Perseteruan cinta antara agen cantik dan agen mafia, mereka berada di dua sisi yang berbeda, tetapi hati mereka tetaplah memiliki rasa yang sama, gejolak cinta nya begitu besar namun berada di dua sisi yang berbeda, membuat kedua nya sulit untuk bisa bersama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SNSC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Veronica, Gadis Yang Baik
Bella menemuiku yang sedang berada di dalam kamarku,
" Terimakasih untuk tidak menyerahkan ku kepada mereka" .
"Aku tidak bisa membiarkanmu di bawah tangan james, karena aku membutuhkan mu untuk tiba di Meksiko".
Bella terdiam, raut wajah nya terlihat sangat kecewa.
" Lagipula, aku tahu betul siap itu james, meski kau pasti bisa menjaga dirimu, james sangat licik, dan ia pasti akan menghancurkanmu "
Ucapku berlalu pergi menuju dek kapal.
Tiba tiba bella menghentikan langkahku, tangan nya menahan langkah ku,
Aku terdiam,
"Arnold, jika kau dalam bahaya, aku janji aku akan selalu berusaha menolong mu".
Aku hanya menganggukkan an kepala ku,
Akhirnya, kami tiba di dermaga milik james, di Madagaskar.
Kapal mulai nyandar, perpindahan peti itu mulai di laksanakan.
Lalu aku dan bella menghampiri james, untuk meminta bantuan nya yang kedua.
"James, kau tahu, aku dan bella tidak akan sampai di Meksiko dengan aman,"
James sepertinya mengerti dengan maksudku,
"Aku tidak peduli dengan urusan misi mu Arnold, tetapi melihat wanita itu yang berada dalam bahaya bersama mu, aku merasa tidak tega,".
Lalu james memberikan fasilitas kepada kami, sebuah kapal penyeberangan menuju afrika, dan kendaraan mobil .
Dan tentu nya passport palsu.
Kami akan bertemu dengan kapal itu di kolombia, sebelum kami menghubungi pihak Bumi Alam Citra.
Selama expedisi nya menuju kolombia, pihak james yang akan mengurus semua nya.
Lalu Kami berdua bergegas pergi menuju Guinea dan berpisah dengan james dan para rekan kru kapal.
Di negara Guinea tepat nya di wilayah kindia, james memiliki penerbangan pesawat pribadi, dari sana kami akan terbang menuju Kolombia.
Kami memulai perjalanan jalur darat itu hanya berdua, antara aku dan bella.
"Arnold, kenapa tidak kau biarkan aku bersama para kru kapal? "
Kami terus berbicara di dalam mobil yang sedang aku pacu.
"Aku tidak pernah mempercayainya, apa yang terjadi sekarang memang sudah aku perkirakan, setidaknya, jika james menghianati kapal, kau tidak berada di kapal itu, ingat lah bella, james tetap lah seorang perompak".
Hari demi hari kami lalui selama perjalanan itu, akhrinya kami tiba di Vilamatsa.
Wilayah pesisir itu merupakan milik james, ia memiliki villa dan fasilitas lengkap lain nya, termasuk kapal cepat milik pribadi nya.
Kami menuju meja resepsionis di villa itu,
" Hallo, selamat datang di Vilamatsa," Ucap kedua mba mba yang menjaga meja itu.
Aku lantas menyerahkan kartu yang di berikan oleh james.
"Tunggu sebentar ya pak, biar kami periksa keasliannya" Ucap mba mba itu.
Tak lama kemudian, mereka berdua kembali dengan membawa kartu itu, dan kami di persilahkan masuk.
Salah satu mba itu meuntun kami ke sebuah penginapan yang indah dan megah, terdapat kolam kolam jernih di dalam kamar nya, jendela kamar yang langsung tertuju ke arah pantai.
Tapi tunggu, "maaf mba, kenapa kamar nya cuma satu? ".
Tanyaku kepada mba resepsionis itu.
" Ohhhh, bukankah kalian sedang bulan madu?" Ucap mba resepsionis itu.
"Kartu itu berisikan rewards khusus untuk orang yang sedang bulan madu bapak"
Maba resepsionis dengan sopan menerangkan nya.
Aku kesal sekali dengan james, sialan dia sangat pelit, memberi kami kartu hanya 1 kamar.
Aku dan bella lantas saling tatap.
"Ohh baiklah, mba, terimakasih banyak"
Ucap ku kepada mba resepsionis, lalu ia beranjak pergi.
"Kamu tidur di luar, aku yang akan tidur di dalam sini, aku tidak mau satu kamar dengan mu" Ucap bella yang langsung berbaring di atas kasur itu.
