NovelToon NovelToon
Antara Cinta Dan Cita-cita

Antara Cinta Dan Cita-cita

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sanny

agung seorang pemuda dari kalangan biasa yang baru saja menyelesaikan kuliah S-1 nya,.
agung terus bermimpi bisa meraih kesuksesan meskipun dia bukan anak bangsawan maupun hartawan.
untuk mewujudkan mimpinya agung terus berjuang dengan otak dan ototnya.
disaat berjuang untuk meraih mimpinya, agung jatuh cinta pada seorang gadis bernama Fika.
ketika agung menyatakan cintanya, dilema kehidupan muncul, karena Fika mengatakan dia akan menerima cinta agung asal agung akan melamar fika secepatnya.
pilihan antara cinta atau cita-cita harus ditentukan ......
dan perjalanannya untuk menggapai cinta dan cita-citanya harus menempuh liku-liku yang terkadang menegangkan
bahkan dia terkadang harus bertarung menggunakan ilmu silat warisan almarhum ayahnya.
dan Agung juga bertemu dengan orang-orang karena dia mereka dengan ilmu pengobatan tradisional warisan almarhum ayahnya.
maaf cerita ini adalah cerita fiksi jika ada persamaan nama atau tempat itu hanya kebetulan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menolong Fika

"teringatnya berapa banyak uang pak Agung yang habis untuk biaya ayah dan ibu?"

"tidak banyak, untuk taksi hanya 100.000 dan untuk biaya jaminan di klinik satu juta, jadi semuanya sejuta seratus rupiah"

"baiklah berapa nomor rekening pak Agung biar saya transfer saja"

"5543..."

Rudi mengambil hp-nya dan mentransfer uang ke rekening Agung melalui m-banking.

"ding..."

mendengar ada notifikasi dari hp-nya, Agung melihat ada kiriman sebanyak 10 juta.

"maaf pak Rudi, saya tidak minta imbalan untuk menolong kedua orang tua pak Rudi, jadi tolong berapa nomor rekening pak Rudi biar saya transfer kembali sisanya"

terlihat ekspresi tidak senang di wajah Agung, melihat uang yang ditransfer Rudi ke rekeningnya, dan Rudi mencoba menjelaskan.

"sudahlah, saya ikhlas tidak usah dikembalikan lagi"ucap Rudi mencoba meyakinkan Agung.

"tidak pak, saya punya prinsip pak Rudi, saya orang yang suka uang, bahkan mungkin bisa dikatakan pencinta uang, namun saya tidak akan menerima uang ketika menolong orang yang sedang mengalami masalah"

Rudi akhirnya menyerah dan memberikan nomor rekeningnya pada agung, beberapa saat kemudian dari HP Rudi terdengar notifikasi, mendengar suara notifikasi dari hp-nya Rudi hanya tersenyum.

"oh ya pak Rudi karena bapak sudah sampai,saya pamit pulang dulu"ucap Agung,

"pak Agung pulang naik apa?"

"gampang lah pak, taxi kan banyak"

"ya udah saya antar saja pak Agung"

"baiklah kalau tidak merepotkan pak Rudi"

"Oke ayo"

mereka berdua masuk ke dalam mobil pak Rudi dan pak Rudi menjalankan mobilnya ke alamat yang di sebutkan oleh Agung.

"by the way, sebenarnya pak Agung tadi mau ke mana?"

Rudi bertanya pada Agung ketika mereka dalam perjalanan ketempat agung menitipkan motornya.

"sebenarnya tadi saya sedang mencari lapak untuk usaha saya"

", kalau boleh tahu memangnya pak Agung mau buka usaha apa? dan kira-kira lapak yang bagaimana yang bapak cari?"

"saya dan kawan saya ingin buka usaha gerobak jamu "

Agung menjelaskan model usaha yang akan dia buat bersama Andre.

Rudi kelihatan tertarik dengan usaha yang akan dibuka oleh Agung dan temannya.

