Sekelompok pemuda dan pemudi yang melakukan perjalanan menuju ke hutan larangan di daerah terpencil , dan mereka terjebak dalam sebuah permainan gila.
Bagaimana kelanjutan nya yuk ikutin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.2 DL
Saat telah mencapai perkampungan kumuh, dimana bus dan alat transportasi tak bisa masuk, mereka melanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu sampan yang terletak di ujung kayu.
"Aduh dek, maafin bapak yah, karena mobil dan motor tak bisa masuk jadi bapak bisa ngantar nya sampai disini saja ucap pak Bowo yang mengantar mereka menggunakan mini bus tadi.
"Gpp pak Bowo ,saya dan teman teman telah banyak merepotkan bapak, saya minta maaf ya pak, ini ada sedikit rezeki untuk perjalanan pulang nanti, kalau kami sudah selesai nanti saya akan menelpon bapak ucap Satria dengan nada ramah nya.
"Aduh maaf ya dek bapak jadi ga enak sama kalian semua, semoga perjalanan nya dan liburan nya menyenangkan ya adek adek semua nya ucap Bowo.
"Terima kasih mang Bowo, titip salam buat bude nur ya ucap Wendi yang memang mengenal mang Bowo.
"Iya nak Wendi , sama yang lainnya hati hati ya ucap Bowo, kemudian dia pergi pulang karena urusan nya sudah selesai.
Setelah mini bus menjauh mereka segera menaiki perahu sampan tersebut.
Tetapi rupanya ada yang menjaga di dekat dermaga yaitu mang Udin.
"Permisi mang, boleh kah kami menaiki sampan nya mang ucap Vita dengan nada Ramah nya.
"Waduh boleh neng, ayok akang akang sekalian naik ucap mang Udin dengan sangat ramah nya.
Selama di perjalanan mereka bercerita dengan mang Udin tentang desa mati yang akan mereka datangi.
"Oh ya mang ,desa mati masih lama lagi ga mang sampai nya ucap gio yang sudah mulai lelah.
"sekitar 1 jam lagi kang, ngomong ngomong neng sama akang ini mau kemana ucap mang udin yang penasaran.
"Mau ke desa mati mang sahut Mita.
"Deg"
"Aduh ,akang akang sama neng neng ini kenapa ke desa mati ucap mang Udin dengan raut wajah serius nya.
"Gpp mang kita pengen liburan sekaligus pengen tau desa yang viral itu ucap Vita
"Huftt sebaiknya kalian hati hati bila sampai disana ,karena disana bukan tempat yang aman untuk orang pendatang seperti kalian ucap mang Udin dengan raut wajah serius nya.
Mereka yang mendengar ucapan mang Udin merasa merinding , apakah desa mati separah dan seangker itu pikir mereka dalam hati masing masing.
"Kalau kalian sampai disana, jangan terlalu banyak bicara dengan orang sana ,jangan berbicara sembarangan ,dan kalian harus mematuhi peraturan desa tersebut ucap mang Udin dengan raut wajah datar nya.
"Iya mang terima kasih sudah memberi tau kepada kami beberapa nasihat nya ucap satria.
"Ini kewajiban manusia kan, ada hal yang penting selama kalian berada di desa mati , kalian harus membawa bawang putih setiap kali kalian keluar dari dalam rumah ucap mang Udin.
"Emang buat apa sih mang bawang putih itu ucap Vita yang penasaran.
"Buat jaga jaga neng ,Kalian akan mengerti nanti nya ucap mang Udin , tak lama kemudian mereka sampai di dermaga paling ujung dimana terlihat tulisan di sebuah papan yaitu desa mati.
"Gue merinding loh liat papan nya ucap gio.
Bagaimana tidak merinding papan yang ada di desa mati terdapat banyak lumut hijau seperti desa yang tak terurus.
"Ingat kata mamang , pegang ini kalian harus bawah satu buah bawang putih , dan pegang masing masing ya ,mamang pamit dulu assalamualaikum ucap mang Udin yang terburu buru meninggalkan mereka semua.
