NovelToon NovelToon
FORCED LOVE

FORCED LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: natural

Sahabat mu adalah Ular. Itulah yang terjadi pada Ashila yang sudah bertahun-tahun berteman dengan perempuan yang dia anggap saudara
Lolita merebut kekasih yang sangat di cintai oleh Ashila untuk kesekian kalinya dan sayangnya gadis itu baru menyadari seberapa buruk perilaku sahabatnya itu
Tapi kehidupan mempertemukan mereka kembali, seperti sebuah karma kekasih Lolita menyukai Asila bahkan terkesan Obses dan mengunci wanita itu dalam lingkup kekejaman nya
akan kah wanita itu menghindar atau memberi pelajaran pada Lolita?
Namun sayang nya gadis itu sudah membuat pria itu terpesona hingga tidak melepaskan dirinya lagi
"Lepaskan saya Tuan Leus!".
"Mau kemana? kemarilah dan balaskan dendam mu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PAMAN BAJHA

Ashila yang pada akhirnya pulang dengan keadaan yang murung membuat seorang pria di rumah itu menelisik wajahnya, pria itu tidak suka jika gadis kecilnya terlihat bersedih.

Pria itu adalah Bajha adik dari Ayah Ashila, pria muda itu mendekat pada keponakannya dengan tanda tanya yang besar dia menjadi enggan pergi karena tidak nyaman dengan keadaan sang keponakan.

“Nak ada apa?”.

“Paman… Paman di sini? Apa Paman tidak bekerja?”.

“Paman sedang mengambil beberapa dokumen penting yang ketinggalan, Paman akan pergi lagi”. Pria itu menunduk mensejajarkan tubuhnya dengan sang keponakan yang tampak mungil baginya walau nyatanya pria itu sendiri memiliki tinggi di atas rata-rata. “Tapi sekarang Paman merasa terganggu, kenapa wajah gadis paman ini menjadi kusut begini! Siapa yang sudah berani menggubah setelan nyaa!?”.

Perkataan Bajha membuat gadis itu tersenyum tipis lalu kembali bersedih, hal ini juga sudah biasa terjadi Bajha menunduk menggenggam tangan gadis itu rasa bersalah kini merasuki sanubarinya karena tidak bisa menjaga gadis kecilnya

“Katakan kali ini apa yang terjadi? Pemuda yang dekat dengan mu kemarin?”. Seolah Bajha dapat menebak perkataan dari Ashila, Gadis itu pun mengangguk membuat hati Bajha remuk

“Seseorang menfitnah ku lagi, namun ini lebih mengerikan ada beberapa lembar foto yang seolah membuat nama ku rusak paman”. Ashila tidak menyebut lengkapnya karena takut sang paman semakin merasa gagal

“Maafkan paman seharusnya Paman mampu melindungi mu, paman berjanji paman akan datang ke sekolah mu Ashila paman akan menemukan orang-orang yang membuat nama mu buruk”.

Ashila lantas menggeleng dia lebih tidak suka jika sang paman menyalahkan dirinya karena menurutnya ini semua terjadi karena kesalahan orang lain dan dirinya sendiri yang dia bisa bergaul dengan baik

Gadis itu sangat terkendala karena dirinya yang pendiam dan cantik membuat kebanyakan gadis menjauh darinya, jika dia berteman dengan anak lelaki dia akan lebih risih

“Aku tidak apa Paman, jangan menyalahkan diri mu”.

Bajha mengangguk hanya untuk sekedar menenangkan Ashila walau jauh di lubuk hatinya dia sangat kesal, baginya Ashila adalah malaikat kecilnya setelah keluarga nya meninggalkan dirinya satu persatu

Dan Ashila kecil yang baru saja berusia 5 Tahun tersisa untuknya gadis itu tumbuh bersamaan dengan dirinya di masa muda saat dia masih berusia 19 tahun sang kakak dan istrinya mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa mereka

Kecelakaan yang tidak di selidiki walau jelas ada yang janggal di sana, dia sangat muda kala itu dan tidak memiliki kekuatan untuk melawan pihak yang berkuasa, untungnya semua asuransi bisa di cairkan hingga dia bisa melanjutkan kuliah sambil membesarkan Ashila

Sejak itu Ashila adalah setengah dari hidupnya, mereka tumbuh bersama walau begitu Bajha lebih merasa seperti seorang Ayah untuk anak itu meski orang-orang kerap mengira mereka sepasang kekasih atau kakak beradik.

