Mengejar Cinta CEO Dingin Sampai Mana?

Akhirnya mereka semua sampai di Yogyakarta dengan mereka yang turun dari bus. Bus yang membawa karyawan dan juga sang atasan masuk ke dalam pekarangan resort mewah yang akan menjadi tempat karyawan beristirahat.

"Ini sudah sampai?" tanya Ayleen yang melihat keluar jendela.

"Hey aku bertanya padamu? Apa salah jika menjawab?" tanya Ayleen dengan menegur Alam.

"Jika kau sudah melihat bus berhenti berarti sudah sampai, jadi jangan banyak tanya," jawab Alam ketus.

"Ya siapa tahu aja kita berhenti untuk mengisi minyak atau berhenti untuk makan," sahut Ayleen pasti menjawab.

"Jika kau punya anggapan seperti itu, maka jangan bertanya kepadaku," jawab Alam.

"Kamu itu adalah bos, sang atasan yang mengawasi para karyawan, jadi wajar saja aku bertanya kepadamu," sahut Ayleen tetap tidak mau kalah debat dengan Ayleen.

Hhhhhhhh.

Alam menghela nafas lalu berdiri dari tempat duduk menyusul yang lain sudah mulai satu persatu turun dari bus tersebut.

"Hey tunggu!" panggil Ayleen

"Dasar manusia kulkas, bertanya saja harus penuh dengan teori," batin Ayleen dengan menghela nafas dan langsung berdiri dan juga menyusul yang lain.

Alam memang lebih baik turun dengan cepat dari pada menanggapi semua perkataan Ayleen yang pasti dia akan kalah.

********

Ayleen dan rekan-rekan yang lain sedang berdiri di depan Indra sang Manager yang sedang memberikan arahan kepada mereka.

"Baiklah kalian semua akan menginap di resort ini. 1 resort akan ada 2 orang. Pelayan di sini akan mengantar kalian ke kamar kalian masing-masing, jadi beristirahatlah untuk malam ini dan besok pagi akan mulai pekerjaan dan ingat jangan terlambat!" kata singkat itu di ucapkan Indar dalam memberikan arahan kepada karyawan.

"Apa ada lagi yang ingin ditanyakan?" tanya Indra lagi.

"Tidak ada!" sahut semua serentak yang memang lebih baik mengatakan tidak ada dari pada lama mendengar arahan. Karena mereka ingin tidur.

"Baiklah! kalau begitu kalian bisa langsung beristirahat dan ingat untuk tidak terlambat besok. Karena proyek ini diawasi langsung dengan atasan dan jangan gara-gara kalian saya mendapatkan masalah!" tegas Indra.

"Baik pak!" sahut semua serentak.

Indra menghela nafas, lalu kemudian langsung pergi dan yang lain juga satu persatu langsung pergi.

"Ayo Ayleen kita langsung ke kamar kita dan beristirahat aku sudah sangat mengantuk sekali," ajak Ruka.

"Di mana kamar Alam? Dan aku juga tidak melihat dia sejak turun dari bus," Ayleen tidak merespon sama sekali ajakan sang teman malah kepala Ayleen berkeliling mencari-cari seseorang.

"Hey Ayleen!" tegur ruka.

"Oh iya kenapa?" tanya Ayleen.

"Kamu kenapa melamun seperti itu awas loh nanti kesambet," ucap Ruka.

"Siapa yang melamun sih!" kesal Ayleen.

"Ya sudah ayo buruan!" ajak Ruka.

"Iya-iya!" sahut Ayleen mengangguk dan langsung mengikuti Ruka. Walau dia masih mencari-cari di mana keberadaan Alam. Bagi Ayleen tidak melihat Alam akan membuat Ayleen merasa ada yang hilang.

*************

Ayleen dan Ruka sudah memasuki kamar mereka berdua dan Ayleen langsung menghempaskan tubuhnya di atas ranjang dengan merenggangkan kedua tangan.

"Aku bener-bener sangat lelah dan ingin istirahat dengan cepat," ucap Ayleen.

"Kamu tidak mau mandi dulu?" tanya Ruka.

"Kamu saja duluan!" sahut Ayleen.

"Ya sudah kalau begitu aku mandi dulu," ucap Ruka.

Ayleen hanya mengangguk saja dan Ruka langsung ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan setelah itu istirahat. Sementara Ayleen langsung memejamkan mata.

********

Pagi-pagi semua karyawan sudah berkumpul yang mendengarkan arahan dari Indra. Mereka akan memulai bekerja. Para karyawan yang mencatat sesuatu dan terlihat semua tampak begitu serius. Tetapi Ayleen yang terlihat kurang fokus dengan kepala yang terlihat mencari-cari seseorang dan terus mengangkat kepala.

