NovelToon NovelToon
Paman, I Love You!

Paman, I Love You!

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / Beda Usia
Popularitas:276.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Terpaut usia yang cukup jauh membuat Nabila dan Bastian kesulitan untuk menyatakan cinta satu sama lain.

Tidak pernah ada dalam benak Nabila bahwa dia akan jatuh cinta kepada Bastian, sepupu dari Ayahnya, Akankah cinta keduanya bisa bersatu, ditengah pandangan orang lain tentang usia dan status keluarga?

Bagaimanakah Nabila dan Bastian mengatasi masalah yang akan menghalangi hubungan keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua

Nabila yang telah bersiap akan ke kampus, melihat ayah dan ibunya sedang sarapan sambil suap-suapan. Mereka selalu saja bermesraan seperti pengantin baru. Dia langsung memeluk ayah sambungnya dan mengecup pipi sang ayah.

"Selamat Pagi, Hero-ku," ucap Nabila dengan riangnya.

"Assalamualaikum, cantiknya ayah!" jawab Alvin.

"Waalaikumsalam, Ayah dan Ibu," balas Nabila. Dia mengecup pipi sang ibu, lalu memilih duduk di seberang kedua orang tuanya.

"Bagaimana skripsinya, Sayang?" tanya Hana.

"Sudah beres, Bu. Sidangnya berjalan lancar. Aku hanya tinggal wisuda di bulan depan. Ayah dan Ibu harus hadir. Tidak ada alasan!" ujar Nabila.

"Ayah sudah yakin, kamu bisa selesaikan semuanya dengan baik. Ayah bangga denganmu, anak yang pintar," ujar Alvin.

"Lebih pintar Arumi. Aku yakin tahun depan dia dah menyusun skripsi dan menjadi dokter muda. Bang Keenan dokter terkenal, Kak Anin juga, ditambah Arumi. Keluarga yang sukses semua," jawab Nabila.

"Sayang, kamu tak boleh iri. Apa kamu masih merasa kurang? Ayah dan Ibu padahal telah memberikan semua yang terbaik untukmu," kata Hana.

"Aku tak iri, Bu. Hanya kagum. Aku justru bangga memiliki ponakan pintar seperti Arumi. Apa lagi dia begitu baik dan tidak sombong. Aku juga bahagia memiliki ayah seperti Ayah Alvin, terima kasih, Yah. Aku sayang, Ayah," ucap Nabila. Dia meraih tangan Alvin dan mengecupnya.

Nabila tak pernah berhenti mengucapkan syukur karena kehadiran sang ayah. Sejak ibunya menikah dengan Alvin, hidupnya merasa sempurna. Memiliki ayah dan ibu yang begitu menyayangi.

"Terima kasih juga karena telah menyayangi ayah, Nak!" jawab Alvin dengan suara pelan, menahan haru.

Saat dirinya di vonis mandul, Alvin merasa hidupnya begitu hancur. Namun, semua berubah setelah dia menikah dengan Hana dan memiliki anak sambung Nabila. Dalam hatinya berjanji akan membahagiakan kedua wanita itu.

Ketiganya kembali menyantap sarapan. Hana dan suaminya kembali saling suapan. Hal itu telah menjadi hal yang lumrah bagi Nabila. Setiap hari Alvin selalu memperlihatkan rasa cintanya pada Hana. Wanita yang mau menerima semua kekurangan dirinya.

Setelah sarapan Nabila pamit dengan kedua orang tuanya. Saat baru menginjakan kakinya di halaman rumah, gadis itu melihat sebuah mobil yang berhenti. Pemiliknya membuka pintu dan tersenyum. Gadis itu terkejut melihat siapa yang berada di belakang setir mobil.

"Assalamualaikum, Nabila. Mau ke kampus, ya?" tanya Bastian. Pria di mobil itu memanglah sepupu dari ayahnya.

"Waalaikumsalam, Paman!" jawab Nabila dengan suara pelan karena gugup.

Nabila tak tahu, entah kenapa setiap berhadapan dengan pria itu tenggorokannya terasa kelu. Dia seolah kehilangan kata-kata.

Sejak pertama bertemu, tahun kemarin. Nabila sudah mengagumi pria itu. Di usia yang cukup muda, dia telah memimpin sebuah perusahaan. Bastian pindah ke kota ini karena harus menjadi pemimpin dari sebuah cabang perusahaan milik orang tuanya.

"Kamu mau ke kampus?" Kembali Bastian bertanya. Nabila hanya menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu, masuklah! Biar aku antar. Kebetulan tujuan aku juga ke sana," balas Bastian.

Nabila memberikan senyumnya. Masih ragu untuk masuk ke mobil Paman Bastian. Dia merasa jantungnya kurang aman jika selalu berada di dekat pria itu.

Melihat Nabila yang ragu dan hanya diam, Bastian lalu keluar dari mobil. Mendekati gadis itu. Tanpa mereka sadari, Alvin dan Hana melihat semuanya.

Bastian membukakan pintu mobil. Dan mempersilakan gadis itu masuk.