Heaaaahhhhhh,,, aku melangkah pergi menuju balkon, membawa segelas minuman, duduk santai menikmati indah nya pantai.
Bella bersenang-senang di kolam itu, sepertinya ia lupa dengan masalah dan beban nya, ya aku agak lega, karena dia sangat tertekan dari awal tragedi invasi para militer itu.
"Arnold!!!!!!,,, tidak kah kau ingin berendam, di sini sangat nyaman loh"
Terdengar panggil an dari dalam kolam, bella memanggilku.
Yahh, karena sudah berhari hari aku tidak mandi, aku pun lantas melepaskan semua pakaian ku, dan melompat ke kolam.
"Bbbbbuuuuuuurrrrrrrrrrr" Bunyi air yang ter percik, bella tertawa lebar, ia sangat riang.
Tiba tiba aku sadar akan sesuatu, bella hanya mengenakan bikini, wow, pemandangan itu menakjubkan, aku sampai terpana.
Bella yang melihat aku mematung memandangi tubuh nya itu, langsung menutup seluruh tubuhnya dengan kedua tangan nya itu.
"Arnold!!!!!!!!!,,, plakkk!!!!!!!"
Sepertia biasa, tamparan keras mendarat di wajahku.
"Dasar mesum!!!!!!!" Ucap nya beranjak naik ke darat dan mengambil handuk.
Tetap saja body indah nya itu telah terekam di memory kepalaku.
Malam telah tiba, aku bersantay di kurai malas yang ada di balkon villa,
Bella menghampiriku malam itu, membawakanku secangkir madu hangat.
"Besok pagi kita akan bergegas menyebrangi lautan, dan pantai macupe. "
Ucap ku sembari Menyeruput teh madu hangat itu.
"Hmmmmmm Tidak bisakah kita lebih lama lagi di sini,, tempat ini sangat menyenangkan"
Ucap bella dengan nada sangat manja.
Biar bagaimana pun, bella tetap seorang wanita, yang memiliki sisi kewanitaan nya.
"Hhooooyyy,,,,,, kita ini bukan sedang bulan madu, kita sedang di dalam misi, jangan terlena".
Ucap ku sambil menghisap sebatang rokok.
Tapi bella tetap saja enggan buru buru pergi menuju macupe, dia tetap ingin singgah lebih lama di Vilamatsa.
Akhir ya aku mengalah, dan menuruti mau nya itu.
Ke esokan pagi nya, bak sedang liburan, kami berdua lari pagi di sekitaran pantai.
Dengan pakaian training nya itu, bella terlihat sangat memikat.
Aku benar benar takjub dengan kecantikan nya itu, aku baru sadar bahwa selama ini aku bersama wanita yang menawan.
Aku terpana dan mata ku tertuju di dada nya, lalu bella menyadari itu dan menghentikan langkahnya.
"Hmmmmmmm,,,, kau lihat apa? " Tegurnya mendekatkan wajah nya ke wajah ku.
"Aku baru sadar ternyata kau begitu sexy" Ucapku sambil terus berjalan.
Wajah bella memerah, bak mendapat sebuah pujian.
Tiga petugas villa menghampiri kami, "tuan arnold, kami mencari cari anda, terkait keberangkatan anda menuju macupe".
Bella langsung berlari mendekati kami, "kami masih butuh waktu beberapa hari untuk persiapan".
Ketiga petugas itu melirik ke arahku, dan aku hanya mengankat kedua bahu ku, tanda tak mau berkomentar.
Mereka bertiga pun bergegas pergi " Baiklah nyonya kalau memang begitu, hubungi kami jika kalian butuh sesuatu, malam ini Vilamatsa akan mengadakan party besar besaran, jika berkenan kalian bisa datang menghadirinya, kami permisi" .
Mendengar acara party, bella sepertinya tergugah ingin datang ke sana,
"Waaaaahhhh, party, hmmmm sebaiknya kita datang deh, aku sangat penat dengan situasi akhir akhir ini".
Aku hanya bisa mengiyakan kemauan nya itu.
Malam itu kami bersiap-siap untuk pergi menghadiri acara party,
Bella dengan gaun nya yang di sediakan oleh pihak villa itu tampak menawan sekali, ia benar benar cantik dan anggun, bak bidadari.
Sedangkan aku hanya memakai jas hitam ku, style layaknya boss muda.
Kami bergegas pergi menuju party, pesta yang meriah dan ramai.
Saat kami sedang berdiri menikmati suasana, tiba tiba seorang wanita muda dan seksi terlihat sedang menatap ku dari jauh.
Lalu aku menghampiri wanita sexy itu. "Hey, sedari tadi kau terus melirik ke arah ku, apa ada yang salah dengan penampilan ku? "
Tanyaku menyapa nya.
