NovelToon NovelToon
Booking Online

Booking Online

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Romansa / PSK
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tie tik

Kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki Amelia berhasil memikat hati seorang pria. Asmara yang menggelora mengantar Amelia pada titik keseriusan sang kekasih. Apakah hubungan mereka berjalan lancar sampai ke jenjang pernikahan? Apalagi setelah pria tersebut mengetahui jika Amelia ternyata seorang wanita panggilan.

Lantas, bagaimana Amelia melewati segala lika-liku kehidupannya? Apakah dia mampu meninggalkan dunia yang sudah membantunya mengobati luka di masa lalu atau justru semakin terjerumus di agensi yang menaunginya selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Getaran Hati

Long dress maroon tanpa lengan dengan model neck V serta belahan sampai lutut melekat di tubuh ramping Jovana. Gadis cantik itu duduk dengan anggun di dalam mobil Mercy yang dikendarai oleh bodyguard Sari. Tatapan mata gadis cantik terarah keluar jendela hingga angan tanpa tujuan itu harus berakhir setelah mendengar dering ponselnya.

"Assalamualaikum, Nek," sapa Jovana setelah menerima panggilan dari seseorang. "Ada apa, Nek?" tanya Jovana.

"Waalaikumusalam, Amel Sayang, Besok atau lusa pulanglah ke Bandung. Nenek rindu. Sudah itu saja. Nenek matikan ya telfonnya, pasti kamu sedang bekerja saat ini."

Panggilan singkat bersama keluarga terputus begitu saja. Jovana menyimpan kembali ponsel tersebut ke dalam tas. Lantas, dia kembali menatap jalanan yang sangat padat itu. Pikirannya tertuju kepada wanita paruh baya yang ada di Bandung. Dia resah karena tidak biasanya Lilis menyuruhnya pulang.

"Pasti ada sesuatu yang penting," batin Jovana.

Rasa rindu kampung halaman tentu selalu hadir dalam diri. Lebih dari lima tahun lamanya Jovana meninggalkan tanah kelahirannya itu. Dia hanya berkunjung ke rumah neneknya yang ada di daerah lain meski masih satu kota dengan tempat tinggal asal Jovana.

"Ah, sudahlah. Lagi pula mereka tidak mencariku meski aku pergi selama ini," gumam Jovana dengan suara lirih. Dia menghembuskan napas berat beberapa kali untuk membuang segala kenangan buruk di masa lalu.

"Kenapa, Jo? Inget orang tua?" tanya Boby setelah mendengar hembusan napas berat dari belakang.

"Biasa lah. Lu kan sudah tahu, Bob," jawab Jovana singkat. "Eh, Bob. Nanti pantau posisi gue ya. Agak takut aja kali ini. Secara sekarang banyak sekali pembunuh4n. Apalagi kata mami, klien kali ini ahli spiritual. Takut aja gue dijadikan tumbal," jelas Jovana.

"Tenang saja. Lu pasti aman, Jo," jawab Bony dengan yakin.

Setelah menembus kepadatan kota, akhirnya mobil yang dikendarai Boby sampai di depan lobby hotel. Sebelum keluar dari mobil, tak lupa Jovana merapikan penampilannya. Senyum manis seketika mengembang dari kedua sudut bibirnya setelah kedatangannya disambut oleh resepsionis hotel. Tanpa banyak bicara, Jovana diantar ke kamar yang sudah disiapkan.

"Silahkan, Nona. Selamat bekerja," ucap Resepsionis tersebut setelah sampai di depan kamar hotel. Dia langsung meninggalkan Jovana sendiri di sana.

"Terima kasih," ucap Jovana. Lantas, dia mengetuk pintu beberapa kali hingga sang penghuni kamar membukakan pintu.

"Jova." Senyum manis kembali mengembang dari kedua sudut bibir Jovana saat mengulurkan tangan untuk memperkenalkan diri. "Saya ditugaskan untuk menjamu Bapak dari penyelenggara acara PT. Makmur," jelas Jovana saat melihat wajah heran pria paruh baya yang ada di hadapannya saat ini.

