NovelToon NovelToon
GADIS TANGGUH KESAYANGAN TUAN CEO

GADIS TANGGUH KESAYANGAN TUAN CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ervy_Five

Seorang Wanita cantik dan sukses ini hidup dengan sempurna tanpa kekurangan . Sejak ditinggal Ayahnya yang tiba tiba dikabarkan meninggal akibat kecelakan dengan Helikopternya , Gadis ini menjadi Gadis dingin dan keras kepala. Dialah Daniella Belva Chandra. Sosok wanita ini justru menjadi daya tarik untuk seorang pengusaha muda sukses yaitu Elgan Alexander.Belum pernah sekalipun pria ini jatuh hati tapi sekalinya jatuh hati justru dilupakan oleh wanita yang dicintainya. Apakah yang membuat wanita itu melupakannya? Akankah Elgan bisa membuat wanita yang dicintainya itu kembali kepelukannya? Karya ini diterbitkan atas izin Noveltoon Ervy_five , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya. Tidak mewakili Noveltoon sendiri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervy_Five, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Espresso

Daniella dalam perjalanan menuju kantornya. Namun perasaanya seperti kurang nyaman. Ada yang menggangu semenjak mereka sampai di Restoran sebenarnya. Seperti ada yang mengawasinya dari jarak jauh. Namun, saat melihat lingkungan sekitarnya sepertinya tidak ada yang mencurigakan.

Di tempat lain, seseorang sedang menelepon.

“Dia sudah mau datang menghadiri pertemuan itu, Apa kau yakin dengan rencana ini ?” Ujar seseorang.

“Yakin, semoga rencananya berjalan dengan sempurna.”Jawab lelaki diseberang.

“Jangan sampai gagal lagi ya. Aku sangat mengandalkanmu” Ucap orang itu lagi.

Sesampaikan di kantor, Daniella langsung menuju lift dan Kembali ke ruang kerjanya. Namun, dia tidak melihat Dina berada di meja kerjanya. Tidak biasanya dia meninggalkan meja kerjanya ketika jam makan siang sudah berakhir. Apalagi jika Daniella sedang pergi keluar , sudah pasti Dina akan selalu standby di meja kerjanya.

Setelah menelisik sebentar Daniella akhirnya mencoba mencari Dina dibalik pantry . Ternyata benar dia sedang berada di dalam dengan posisi membelakangi pintu pantry dan sepertinya sedang menelpon seseorang. Lalu Daniella dengan tiba tiba langsung membuka pintu dan membuat Dina tekejut sampai menjatuhkan handphone-nya.

“Astagfirullah,Kaget gue !” Ucap Dina

“Ngantuk Gue! Mau bikin kopi!” Jawab Daniella datar

“Yaudah , sini gue buatin.” Ucap Dina sambil tersenyum kecil dan bergegas untuk mengambil cangkir dan membuatkan kopi untuk Daniella.

Daniella kemudian memperhatikan temannya itu , tidak biasanya dia menelepon dalam ruangan. Dan begitu ketahuan seperti terkejut bak ketauan melakukan tindak asusila. Padahal hanya ketahuan menelpon saja.

“Ini Kopinya La.” Ucap Dina pelan

Daniella hanya mengkerutkan keningnya. Ada apa dengan Sahabatnya ini. Kenapa begitu canggung repsonnya. Padahal Daniella merasa tidak sedang Badmood.

Tanpa meminum kopinya , hanya menerima cangkir yang diberika Dina. Daniella menatap tajam sahabatnya itu, “ Lu kenapa? Kok kaya kikuk gitu?” Tanya Daniella.

“Eh..eng ..Eng..gaak. kok La. Biasa aja .” Jawab Dina. Lagi diucapkannya dengan keraguan dan sedikit gugup.

Tanpa menanggapi Daniella justru makin menatap lekat Sahabatnya. Sedangkan yang ditatap makin ketar ketir jika ditatap setajam dan seintens itu. Maklum,Daniella diam saja auranya sudah membuat lawannya keringat dingin dengan senyum getir. Apalagi kalo ditatap mencurigan seperti sekarang.

