Reinkarnasi Putri Kupu-kupu Api
Di sebuah kota yang padat, riuhnya suara klakson mobil di sepanjang jalan membuat suasana yang terik semakin panas.
Di salah satu gedung perkantoran, seorang wanita pekerja kantoran duduk di depan mejanya. Matanya terlihat seperti ikan mati, dihiasi lingkaran hitam seperti mata panda.
Dia terus bekerja tanpa henti, tak punya kehidupan lain selain pekerjaannya. Kemudian, seorang pria datang mendekati mejanya dan meletakkan setumpuk berkas.
"Oi! Semua berkas ini harus selesai hari ini juga!" katanya sambil menepuk berkas itu dengan tangan kanannya.
Wanita itu tampak terkejut. "Ta-tapi, semua berkas ini adalah pekerjaan Anda," balasnya dengan nada gemetar.
Mendengar jawabannya, pria itu tampak kesal. "Hah!? Sudah berani melawan ya!? Apa kau lupa siapa aku!?" bentaknya dengan kasar.
"Tapi, kalau kau mau jadi pacarku..." lanjutnya dengan nada memelas.
Wanita itu menundukkan kepalanya. "Ma-maaf, saya akan segera mengerjakannya..." jawabnya lirih.
Pria itu mendecakkan lidahnya, "Pokoknya harus selesai hari ini," ucapnya ketus, lalu pergi dengan wajah kesal.
Karyawan lain hanya bisa diam menyaksikan kejadian itu. Mereka tak berani bertindak karena pria yang memberikan tumpukan tugas itu adalah anak dari pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.
"Kasihan sekali dia..."
"Ya, padahal dia pekerja yang baik dan rajin, tapi pria busuk itu selalu memanfaatkannya."
"Shh! Jangan bicara keras-keras, kalau ketahuan kita bisa dipecat."
"Apa yang bos pikirkan dengan memberikan posisi direktur pada anaknya yang bodoh itu?"
"Benar, dia hanya bisa menyuruh orang lain dan bermalas-malasan."
"Tapi percuma juga kalau kita melawan..."
Hari-hari terus berlanjut seperti itu. Wanita itu mulai merasa hampa. Senyum manisnya telah hilang, hingga ia lupa bagaimana caranya tersenyum.
Dulu ia selalu ceria, kini sosoknya berubah menjadi suram, dengan wajah yang tampak kesepian dan sedih.
Di malam hari, wanita itu masih di kantor karena harus menyelesaikan semua berkas yang dilimpahkan padanya. Semua karyawan lain sudah pulang.
"Huft~ selesai juga..." gumamnya lirih saat menyelesaikan pekerjaannya.
Dia mulai membereskan mejanya dan membawa berkas-berkas itu ke ruang arsip.
"Waktunya pulang dan tidur... huft~ kenapa aku harus hidup seperti ini?" gumamnya sembari meletakkan berkas-berkas itu di lemari.
Setelah menyelesaikan semuanya, ia akhirnya bisa pulang. Dia berjalan menuju lahan parkir kantor dan masuk ke dalam mobilnya.
Wanita itu mulai menyetir mobilnya pulang ke rumah. Jalanan sudah sepi karena sekarang sudah lewat tengah malam. Dia membelokkan mobilnya menuju sebuah mini market untuk membeli beberapa makanan dan kopi.
Saat tiba di perempatan, karena sudah tengah malam, lampu lalu lintas hanya berkedip kuning berulang kali.
Wanita itu terus melaju lurus tanpa melihat ke kiri atau ke kanan, tiba-tiba sebuah kilatan cahaya membuat matanya silau. Itu adalah lampu dari sebuah truk yang melaju dengan cepat.
-Pom! Pom! Pom!
-Brak!!
Truk itu menabrak mobilnya dengan begitu kuat hingga mobil itu terpental cukup jauh dan hancur parah.
Wanita itu terperangkap di antara kemudi dan kursi, tak berdaya dengan tubuh penuh luka. Dia tidak bisa bergerak.
Namun, dia tidak merasa takut atau sedih. Justru, ia merasa tenang dan damai.
Apa yang terjadi...?
Ah, benar juga... aku mengalami kecelakaan...
Seluruh tubuhku mati rasa...
Haha... apa-apaan ini...?
Hidupku hanya untuk bekerja... aku bahkan tidak punya waktu luang untuk melakukan hal lain...
Liburan? Jangan bercanda, aku tak pernah mendapatkannya...
Pacar? Oi, oi, apa kau sedang menghina hidupku? Hidupku ini tidak ada dalam genre romance.
Tapi...
Mungkin ini yang terbaik...
