Nicolas Raymond atau kerap disapa sebagai Niko, pria tampan yang sangat di incar oleh banyak kalangan gadis remaja.
Pria ini tertarik dengan seorang gadis pendiam yang berprestasi di sekolah nya. Yah, gadis itu bernama Helena Lavender...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan
Sepasang pengantin tengah duduk di atas pelaminan.
Acara pernikahan di laksanakan dengan sederhana. Niko menyambut uluran tangan dari para tamu dengan wajah datar. Dan kini giliran teman-temannya yang naik ke panggung.
"Gue gak nyangka lo bakal nikah sama dia bukan sama Helen. Tapi apapun itu, gue cuman mau ngucapin selamat," ucap Jack memeluk sahabatnya.
"Makasih ya Jack, dah mau dateng," ucap Niko lalu menyambut pelukan dari sahabat nya.
"Gue tau lo gak ngelakuin hal itu, datang aja kalau lo butuh teman buat cerita. Gue siap dengerin semuanya," giliran Gio yang memeluk Niko.
"Gue gak tau mau ngomong apa lagi, pokoknya makasih dah mau datang," ucap Niko terharu.
"Huh, sebenernya sih gue gak mau datang ke acara Lo. Tapi karena Lo temen pacar gue, ya mau gak mau tetep datang," ucap Zein yang membuat amarah Niko naik, tapi ia tak bisa berkata apa-apa karena ia masih harus mencari tahu tentang kandungan Viola.
"Sayang" peringat Gio lembut.
"Iya! Ck," decak Zein kesal.
"Kalau gitu gue sama Zein pulang duluan ya," pamit Gio.
"Loh, gak makan dulu?" Tanya Jack.
"Gak. Lo kalau mau makan, makan aja. Gue sama Zein mau pulang duluan,"
"Ish, kalau lu pulang, gue juga pulang deh. Males disini," ucap Jack yang terdengar seperti menyindir bagi Niko, Gio dan Zein pun merasakan sindiran Jack.
"Ya udah kalau lo mau pulang juga," putus Gio agar tak menciptakan hawa tak enak ini.
"Kita semua pulang dulu ya Niko," lanjut Gio.
"Iya, hati-hati. Makasih ya udah mau datang,"
"Sama-sama,"
...▪️◾◼️◾▪️...
Setelah melaksanakan akad pernikahan. Keduanya Memasuki kamar yang telah di siapkan. Sebenarnya Niko sudah menolak kepada Alfred, namun Alfred mengancam akan membuat keselamatan Helen terancam. Yang membuat Niko mematuhi perintah Alfred.
"Gue keluar dulu. Mau ngobrol sama Daddy," pamit Niko dan keluar dari kamar menuju ruang tamu.
Sedangkan Viola memutuskan untuk segera bersiap.
"Niko? Kemarilah nak," panggil Alfred.
"Ya dad,"
Niko mengambil duduk di hadapan Alfred.
"Yang lain kemana dad?" Tanya Niko saat tak melihat keberadaan mertuanya.
"Sudah pulang. Kata papah mertua kamu, dia ada urusan bisnis,"
"Ooh gitu ya. Oh iya Dad. Kapan pernikahan ini akan berakhir?" Niko mengubah suasana menjadi lebih serius.
"Kamu ini bicara apa? Kamu baru saja menikah beberapa jam yang lalu,"
"Aku takut Helen tahu semuanya dad," ucap Niko cemas.
"Semoga saja tidak Niko,''
"Tapi aku takut Dad,"
"Niko. Keadaan seperti ini sangat sulit, kamu harus memperjuangkan salah satu di antara mereka," tutur Alfred.
"Maksud Daddy?"
''Kamu harus memilih!"
"Kalau soal itu tak perlu di tanya lagi dad, pastinya aku akan memilih Helen,"
"Tapi bagaimana caranya Niko? Viola hamil anak mu dan kalian juga sudah menikah. Pernikahan bukan permainan,"
"Arghh, entah lah Dad!" Niko mengacak-acak rambut nya frustasi.
"Tenanglah,"
Niko mulai menangis. Alfred yang melihat itu beranjak dan duduk di sebelah Niko lalu menepuk punggungnya.
"Bagaimana kalau kita tes DNA ulang dad?" Usul Niko
"Kenapa kamu berpikir begitu nak?"
"Aku curiga dad, kalau surat itu di palsukan," bisik Niko curiga.
"Daddy juga merasa curiga nak. Tapi Daddy tidak ingin menuduh, karena kita belum ada bukti," ucap Alfred ikut berbisik.
"Aku rasa kita harus lebih waspada dad terhadap Viola. Aku merasa Viola adalah wanita licik!" Geram Niko.
"Ya,"
Setelah itu Niko pamit untuk ke kamar.