"bagus itu, ternyata pak Agung kreatif juga ya, oh ya kebetulan saya punya tanah di Sisingamangaraja di daerah TPU coba pak Agung lihat ke sana, kalau tertarik kabari saya ini nomor HP saya"

"tapi yang Saya dengar harga sewa di sana cukup mahal pak, mungkin uang kami tidak cukup"

"sudah harga bisa nego, lagi pula kita kan saling tolong-menolong, nanti kalau usahanya sudah sukses baru harga disesuaikan"

Rudi mencoba menjelaskan dengan hati-hati karena dia takut Agung tersinggung dan tidak jadi memakai lapaknya.

"Oke saya tahu tempat itu dan saya rasa itu sangat cocok, karena saya lihat tukang ojek sering mangkal di sana, kira-kira berapa sewanya pak?"

"kan sudah saya bilang, nggak usah mikirin uang sewanya, kerja dulu nanti kalau sudah ada hasilnya baru kita bicarakan harga sewanya, oke"

Agung tentu paham niat Rudi yang ingin membalas budi, dan rasanya tidak enak kalau terus menolak akhirnya agung menerima tawaran Rudi.

mereka akhirnya sampai di tempat Agung menitipkan motornya dan setelah bertukar nomor HP, Rudi permisi kepada Agung Karena dia harus kembali ke klinik.

sementara Agung melanjutkan perjalanannya untuk mencari lapak lainnya dan akhirnya menjelang sore dia telah menemukan 4 lapak yang cocok menurut dia dan beberapa lapak sudah dibayar dp-nya, dan sisanya akan dia teruskan besok untuk mencarinya.

dia mengabari Andre tentang harga gerobak dan lapak-lapak yang akan mereka tempati.

ketika Agung sampai di rumah beberapa mahasiswa telah menunggu kedatangan Agung karena setiap hari banyak mahasiswa yang datang untuk konsultasi kepadanya.

keesokan harinya Agung kembali mencari lapak lain yang cocok untuk berjualan gerobak jamu, kali ini dia pergi ke arah Gatot Subroto karena daerah Gatot Subroto termasuk salah satu jalan paling ramai.

dia melihat satu tempat yang cukup ramai di daerah Carrefour, dia memarkirkan motornya karena ingin bertanya pada salah satu pemilik toko tentang tempat yang diinginkannya.

ketika dia sedang berdiri di trotoar, ingin menyeberang jalan tiba-tiba....

" copet..... tolong...."

Agung melihat seorang lelaki berbadan tegap penuh tato berlari ke arahnya, dia yakin orang ini adalah copetnya, karena lelaki itu sedang memegang tas wanita sambil berlari.

tanpa basa-basi Agung langsung melakukan tendangan ke arah perut lelaki itu.

"duukk..."

"baamm...."

semua orang yang menyaksikan Agung menendang perut si pencopet dibuat terkejut, karena ternyata tendangan Agung membuat si pencopet terjangkang 3 meter.

si pencopet yang terkapar di trotoar jalan meringis memegang perutnya yang terkena tendangan kaki Agung.

"kurang ajar kau tidak tahu siapa aku?"

Agung paling benci melihat pencopet, dia berjalan menghampiri si pencopet dan mengambil tas yang ada di tangan si pencopet

"memangnya kau siapa? sudah salah masih berani menggertak"

dengan nada sinis Agung menanggapi gertakan si pencopet .

"hei rupanya kau orang baru disini, kau tidak kenal aku si Baron, sebaiknya kau jangan campur dan kembalikan tas itu, kalau tidak kau akan habis"

"nggak usah ngancam aku paling benci diancam, aku tidak peduli siapa kau dan kalau gak terima ayo sini"

tentunya Agung yang terkenal sebagai orang tidak kenal takut, tidak akan peduli dengan manusia seperti Baron.

"dek ini tasmu, lain kali hati-hati"

Agung menyerahkan tas yang diambilnya dari pencopet kepada gadis yang dari tadi berlari ngos-ngosan mengejar si pencopet.

