NovelToon NovelToon
Daily Pasutri

Daily Pasutri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Skay. official

keseharian seorang pasutri sebagai seorang pegawai negri, sebagai pasangan suami istri Dimas dan Indah saling melengkapi. namun terkadang perasaan cemburu dari Indah membuat Dimas merasa pusing. akan kah Dimas bisa bertahan dengan sikap kekanak kanakan istrinya?
simak cerita selengkapnya dalam kisah Daily pasutri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skay. official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Random

Pukul tiga sore, Dimas dan Indah sudah sampai rumah. Mereka berdua menjatuhkan diri duduk pada sofa secara bersamaan. Karna mereka sama sama lelah, selain kepikiran dengan persoalan dalam pekerjaan mereka. Mereka berdua juga kepikiran tentang alasan mereka yang dimutasi tanpa tau apa penyebabnya. 

"Mas, aku masih bingung. Kita dipindah tuga tapi alasannya nggak jelas, kayaknya ada sesuatu yang di rahasiakan deh" Kata Indah membuka percakapan. 

"Kalau alasannya nggak bisa disebutkan memang nggak wajar, tapi ada banyak yang di pindah tugaskan. Mau curiga, tapi banyak yang di mutasi bukan cuma kita aja. Udah nggak usah overthinking, mending kita Terima aja keputusan yang sudah diputuskan. Mau protes kita hanya bawahan" Kata Dimas menanggapi, namun mata Dimas ter pejam dan kepalanya bersandar pada baju Indah. 

Indah melirik sekilas pada suaminya, dan ia berusaha untuk positif thinking. Indah terheran heran dengan suaminya,  seseorang yang sabar dan pasrah menerima apapun kenyataan yang ia Terima. Ada rasa bersyukur, namun ada rasa heran karna sikap suaminya itu. 

"Ya sudah, buruan mandi. Terus bikinin makanan ya, aku laper. Biar aku yang cuci banyunya" Kata Dimas mengangkat kepalanya dari pundak sang istri.  

Indah hanya mengangguk lalu ia beranjak lebih dulu, ia mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Lalu Indah menuju dapur untuk membuatkan makanan untuk suaminya, sementara Dimas berada ditempat cucian. Mencuci pakaian kotor yang sudah dua hari belum sempat ia cuci, serta mencuci seragam yang tadi pagi mereka pakai. Usai melakukan aktivitas mereka masing masing, Dimas dan Indah juga telah mandi. Mereka kemudian makan malam bersama, Indah memaksakan makanan kesukaan suaminya. Ya itu cah kangkung, dengan lauk tempe goreng dan berbagai macam gorengan. 

"Ini makanan terfavorit, enak sekali. Terimakasih sayang" Kata Dimas memuji masakan sang istri setelah menyuapkan suapan terakhir ke dalam mulutnya. 

"Halah, gombal" Jawab Indah seraya menepuk lengan sang suami seraya mengambil dan membereskan piring kotor yang ada diatas meja. 

"Loh aku serius, ini makanan paling enak" Jawab Dimas seraya membututi Indah dari belakangnya. 

"Udah, nggak usah sok sok muji muji begitu, mendingan bantuin cuci piring" Kata Indah sambil menghidupkan keran di wastafel. 

"Wetetetet. Kalau soal cuci piring aku angkat tangan" Dimas mengangkat tangan lalu melangkah mundur. 

"Nggak bisa, cepet bantuin" Indah berbalik badan hendak memanggil dan menyuruh Dimas untu mencuci piring,  namun Dimas sudah keburu pergi duluan. 

"Hemm dasar mas Dimas, paling susah kalau dimintain tolong cuci piring" Gumam Indah sambil geleng geleng kepala. 

Lalu Indah melanjutkan dan menyelesaikan mencuci piring. Usai mencuci piring, Indah  menghampiri suaminya di kamar. Indah pikir kalau suaminya berada di kamar, namun dikamar tidak ada disana. 

"Lah kemana dia, kok di kamar nggak ada" Indah celingak celinguk menelisik ke sudut kamar, namun tetap tak ia temukan. 

"Kemana dia" Gumam Indah lagi. Bersamaan itu Indah mendengar suara suaminya yang tengah menyapa seseorang didepan rumah. 

"Iya nih pak,  baru pulang. Bapak dari mana? " Tanya Dimas pada bapak bapak yang ia sapa. 

Dari arah belakang Dimas, Indah keluar dari dalam rumah hendak menghampiri Dimas. 

"Eh, bu" Kata bapak bapak yang juga menyapa Indah sembari menganggukan kepala dengan ramahnya. 

"Iya Pak, dari mana? " Indah juga membalas sapaan bapak itu. 

"Enggak ini tadi kebetulan lewat aja, eh pak Dimas lagi nyaranin tanaman" Jawab bapak itu. 

Dimas dan Indah tersenyum, mereka berasa basi sejenak. Lalu bapak bapak itu berpamitan untuk melanjutkan perjalanannya. 

