NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Putri Kupu-kupu Api

Reinkarnasi Putri Kupu-kupu Api

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Anak Yatim Piatu / Identitas Tersembunyi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Fantasi Wanita / Chicklit
Popularitas:33.5k
Nilai: 5
Nama Author: Katsumi

Seorang wanita pekerja kantoran yang memiliki hidup penuh akan pekerjaan. Setiap hari dia selalu bekerja dan bekerja, waktu liburan dia hanya tidur dan tak melakukan kegiatan seperti orang lain pada umumnya.

Pola hidup yang tak pernah berubah membuat dirinya stress, hingga akhirnya ia mencapai titik dimana dia tak berpikir untuk hidup.

Namun, takdir membuatnya berpindah ke tubuh seorang bocah berusia 10 tahun. Mulai dari sana ia mengalami begitu banyak peristiwa yang membuatnya memiliki alasan untuk hidup.

Kisah kebangkitan seseorang pada kehidupan keduanya dimulai!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katsumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Sosok Misterius Dan Bangsawan Baik Hati

Perasaan yang tenang dan damai menyelimuti gadis yang tengah terbaring tak sadarkan diri. Dengan perut yang terluka oleh tusukkan pisau, darah keluar dengan derasnya dihari yang begitu terik.

Para kesatria yang mengejar pencuri tersebut terhenti saat melihat gadis yang malang tersebut.

"Kalian kejar saja pencuri itu, aku akan menyusul nanti!" ucap seorang kesatria wanita.

Ia mengangkat gadis itu dengan hati-hati dan membawanya masuk kedalam salah satu rumah warga. Pemilik rumah juga mempersilahkan kesatria itu masuk demi mengobati gadis kecil itu.

Di sebuah kamar, gadis itu dibaringkan di atas kasur. Kesatria itu meletakkan kedua tangannya di atas luka gadis itu. Mulutnya bergerak menggumamkan sesuatu, lalu tak lama kemudian kedua tangannya memancarkan cahaya hijau menyegarkan.

Partikel cahaya itu mulai bergerak dan memasuki tempat luka gadis itu. Itu adalah sihir penyembuhan, cure heal.

Luka itu secara perlahan mulai tertutup. Sebaliknya, mata gadis itu mulai terbuka secara perlahan.

Apa ini? Kenapa rasanya ada sesuatu yang hangat dari perutku? Sakitnya sudah hilang? Apa itu artinya aku sudah mati? batin gadis itu merasa heran.

Pandangan gadis itu masih buram, namun ia masih bisa melihat sosok yang ada di hadapannya dengan samar.

Sosok itu memiliki rambut emas yang terurai panjang dengan pakaian berwarna putih dengan corak biru.

"Bagaimana perasaanmu?" tanya sosok itu dengan lembut.

Gadis itu mengedipkan matanya berkali-kali hingga pandangannya kembali jelas. Ia menoleh ke segala arah dengan penuh kebingungan.

"Ini... dimana...?" ucapnya lirih.

Sosok itu tersenyum lega saat mendengar pertanyaan gadis itu.

"Ini dirumah salah satu warga kota, kau terluka akibat serangan pencuri. Tapi, aku sudah menyembuhkannya," jelas sosok itu dengan senyum hangat.

Mendengar hal itu, gadis itu tak merasa senang sama sekali melainkan kesal.

"Kenapa kau menolongku!" teriaknya ketus.

Sosok itu terperanjat karena teriakan gadis itu. Ia merasa kebingungan, kenapa gadis itu terlihat begitu kesal.

"Kenapa!? Kenapa!? Padahal aku hanya ingin mati, kenapa hal itu sangat sulit!?" kata gadis itu dengan air mata yang mengalir dengan deras.

Sosok itu diam sejenak dengan wajah yang tampak sedih. Ia mengangkat tangan kanannya dan meraih kepala gadis itu. Lalu ia mengelus lembut kepalanya dan mendekat secara perlahan, kemudian memeluknya dengan lembut.

"Aaaarrrhh!!" gadis itu terus menangis, ia meluapkan semua beban yang ada di dalam hati dan pikirannya.

Tak terasa sudah sepuluh menit berlalu....

"Hiks.. hiks... maaf..." ucap gadis itu terbata-bata.

Sosok itu mengelus rambut gadis itu dengan lembut dan tersenyum. "Tak apa, bagaimana perasaanmu sekarang? Apa sudah terasa lebih baik?" tanyanya.

Gadis itu mengangguk pelan, hati dan pikirannya terasa plong setelah meluapkannya keluar. Meskipun masih ada beberapa yang membekas di hatinya.

"Baguslah, oh iya dimana rumahmu?" tanya sosok itu sekali lagi.

Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Aku tak punya... sesuatu yang disebut sebagai rumah..." jawabnya dengan wajah murung.

Sosok itu merasa iba terhadap kondisi gadis itu. "Hei... apa kau mau tinggal bersamaku?" tanyanya dengan senyuman.

Gadis itu terkejut mendengar ucapan sosok itu.

"Eh?"

Sosok itu kembali mengelus rambut gadis itu dengan lembut.

"Tenang saja, aku akan mengurusmu," ucapnya dengan senyum lebar. "Oh iya, aku lupa memperkenalkan diriku, namaku Viana Laurenfrost," lanjutnya memperkenalkan diri.

"Lalu, siapa namamu?" tanya Viana.

Gadis itu diam sejenak. Tubuh ini memiliki nama... Laylie? gumamnya dalam hati.

"La... Laylie..." jawab gadis itu lirih.

"Begitu yah, itu sama yang bagus. Salam kenal Laylie," ucap Viana dengan senyum hangat.