"Oh, iya, silahkan masuk." Pria paruh baya itu memberikan jalan untuk Jovana. Tak lupa pintu kamar ditutup kembali. "Duduk dulu," lanjut pria paruh baya itu sambil menunjuk sofa yang ada di sana.

Senyum yang sangat manis masih bertahta di wajah cantik Jovana. Tatapan matanya begitu menggoda. Apalagi sikap anggun yang ditunjukkan Jovana malam ini. Sungguh, tak diragukan lagi didikan dari agensi yang dinaungi oleh Sari itu.

"Jadi, Anda ingin saya panggil dengan sebutan apa? Mas, Om, Bapak atau Sayang?" tanya Jovana setelah membiarkan pria paruh baya itu mengamati penampilannya malam ini.

Helaan napas yang berat terdengar dari pria paruh baya itu. "Panggil saja Pak Samsun atau Bapak saja," jawab pria tersebut.

"Baik, Bapak." Jovana kembali mengembangkan senyum. "Bapak ingin pelayanan bagaimana? Mungkin Bapak lelah dan mau dipijat dulu? Atau Bapak ingin saya temani minum?" Jovana menawarkan beberapa pelayanan awal sebelum sampai pada pelayanan inti.

"Nak, apa kamu tidak lelah bersikap seperti ini? Jadilah dirimu sendiri, Nak." Hanya itu yang menjadi jawaban Samsun atas penawaran yang diberikan oleh Jovana.

Hati Jovana bergetar mendengar kata 'Nak' yang terucap dari bibir Samsun. Entah mengapa, semua itu berhasil mengoyak perasaan Jovana. Tanpa bisa ditahan, air mata luruh begitu saja dari pelupuk mata.

"Mm ... mmm ... maksud Bapak bagaimana?" Jovana mendadak kikuk dan kehilangan segala trik dalam merayu kliennya.

"Aku tahu, Nak. Semua yang kamu tunjukkan malam ini hanya bentuk profesionalitas kerja yang kamu jalani saat ini. Jadilah dirimu sendiri di hadapanku. Aku tahu kamu tersiksa bersikap seperti ini," jelas Samsun dengan diiringi senyum tipis.

Jovana menundukkan pandangan. Segala keanggunan yang sudah dia bangun hilang sudah entah kemana. Hanya suara isak tangis yang terdengar di sana. Kerinduan akan kasih seorang ayah tengah melanda hati Jovana. Dia segera menguasai diri karena tidak mau mengecewakan kliennya malam ini.

"Terima kasih sudah mengobati kerinduan yang rasakan, Pak. Maaf saya menangis di hadapan Bapak karena saya sangat rindu dengan orang tua saya," jelas Jovana setelah kembali pada setelan wanita malam.

"Tidak masalah. Jika masih ingin menangis, lakukanlah. Bukankah menangis sambil bercerita jauh lebih baik daripada menangis sendiri di kamar? Bapak siap mendengar segala yang kamu sembunyikan selama ini, Nak." Tutur kata Samsun begitu halus dan semakin membuat Jovana tak karuan.

"Mohon maaf, Nak Jovana. Bukan maksud saya menghina atau sok suci. Saya tidak bisa berhubungan badan selain dengan istri saya. Kita bisa ngobrol sampai pagi di sini," ujar Samsun dengan santun.

Jovana seketika panik mendengar penjelasan Samsun. Tugasnya malam ini memberikan kepuasan kepada klien, tetapi klien justru tidak mau melakukan hubungan. Tentu akan ada konsekuensi yang akan diterima Jovana jika Samsun melapor ke pihak penyelenggara apabila tidak mendapat pelayanan dengan baik. Agensi milik Sari pun pasti mendapat komplain dan tentunya tidak akan dipakai lagi.

"Tapi, Pak ... Saya sudah dibayar untuk memuaskan Bapak. Kalau Bapak menolak, saya bisa kena denda dari agensi," sanggah Jovana.