 Bajha menunduk mengusap kepala gadis kecil dengan lembut berjanji dalam hatinya akan membereskan semuanya dengan baik dia akan menemukan siapa orang yang membuat keponakan nya itu terganggu

“Paman jangan melihat ku seperti itu, aku benar-benar tidak apa-apa pergilah nanti paman terlambat!”. Ashila mendorong pria itu keluar dari rumah “Jangan kasihani aku, karena aku masih punya paman dan Lolita kalian berdua cukup untuk ku!”.

“Lolita?”. Bajha sedikit kesal pasalnya dia tidak terlalu menyukai gadis itu, baginya Lolita itu munafik dan juga menyebalkan dia menatap keponakan nya dia tidak berani melarang pertemanan kedua gadis itu karena takut melukai hati Ashila jadi memutuskan diam selagi Lolita tidak membuat keributan dan mengganggu tuan putrinya

“Yups bagi ku kalian adalah orang luar biasa, jadi aku tidak akan apa-apa selama ada kalian berdua!”. Ashila sudah mendorong pria itu keluar dari rumah

Bajha mengangguk menatap Ashila pria itu seperti membuat permintaan padanya

“Baiklah Tuan putri ku, sebenarnya aku sungguh keberatan ketika kau mengatakan diri mu tidak apa-apa aku tidak akan banyak bertanya tapi…”.

“apa?”. Tanya gadis itu itu penasaran

“Bisakah kau berjanji satu hal pada ku? Jangan dekat dengan pemuda manapun sampai kau lulus kuliah”.

Ashila dengan cepat menanggapinya karena dia juga memang tidak berniat untuk dekat dengan siapun untuk saat ini

“dan… kau harus punya privasi, maksud paman jangan terlalu terbuka pada teman mu Lolita paman mengerti jika kau menyayanginya tapi paman lebih menyayangi mu nak paman ingin kau punya pendirian”.

Sesungguhnya gadis itu sedikit terkejut dengan pendapat Bajha tapi sorot mata yang dalam itu bisa menunjukkan seberapa besar ketulusan pria itu pada dirinya jadi Ashila yang tidak ingin melawan mengangguk dengan serius.

“Good Girl, Baiklah Paman akan pergi makan lah yang banyak paman sudah memasak untuk mu”.

Pria itu beranjak pergi sampai mobil nya tidak terlihat lagi oleh Ashila barulah gadis itu menutup pintu lalu mengunci dari dalam, dirinya membersihkan tubuh terlebih dahulu lalu membawa buku-buku dan segala perlengkapannya ke meja makan

Bajha benar-benar memaksakan dirinya banyak makanan di sana itu adalah salah satu hal yang membuat Asila senang

‘Tring!

Sebuah pesan masuk, Ashila melirik ponselnya pesan dari Lolita yang sedang mengajak untuk bermain di mall, gadis itu teringat akan pesan dari Bajha dia merasa tidak enak pada Lolita

Tapi aku lebih sayang paman Bajha . Gumam Ashila dia tidak ingin membantas sang paman

“Maafkan aku Lolita, aku sedang belajar ini penting kamu bisa datang kita bisa belajar bersama”.

Pesan masuk pada gadis di ujung sana, dia berdecak kesal karena Ashila menolak ajakannya “Ck kenapa dia tumben-tumben nya, buat kesal saja siapa yang akan menanggung uang jajan ku jika pergi sendiri!”.

