Terpesona Cinta Sang Vampire

Puas dengan pemandangan yg menyejukkan matanya, Jay segera mengikuti langkah kakeknya.

" Jay kenalkan ini sahabat kakek namanya Roberto " panggil sang kakek menyuruh cucunya untuk mendekat. Jay mengulurkan tangannya pada Roberto.

" Perkenalkan nama saya Jay Andrian , cucu kek julio .. senang bertemu dengan anda tuan  " sapa Jay sambil berjabat tangan dengan Roberto.

Kedua paruh baya itu terkekeh mendengar sebutan tuan yg keluar dari mulut jayden, membuat Jay saat itu menarik salah satu alisnya dengan heran melihat kedua orang itu tertawa.

" Wkwkwk .. Jul .. Apakah wajahku sangat menakutkan sehingga cucumu memanggilku tuan .. Haha .. jayden jangan panggil aku tuan.. aku bukan tuanmu .. bisa-bisa nanti aku nanti digantung Julio ..  panggil saja aku kakek sama  seperti kau memanggil kakekmu itu " sahut kakek Roberto sambil menepuk punggung Jay.

Setelah itu ia mengajak tamunya masuk kedalam mansionnya. Roberto juga meminta pelayan untuk membawakan camilan juga minuman favoritnya.

" Ohya Jay .. kudengar kau baru saja lulus sekolah Jay .. apa kau akan melanjutkan studymu disini " tanya kakek Roberto sambil menyeruput minuman berwarna emas yg ada digelasnya.

" Iya kek .. aku akan melanjutkan study disini sambil belajar mengurus perusahaan pusat yg disini juga " balas Jay.

" Kau memang pantas menjadi generasi penerus blue eyes Jay .. jiwa anak muda sekarang memang berbeda degan kita dulu ya jul .. sangat membara " sahut kekek Roberto sambil menepuk pundak sahabatnya itu.

" Benar sekali  kau juga kan memiliki cucu yg seusia dengan cucuku .. apa kau nanti akan menyerahkan klan black lion pada cucumu juga "

" Yahh .  Kau benar .. Ben tolong panggilkan cucuku kesini akan aku perkenalkan pada kalian " titah kakek Robert pada anak buahnya yg ada didekatnya, segera Ben beranjak menuju kamar tuan mudanya.

Tokk!!! Tokk!!! Tokk !!!

Ceklek

" Permisi tuan muda .. tuan besar memanggil anda untuk menemuinya diruang tamu sekarang " ucap Ben sambil menunduk hormat tuan mudanya dan dijawab deheman oleh si pemilik kamar itu.

Ben kembali keruang tamu karena ia tahu tuan mudanya baru saja bangun dari tidurnya. Ia mengatakan pada kakek Roberto bahwa cucunya saat ini sedang mandi dan akan segera turun.

" Bagaimana kabar keluargamu Robert sekarang .. apa musuh bebuyutanmu itu masih saja membuat ulah " ujar kakek Julio.

" Hmm .. untuk saat ini sihh belum .. entah kalo nanti .. yg pasti aku sudah menambah penjagaan untuk keluargaku .. terutama cucuku ini juga"

" Kau benar jangan sampai generasi penerus kita ada mencelakainya .. cukup dulu saja sekarang kita juga sudah sama-sama kuat "

" Yahh .. itu harus karena tanpa dukungan dari keluarga .. kita juga tidak akan bisa seperti sekarang jul " balas kakek Robert yg diangguki  sahabatnya.

Tap!!!

Tap!!!

Tap!!!

Terdengar suara langkah kaki seseorang yg turun dari tangga mansion Roberto. Jay yg saat itu sedang mengecek ponselnya tidak tahu kalau pria yg turun tadi adalah cucu Roberto, setelah itu ia mengalihkan pandangannya pada seseorang yg sudah ada dihadapannya.

Deg

" Jayden "

" Darel "

Keduanya tersentak saat tiba-tiba bisa bertemu di kota yg sama saat ini, karena saat kelulusan darel hanya bilang akan ikut kakeknya yg berada diluar negri.

" Apa kau mengenalnya Jay "

" Ya kek .. Darel adalah salah satu anggota gengku dan juga satu sekolah denganku di Indonesia " jawab Jay pada pertanyaan kakeknya.

