NovelToon NovelToon
Kampung Pesugihan

Kampung Pesugihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Iblis / Dunia Lain / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Suami Tak Berguna
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

Sumin terpaksa menikah dengan setyo akibat hamil duluan, hal itu mengakibatkan sumin mau tidak mau harus berpindah ke desa suaminya karena orang tuanya tidak mau menanggung malu atas perbuatan putrinya.

"Gak gak! Jangan tinggal di sini, kena sial aku punya anak kayak kamu. Bisa bisanya malah meteng disek, kalau prianya sugeh gak papa. La ini? Udahlah min minggaten ae seko kene, setres aku punya anak kayak kamu!" Maki mak jum sambil berkacak pinggang.

*****

"Silahkan dipilih! Mau pesugihan yang bagaimana? Menyusui tuyul? Babi ngepet? Kawin sama buaya? Uang balen? Kandang bubrah Atau pesugihan ikan bandeng dengan cara mengorbankan anak kesayanganmu? Dijamin! Kamu akan kaya mendadak dalam hitungan hari!"

selengkapnya>>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 2 digunjing

"wak, wak aku tidur disini ya," ucap sumin sambil menggedor-gedor pintu rumah wawaknya. Namanya karti, beliau tinggal sendiri karena suaminya sudah almarhum.

"Lapo min? Di usir emakmu lagi? Polah apa lagi kamu ini?" Tanya wak ti sambil membukakan pintu untuk ponakannya.

"Udah masuk dulu yok, aku mau cerita sama wawak," ajak sumin.

"Ada apa?"

Sumin dan wak ti duduk di ruang tv, "wak aku hamil,"

"He? Gendeng! Udah kebelet kawin ya kamu? Bisa bisanya, sama siapa? Dimana kamu ngelakuinnya? Sembarang aja kamu ini jadi orang,"

"Sama mas setyo wak, aku di hotel buatnya. Udah beberapa kali juga aku kelon, tapi yang ini kebobolan wak. Takut aku, emak marah marah tadi. Gimana ya wak, aku di usir sama emak. Gak boleh tinggal di sana,"

"Owalah to min min, aku loh udah firasat dari waktu liat kamu sama setyo di pasar. Kejadian juga ternyata, terus calon suamimu itu rumahnya dimana? Setauku dia ngekos kan disini?" Tanya wak ti sambil mengeraskan suara televisi agar cerita mereka tak mudah berhembus ke tembok tetangga.

"Di kampung wak, namanya kampung macan kidul. Aku juga gak tau sih, tapi mas setyo itu bilang kalau udah yatim. Tinggal emaknya di kampung sama embaknya yang sudah menikah,"

"Macan kidul? Plosok tenan ta min, gendeng ya kon cari suami sampe kesana?"

(Nama desa hanya fiktif ya guys, tempat juga tidak akan di sebutkan agar tidak menjadi keributan)

"Ya namanya juga cinta, aku kan ketemu mas setyo di sini. Di kota ini, bukan di kampungnya," kesal sumin sambil mengerucutkan bibirnya.

"Di sana tu wingit loh min, desanya kayak mati gitu gak terjamah ajaran agama. Pelosok poll, yakin kamu mau nikah sama orang dari sana?"

"Apasih wak, jangan nakut nakutin lah. Lagian mas setyo juga gak aneh aneh kok, buktinya dia juga sholat dan ngaji disini. Itu bukti kalau di sana itu terjamah ajaran agama yang baik," protes sumin.

"Nakut nakutin bapak mu, aku ini bicara jujur. Kan sudah banyak desas desusnya jika kampung sana itu tidak ada masjid sama sekali. Ya walaupun teknologi sudah ada tapi di sana sangat susah,"

"Aduh sudahlah wak, aku mau tidur saja. Pening kepalaku, besok bangunin pagi pagi ya wak,"

"Iya lah, awas subuh kamu gak sholat. Wawak siram kamu pakai air panas,"

"Jahatnya sama ponakan sendiri," gerutu sumin sambil masuk ke dalam kamar yang sudah biasa ia tempati. Itu adalah kamar milik jamal, anak wak ti yang sedang merantau keluar pulau bersama dengan kakak sumin.

*****

"Min bangun kamu!"

"Iya wak ini loh lagi beresin selimut, sabar!" Pekik sumin sambil membereskan ranjang bekas tidurnya.

"Sholat terus mandi sana, awas kamu keluar keluar belum mandi,"

"Wak tadi malem kok aku rasanya gak tidur sendiri ya,"

"Terus sama siapa, demit? Pasti gak baca doa, udah di ajarin dari kecil juga bisa bisanya to min," maki wak ti, walaupun galak namun wak ti sangat peduli dan menyayangi sumin seperti anaknya sendiri. Bahkan ia selalu memberi uang jajan pada sumin dengan alasan ingin mengobati rindu pada almarhumah anak perempuannya.

