NovelToon NovelToon
Oh My Boss

Oh My Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: NovitaEdi Mboknya Gavriel

Menceritakan kisah cinta antara bos dan assisten pribadinya. Dimana mereka dulunya adalah teman dekat sewaktu sekolah dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NovitaEdi Mboknya Gavriel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Menerima Undangan

*Di Hotel*

Nayla tidak fokus karena ia lapar. Sama seperti Aiko, ia tidak sarapan karena telur yang digoreng Aiko gosong. Perutnya sangat lapar. Ia pun meringis sembari memegangi perutnya. "Kamu kenapa Nay?" tanya Cintya yang tugas bareng dengan Nayla pagi itu.

"Aku tinggal bentar boleh nggak? Aku laper banget. Tadi aku nggak sarapan." Nayla sebenarnya merasa tidak enak dengan temannya, tapi dia juga tidak bisa lapar.

"Boleh sih, tapi jangan lama-lama ya?" Cintya juga kasihan ke Nayla yang meringis sedari tadi.

Tanpa banyak kata, Nayla pun segera berlari keluar. Dia mencari makan untuk mengisi perutnya. Ia setengah berlari karena sudah tidak tahan lagi.

Dari jauh, Fahri melihat Nayla yang berlari terburu-buru. "Nayla mau kemana?" Fahri bertanya kepada Cintya.

"Cari makan pak, perutnya sakit karena belum sarapan katanya." jawab Cintya dengan sopan.

Fahri terus menatap Nayla. "Tumben.." ia bergumam seorang diri. Namun Fahri tidak bergeming dari tempatnya berdiri. Ia hanya terus menatap Nayla yang semakin menghilang.

Tetapi, tiba-tiba mata Fahri terbelalak. Ia melihat seorang pemuda seumuran dengannya berjalan menuju resepsionis. Pemuda itu terlihat begitu heboh dengan barang-barang yang ia bawa. "I want one room. Deluxe." katanya.

"Maaf bapak, kamar Deluxe sudah penuh." kata Cintya sopan.

Lelaki itu membuka kaca matanya. "What? Kalau gitu dimana kamar Shaka?" tanya lelaki itu. Sepertinya ia mengenal Shaka si pemilik hotel.

Mendengar nama Shaka. Fahri pun mendekat. "Bapak cari pak Shaka?" tanya Fahri.

"Yes. Where is he? Where is the room his?"

"Pak Shaka sedang keluar. Saya wakil Direktur, ada yang bisa saya bantu?" Fahri bersikap sangat sopan.

"Ada. Nih.." lelaki itu memberi barang-barang yang ia bawa ke Fahri.

"Antar aku ke kamar Shaka! Aku sahabatnya." imbuh lelaki itu.

Namun, Fahri tidak mau membuat kesalahan. Ia menahan lelaki itu yang sembarangan masuk. Ia meminta lelaki itu untuk menunggu di lobi hotel. "Please wait here!" kata Fahri menunjuk lobi hotel tersebut.

Lelaki itu menatap Fahri dengan tajam. Namun, ia nurut apa kata Fahri. Mungkin ia tidak mau membuat keributan di tempat itu.

Belum ada lima belas menit lelaki itu duduk. Shaka kembali ke hotel bersama dengan Aiko. Fahri yang juga masih ditempat, segera mendekat Shaka. "Pak, dicari seseorang, katanya temen bapak." kata Fahri.

Shaka memicingkan matanya. Ia memikirkan siapa orang yang mencarinya. Namun, belum Shaka menemukan siapa yang mencarinya. Tiba-tiba lelaki itu berlari menghampiri Shaka dan langsung memeluknya. "Hallo brother.. Long time no see.." katanya.

Lelaki itu terlihat sangat senang saat melihat Shaka. Ia bahkan terus memeluk Shaka. Padahal Shaka merasa sangat risi. "Kapan datang?" tanya Shaka sembari terus mendorong lelaki itu agar tidak memeluknya.