Mereka semua merasa heran saat ini ,kenapa mang Udin terburu buru pikir nya masing masing.
"Mang Udin aneh ya celetuk caca.
"Sutt jangan berisik nanti ada hantu celetuk Mita.
"Yaudah ayok kita kesana , dan jumpai kepala desa disana hari udah mulai malam ucap Satria yang menengahi perdebatan mereka.
Kedatangan mereka hanya dilirik oleh warga yang melihat.
Satria merasa tak beres dengan tatapan mereka yang seolah olah mendapatkan mangsa baru jadi dia memutuskan untuk bertanya kepada pemilik warung depan.
"Permisi ibu, saya berasal dari kota, kami disini ingin bertemu dengan kepala desa disini , kalau boleh tau tempat tinggal nya dimana ya buk ucap Satria dengan sopan.
Ibu pemilik warung tersebut hanya melihat mereka dari atas kebawah.
"Kalian lurus saja dari sini nanti di depan rumah nya ada pohon mangga ucap pemilik warung tersebut yang masih terlihat datar nya.
Mereka berenam juga terheran dengan reaksi pemilik warung tersebut , kenapa tak ada ramah tamah nya , apa memang begini sifat orang orang di desa mati tersebut batin mereka masing masing.
"Terima kasih banyak ibu, kalau begitu kami permisi ya ucap Caca dengan tersenyum manis nya.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di rumah kepala desa yang terlihat sederhana dengan suasana yang begitu menyenangkan , apalagi di depan rumah nya terdapat pohon mangga yang berbuah lebat nya.
"Permisi assalamualaikum pak ucap Satri dengan mengetuk pintu sederhana tersebut.
"Walaikumsalam pak kades yang sudah lanjut usia tersebut.
"Kalian anak anak dari kota ucap pak kades yang melihat penampilan mereka berenam.
"Bener pak kami adalah anak anak kota yang ingin berlibur di desa mati , karena pemandangan yang begitu indah ucap satria dengan nada ramah nya.
"Oh baiklah nak , kalian bisa menumpang disini kebetulan ada dua kamar kosong , laki laki dengan perempuan terpisah sahut pak kades.
"Wah terima kasih banyak pak, atas kemurahan hati nya, telah mau direpotkan oleh kami semua ucap Vita yang ikut menimpali.
"Tidak apa apa nak, kami merasa tersanjung ,karena kalian datang kemari silahkan dinikmati teh dan cemilan kue nya maaf ya hanya ada segini ucap pak kades.
"Tak masalah pak ini sudah lebih dari cukup ucap gio.
"Yaudah kalo kalian ingin istirahat nanti ada anak bapak namanya ningsi yang akan membantu kalian selama disini ya ucap pak kades.
Mereka merasa tak enak dengan kemurahan hati pak kades yang menampung mereka berenam, dan juga mau menerima dengan tangan terbuka.
"Pak kades baik banget nya ucap Caca dengan nada berbisik.
"Kalau begitu saya permisi dulu ya anak anak semua nya ,saya ini menjumpai leluhur disini dan ingin memberitahu kan keberadaan kalian selama didesa mati ini ucap nya tersenyum tipis
"Baiklah pak terima kasih banyak , dan hati hati dijalan ya pak ucap Wendi dengan nada ramah nya.
"Baiklah ucap pak kades yang langsung meninggalkan mereka.
"Pak kades baik banget ya guys ga kayak ibu warung tadi yang aneh ucap Caca dengan memakan cemilan yang dibawakan oleh pak kades.
"Sutt jangan berisik Caca ga enak di dengar orang orang disini, kita harus jga sikap dan perilaku selama kita berada disini ucap Mita memberikan nasihat nya.
"Maaf guys ucap Caca yang menyesali ucapan nya.
"Gpp , Lo ga salah kita sama sama belajar okey ucap Vita dengan mengelus rambut Caca dengan penuh kasih sayang.