Wak ti punya dua anak, sama halnya dengan mak jum. Anak pertama wak ti bernama jamal dan yang kedua bernama indah. Indah mengalami kecelakaan bersama bapaknya saat berangkat sekolah, mereka tertabrak kereta api sampai jasadnya tidak berbentuk.

*****

Setelah mengurus pernikahan sederhana di kua, sumin masih tinggal di rumah wak ti. Cibiran dari tetangga terus memenuhi telinganya karena punya suami miskin. Berbeda dengan doni yang merantau dan sukses, kini ia sudah mempersunting maya yang juga seorang PNS.

"Min, jangan lama lama disini sama setyo . Pulang juga kamu ke kampungnya, salam sama ibu dan kakanya,"

"Iya wak ini mas setyo juga lagi ngumpulin uang buat di bawa pulang,"

"Mana suamimu? Dah bangun belum udah jam 7 pagi ini," tanya wak ti sambil mengoseng oseng sayur di wajan.

"Sudah wak, sedang mandi. Maaf ya wak aku jadi di sini karena di usir emak,"

"Udah tau gitu, beli beras gitu loh. Masa aku yang ngasih makan terus,"

"Iya wak nanti," ucap sumin melas.

"Aku pun gak papa kamu tinggal disini, tapi makmu nanti makin marah pasti karena tau kamu numpang di sini. Apalagi berita hamilmu ini kan sudah menyebar kemana mana sampai emak mu tutup toko seminggu," ucap wak ti sambil menggelengkan kepalanya.

"Ya allah to min, aku ini sampe masih syok dengan kabar hamil dan menikahmu. Kamu jadi gunjingan warga karena punya suami kere hore," lanjut wak ti.

"Wak jangan gitu lah, gitu gitu dia suamiku. Dia juga kasih aku nafkah yang cukup, nanti tak belanjakan. Tenang saja, jangan hina suamiku lagi," kesal sumin.

"Sudah cepat panggil suamimu, sarapan terus kerja sana biar dapet uang. Makmu marah pasti kalau tau kamu di kasih uang dikit sama suamimu,"

*****

Sumin berjalan menuju warung bu sri di dekat rumah wak ti. Rumah wak ti dan emaknya hanya berbeda rt, jaraknya juga lumayan dekat.

"Buk sri, beli beras sama gula,"

"Min, keluar rumah kamu akhirnya," sapa bu halimah.

"Eh iya buk, kemarin kemarin masuk angin jadi ya di rumah saja,"

"Angkatan hamil jadi udah biasa itu,"

Bu sri datang dari dapur saat mendengar obrolan pelangganya, "eh bu, ada sumin juga. Beli apa min? Tumben kamu yang ke warung,"

"Iya buk, mau beli beras 2kg sama gula 1kg, telurnya ½kg aja,"

"Buat wak mu ya?" Tebak bu sri.

"Iya buk,"

"Min, kamu beneran sudah nikah dengan setyo ? Gak nyesel kamu?" Tanya bu halimah kepo.

"Ya gimana mau nolak kan sudah hamil," cerca bu sri.

"Lagian kamu tuh kenapa sih bisa bisanya kelon sama pria kere, masih mending kamu di gibahin warga karena jadi simpananya om om kaya. Kalau ini udah hamil, sama orang kere pisan," lanjut bu sri.

Sumin hanya tersenyum saja, ia bingung mau bagaimana karena ia juga sedang menahan malu dan tangis. Ia sangat sakit hati di cerca para tetangganya karena mencintai laki laki miskin seperti setyo .

"Habis melahirkan jangan lupa kb loh sum, biar gak kebobolan lagi. Kasihan anakmu kalau merasakan miskin dan kekurangan terus,"

"Njeh buk,"

"Ini, totalnya jadi 73ribu,"

"Duluan bu ibu," pamit sumin, ia langsung berjalan cepat untuk pulang ke rumah.

"Kenapa dek?" Tanya setyo yang baru saja memanasi motor bebeknya.

"Aduh mas gak tahan aku sama mulutnya ibu ibu, di bodoh bodohin aku gara gara hamil duluan,"

"Maaf ya dek, sebentar lagi uangnya kekumpul kok. Tinggal nunggu gajian minggu ini, kita pulang ke kampung. Gak akan ada yang gunjing kita karena mereka gak tau kalau kamu hamil duluan,"

"Yaudah sana berangkat mas, cari uang yang banyak ya. Aku juga gak mau ngerepotin wak ti terus,"

"Ya dek, mas berangkat dulu,"

1
Riadatul Jannah
lnjut tbor update terusss
Riadatul Jannah
ceritanya bagus bngt thor. cepet dong updatenya thor please
Anonymous
ayo Riis sing wani ngono lhooo
Martin Karnarukma
Luar biasa
Riadatul Jannah
ceritanya bagus. semoga authotnya bisa up smpe END
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!