" Wahh .. sepertinya tidak perlu ada perkenalan lagi jul .. tak ku sangka ternyata mereka malah tergabung dalam satu geng ..  Hahaha " tawa Roberto sambil menepuk pundak cucunya yg duduk disebelahnya.

" Kau benar Robert .. ohya Jay apa Alex sama rehan juga ikut dalam gengmu.. ? " tanya kakek Julio sambil terkekeh.

" Ya kek .. meskipun si Alex tengilnya minta ampun tapi otak dia encer juga dibidang IT .. apa boleh nanti aku mengajak Alex bergabung denganku disini kek ? " Tanya Jay penuh harap pada kakeknya.

" Kakek sudah menyiapkan semua kebutuhanmu disini son .. termasuk orang-orang yg kau butuhkan dalam dunia IT .. tapi kalo kau mau mengajak sepupumu ya tidak apa-apa juga " jawab kakek Julio sambil mengisap cerutu yg ada ditangannya.

" Yess .. nanti kita bisa jadi reuni disini .. hehe " sahut darel yg tengil, ia hanya menunjukkan tingkah tengilnya jika hanya dengan sang kakek. Namun bila bersama yg lainnya akan berubah datar.  bak kulkas 7 pintu kata othor .. wkwkwk.

  " Woahh .. baru kali aku melihat kau berbeda dengan biasanya rel " sahut Jay yg geleng-geleng melihat tingkah si darel.

" Dahh .. jangan bilang Ama yg lain yahh Lo Jay .. awas aja kalo si kutu kupret Alex tahu bakalan ancur citra gue " sungut Darel sambil menatap Jay tajam yg membuat mereka yg ada disana tertawa melihat tingkahnya.

" Tenang aja .. rahasia Lo aman Ama gue " ucap Jay sambil terkekeh.

" Ohya nanti malam kita keluar yuk bro ada yg mau gue omongin Ama Lo " celetuk darel sambil melirik Jay.

" Baiklah .. mumpung nanti gue ada waktu luang juga .. karena lusa gue bakal terbang ke mexico " balas Jay.

Kakek Robert mengajak tamunya untuk makan bersama dimansionnya. Suasana mansion terlihat lebih rame daripada biasanya yg hanya ada suara Darel ketika anak itu ada disana.

" Ra kita jadikan kuliah di kampus yg sama .. gue ga pengen jauh dari kalian " ucap Andin.

" Helleee .. bilang aja Lo gamau jauh dari dosennya .. dasar ya Lo itu ndin " balas Nara sambil menatap Andin yg lagi terkikik mendengar ucapannya.

" Ehhh .. lagian Lo apa ga capek berharap Ama yg ga pasti ndin .. ntar kalo si kak Kevin dijodohin Ama nyokapnya gimana hayoo " sahut si Lya yg duduk dibangku sebelah Nara sambil menunggu jemputan mereka datang.

" Dasar ya Lo Lya .. ga bisa apa liat sahabat Lo ini bahagia .. Jan bikin harapan gue pupus dulu Napa .. harusnya kalian ini mendukung gue buat dapetin kak Kevin tahu " Jawab Andin ketus pada kedua sahabatnya yg membuat mereka terkikik geli melihat raut wajah Andin yg berubah kecut setelah mendengar ucapan Lya.

" Yayaya .. terserah Lo aja sih ndin .. kalo Lo emang bahagia Ama pangeran mimpi Lo itu gue juga bahagia  kok .. yg pentig jika salah satu dari kita ada yg disakiti kita harus bersatu dan balas dengan lebih kejam lagi .. hehe " celetuk Andin yg membuat kedua sahabatnya terkekeh heran.

" Tumben Lo bijak Ra .. apa yg Lo habis ketempelan Ama jin dari Bali tadi " tanya Andin yg heran dengan tingkah Nara juga.

" Ya bener tuhh apa yg dibilang sama Andin .. ini mah namanya keajaiban kita .. karena Andin udah bisa berkata bijak .. ga kayak biasanya yg selalu misuh-misuh " sahut Lya, dan mereka mendapat rengkuhan pada lehernya masih karena Nara yg gemes sama kedua sahabatnya ini yg selalu berkomentar.

Tanpa terasa mereka sudah dijemput oleh supirnya dan menuju rumah masing-masing untuk beristirahat dari perjalanan liburan mereka dibali.