"Tenang saja. Kamu tidak akan mendapatkan semua itu. Kamu tetap akan mendapatkan upah atas pekerjaan ini. Saya tidak akan memberitahu kepada siapapun jika kita tidak melakukan hubungan. Ini rahasia kita, Nak Jova," jelas Samsun dengan diiringi senyum tipis.

Jovana merasa lega setelah mendengar penjelasan Samsun. Malam ini dewi fortuna sedang berpihak padanya. Dia tetap mendapat bayaran tanpa harus memuaskan pria paruh baya yang duduk bersebrangan dengannya itu. Mereka hanya ngobrol membahas segala hal. Jovana pun tak sungkan menceritakan bagaimana kisah hidupnya kepada Samsun. Toh, tanpa diceritakan, Samsun pun sudah menebak apa saja yang sudah dialami Jovana selama ini.

"Ya, Bapak hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu. Bapak tidak bisa menyalahkan pekerjaan yang sudah kamu jalani selama ini. Jika memang sudah lelah ya berhenti, Nak. Kamu juga harus berhati-hati karena banyak orang di sekelilingmu yang tidak suka denganmu," tutur Samsun setelah Jovana menceritakan banyak hal dalam dirinya.

"Terima kasih, Pak. Saya seperti menemukan sosok ayah setelah bertemu dengan Bapak malam ini. Selama hidup di Jakarta hanya kepada Bapak saya terbuka. Bahkan, mami yang menolong saya saja tidak pernah tahu bagaimana saya yang sebenarnya."

"Saya sebenarnya sangat lelah menjadi dua kepribadian yang sangat berbeda. Saya sangat tertutup dengan orang lain karena tidak mau pekerjaan ini diketahui oleh khalayak umum."

Jovana mengeluarkan segala keresahan hatinya. Dia terus bercerita hingga waktu menunjukkan pukul dua belas malam. Jovana menjadi bingung karena tidak tahu harus bagaimana setelah ini. "Maaf, Bapak. Ini sudah larut malam. Sepertinya Bapak harus istirahat. Silahkan Bapak tidur di tempat tidur. Biar saya istirahat di sofa sini saja," ucap Jovana.

"Tidak. Sebaiknya saya memesan kamar yang lain saja. Tidurlah di kamar ini," sanggah Samsun seraya beranjak dari tempatnya.

"Biar saya yang keluar dari kamar ini, Pak. Jika memang kehadiran saya di sini mengganggu aktivitas spiritual Bapak, biar saya yang pergi. Saya akan pulang atau memesan kamar yang lain saja, siapa tahu Bapak membutuhkan saya," ujar Jovana seraya beranjak dari tempatnya.

"Sebaiknya kamu pulang saja, Nak. Istirahat di rumah karena besok kamu akan pulang ke Bandung 'kan. Silahkan pulang. Katakan saja kepada agensimu jika sudah selesai melayani saya," jelas Samsun.

Bahagia. Ya, tentu ini yang dirasakan oleh Jovana. Sebelum pamit pulang, Jovana memberikan kartu nama agensinya kepada Samsun. Dia ingin Samsun membooking nya apabila ada pertemuan seperti ini lagi. Jovana akhirnya pergi meninggalkan kamar hotel tersebut dengan diiringi senyum kemenangan.

"Bisa gak sih dapat klien seperti pak Samsun lagi? Ya ampun, gak perlu susah payah melayani tapi dapat duit plus siraman rohani," gumam Jovana setelah masuk ke dalam lift.

...🌹TBC🌹...