“Tapi aku ingin pergi dengan mu, jangan belajar terus di sekolah sudah belajar seharian kali ini saja”

Ashila membaca pesan itu dari ujung sana dia menjadi tidak enak hati tapi walau begitu dia tetap enggan pergi bersama dengan Lolita ujian sudah semakin dekat dan dia tidak ingin bermain-main

“Maafkan aku, tapi kali ini aku tidak bisa”. Ashila mematikan ponselnya, suasana hatinya juga sedang buruk membuat dia melakukan itu tanpa berpikir panjang terlebih dahulu

Sedangkan Lolita yang pesannya tidak kunjung terbalaskan menjadi sebal sendiri padahal sehari itu dia ingin jalan-jalan menikmati perbuatan nya beberapa jam yang lalu. Cih menyebalkan palingan dia akan memohon lagi! Akan ku beri kau pelajaran!

*****

“Padahal aku sudah bilang pada Paman, jika aku bisa pergi sendiri”. Ashila menatap lesu Bajha yang berada di sampingnya “Kantor Paman kan berlawanan arah”.

“Tidak apa Paman hanya sekalian berkunjung, sudah lama Paman tidak mengunjungi mu kesekolahkan”.

“Ck aku merasa seperti anak TK”.

“Kau memang anak TK di mata Paman”.

Kedua orang itu akhirnya sampai di gerbang sekolah setelah Bajha memaksa untuk ikutke sekolah Ashila, pria itu merasa harus ada yang di perbaiki di sana hatinya terasa remuk mendengar beberapa bullyan pada keponakannya itu membuatnya sangat kesal.

Jam sekolah berdering dan semua siswa bersiap untuk masuk kelas, Ashila menatap Paman nya dengan bingung karena pria itu tidak kunjung pergi dari sana tapi malah mengikutinya.

Dan yang paling membuat gadis itu terkejut adalah saat di mana Bajha malah menyapa wali kelas nya

“Halo Tuan ada yang bisa saya bantu?”. Tanya pria tua itu pada Bajha, dia sedikit melirik Ashila tapi wajah gadis itu bahkan sama bingungnya dengan nya

Bajha mendekat pada pria itu lalu membisikan sesuatu pada nya

‘Ah baiklah, kalau begitu silakan ikut saya”..

Ketiga orang itu berjalan menuju arah kelas di mana Ashila semakin bingung kala Bajha ikut masuk ke dalam sana lantas semua siswa menatap pada mereka terutama para siswi tidak bisa di pungkiri jika Bajha memiliki wajah yang rupawan membuat mereka tertarik

“Silahkan pak Bajha, sampaikan perlu anda”. Jelas Pak Soe selaku wali kelas mereka

“Ah baiklah, saya berdiri di sini hanya ingin menyampaikan sesuatu beberapa kali saya menderima laporan yang tidak baik mengenai keponakan saya terutama ini”. Bajha menunjukan sebuah foto di mana di merangkul Ashila dengan mesra “Saya tidak tahu siapa yang mengambil foto ini diam-diam”. Ucap Bajha tapi ekor matanya tertuju pada gadis yang gugup di ujung sana

“Foto ini membuat keponakan saya tidak nyaman, dia benar-benar keponakan saya yang saya angkat menjadi anak dan dia darah daging saya tapi ada oknum tidak bertanggung jawab yang membuat ini rumit”.

“saya punya bukti DNA dan berbagai macam bukti jika saya Ashila adalah keluarga pada umumnya dia gadis yang baik itu membuat saya cukup terpukul karena dia tidak punya banyak teman”.

Beberapa siswa di sana mulai berbisik mereka memang menjauhi Ashila tanpa alasan yang jelas, wali kelas mereka bahkan sedikit terkejut dengan pernyataan Bajha karena dia sendiri tahu jika Ashila adalah anak yang baik.

“Baiklah terimakasih untuk waktu kalian saya hanya ingin mengantar keponakan saya, dan saya harap kalian bisa berpikir positif saya begitu menyayangi Ashila sebagai putri saya”.

Bajha berlalu pergi dari sana setelah maksudnya tersalurkan dia meninggalkan ruangan kelas itu setelah mengedipka mata pada putri kecilnya Ashila, gadis itu tersenyum tipis entah ada apa dia merasakan sesuatu kelegaan dalam hatinya . Terimakasih Paman Bajha

1
Siti Koyah
Luar biasa
iin marlina
calon jodoh ashila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!