"Masuklah Tuan Putri! Aku tidak akan menggigitmu, jangan takut!" ucap Bastian dengan tersenyum.

Nabila akhirnya melangkah masuk, dan duduk di samping Bastian. Pria itu lalu menjalankan mobil dengan kecepatan sedang. Gadis itu hanya diam menatap jalanan.

"Sepertinya kita berjodoh, kenapa selalu kebutulan sama. Lihat saja, aku pakai baju biru kamu juga. Tujuan aku ke jalan R, eh kebetulan juga kampus kamu di sana," ucap Bastian.

Nabila memalingkan wajahnya dari jalanan ke wajah sang paman. Bastian lalu memberikan senyuman.

"Paman jangan ngomong sembarangan. Nanti kekasih paman dengar bisa marah dan cemburu," jawab Nabila.

Nabila berusaha bersikap biasa saja. Menarik napas untuk meredakan detak jantung yang berpacu lebih cepat.

"Aku belum memiliki kekasih. Apa kamu mau jadi istri aku?" tanya Bastian.

Nabila memandangi Bastian dengan mata melotot saat pria itu melontarkan pertanyaan itu. Dia merasakan jantungnya berdetak jauh lebih cepat dari biasanya.

Walau dia telah mengenal Bastian dari tahun lalu, tapi mereka baru bisa dekat dan mengobrol seperti saat ini sejak pria itu membeli rumah di dekat kediaman orang tuanya.

Awal bertemu, pria itu acuh sekali. Nabila juga tak berani mendekati walau di mengaguminya. Gadis itu merasa tak pantas bicara dengannya. Bastian sangat tampan dan mapan. Pasti menjadi idaman banyak wanita.

"Paman bicaranya semakin ngawur deh!" jawab Nabila akhirnya.

Bastian tertawa mendengar jawaban gadis itu. Bukannya berhenti bercanda, dia lalu mengajukan pertanyaan lainnya.

"Kalau aku melamar kamu setelah wisuda nanti, apa kamu siap menjadi istriku? Atau aku melamarnya sekarang saja?" tanya Bastian lagi.

"Paman, jangan bercanda!" jawab Nabila lagi.

Nabila meremas jemarinya. Dia sangat gugup mendengar ucapan pria itu. Walau mungkin Bastian hanya bercanda tapi mampu membuat dia jadi melayang. Siapa yang tak ingin menjadi istri dari seorang pria tampan dan mapan itu.

Sebenarnya dia juga menaruh hati dengan Bastian. Namun, selalu saja Nabila berusaha menepis dan membuang perasaan itu. Dia sadar diri. Pasti pria itu akan mencari pendamping hidup yang status dan kedudukan tidak jauh beda darinya.

"Aku tidak bercanda, Nabila. Apa kamu siap jika aku melamarmu?" tanya Bastian lagi.

...----------------...

1
Julaeha Fathurrahman
judul nya apa ni mah...buat cerita Arumi sama adiknya om.bastian
Julaeha Fathurrahman: jangan lama2 ya mah...
Mama Reni: Mama lagi mikir judulnya. ♥️♥️
total 2 replies
Leni
shabir cerai dr hana dapt yg lebih dr hana. posesif
Yulia Dhanty
udah d sana mom😘
Dưa Putra Jr.
udah Rilis yach
Mama Reni: udah. boleh cari di profil mama
total 1 replies
🌷💚SITI.R💚🌷
sebenarnya blm puasa krn di akhir cerita justru bikin nyesek sm kisah mm yani walau awal ga baik tp klu di hiamati sakit jg.
.
Fay
Luar biasa
🌷💚SITI.R💚🌷
ko tetep nyesek ya kasian jg mama yani..
🌷💚SITI.R💚🌷
dulu simpati atas kebaikan pa.rizki tp setelah selingkuh jd ilfil walau di perolehan poligami tp tetep ga suka apa lg caray membohongi istri sahy
🌷💚SITI.R💚🌷
kasian jg sm mm yuni sekian lama di bihongin
🌷💚SITI.R💚🌷
semangaat mama reni....
🌷💚SITI.R💚🌷
wah kejutan yg luar biasa buat bu yuni sm bastian..luar biasa
🌷💚SITI.R💚🌷
Assalamualaikum.apa kabar mama reni..maaf mam br baca lg.
hp br abis servis yg biasa buat baca novel..pas lihat sdh ada tulisan tamat
Siti Zuriah
lah ko cpt amat tamat nya thor
sharvik
arumi yg cantik. .
R_3DHE (sugar_babby)
Luar biasa
Ririn Nursisminingsih
bagus nabil jg mudah ditindas sama mertua dan pelakor
Ririn Nursisminingsih
kasian nabila bastianending jujur aja
Ririn Nursisminingsih
pada akhirnya kesabaran hana mnemukan lak2 terbaik yg saling mnyayangi...
Alivaaaa
syukurlah Hana mendapatkan jodoh yg lebih baik dari Gus Shabir 🥰
Rahma Inayah
ending yg bgus.di tunggu kelanjutan ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!