1
Mardiana Edi
sepertinya SARI akan menjadi ancaman AMEL d massa depan
Titik pujiningdyah: nah ini sepertinya muncul2 aroma kebusukan sari
total 1 replies
Mardiana Edi
lebih baik jujur walaupun nantinya akan ada yg tersakiti
Titik pujiningdyah: gak siap aku kak
total 1 replies
Mardiana Edi
alangkah baiknya berterus terang dulu seblm menjalin hubungan,semoga andra mencintai Amel tanpa syarat
Titik pujiningdyah: takut dia kak
total 1 replies
Bunda dinna
Entahlah,,ikut deg2an pas Amel ketemu sama Yanuar..
Takutnya kliennya ternyata bapaknya Andra atau malah Andra sendiri
Titik pujiningdyah: tenang. bisa lebih dari ini sih😆
total 1 replies
octa❤️
duh..harap2 cemas ni mo masuk konflik..🫣
octa❤️: mo bilang ikut alur..tapi ketar ketir juga..😃
Titik pujiningdyah: wkwkwkkw. mau yg berat atau ringan nih
total 2 replies
Bunda dinna
Andra belum tau cerita kelam yg di alami Amel..cinta dan ketulusan Andra yg bisa menolong Amel
Titik pujiningdyah: semoga aj begitu ya bund. mudah²an Andra gk berubah haluan
total 1 replies
Bunda dinna
kok g pernah dapat notif ya..jadi g tau pas update 😑
Bunda dinna: Ntun sering eror mungkin
Titik pujiningdyah: mungkin belum subscribe bunda? harusnya ada notif kalau up
total 2 replies
Eva Wahyuni
Semoga Allah bukakan pintu hati Amel supaya segera meninggalkan dunia kelamnya.. Aamiin.. Semoga Andra lelaki yang tepat untuk Amel, dan bisa menerima Amel dengan masa lalu nya.. semangat Thor 💪💪💪
Titik pujiningdyah: semoga saja mas andra mau menerima ya
total 1 replies
Bunda HB
Bertobat lah amel,apa gk kasian sma 2 org tua di alam kubur.melihat ank nya ber zina trs.org tua mu nangis amel.😢
Titik pujiningdyah: habis ini tobat ya bund
total 1 replies
Bunda dinna
Nyesek bacanya 🥺🥺🥺🥺
Titik pujiningdyah: sedih y bund
total 1 replies
Bunda dinna
Siap2 saja Yusuf jadi samsak napi di sel..
Bonyok
Titik pujiningdyah: kyakny lebih dari bonyok deh bund
total 1 replies
Bunda dinna
Andra pria gentle,,berani meminta restu pada neneknya Amel..
Titik pujiningdyah: 🤩🤩🤩🤩🤩🤩
total 1 replies
Bunda dinna
Amel kalau mau nengok si bapak tiri kenapa g bawa pasukan emak2 gitu..
Pasti mereka bakal suka rela membantu Amel buat kasih pelajaran..
Titik pujiningdyah: sayangnya kagak boleh rame2 nih kalau ke lapas
total 1 replies
Bunda dinna
Amel berhak bahagia bersama Andra..
Semoga Andra bisa membuat Amel terus bahagia dan berharga..
Titik pujiningdyah: ah semoga saja y bund
total 1 replies
Bunda dinna
Serem juga klien mami Sari..
Amel untungnya punya prinsip kuat..
Bunda dinna
Amel malah ketiduran,,nyaman ya Mel ada di samping Andra..
Titik pujiningdyah: dia pasrah aj sama keadaan
Titik pujiningdyah: dia pasrah aj sama keadaan
total 2 replies
Bunda dinna
Andra cerdas,,bisa peka dengan permasalahan Amel.
Kyk sudah rahasia umum kalau sudah berhubungan dengan bapak atau tiri..walau pun ada yg baik juga
Titik pujiningdyah: gk semua bpk tiri jahat. tp yg baik seribu satu
total 1 replies
Bunda dinna
Sedih,,miris banget 🥺🥺🥺🥺
Mardiana Edi
lego obat mujarab d kala jenuh☺️
Mardiana Edi
pengen tau seberapa tulusnya Andra klo udah tau cerita hidup Amel yg menyakitkan apakah bertahan atau menghilang tanpa kabar
Titik pujiningdyah: takutnya menghilang nih😌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!