"terima kasih bantuannya mas"

Agung terkesima melihat penampilan gadis yang baru ditolongnya, karena Agung memang penggemar wanita yang tidak terlalu banyak riasan di wajah.

"sama-sama"ucap Agung

"jadi gimana bos Baron mau dilanjutin nggak?"

Agung menekan perut Baron dengan kakinya, yang membuat Baron meringis kesakitan.

", ampun bang aku nggak berani bang"

"oke kalau begitu pergilah, ingat namaku Agung dan jangan sampai kita ketemu lagi saat kau mencopet, aku habisi kau"

Baron langsung berlari menjauh, kelihatannya Baron gentar melihat mental dan kekuatan Agung.

setelah Baron pergi Agung juga pergi menyeberang jalan, sementara gadis yang ditolongnya kelihatan bengong seakan tidak percaya dengan tingkah Agung yang cuek dan tidak peduli padanya, padahal banyak lelaki yang sangat ingin mendekatinya.Hal ini tentunya membuat dia penasaran pada Agung.

sementara itu Agung telah sampai di tempat yang dia tuju setelah bertanya kepada pemilik toko di samping lapak yang ingin dia sewa, dia akhirnya mendapatkan nomor pemilik lapak.

Agung langsung menelpon pemilik lapak, setelah melakukan tawar-menawar sewa lapak akhirnya mereka sepakati.

merasa urusannya di tempat ini telah selesai Agung kembali menyeberang jalan ke tempat motornya dia parkirkan.

"eh masih di sini dek ?"

"iya mas lagi nunggu teman, oh ya perkenalkan nama saya Fika"

"agung "

mereka berjabat tangan berkenalan

"tinggal di mana dik?" tanya Agung

" jalan Abdul Haris mas, kalau masnya tinggal di mana?"

"SM Raja temannya ke mana dek?"

"tadi belanja di carefour mas, oh ya teman saya udah datang itu , sekali lagi terima kasih bantuannya tadi mas"

"sama-sama, Oke see you dek"

Agung melambaikan tangannya sambil berjalan ke arah motor bututnya.

Agung kembali mencari lapak lain dia mencari lapak di beberapa tempat dan akhirnya dia berhasil menemukan 5 sisa lapak untuk usahanya.

Agung kembali ke tempat kosnya seperti biasa selesai shalat magrib dia nongkrong dengan tetangga kosnya.

tiba-tiba Agung teringat dengan ibunya di kampung, sehingga dia mengambil gitar dan mulai menyanyikan lagu yang biasa dia nyanyikan untuk ibunya.

dengan perjuangan berat kau lahirkan aku

dengan tangan lembutmu kau tidurkan aku

dengan kasih sayangmu kau besarkan aku

oh ibu hari-hariku terbalut doamu

tanpa kenal lelah kau bimbing aku

derai air matamu kau tumpahkan untukku

bila aku terluka kau pasti datang kau hapus lukaku dengan kasih sayangmu

oh ibu hari-hariku terbalut doamu

Kini kau telah tua termakan usiamu namun kau tetap menyayangiku

ini kau telah rapuh tubuhmu telah lemah

namun kasihmu tetap untukku

oh ibu....oh ibu

walau segunung emas

walau sejuta bintang

walau seluruh alam

takkan cukup untukmu

Oh ibu...oh ibu

"

"

1
Jolanda Lengkey
ndak papa bohong tuk kebaikan/Drool/
Saya adalah aku
semakin seru
Saya adalah aku
up
Saya adalah aku
up thor
Saya adalah aku
mantap
Saya adalah aku
mantap thor
Mr. Sanny: thanks dan semoga cepat di kontrak, aamiin/Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Saya adalah aku
ditunggu kelanjutannya thor
oneli
lanjut Thor,seru👍👍
Jolanda Lengkey
cari mati kau tommy/Toasted//Toasted/
Jolanda Lengkey
hebat agung
Saya adalah aku
seru dan mudah dipahamj
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!