"Baru aja. Aku ke rumah kamu, katanya kamu pindah kesini. Aku langsung kesini." jawab lelaki itu. Ia masih berusaha memeluk Shaka.

"Ikut aku!" Shaka yang merasa kesal, segera melanjutkan langkahnya. Disusul oleh Aiko dan juga lelaki tadi.

Shaka membawa lelaki itu ke kantornya. "Papa kamu punya banyak perusahaan, kenapa kamu milih di kota kecil ini?" tanya lelaki itu.

"Disini nyaman, sejuk, indah, dan menyenangkan." jawab Shaka sembari menatap Aiko.

Lelaki itu kemudian menyadari keberadaan Aiko. "Hai, what is your name?" tanyanya ke Aiko.

"Aku Aiko, assisten pribadi pak Shaka." jawab Aiko.

Namun lelaki itu terus menatap Aiko. Ia merasa tidak asing dengan wanita bernama Aiko tersebut. "Wait! Aku kayak nggak asing dengan nama Aiko. Aku juga kayak pernah lihat kamu. Tapi dimana ya?" lelaki itu berpikir keras. Dia benar-benar merasa tidak asing dengan Aiko.

"Jangan sok tahu!" Shaka menutup wajah lelaki itu dengan tangannya.

"Dia nggak pernah ke Club Malam." imbuh Shaka yang membuat lelaki itu terbahak.

"Kenalin, aku David." lelaki itu mengulurkan tangannya. Aiko hendak menyambut uluran tangan tersebut. Namun tiba-tiba Shaka yang justru menjabat tangan David.

"Arshaka." katanya.

Secara refleks David membuang tangan Shaka. "Apaan anj*r." gumamnya sembari tersenyum tipis.

"Kamar kamu dimana?" tanya David.

"Buka kamar sendiri aja!" Shaka tidak suka tidur bareng orang lain.

"Penuh bro.. Aku udah mau check in tadi, tapi katanya penuh." Shaka menghela nafasnya. Ia melempar kartu kamarnya David.

Dengan cekatan David menangkap kartu kamar milik Shaka tersebut. Ia juga tersenyum senang. "Jangan tertekan seperti itu! Di luar negeri kita juga sekamar." kata David tak puas dengan ekspresi yang Shaka tunjukin.

"Aiko, kamu bisa bantu aku tatain barang-barang aku nggak?" pinta David.

"Nggak! Kerjakan sendiri! Kamu nggak bisa bayar gaji dia!" kata Shaka sembari melotot.

"Oke. Oke." David yang tahu dengan ekspresi sahabatnya, memilih untuk pergi.

"Aiko, nanti pulang kerja jalan yuk!" David menggoda Aiko. Jujur, ia terkesima dengan kecantikan Aiko waktu pertama kali melihat Aiko.

"Balik! Jangan nginep disini!" seru Shaka.

David tak menyangka jika respon Shaka akan seperti itu. "Galak banget.." gumamnya sebelum pergi meninggalkan ruangan Shaka.

Namun, David kembali jail. Ia mengangkat tangannya, dengan gestur seperti orang telepon. Dan gestur tersebut biasanya digunakan untuk meminta nomer telepon seseorang secara diam-diam.

Mata Shaka melotot. Ia menatap David dengan sangat tajam. "Ehem.."

Seketika David mempercepat langkahnya. Ia tidak mau membuat Shaka semakin marah. Karena ia pasti akan dibuang oleh Shaka jika terus membuatnya kesal.

Selepas David pergi. Wajah Shaka masih tetap kesal. Membuat Aiko menjadi canggung. "Aku kembali ke meja kerjaku." pamit Aiko.

Akan tetapi, Shaka tidak menjawab. Ia hanya diam dengan wajah kesal. Aiko pun segera keluar dari ruangan tersebut. Ia tahu Shaka sedang badmood saat ini.