“Oh..Oke” Jawab Daniella singkat. Lalu melangkah menuju pintu keluar dan kembali ke ruangannya.

Disusul dengan Dina yang mengikutinya di belakang. Hingga akhirnya Daniella menutup pintu kerjanya , barulah Dina bernafas lega. Sungguh Dirinya tahu bahwa dia bukan orang yang mudah memainkan skenario dan sangat mudah ditebak ekspresinya. Apalagi mereka sudah dekat sejak lama. Sudah tentu Daniella hapal betul segala reaksi dan ekspresi sahabatnya dalam berbagai kondisi.

Namun kali ini, Daniella sepertinya memang tidak mau memperpanjang perkara makanya Dia tidak banyak tanya dan malah hanya menanggapi singkat.

“ Hampirrrr ajaa ketauan ..hufffffttt “ Ucap Dina sambil bernafas lega.

Diruangan lain, Seseorang Pria tampan dan Gagah Nampak berjalan keluar dari ruanganya.

“Mark, setelah meeting ini jadwal ku kosong kan?” Tanya Elgan.

“Benar Tuan, Setelah ini Anda bisa pulang..Jika mau ,,hehhe” Jawab Mark sambil terkekeh.

“Sialan, Ngejek aja lo! Kualat Tau gak.Gue kasih kerjaan palingan nangis dipojokan ”Ucap Elgan sambil sedikit mengancam.

“SORRY YEEE,,MAU DATING DULU KITA MAH BOSS HAHAHHA” Jawab Mark sambil tertawa puas.

Begitulah mereka , jika tidak ada orang lain mereka akan berbicara sesantai itu dan tidak formal. Elgan dan Mark adalah saudara sepupu. Ayahnya Mark adalah adik dari Ayahnya Elgan. Dan sedari orang tua mereka muda, memang ayahnya Mark menjadi asisten Ayahnya Elgan. Karena Hanya adiknya yang sangat dipercaya. Begitupun sebaliknya, Ayahnya Mark bukanlah orang yang ambisius dan bersaing dengan posisi kakaknya, justru Dia menggangap bahwa Kakaknya sangat butuh bantuannya dalam menjalankan perusahaan ini .

“Gue pergi ya..Inget jangan cabut sebelum jam kerja selesai !!” Kata Elgan dengan sedikit mengancam

“Iyee,, Gue juga harus beresin kerjaan dulu sedikit ,udah sana pergi nanti gak ngelihat, gelisah lagi Bobo nya hehehe.” Jawab mark sambil mendorong kakak sepupunya menuju lift.

“Semoga bisa kenalan yaa.. setidaknya lu GA URING URINGAN LAGI ! HAHHAHAHA” Ucap Mark lagi sambil berteriak dan lari menjauhi lift.

“Bang-S*t bocah Sialan !” teriak Elgan tidak mau kalah.

Untung saja di lantai tersebut tidak orang lagi kalau tidak sudah jatuh karisma dua lelaki terfavorit di kantor tersebut.

Akhirnya Elgan sampai ke dalam mobilnya. Hingga dalam mobilnya ia langsung mengganti setelan jas nya dengan Kaos dan jaket hitamnya. Lalu Ia menyalakan mobilnya dan menuju suatu tempat. Tempat yang selalu membuatnya hatinya berdebar, apalagi jika mengingat moment-moment itu bersama wanitanya. Ya wanita yang membuatnya langsung jatuh hati ketika pertama kali bertemu. Dia tidak melupakan bagaimana sorot mata wanitanya ketika mereka bertemu. Keberanian dan ketegasan wanitanya ketika berhadapan dengan lawannya .

“Aku sangat merindukan kamu La..Sungguh “ Ucap Elgan begitu sampai ke tempat itu.

Tempat itu adalah Restoran yang tadi siang dia kunjungi. Dulu sebelum kejadian itu terjadi, Elgan dan Daniella sangat sering berkencan di tempat itu. Daniella sangat suka dengan makanan Italy yang disajikan ditempat itu sedangkan Elgan sangat mengfavoritkan Kopi buatan restoran tersebut.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat di sampingnya mobilnya Elgan. Elgan tergelak dari lamunannya. Melihat dengan baik-baik orang yang akan keluar dari Mobil itu. Tuhan sepertinya mendengar isi hatinya. Ya, wanita itu adalah Daniella. Ingin rasanya Elgan memeluk Daniella namun apa daya semuanya tidak semudah membalikan telapak tangan.