Ayleen mungkin tidak mendengarkan arahan yang disampaikan manajer mereka.

"Nah itu dia," Ayleen tersenyum saat melihat Alam yang baru saja kelihatan dan berbicara serius dengan Dellon.

Perhatian Ayleen langsung tertuju pada Alam dengan Ayleen yang sangat senang.

"Ya ampun padahal masih pagi. Tetapi lihatlah dia sangat tampan dan begitu berkarismatik," ucap Ayleen dengan tersenyum dengan mata yang berbunga-bunga.

Alam yang sangat serius mungkin merasa jika ada aura yang melihat dia seperti hantu yang membuat Alam langsung menoleh dan yang benar saja melihat Ayleen yang langsung melambaikan tangan dengan tersenyum manis kepada Alam.

Sayangnya Alam sama sekali tidak menanggapi senyuman dari Ayleen yang tetap terlihat cuek.

"Isss sombong sekali," umpat Ayleen dengan menaikkan ujung bibirnya.

"Apa-apaan sih wanita itu. Apa dia tidak punya pekerjaan," batin Alam. Walau cuek ternyata tetap saja tidak fokus, karena di lihati terus oleh Ayleen.

"Bagaimana menurut kamu Ayleen?" tanya Indra. Namun Ayleen sama sekali tidak mendengar ucapan itu

"Ayleen!" tegur Indra semakin kuat.

"Ganteng Pak!" sahut Ayleen yang kaget dan menjawab dengan suara yang keras.

Ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha.

Ayleen langsung mendapat tawa dari rekan kerjanya yang mendengar jawaban Ayleen yang ngelantur. Alam yang mata itu fokus pada dokumen juga mendengar jawaban random Ayleen dengan tersenyum yang mendengar apa yang dikatakan Ayleen.

"Kenapa pada ketawa sih," ucap Ayleen dengan garuk-garuk kepala yang terlihat bingung.

"Kamu makanya jangan melamun," tegur Ruka dengan menyenggol bahu Ayleen.

"Kamu benar-benar ya Ayleen. Jadi saya berbicara di sini sama sekali tidak kamu dengarkan," sahut Indra.

"Nggak kok, Pak, dengar kok," sahut Ayleen.

"Lalu ini apa. Apa yang di tanya dan jawaban kamu lain," sahut Indra.

"Ya maaf Pak, Saya belum fokus," sahut Ayleen yang pasti mempunyai beribu banyak alasan.

"Sudah-sudah saya akan tidak ulangi sekali lagi penjelasan saya. Kamu pikirkan sendiri saja apa pekerjaan kamu dan jangan tanya saya jika kamu mendapatkan kesulitan. Itu kesalahan kamu karena kamu tidak mau mendengar," tegas Indra.

"Maaf Pak," sahut Ayleen.

"Baiklah cukup ini saja yang saya sampaikan kepada kalian semua. Sekarang kalian semua laksanakan pekerjaan kalian dan teliti dengan baik-baik pekerjaan kalian!" tegas Indra.

"Baik Pak," sahut karyawan dengan serentak dan Indra langsung pergi.

"Makanya Ayleen kamu itu fokus dan jangan melamun terus," tegur Ruka

"Ya maklum manusia pasti punya kelemahan untuk melamun," jawab Ayleen.

"Sudah ayo kita gerak," ajak Ruka dan Ayleen mengikut dan pasti sebelum itu dia melihat dulu ke arah Alam yang kembali fokus bekerja. Padahal Alam juga tidak fokus-fokus amat, karena Alam yang sangat terganggu dengan Ayleen.

*********

Hari ini Ayleen bersama rekan-rekan yang lain terjun kelapangan untuk meneliti produk makanan yang langsung dari tanaman yang masih utuh.

Sama dengan hari ini Ayleen yang memeriksa tanaman sayur hijau yang biasa di jadikan sebagai salah satu produk minuman mereka.

Ayleen tampak serius dalam pekerjaan itu. Namun tiba-tiba fokus Ayleen tertuju pada Alam yang datang kelapangan dan berbicara dengan salah satu mandor yang memiliki tanggung jawab pada tanaman itu.

"Dia terus saja yang cari perhatian padaku. Untuk apa coba atasan yang harus turun lapangan dengan matahari yang mulai terik seperti ini," batin Ayleen dengan senyum-senyum yang kepedean.

Tiba-tiba wajah Ayleen yang terlihat berpikir seperti ada ide dengan lampu yang tiba-tiba muncul.

"Baiklah kalau begitu, kamu yang mencari masalah," batin Ayleen yang melangkahkan kaki yang tidak tahu entah kemana.

Bersambung