NovelToon NovelToon
Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Angst / PSK
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: nita kinanti

Jenny, gadis yang terpaksa menjadi seorang pelacur bertemu dengan Satya, pria dari desa yang lugu dan sangat sabar.

Dibalik wajahnya yang selalu terlihat dingin dan angkuh, Jenny memendam sejuta luka yang dia simpan sendirian. Suatu hari dia tidak kuat lalu memutuskan untuk kabur ke desa bersama Satya.

Apakah Jenny bisa memulai kehidupan baru di desa? Atau dia kembali ke kota untuk membalas dendam kepada orang-orang yang telah menjerumuskannya ke dunia pelacuran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Nona Muda Sombong

Menahan rasa malu dan sakit hati, Jenny pun menanggalkan satu persatu pakaiannya lalu perlahan meliuk-liukkan tubuhnya. Tak lama Marlo mendekat lalu mulai menikmati setiap inchi tubuh Jenny.

"Seandainya dulu kamu tidak terlalu sombong pasti nasibmu tidak akan seperti ini!" bisik Marlo. "Sekarang apa yang akan kamu sombongkan? Semua laki-laki bisa menikmati tubuhmu hanya dengan sedikit recehan!" Tersenyum puas berhasil menghina Jenny. Marlo berasal dari keluarga kaya raya. Membooking Jenny dengan tarif puluhan hingga ratusan juta permalam hanya dianggap recehan baginya.

"Setidaknya dengan menjadi jalang seperti ini aku bisa merasakan nikmatnya kejantanan pria yang sesungguhnya! Kamu tahu maksudku kan?" tersenyum mengejek, membalas hinaan Marlo. Apapun yang terjadi Jenny tidak akan menunjukkan wajah lemahnya di depan orang-orang yang ingin menyakitinya.

"Kamu masih sama seperti dulu, angkuh dan sombong!" Dengan kasar Marlo menarik Jenny lalu menghempaskan tubuhnya di kasur.

Dua jam kemudian...

Marlo keluar dari kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya sementara Jenny masih terbaring di tempat tidur dengan selimut menutupi tubuhnya. Terdapat beberapa memar di wajahnya karena ulah Marlo.

Selesai berpakaian Marlo mendekati tempat tidur lalu memandang Jenny dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Memohonlah padaku maka akan aku bebaskan kamu dari cengkeraman germo itu!" ucap Marlo angkuh.

Jenny berdecih. "Aku sudah pernah melakukannya tetapi aku tidak mendapatkan apa-apa! Aku lebih memilih menjual diri daripada mengemis kepadamu lagi!"

"Kamu benar-benar tidak berubah!" ucap Marlo kembali gusar. "Sebenarnya aku sudah membayar harga yang cukup mahal kepada perempuan itu, tetapi ini ..." Marlo mengambil sejumlah uang dari dompetnya lalu melemparkannya ke tubuh Jenny. "Ambil itu! Aku tahu kamu butuh uang!" ucap Marlo kemudian pergi, padahal kalau dia mau dia masih bisa menghabiskan waktu bersama Jenny sampai besok pagi.

Jenny menatap nanar uang-uang yang berhamburan di depan matanya disertai sesak dan gemuruh di dalam dadanya. Dulu uang tidak ada artinya baginya, tetapi sekarang dia harus membuang harga dirinya untuk mendapatkannya.

Air mata mulai menggenang di pelupuk mata Jenny. "Tidak! Aku tidak akan menangis!" ucapnya bangkit dari tempat tidur lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Bersamaan dengan air yang mulai mengalir dari pancuran, air mata Jenny pun menetes. Ini terlalu menyakitkan tidak peduli seberapa kuat dia menahannya. Jennifer terisak di bawah guyuran shower sambil memukul-mukul dadanya, mengusir rasa sesak yang akhir-akhir ini semakin sering dia rasakan.

Pagi harinya,

"Bagaimana malammu Sayang?" sambut Ira melihat Jenny kembali. Seperti biasa, senyum lebar dan hangat selalu tersungging di bibirnya. "Wajahmu?!" terkejut melihat kondisi wajah Jenny.

"Ini yang bunda maksud klien istimewa?"

"Dia sebrutal itu?!" Balas Ira tidak percaya. "Mau bagaimana lagi, dia berani membayar lebih dari yang lainnya. Ya, kamu harus terima," ucap Ira dengan wajah tak berdosa.

"Ben, ambilkan salep untuk menghilangkan memar!" teriak Ira kepada salah seorang bodyguardnya. Tidak sampai lima menit bodyguard yang namanya dipanggil datang membawa salep yang Ira maksud. "Oleskan salep ini di memar itu. Nanti malam kamu harus sudah sembuh karena klien istimewa sudah menantimu!"

Tidak ada pilihan. Jenny mengambil salep yang diberikan oleh Ira lalu membawanya ke kamarnya.

...* * *...

