PEMBALASAN SANG MONSTER

Beberapa Tahun Kemudian.

Ada seorang pemuda yang berasal dari suatu daerah terpencil di pedalaman kota S, dia berusia 28 tahun, masih single karena terlalu sibuk dengan karir dan banyaknya pekerjaan.

Dia bernama Mikey Alexander dengan tinggi 184 cm, berwajah sangat tampan, berkulit putih, bertubuh cukup ideal, kekar berotot dan dia merupakan anak tunggal.

Hidupnya cukup mewah karena kedua orang tuanya memiliki banyak usaha baik pertanian, perkapalan penangkapan ikan sampai pom bensin pertama di daerahnya.

Kedua orang tuanya telah meninggal akibat kecelakaan bermotor empat tahun lalu yang menyebabkan dirinya hidup seorang diri dengan semua fasilitas yang tersedia.

Tapi Mikey tidak ingin hanya duduk diam menerima saja kekayaan itu. Karena dia pun bekerja menjadi pegawai negeri sipil setelah selesai menempuh pendidikan S1 di jurusan Teknik Informatika di salah satu Universitas ternama di negeri ini.

Menjadi pegawai negeri sipil dengan cara yang mudah dengan koneksi kedua orang tuanya dan sampai di posisinya saat ini yang menjadi kepala bagian humas di pemerintah daerah kota di usianya yang masih muda.

Diruangan tempat Mikey bekerja terdapat 15 orang termasuk dirinya, hanya Key dan Kharis (staff) yang berjenis kelamin laki-laki, yang lainnya adalah wanita yang sudah menikah dan tiga wanita yang lain masih belum menikah.

Sebagai pimpinan Mikey merupakan orang yang cukup royal, tidak pernah melakukan kecurangan dalam hal keuangan karena dirinya sudah cukup banyak uang tanpa harus melakukan itu. Hubungan Mikey dan Kharis sangat dekat karena hanya mereka berdualah yang berjenis kelamin laki-laki di kantornya.

Kharis berusia 27 tahun dengan tinggi badan 178 cm dengan perawakan yang sedikit menyeramkan. Tapi sifat jujur dan dapat di andalkan membuat Mikey menaruh kepercayaan kepadanya.

Suatu hari Mikey dan Kharis pergi ke kantor dinas kepegawaian untuk meminta data kepegawaian yang terdapat di daerahnya sesuai permintaan atasan mereka.

Sesampainya disana mereka bertemu dengan kepala seksi informasi kepegawaian bernama Farah Anggraini yang memiliki tubuh seperti biduan atau penyanyi dangdut. Dia berusia 32 tahun dan telah memiliki 3 orang anak namun kecantikannya sungguh luar biasa.

Mikey dan Kharis masuk keruangannya dan disambut dengan senyuman yang sangat ramah dan tangan yang halus saat bersalaman.

"Silahkan duduk bapak.." Kata bu Farah.

"Ya terima kasih.." Ucap Mikey.

"Ada yg bisa saya bantu??" Tanya bu Farah.

"Saya ingin mengetahui jumlah ASN yg terdapat di daerah ini.." Jawab Mikey.

"Bapak ini dari mana??" Tanya bu Farah dengan ramah.

"Maaf bu, saya kepala bagian humas sekretariat daerah.." Jawab Mikey membalasnya.

"Maaf bapak saya tidak tahu, soalnya kita jarang bertemu jadi saya tidak tahu anda.." Ucap bu Farah dengan senyum mengembang.

"Mungkin kita sama-sama sibuk bu.." Balas Mikey lagi.

"Baik jadi bapak butuh data ASN itu??" Tanya bu Farah sambil terus melihat jam ditangannya.

"Ya bu itu permintaan pimpinan.." Jawab Mikey.

"Oke bapak, saya akan menyuruh staf saya, kebetulan hari ini saya cuti, ingin berlibur dengan keluarga saya pak.." Ucap bu Farah.

"Tidak apa-apa bu.." Jawab Mikey.

"Ibu akan berlibur kemana??" Tanya Kharis.

"Libur dalam negeri saja, saya mau ke lombok pak, take off pesawat pun jam 10 nanti.." Jawab bu Farah sambil berdiri dan melambaikan tangan kepada seseorang diluar ruangan untuk masuk ke keruangan.

Kemudian masuklah wanita yang tidak kalah cantik dari bu Farah.

"Leta ini kunci rumahnya.." Ucap bu Farah sambil mengambil tas kecil berwarna ungu dan mengeluarkan sejumlah kunci lalu membagi menjadi dua bagian dan menyerahkannya pada Leta.

"Jadi berangkat jam berapa kak??" Tanya Leta.

"Jadi kakak adik rupanya.." Batin Mikey melihat kedua sosok wanita itu.

"Jam sepuluh, ini lagi nunggu kakak iparmu nyusul bentar lagi.. Inget lampunya dihidupkan semua ya jangan lupa.. Kalo mau makan ambil di kulkas aja.." Jawab bu Farah.

"Tuti kesini bentar!!" Panggil bu Farah.

Muncul wanita dengan tubuh gempal masuk keruangan mereka.

"Tolong bapak ini dia minta data ASN ya.." Ucap bu Farah.

