Akibat sering di manfaatkan oleh wanita yang dekat dengan nya hanya karena materi membuat seorang pria pewaris tunggal dari kerajaan bisnis milik orang tua nya harus pura-pura menjadi pria biasa yang bekerja sebagai Bodyguard agar bisa menemukan wanita yang benar-benar tulus pada nya.dan saat menjadi bodyguard sepupu nya sendiri ia malah jatuh cinta dengan gadis SMA bernama Nayara Maheswari yang merupakan sahabat sepupunya sendiri,namun ternyata gadis itu cukup sulit di dekati lantaran baru saja merasakan sakit hati atas penghianatan kekasih nya,apakah Sagara mampu merebut hati Nayara dan menjadi penyembuh luka hati nya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria maryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ribut di kantin.
"ihh sombong banget sih om".Nadia yang kesal karna uluran tangan nya tidak di balas oleh Saga dan malah di tertawakan oleh teman-teman nya pergi begitu saja sambil cemberut.
melihat Nadia yang kesal dan pergi Dinda dan Nayara malah terkekeh,mereka tidak mengejar Nadia atau sekedar membujuk karena mereka tahu jika Nadia bukan lah orang yang mudah marah,meski wajah nya terlibat kesal tapi hati nya biasa saja karena Nadia tipe yang suka bercanda.
Setelah menutup pintu mobil Saga segera duduk di balik kemudi dan mengemudikan mobil nya.
"om nanti kita antar temen aku dulu ya,rumah mya searah kok sama aku entar kalau udah deket aku kasih tahu".ucap Dinda pasa sang bodyguard,yang hanya di balas anggukan oleh Saga.
""Din itu tadi Nadia kira-kira beneran marah ngak ya kita ketawain".Nayara merasa khawatir jika Nadia benar-benar marah sama mereka.
"ngak lah kamu kaya ngak tahu sifat Nadia aja,dia kan orang nya bebal ngak mudah tersingung meski crewet sih".jawab Dinda tersenyum mengingat sifat sahabat nya itu
Selama dalam perjalanan Nayara dan Dinda terus saja mengobrol bahkan sesekali sambil tertawa tanpa memperdulikan jika sadari tadi ada sepasang mata yang terus memperhatikan kedua nya lewat spion depan.
"om itu ada pertigaan belok kanan ya".titah Dinda memberi tahu jika sudah hampir tiba di komplek rumah Nayara
setelah sampai di depan rumah Nayara,Saga menepikan mobil nya dan segera turun membuka kan pintu mobil buat Nayara,Nayara pun cukup kaget saat tiba-tiba pintu sudah di buka dari luar tadi ia tidak melihat saat Saga sudah turun duluan karena mengbrol dengan Dinda sebenar nya Nayara merasa sungkan karena sudah di bukakan pintu segala padahal kan dia hanya numpang bukan majikan nya.
"terimakasih ya Din,aku duluan apa kamu ngak mampir dulu sebentar?tawar Nayara pasa Dinda
"ngak deh kapan-kapan aja udah malem ini".tolak Dinda dengan halus
"baik lah,sekali lavi terimakasih ya udah di beri tumpangan".
"iya-iya bawel".
Nayara pun hendak membuka pintu tapi ternyata udah di buku duluan dari luar."ek loh kok,terimakasih om".ucap Nayara sambil tersenyum manis pada Saga,seketika Saga terpesona dengan senyuman manis Nayara hingga tanpa sadar ia terus memandang Nayara.
"Ekhemm udah gitu amat lihat nya,udah masuk itu yang di liatin".ucap Dinda mengoda sang bodyguard sedangkan Saga hanya tersenyum tipis.
Pagi hari seperti biasa Nayara yang akan pergi ke sekolah terbiasa naik motor kesayangan nya,motor itu hadiah dari sang ayah saat ulang tahun nya yang ke 17 tahun.
"Bunda Naya berangkat dulu ya".pamit Nayara sambil mengulurkan tangan nya pada sang Bunda dan mencium nya
"iya sayang kamu hati-hati ya di jalan".
"siap bunda,ayah kemana bun?tanya Nayara yang tidak melihat sang ayah
"ayah di sini".timpal ayah nya Nayara dari arah belakang
"ayah Naya berangkat dulu".pamit Nayara pada sang ayah dan melakukan hal yang sma seperti yang tadi ia lakukan saat berpamitan pada bunda nya.
"iya hati-hati sayang,habis ini ayah juga mau berangkat sekalian nganter Bunda ke toko".
"baik lah ayah sama bunda juga hati-hati ya,dadaa Nayara berangkat dulu Asalamualikum".