Jenny terbangun dengan kepala yang terasa berat. Dia melihat tubuh polosnya terekspose sempurna tanpa ada selimut yang menutupinya. Malam tadi kliennya mencekokinya alkohol hingga dia tidak sadar dan paginya klien itu meninggalkannya dalam keadaan telanjang dengan pintu kamar yang seperti sengaja dibuka dengan lebar.

"Sialan!!!" umpat Jenny meraih selimut untuk menutupi tubuhnya lalu berjalan untuk menutup pintu setelah itu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Keluar dari kamar mandi, Jenny terkejut melihat seorang pria berseragam petugas hotel berada di dalam kamar.

"Hei!!! Siapa yang menyuruhmu masuk?!!" hardik Jenny. Pria muda itu tampak gugup.

"Maaf, saya hanya ditugaskan untuk membersihkan kamar ini. Saya pikir sudah tidak ada orang karena pintunya tidak terkunci," ucap pria itu gemetar dan terus menundukkan kepalanya.

"Cepat keluar!!!" usir Jenny kasar.

Dulu Jenny adalah seorang nona muda yang sangat dihormati dan disegani. Terlahir di dalam keluarga yang kaya raya membuat Jenny menjadi pribadi yang acuh dan seenaknya, bahkan Jenny juga kerap disebut gadis sombong. Meskipun begitu, sosok Jenny tetap disukai entah karena kecantikan yang dia miliki atau karena kekayaan yang keluarganya miliki.

Banyak laki-laki yang diam-diam menaruh hati kepadanya, tidak berani mengungkapkannya. Sebagian sudah minder terlebih dahulu mengetahui latar belakang Jenny, dan sebagian lagi karena takut dengan Marlo Mahendra. Ya, laki-laki itu sudah menandai Jenny sebagai miliknya dan akan menghabisi siapa saja yang mendekati Jenny.

Banyak yang menganggap jika Marlo dan Jenny akan menjadi pasangan yang sangat sempurna karena latar belakang keduanya yang sama-sama dari keluarga kaya raya, dan penampilan keduanya yang juga sama-sama rupawan. Tetapi sayang, Jenny terang-terangan menolak Marlo sehingga membuat laki-laki itu merasa terhina. Alasannya? Karena Marlo doyan gonta-ganti perempuan.

Lalu tiba-tiba perusahaan orang tua Jenny bangkrut, semua orang meninggalkannya. Orang-orang yang tadinya mengaku sebagai sahabat Jenny pun menjauh seperti tidak ada yang mengenalnya. Jenny sempat berpikir apakah ini karena sikapnya yang suka kasar dan seenaknya. Karena itukah tidak ada orang yang mau menolongnya?

Seperti sebuah karma, Marlo lah satu-satunya orang yang bisa menolongnya. Jenny menemui Marlo untuk meminta tolong kepadanya dan hasilnya, sekarang Jenny duduk di kasur hotel ini.

"Brengsek kau, Marlo!" umpat Jenny. Selalu saja dia merasa geram jika teringat Marlo Mahendra. Seandainya laki-laki itu tidak menghilang dan memenuhi janjinya, tentu perusahaan papanya bisa diselamatkan dan dia bisa melunasi hutang-hutang papanya tanpa harus menjadi seorang pelacur seperti sekarang ini.

Dengan kepala yang masih terasa sedikit pusing, Jenny kembali mengenakan pakaiannya. Dia harus segera kembali ke rumah laknat sebelum Ira mengirimkan video yang sangat ditakutinya.

Perempuan iblis itu selalu mengancam Jenny dengan sebuah video jika Jenny hendak kabur darinya. Video yang selalu berhasil membuat Jenny gemetar dan berlari kembali ke rumah laknat tanpa diminta.

Selesai berpakaian, Jenny bergegas meninggalkan hotel, rutinitas Jenny setiap pagi, keluar dari hotel satu ke hotel yang lainnya.

Sampai di depan rumah laknat Jenny berhenti. Selalu saja ada perasaan was-was yang dia rasakan setiap akan memasuki tempat ini, entah apa yang akan dia temui di dalam nanti.

"Bunda sedang pergi, Jen. Kamu aman untuk hari ini!" ucap bodyguard depan pintu.

1
ardan
Mulai masuk alur seru nih. Siapa yah yg sudah membebaskan Jenn ?
ardan
Satya belum mengakui status dr ayah kandungnya, yang pasti akan membuat kaget kamu loh Jenn, saat tahu siapa sebenarnya Satya.
ardan
masih setia utk menunggu setiap updatenya. semangat ya thorrrr
Itha
semangat author aq tungu upaya.
Itha
berdamai lah dengan keadaan setiya..minta lah bantuan ayah mu
ardan
Luar biasa
Itha
sedih bangattt author mewek😭😭😭
Itha
aq sampe ngupas bawang author baca nya. sedih bangattt... gimana kalau kita diposisi jen
Itha
/Sweat//Sweat//Sweat//Sweat/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!