur 20 tahun itu masih tergolong remaja Nyak. Biasanya mereka nikah itu di atas umur 25 tahun. Fi baru 21 tahun juga."
"Eh Fi. Udah jangan kebanyakan ngeles lu ye. Udah lu pulang biar sebentar, karena dalam beberapa hari lagi calon laki lo mau datang berkenalan dengan lo!"
"Kalau kamu lihat sendiri Fi, cowok yang bakalan Nyak jodohin sama kamu,kamu pasti langsung suka, Fi."
"Iye, iye serah Nyak saja ye. Fi beres-beres dulu. Bentar lagi Fi pulang.Jangan lupa masak soto Betawi kesukaan aye Nyak. Sama nasi rawon."
"Beres, ya udeh ye assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
***
Ilham melajukan mobilnya. Karena hari ini hari terakhir mengajar, Ilham akhirnya bisa pulang kampung meskipun hanya beberapa hari.Minggu depan dia juga harus mengisi mata kuliah di semester pendek.Setelah dua jam perjalanan. Ia tiba di rumahnya. Kedatangan disambut antusias oleh ibundanya.
Ketika pria itu membuka pintu mobil.
Seorang wanita paruh baya merentangkan tangannya ke arahnya.
"Assalamualaikum Nyak!" Ilham memeluk sang ibunda.
"Akhirnya kamu pulang juga Ham. Nyak punya berita baik untuk kamu."
Ilham memutar bola mata, dia sudah bisa menebak berita apa yang akan disampaikan ibunya itu.
Bu Romlah menuntun putranya duduk di sofa ruang tamu.
"Ham, Nyak sudah punya jodoh yang cocok untuk kamu."
'Sudah kuduga,' batin Ilham.
"Seorang gadis cantik,anaknya Rohaye. Sobat karib Nyak waktu SMA dulu."
"Aye bisa cari jodoh sendiri kok, Nyam. Jadi gak usah di jodohkan lah, ini kan zaman modern Nyak, bukan Jaman Siti Nurbaya lagi."
"Alah e lo Ham, Nyak sudah dengar kata-kata ini tuh sejak lima tahun yang lalu, saat Nyak mau jodohin kamu dan Laila. Noh! sekarang Laila udah punya dua anak, kamu punya apa?"
Ilham memutar bola matanya ke segala arah bosan mendengar cerita itu.
"Pokok nya elo harus mau Nyak jodohin sama anaknya si Rohaye. Nyak gak mau dengar alasan kamu lagi Ham. Tahun ini Nyak sudah harus punya mantu dan calon cucu titik!"
Ilham menghempaskan mafas panjang, sudah tak bisa berkata-kata.
"Lagian umur sudah masuk kepala tiga, belum kawin lagi, percuma muka ganteng, otak encer, duit banyak. Kawin kagak mau!" dengus Romlah.
Ilham sudah tak bisa mengelak. Sudah sering dia menolak perjodohan dari Romlah. Ilham juga selalu sibuk dengan profesi sebagai seorang dosen dan juga mahasiswa pasca sarjana karena itulah dia tak punya waktu untuk mencari jodoh sendiri.
***
Fiandra terbangun ketika mendengar suara Adzan di mushola.
"Hua!"Akhirnya gue bisa merasakan udara segar di kampung halaman.
Fiandra mencuci wajahnya kemudian berwudhu.
Setelah sholat subuh, Fiandra segera mandi, bersiap dan sarapan.
Dia sudah tak sabar untuk bertemu dengan para bestie-bestirnya.
Fiandra menikmati soto Betawi buatan Nyak nya di dapur, sambil duduk di lantai dengan satu kaki ditekuk satunya lagi di lipat di lantai. .
"Assalamu'alaikum!" terdengar suara salam.
"Waalaikumsalam." Rohaye keluar dari kamarnya.
"Eh, Udin, Komang. Samsuri, ada ape pagi-pagi kemari?" tanya Rohaye sambil menatap satu persatu bocah yang berdiri di hadapannya.
"Eh Nyak, Kak Fi ade Nyak?"
"Kalian tau Fi ada di rumah dari mana?" tanya Rohaye.
"Dari kak Fi dong Nyak. Pan kita punya WA group."
"Terus kalian mau ngapain cari, Fi?"
"Kira mau ngajakin Kak Fi manjat pohon rambutan Nyak. Habis itu kita ke sawah main di empang untuk cari ikan cupang," jelas Samsuri.
Rohaye bersedekap menyilangkan kedua tangannya ke dada.
"Kagak boleh! Eh lo kalau mau main yang begituan jangan ajak anak gue ye. Anak gue bentar lagi jadi manten, jadi istri seorang dosen, jadi kagak level ye, main yang begituan," omel nyak Rohaye.
"Kak Fi mau nikah Nyak? Memang ada laki-laki yang mau?" tanya si Komang.
Rohaye membelalak bola matanya.
"Sembarangan lo ye! Lo pikir anak gue kagak laku? Anak gue cantik gitu, miss unipers aja kalah cantik sama anak gue, dibilang kagak ada yang mau."
"Yaelah Mak. Buktinya di kampung kita ini, cuma kak Fi, anak gadis yang masih perawan. Teman-teman sebaya kak Fi itu kan sudah pada nikah. Makanya kak Fi mainnya sama kite-kite. Eh itu kan berarti kagak ada yang mau sama kak Fi. "
"Eh sembarang loh. Kemarin anak Sultan mau ngelamar anak gue tau!"
"Hah, anak sultan Nyak? Sultan Brunei atau Sultan Arab?" Ketiganya begitu serius.
"Bukan, bapaknya namanya Sultan. Itu loh yang jualan gorengan di depan gang."
Gubrak,,, mereka semua menepuk jidatnya.
"Yaelah Nyak ngeprank kita aja, tak kirain Kak Fi dilamar anak sultan beneran."
Sementara Nyak Rohaye hanya tersenyum nyengir.
Fi keluar menghampiri Rohaye.
"Eh udah pada kumpul rupanya kalian."
"Udah dari tadi kak. Tapi di interogasi dulu sama Nyak."
"Ya udah deh, Nyak. Fi cabut dulu ya. Mau maen sama bestie-bestie."
Fiandra mencium punggung tangan Rohaye.
"Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam."
"Eh Fi tunggu!" Tiba-tiba Rohaye teringat sesuatu.
"Ade ape Nyak?"
"Eh lo maen jangan lama-lama ya. Karena bentar lagi calon laki lo mau datang. Katenye hari ini juga mereka mau lamar lo, Fi!"
"Iya Nyak, bentar aja Kok."
"Lo ada bawa hape kan Fi?"
"Ade Nya'. Nanti telpon saja!"
Fiandra dan para bocil pergi kehutanan melewati pemukiman warga dan langsung jadi topik pembicaraan para warga.
Dia juga tak peduli apa yang warga pikirkan tentangnya. Usia sudah 20 tahun dan masih bermain dengan bocah laki-laki.
Banyak rumor beredar tentang Fiandra yang dianggap fedofil oleh orang-orang yang iri terhadapnya.
Karena kabar tak sedap tersebut lah nyak Rohaye memaksa Fiandra untuk segera menikah.
Karena gosip tersebut pula lah, tak ada yang mau menjodohkan Fiandra dengan anak-anak bujang mereka, ya meskipun Fiandra adalah bunga desa di kampung mereka, sehingga banyak pemuda yang diam-diam mencintai Fiandra tanpa berani mengungkapkannya.
apa kabar dengan duo enyak udah dapat belum berburu para duda 😍 semoga dapat ya nyak 😂😂😂😂