"Ya bu tapi ada flashdisk??" Tanya Tuti.

"Bapak bawa flashdisk??" Bu Farah balik tanya ke Mikey dan Kharis.

"Ya, saya bawa.." Jawab Kharis sigap memberikan flashdisknya.

"Saya copykan dulu datanya pak.." Jawab Tuti pergi dari ruangan.

Tidak lama kemudian.

"Kak aku kembali ke kantor ya.." Ucap Leta.

"Oh ya sudah inget kata-kata ku tadi jendela sama pintu jangan lupa ditutup.." Tegas bu Farah kembali.

"Ya hati-hati dan jangan lupa oleh-olehnya.." Ucap Leta sambil tersenyum yang membuat Mikey dan Kharis sedikit terhipnotis akan kecantikan adik bu Farah ini.

Lalu bu Farah kembali duduk kembali ke kursinya. Mereka pun berbincang-bincang kembali sambil menunggu data ASN tersebut.

Tidak beberapa lama hp bu Farah berbunyi dan dengan sigapnya mengangkat hp tersebut sambil terlihat mengangguk-anggukkan kepala.

"Maaf bapak-bapak data sedang di copy kan. Tapi saya harus berangkat sekarang takut ketinggalan pesawat.." Ucap bu Farah.

"Oh tidak apa bu.." Jawab Mikey.

Lalu bu Farah buru-buru membereskan segala peralatannya. Sampai-sampai dia salah memasukkan kunci yang telah dibagi dua tadi dengan sempurna.

"Bapak tunggu saja Tuti di sini ya pak.. Maaf sekali lagi.." Ucap bu Farah sambil berdiri dan bersalaman dengan Mikey dan Kharis.

"Ya tidak apa-apa bu.." jawab Mikey.

Bu Farah pun menuju pintu dengan tergesa-gesa yang menyebabkan kuncinya terjatuh dari tasnya. Mikey segera mengambil kunci dan ingin memanggil bu Farah kembali.

Tapi dengan sigap Kharis langsung mengambil kunci tersebut dan memasukan ke kantongnya sambil membuat isyarat untuk diam kepada Mikey.

Hal itu membuat Mikey sedikit bingung apa maksud dari Kharis. Saat keadaan Mikey sedang bingung dengan maksud Kharis. Tuti staf dari bu Farah masuk sambil menyodorkan flashdisk kepada mereka.

"Ini data ASN nya pak.." Ucap Tuti.

"Terima kasih.." Jawab Mikey dengan spontan.

Mikey dan Kharis segera pergi dari ruangan tersebut. Kharis pun terus melihat ke berbagai arah. Saat Mikey dan Kharis sudah berada dimobil.

"Kenapa kuncinya diambil??" Tanya Mikey.

"Diruangan tadi tidak ada cctv kan bos??" Kharis malah balik tanya dengan senyum liciknya.

"Tidak ada, memangnya kenapa??" Tanya Mikey kembali.

"Beruntung banget kalo gitu.. Hahaha.." Jawab Kharis sambil dia tertawa terbahak-bahak.

"Kehabisan obat ini anak.." Ledek Mikey.

"Mau tantangan gak bos??" Tanya Kharis pada Mikey.

"Tantangan apa??" Mikey balik tanya ke Kharis.

"Hidup bos kan lurus-lurus aja tanpa ada tantangan kan.. Nah kunci ini adalah tantangan barunya.." Ucap Kharis sambil memperlihatkan kumpulan kunci tersebut.

"Untuk apa kunci itu??" Tanya Mikey dengan polosnya.

"Kita rampok rumah bu Farah sabtu besok berani gak??" Tantang Kharis kepada Mikey.

"Gila! Kita bisa dilaporkan polisi tau!" Jawab Mikey.

"Takut ya bos??" Balas Kharis kembali.

Mikey hanya diam saja tanpa membalas perkataan Kharis. Dirinya pun langsung masuk keruangannya. Pukul 3 sore Mikey bersiap untuk pulang kerumah, tiba-tiba Kharis masuk keruangannya.

"Bos tadi saya habis survey lokasi rumah bu Farah, ternyata rumahnya berada di pojok gang dan bersebelahan dengan sawah.." Ucap Kharis pada Mikey.

"Jadi kau serius masalah perampokan itu?? Apa kau butuh uang?? Kau bisa pinjam dengan ku.." Jawab Mikey meyakinkan Kharis.

"Tidak bos ini hanya bersenang-senang saja kok, tantangan hidup, bos mau ikut atau tidak??" Tanya Kharis kembali.

"Oke kalo memang begitu, siapa takut.." Jawab Mikey simple.

"Oke besok kita beraksi jam 4 sore ya bos, sebab di lokasi itu jam segitu sepi dan saya sudah cek rumahnya tanpa CCTV bos.." Ucap Kharis meyakinkan Mikey.

Mikey sangat kagum dengan Kharis sampai-sampai dia sudah mengecek semuanya. Mikey sempat berpikir bahwa Kharis adalah seorang profesional dalam hal mencuri hingga dia yakin dengan masalah sebesar ini dan terasa mudah baginya. Inilah yang akan mengubah kehidupan Mikey mendatang.