"Waalaikumsalam".jawab ayah dan bunda nya secara bersamaan,melihat jika sang putri sudah pergi dengan naik motor membuat kedua orang tua Nayara tersenyum.
"ngak terasa anak kita sudah besar yah,bentar lagi lulus".ucap bu Ratna bunda nya Nayara.
"iya bun,rasanya cepet banget ya Nayara kecil kita sudah besar sebentar lagi mungkin kita akan jadi kakek dan nenek bun".kata pak Adi ayah Nayara sambil terkekeh sendiri
"husss ayah ini gimana sih,orang anak kita aja masih kelas tiga SMA kok meskipun Nayara bentar lagi lulus kan dia harus kuliah dulu yah,ayah malah mikir punya cucu biarin Nayara menikmati masa muda nya dulu".omel bu Ratna pada sang suami
"iya-iya bun ayah ngerti,tapi kan siapa tahu setelah lulus nanti Naya di lamar sama laki-laki bun kan nikah juga bisa sambil kuliah".
"ayah kenapa sih,udah kebelet pengen punya cucu emang,Naya masih muda ayah".sewot bu Ratna sambil menatap pada suami nya
"yakan kalau misalnya ada laki-laki yang baik dan mereka sama suka ayah sih ngak apa-apa bun".ucap pak Adi sambil nyengir
"ihh ayah,pokok nya Nayara jangan keburu nikah muda biar nikmati masa muda dulu".jawab bu Ratna yang tak inggin jika putri nya nikah muda
bel istirahat berbunyi anak-anak berhamburan keluar hendak pergi ke kantin atau sekedar melepas penat setelah jam pelajaran begitu juga dengan ketiga sahabat ini mereka juga hendak pergi ke kantin,samapi di kantin mereka memesan makanan masing-masing.
sambil menunggu makanan datang mereka asyik mengobrol sampai tiba-tiba kesenangan mereka terusik.
"ehh si miskin di sini juga".teriak Larisa dan kedua teman nya yang juga membenci Nayara karena di anggap tidak pantas sekolah di sini yang notaben nya sekolah para anak orang kaya,selain itu yang membuat Larisa membenci Nayara adalah Romy laki-laki yang Larisa taksir justru tengah menjalin hubungan dengan Nayara maka dari itu kebencian Larisa semakin menjadi hampir setiap hari ia selalu membuat ulah dengan memancing kemarahan Nayara tapi untung Nayara tidak pernah meladeni nya,malah justru Dinda dan Nadia lah yang kerap kali terlibat cekcok dengan Larisa demi membela diri nya.
"hemm,lagi-lagi si kulit kacang heran deh ngak bisa apa sehari aja ngak ganguin kita,kurang kerjaan noh bersihin tu wc sekolah".ujar Nadia yang memang tidak pernah takut sama siapa pun
"diem kamu,urusan ku bukan sama kalian berdua tapi sama ini nih anak tukang tambal ban".sinis Larisa yang selalu mengatakan jika Nayara adalah anak tukang tambal ban karena ayah Nayara punya sebuah bengkel
"ya siapa pun yang ngusik sahabat aku ya jadi urusan aku juga dodol,karena aku ngak akan ngebiarin orang-orang kaya kalian ini selalu aja bikin masalah sama sahabat ku".teriak Nadia yang kesabaran nya setipis tisu yang di bagi 50.
"udah Nad,biarin aja orang kaya gini semakin di ladeni semakin kesenengan dia soalnya hoby nya kan caper".kata Dinda menimpali sambil tertawa,sedangkan Nayara hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat kedua sahabat nya yang suka banget jika masalah debat,sebenar nya Nayara bukan nya takut dengan Larisa hanya saja ia malas jika harus ribut-ribut.
"udah kita makan aja ini makanan nya udah dateng,ngah usah di dengerin yang penting anggep aja anggin lewat".ucap Nayara saat makanan pesanan mereka sudah tersaji,tapi ucapan Nayara semakin membuat Larisa dan teman-teman nya geram pasalnya mereka di anggap tidak penting oleh Nayara.
"aoa kamu bilang kita tidak penting?heh anak miskin tukang tambal ban yang ngak penting itu kamu,jangan hanya karena Romy deket sama kamu maka nya kamu jadi nglunjak ya".teriak Larisa yang membuat anak-anak di kantin melihat ke arah mereka
"ohh jadi hanya karena Romy lebih milih aku dari oada kamu maka nya kamu jadi dendam sama aku?wah ngak terima ya karna orang yang katanya paling cantik dan paling kaya bisa kalah sama anak tukang tambal ban kaya aku".kekeh Nayara yang membuat Nadia dan Dinda tertawa puas karena akhirnya Nayara mau melawan Larisa
"kamu___byurrr
lanjut thor...
lanjut ya thor...