Aku sudah tak punya hasrat untuk hidup...
Mungkin mati adalah hal yang paling kuinginkan saat ini...
Pandangannya mulai kabur, matanya perlahan menutup. Itu adalah napas terakhirnya.
.
.
.
Dunia sihir yang penuh monster dan kekuatan mistis, sebuah negeri fantasi yang tampak seperti cerita novel dan komik. Di kerajaan Fridania, tepatnya di kota perbatasan bernama Corte, waktu seakan kembali ke era abad pertengahan. Transportasi masih menggunakan kuda, sihir dan alkimia ada di mana-mana, begitu juga dengan roh dan makhluk magis.
Namun, kisah ini berfokus pada seorang gadis kecil yang tak mengingat masa lalunya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sebuah gang yang sepi, gelap, dan dingin, seorang gadis berusia sekitar sepuluh tahun terbaring di atas tumpukan sampah.
Gadis itu memiliki rambut perak panjang, dan matanya yang berwarna merah keemasan, seperti langit senja. Wajahnya mungil dan imut, seperti boneka.
Namun, pakaiannya compang-camping dan kotor, terbuat dari potongan kain bekas yang dijahit menjadi pakaian seadanya.
Gadis itu mulai bergerak.
Ugh...
Apa yang terjadi...?
Hidungnya kembang-kempis, mencium bau busuk dari sampah.
"Huee! Bau apa ini!?" matanya terbelalak, segera turun dari tumpukan sampah dengan jijik. Dia mengibaskan pakaiannya, berusaha membersihkan noda-noda kotoran yang menempel.
Dia terlihat kebingungan, menoleh ke kiri dan ke kanan seperti anak yang tersesat.
Di mana ini?
Tidak! Yang lebih penting, kenapa aku jadi kecil?
Ia menunduk melihat kedua tangannya yang kecil, lalu memeriksa tubuhnya.
-Zeeet!!
Sebuah kilatan rasa sakit menghantam kepalanya, seperti disambar petir. Gadis itu terjatuh. Ingatan selama empat tahun mulai mengalir deras ke dalam pikirannya.
Ugh! Apa ini? Apa ini ingatan tubuh ini? gumamnya dalam kebingungan.
"Tapi... hanya sampai usia empat tahun?" gadis itu bergumam setelah melihat ingatan yang masuk ke dalam kepalanya.
Meski orang-orang umumnya akan bersemangat menyadari diri mereka bereinkarnasi, gadis ini malah terduduk, bersandar pada dinding bata yang kasar dan dingin. Menghela napas panjang, ia menunduk.
"Apa-apaan ini!? Kenapa!? Padahal aku hanya ingin mati, kenapa aku harus bereinkarnasi!?"
"Dan kenapa, setelah bereinkarnasi, aku malah jadi anak yatim piatu dan terlantar begini!? Jangan bercanda!"
Dia menatap ke atas, dengan wajah putus asa. Gadis itu tidak lagi punya keinginan untuk hidup.
Tiba-tiba, terdengar suara teriakan seorang wanita.
"Kyaa!! Pencuri!"
Teriakan itu menarik perhatiannya. Ia menoleh ke arah ujung gang yang lebih terang, di mana orang-orang terlihat berjalan melewatinya.
Gadis itu berdiri perlahan, melangkah ke arah keramaian. Sesampainya di sana, ia terdiam.
"Di mana ini?" gumamnya, bingung.
Ada begitu banyak orang berpakaian seperti penjelajah, beberapa membawa pedang. Bangunan-bangunan di sekitarnya terlihat seperti perumahan abad pertengahan.
Dia melangkah perlahan ke jalanan.
Tiba-tiba!
"Minggir, bocah!" seorang pria berwajah menyeramkan berlari ke arahnya dengan tas di tangan kiri dan pisau di tangan kanan.
Gadis itu tidak sempat bergerak dan hanya berdiri diam.
"Sialan! Mati kau!" pria itu menusukkan pisau ke perut gadis itu lalu menendangnya ke samping dengan kuat, hingga tubuhnya menghantam sebuah kedai buah.
Ia terbaring lemah, darah mengalir dari perutnya. Rasanya mirip seperti saat dia mengalami kecelakaan—tenang dan damai.
Akhirnya... aku bisa tenang...
Dengan pandangan yang mulai kabur, ia melihat bayangan seseorang mendekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
meMyra
keren..ok lanjut baca
2024-03-12
0
1vhy
mampir thor, ayo mampir juga❤🔥
2024-02-01
0
Manusia Biasa
Mulai dah truk-kun kembali berulah🤣🤣
2024-01-22
0