Setelah itu mereka berdua berterima kasih pada pemilik rumah karena telah meminjamkan kamar untuk penyembuhan Laylie.

Viana menggandeng tangan Laylie saat berjalan menuju ke pos para kesatria. Viana merupakan salah satu bangsawan dari kerajaan Fridania. Keluarganya memiliki lambang seekor Fenrir.

Laurenfrost juga terkenal sebagai keluarga penyihir es karena semua keturunannya memiliki atribut berelemen es.

Pada hari ini ada sebuah pertemuan para bangsawan di ibu kota kerajaan. Viana bertugas sebagai pengawal kakaknya yang merupakan penerus keluarga Laurenfrost.

Di pos kesatria....

"Tunggu sebentar, oke?" ucap Viana dengan lembut.

Laylie mengangguk pelan dan menunggu diluar pos kesatria.

"Kenapa aku mengikutinya?" gumam Laylie merasa heran.

Ia menatap ke atas, lalu menoleh kesamping, "apa itu...?" Merasa penasaran dengan apa yang ia lihat, Laylie berjalan menuju ke sebuah gang. Disana ia mengintip dari luar.

Terlihat seseorang yang mengenakan jubah hitam berjalan secara perlahan menuju ke dua orang lain yang berpakaian sama.

Siapa mereka?

Laylie terus berdiam disana melihat dari luar gang.

Tiba-tiba...!

Seseorang memegang bahunya dari belakang.

"Hei, apa yang sedang kau lakukan?"

Laylie terkejut dan menoleh secara perlahan. Sosok itu adalah Viana yang menunjukkan wajah yang cemberut. "Kenapa kau pergi? Aku sudah memintamu untuk menunggu, kan?" ucapnya dengan kecewa.

Laylie hanya tersenyum paksa, meskipun sesekali matanya tertuju ke arah gang.

"Apa yang kau lihat?" merasa ada yang aneh, Viana bertanya kepada Laylie.

"Eh?! Ah, disana ada beberapa orang yang terlihat mencurigakan," jawab Laylie sembari menunjuk ke arah gang.

Viana pun melihat ke dalam gang dan tak melihat siapapun disana.

"Dimana?"

Laylie pun menunjuk ke dalam gang. "Itu disana, apa kamu gak bisa lihat?" jawabnya dengan heran.

Viana menatap ke arah Laylie dan ke dalam gang secara bergantian dengan wajah yang tampak bingung.

Begitu pula dengan Laylie, ia merasa kebingungan kenapa Viana tak bisa melihat ke tiga orang yang sedang berkumpul di dalam gang.

Kenapa dia tak bisa melihatnya? Apa hanya aku saja yang bisa liat? batin Laylie bertanya-tanya.

Laylie menghirup nafas lalu membuangnya, ia memantapkan hatinya dan berjalan masuk kedalam gang menuju ke tempat ketiga orang itu.

Viana yang merasa heran dengan tingkah Laylie pun ikut berjalan di belakangnya. Saat sampai tepat di depan ketiga orang berjubah hitam itu, Laylie menarik salah satu baju mereka.

"Ini, mereka tepat di depanku, apa kau masih tak bisa lihat?" ujarnya.

Viana memiringkan kepalanya, menunjukkan ekspresi bingung, ia tak melihat ada orang lain selain mereka berdua di gang itu.

Orang berjubah yang bajunya di tarik melihat ke arah Laylie dengan heran. "Kamu... bisa melihatku?" ucapnya memastikan.

Laylie mengangguk pelan.

Orang itu lalu menoleh ke kedua rekannya. "Kita telah menemukannya!" ucapnya dengan perasaan senang.

"Akhirnya... kita berhasil..." saut kedua rekannya yang tampak begitu lega.

Laylie menunjukkan tampang kebingungan saat mendengar percakapan ketiga orang itu.

Ketiga sosok itu lalu berbaris dan berlutut tepat dihadapan Laylie. "Nona, izinkan kami untuk melayani Anda," kata mereka dengan wajah yang terlihat senang dan serius.

Laylie merasa bingung dengan situasinya. Ia sesekali melihat ke arah Viana.

Dia benar-benar tak melihat tiga orang ini? Apa mereka menggunakan sesuatu agar bisa menghilang dari pandangan orang lain?

"Ada apa Laylie?" tanya Viana heran.

"Ah, tidak... bukan apa-apa, mungkin aku salah liat tadi," jawab Laylie dengan senyum paksa.

Lalu mereka berdua berjalan keluar dari gang. Karena belum mendapat jawaban dari Laylie, ketiga sosok itu berjalan mengikuti gadis itu dari belakang.

1
Protocetus
kapan ini lanjut?
Nani Kurniasih
Arthur pendragon jadi inget judul novel
Travel Diaryska
lanjutannya pliss season 2 manaaa
Farel Manleng
S2 ya mana kak dan apa judul ya
FIKA 😈😈😈
Sebastian kayak nama pelayan nya ciel Phantomhive
aritsu kyokata
anak sekecil itu, sudah punya gundukan dada~
Abd Shomad
wkwkw pikun😭😂
Tiara Santoso
cerita yg sangat bagus
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor💪💪💪💪
Frando Kanan
next Thor 😃
Frando Kanan
oh? apa mungkin....bon ini kenal ya???
Sribundanya Gifran
lanjut
Frando Kanan
next Thor 😃
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪💪
Dayu Santi
Luar biasa
Dayu Santi
Kecewa
Frando Kanan
next Thor 😃
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor💪💪💪💪
meMyra
keren..ok lanjut baca
Frando Kanan
next Thor 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!