Lalu Elgan bergegas keluar juga dari mobilnya dan mencoba untuk mendekati Daniella. Daniella memasuki Resto tersebut dan langsung menuju kasir untuk memesan makanannya.

“Selamat datang di La Piazza Resto, Ada yang dapat saya bantu? “ Tanya Waiter itu dengan senyuman.

“Saya mau pesan Espresso.” Ucap Daniella namun dia menoleh ke belakang karena ada suara lain yang juga mengucapkan jenis kopi yang Ia pesan.

Elgan menatap dalam ketika sepasang mata indah Daniella menatapnya. Tatapannya sungguh tak terbaca oleh Daniella. Sampai akhirnya ia memutus pandangan ketika sang waiter kembali bertanya.

“Baik, ada lagi yang mau dipesan Nona?” Tanya Waiter

Tanpa mempedulikan Elgan, Daniella kemudian menjawab pertanyaan waiter tersebut “ Satu Cornetto dan Air mineral “ Jawab Daniella. Lagi dan lagi ada yang berbicara sama persis dengan yang diucapkan Daniella. Daniella mulai merasa jengah. Dia mengatup kedua bibirnya dan menghembuskan nafas kasar. Dia merasa sedikit dipermainkan oleh Pria ini karena sudah jelas waiter tersebut bertanya padanya bukan kepada Pria itu.

“Tuan, jika Anda terlalu terburu-buru silahkan pesan duluan.” Ucap Daniella sambil memasang wajar datarnya sambil menggeser posisinya ke samping untuk mempersilahkan Pria itu maju.

“Tidak Nona, Anda duluan saja. Ladies First” Ucapnya Elgan sambil menarik senyuman yang sangat tipis sampai tidak terlihat.

Tanpa menimpali ucapan Elgan, kemudian Daniella memberikan kartunya kepada waiter tersebut untuk membayar pesanannya . “Ini kartunya Mas” Ucap Daniella

“Baik, saya terima ya Nona.” Ucap Waiter tersebut.

Kemudian Daniella pergi begitu saja setelah membayar tanpa mempedulikan kehadiran Elgan. Daniella menuju kursi yang entah bagaimana dia selalu memilih posisi kursi tersebut setiap berkunjung ke Resto ini. Kaki nya seperti menuntunnya sendiri. Sekalipun ada orang pasti dia akan tetap memilih kursi tersebut.

Bahkan Bibirnya dengan lancar berbicara kepada pengunjung lain untuk meminta mereka pindah tempat. Sungguh aneh kalo dipikir-pikir. Tubuhnya seakan-akan terobsesi untuk bergerak dan memilih kursi itu.

Ditambah menu yang dipilih Daniella.

Ya.. menu kopi yang selalu dia pesan tanpa dia nikmati sendiri minumannya. Entah kenapa setiap akhir hari selesai bekerja jika memang dia tidak ada kegiatan lain lagi, Daniella selalu mampir ke tempat ini sendirian. Menikmati roti dan air mineral saja sebenarnya. Untuk kopi hanya diminum satu kali bahkan bisa tidak disentuh sama sekali. Namun, Jika ia tidak memilih kopi tersebut rasanya ada yang kurang dan Dia merasa tidak nyaman.

Kira kira apa yang membuat Daniella seperti itu ya? Apakah tubuh dan pikirannya seperti merindukan seseorang ? hehehe ^o^

1
Nicol Ibarra
Mantap banget, thor! Seru abis!
Ervy_Five: Terima kasih banyakk 😌😌 ditunggu yaa jempol dan komentarnya 👍😊
total 1 replies
Iqhbal
Tetap semangat updatenya 🔥
Ervy_Five: Terima kasih dukungannya.. semoga suka ya sma ceritanya 😊

Semangat !
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!