Karna waktu telah menjelang maghrib, Dimas dan Indah masuk kedalam rumah. Menghidupkan semua lampu, Dimas mengambil wudhu dan hendak berangkat ke masjid untuk melaksanakan sholat maghrib berjama'ah di masjid. 

Dari belakang Dimas, Indah tersenyum licik menunggu suaminya selesai berwudhu. Dimas membalikkan badan seusai berwudhu, Indah menatap Dimas dengan menaik turunkan alisnya sambil tersenyum jahil. 

"Ngapain kamu senyum senyum begitu?" Tanya Dimas curiga. 

"Nggak papa, emang nggak boleh senyum? Bukannya senyum itu ibadah?" Tanya di Indah sambil perlahan mendekati Dimas. 

"Nggak usah aneh aneh kamu, ngapain deket deket. Sana sana, nanti kita sentuhan wudhu aku bisa batal" Usir Dimas sambil menahan tawa dan menciprati Indah menggunakan sisa air di tangannya. 

"Bercanda dulu kali" 

"Nggak ada bercanda bercanda, nanti aku telat ke masjid" 

"Nggak sholat di masjid kan bisa sholat di rumah" 

Indah terus menggoda Dimas sambil menatap dengan tatapan jahil, Dimas menghindar agar tidak bersentuhan dengan istrinya. Tawa tak bisa lagi mereka tahan, gema tawa mereka terdengar di tempat wudhu dalam rumah mereka. 

"Pak Dimas, ayo kita kemasjid" Kata pak lurah mengajak Dimas dengan berteriak didepan rumah Dimas. 

Seketika tawa mereka terhenti, dan Dimas memanfaatkan kediaman Indah untuk kabur. 

"Aku sudah ditunggu pak lurah, aku berangkat ya sayang. Asalammualaikum" Terburu buru Dimas melangkah keluar rumah meninggalkan Indah. 

"Yah kabur, Walaikumsalam" Jawab Indah sambil memandangi punggung Dimas yang menjauh. 

Indah kemudian mengambil air wudhu dan bersiap untuk melaksanakan sholat maghrib. 

Di perjalanan menuju masjid pak lurah dan Dimas sambil mengobrol ringan. 

"Oh ya pak Dimas, besok malam ada acara pengajian di masjid. Nanti pak Dimas ikut pembentukan panitia ya, ba'da maghrib nanti jangan langsung pulang" Kata pak lurah pada Dimas. 

"Oh, saya juga jadi panitia nantinya pak? " Tanya Dimas. 

"Loh iya, sebagian warga kita jadikan panitia, dan bapak saya daftarkan jadi panitia" Kata pak lurah pada Dimas. 

Karna jarak antara rumah dan masjid tidak terlalu jauh, mereka telah sampai di masjid. Sampai di masjid mereka duduk menunggu iqomah. Di rumah usai melaksanakan sholat maghrib Indah duduk di sofa sambil menonton televisi seraya menunggu Dimas pulang. Lama menunggu Dimas pulang, Indah menelfon sang ibu untu sekedar mengobrol dan berkabar. 

"Halo bu, lagi apa? " Indah menyapa sang ibu saat sambungan telfon terhubung. 

"Lagi santai nih, kamu lagi ngapain" Tanya sang ibu balik. 

"Lagi santai juga, sambil nungguin mas Dimas pulang" 

"Memang Dimas kemana?" 

"Mas Dimas lagi ke masjid, nggak tau nih, udah lewat waktu maghrib. Bahkan menjelang isya, tapi dia belum juga pulang"

"Mungkin dia sekalian sholat isya" 

"Tapi dia nggak biasanya kayak gini, tapi ya bener juga apa yang ibu bilang, mungkin dia nunggu isya sekalian"

"Oh ya bu, Indah juga mau kasih kabar ke ibu. Rumah yang di sini niat Indah, mau Indah jual aja. Karna Indah juga bakal pindah tugas ke desa sumber waras" Indah memberi tau. 

"Jadi kamu mau pulang kampung nak?" 

"Iya, tapi masih bulan depan bu"

"Ya sudah, tinggal sama ibu dan bapak aja" Kata ibu Indah menawarkan. 

"Indah nggak bisa mutusin keputusan sekarang, Indah harus ngobrol dulu sama mas Dimas" Jawab Indah menanggapi tawaran sang ibu. 

"Oh ya sudah, harus dipikir secara matang ya" Kata sang ibu. 

"Iya ma, ya udah. Besok lagi ngobrolnya, udah masuk waktu isya, indah mau siap siap sholat dulu" Pamit Indah sebelum mengakhiri telfonnya. 

1
TheNihilist
Bukan hanya cerita yang membuatku senang, tapi juga cara penulisan yang luar biasa! 🤩
Kurnia Sari: terimakasih 🙏
total 1 replies
Paola Uchiha 🩸🔥✨
Kereeeen!
Beerus
Keren, thor udah sukses buat cerita yang bikin deg-degan!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!