Aiko juga tahu jika Shaka sedang menatapnya dari tirai yang ada di sebelahnya. Namun, Aiko pura-pura fokus dengan pekerjaannya. Tak lama kemudian Dewi datang dengan senyuman manis di wajahnya. Dewi seperti sudah terbiasa datang ke kantor Shaka. Ia masuk begitu saja tanpa menyapa Aiko.

Akan tetapi, Shaka sempat kesal dengan sikap Dewi yang mulai semena-mena. "Kalau masuk ruangan orang ketuk pintu dulu!" kata Shaka agak kesal.

"Eh, iya, maaf." kata Dewi sembari tersenyum. Ia merasa tidak bersalah sama sekali karena telah mengganggu Shaka.

"Ada apa?" tanya Shaka yang sebenarnya malas menanggapi Dewi.

Dewi memberikan sebuah undangan untuk Shaka. "Undangan ulang tahunku. Kamu harus hadir!" kata Dewi saat Shaka memicingkan matanya.

"Kamu boleh kok ajak teman. Ajak Aiko juga boleh." imbuh Dewi.

Pada akhirnya Shaka mengambil undangan tersebut. Ia menganggukan kepalanya pelan. "Nanti malam kan?"

"Aku usahain, sekalian meninjau persiapan ulang tahun kamu." ucap Shaka.

Dewi pun merasa sangat senang karena Shaka mau hadir di acaranya. Walaupun Shaka tentu saja mengajak Aiko, namun Dewi merasa tak masalah. Yang paling penting Shaka datang. "Makasih ya Ka.. Aku tunggu nanti malam." kata Dewi kemudian dia keluar dari ruangan Shaka.

Sampai di meja kerja Aiko, ia berhenti. Dewi memberi undangan ulang tahunnya ke Aiko juga. "Jangan lupa nanti malam ya!" kata Dewi sembari tersenyum bahagia.

"I... Iya." jawab Aiko agak gagu.

1
❤ Nadia Sari ❤
Huuhhh panas membara 😆
❤ Nadia Sari ❤
Hmmm...udah Rino nikah sama Silvi en Aiko aja 😆😆
Patrick Khan
.lanjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Duh Rino napa gak nikah sama Dewi juga 😄
❤ Nadia Sari ❤
Wawawaaaawww...Setuju David en Lala 😘
❤ Nadia Sari ❤
Aduh Aiko napa terjadi adegan 21+sblm waktunya takut Rino ancam Shaka untuk menikah dgn wanita pilihan Rino lho 😟
❤ Nadia Sari ❤
Ya udah Rino sama Silvi aja 😜😆
Patrick Khan
..reza baik juga ternyata di balik sikapnya yg ambisius
❤ Nadia Sari ❤
Napa Rino gak sama Silvi aja 😆
❤ Nadia Sari ❤
Rino oh Rino pengen dirinso rasanya 😜
Patrick Khan
.lnjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Malah cocokan David en Aiko..Sama2 kocak dan nyambung 😄
Patrick Khan
.aku suka🥰
Patrick Khan
.lanjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Reza ayo mandiri tanpa Rino dan bisa menikahi Riska 🙏
Marlina
Luar biasa
❤ Nadia Sari ❤
Reza ini kasihan udah mamanya dimadu, meninggal, eh pacarnya diancam...Rino oh Rino jahat bener sih jadi ayah... Aku berharap Reza mengundurkan diri dari jabatannya biar Rino kelimpungan...Yuk bisa Reza berjuang dengan kaki sendiri 🫠
❤ Nadia Sari ❤
Lama2 David sama Lala nih gpp toh chika nyaman 🥰
❤ Nadia Sari ❤
Ini mah acara kebersamaan ... Sabar ya Shaka😁
❤ Nadia Sari ❤
Shaka ... Shaka .. Kau mlh ngomong Dewi pacarmu tapi Aiko istrimu harusnya kamu tegas mengatakan kalo Dewi pacar boongan ntar Aiko pergi ke luar negri nyesel deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!