"Ohhh tidak, aku hanya terkesan," Ucap wanita itu dengan senyuman nya.
Lalu bella menghampiri kami,
"heeh, dasar buaya, melihat wanita sexy langsung aja nyosor".
Wanita itu lantas menjabat tangan nya ke arah bella, " Hay, aku Veronica, senang bertemu dengan kalian".
Kami bertiga berbincang-bincang panjang lebar, lalu bella berbisik
"Pertanyaan nya sangat mencurigakan".
Aku hanya tertawa kecil
" Aaahhhh itu hanya perasaan mu saja "..
Hingga party itu usai, kami berpisah dengan Veronica, dan kembali menuju villa.
Entah kenapa tiba tiba bella sepertinya sangat badmood.
Tak mengatakan apapun ia langsung pergi dan tidur, dengan mimik wajah yang suram.
Pagi itu, aku sedang santay menikmati cahaya matahari,
"Sepertinya aku mulai bosan dengan tempat ini" .
"Hmmmm,,,,, apa kau ingin bergegas menuju macupe sekarang? "
Tanya ku dengan santay.
Aku mengajak bella berjalan di pantai, agar moodnya kembali lagi.
Tapi Tiba tiba Veronica berlari di pinggiran pantai, dan melihat kami berdua.
Ia lantas melambaikan tangan nya.
"Ccchhhiihhhh, wanita itu lagi"
Bella seperti sangat tidak menyukainya.
Lalu veronica menghampiri kami berdua, "hey Arnold, hey bella"
Ucap nya tersenyum sambil mengarahkan tangan nya untuk bersalaman.
Bella sangat tidak ramah sekali, ia merasa terganggu.
"Ohhh hallo veronica, ternyata kau suka lari juga, kami berdua juga sangat suka lari pagi" Ucapku menyambut veronica.
Saat itu aku terus terusan menatap veronica veronica itu sangat seksi, tidak kalah seksi nya dari bella.
"Plak!!!!!!! " Bella menampar ku,
"Apa yang kau lihat Arnold!!!! "
"Oouuchhhhh" Veronica sampai kaget.
"Ahahahahahaha,,, tidak,,,,tidak ada apa apa"
Ucap ku sembari menggenggam tangan bella.
"Baiklah vero, aku harus melanjutkan aktivitas kami berdua, jadi kau lanjutkan lari pagi mu, oke"
Ucap ku sambil berjalan menggandeng bella.
Veronica tampak diam dan merasa bingung, melihat hal aneh di antara kami berdua.
Hari itu kami berdua melanjutkan perjalanan kami menuju macupe, karena sepertinya bella sudah tidak nyaman di Vilamatsa.
"Perjalanan ini, akan memakan waktu hingga Tiga hari, meski kita mengggunakan kapal superr cepat, jadi kami harap anda mempersiapkan semua nya pak Arnold"
Ucap salah satu pengurus penyebrangan itu.
Selama perjalanan di tengah lautan, di kapal yang super cepat itu, aku dan bella hanya duduk di kursi penumpang, kami tak bisa kemana-mana, karena kapal itu tidak memiliki ruang santay lain.
Di dalam kapal, hanya ada kami berdua dan satu pengemudi.
Bella masih saja terlihat murung di wajah nya itu, tiba tiba saja moodnya berubah.
"Hooeeyyyy,,,, masih mikirin Veronica? ,Kan kita sudah pergi dari pulau itu"
Ucap ku kepadanya yang duduk di sisiku.
Lalu bella menoleh ke arah ku
"Dasar lelaki buaya".
" Haahhhhhh"
Aku tak mengerti maksud nya itu.
Ya aku cuma bisa diam saja.
Tiba tiba saat perjalanan itu, kami melewati sebuah pulau, yang terlihat sangat asri dan indah.
"Hey,,, Arnold" Bella menggubah tidurku.
"Lihat, ada pulau, iiiiihhhhhhh pulau nya bagus banget, bisa gk si kita mampir ke sana? ".
Ucap bella dengan nada manja kepadaku.
"Haaaahhhhhh, kau pikir kita sedang piknik?, main mampir mampir aja"
Ucapku yang kesal dengan permintaan aneh nya itu.
"Itu adalah pulau Moya, sebuah pulau larangan, di sana masih hidup para suku primitif, jadi mereka tidak menerima orang asing masuk kedalam"
Pengemudi kapal menjelaskan pulau itu.
"Tuuhhhh,,,,, kau dengar bella, jangan asal main mampir saja,,, heran banget dah"
Lalu aku kembali memejamkan mataku..
Siang malam kami lalui berdua di kursi yang sama, terkadang kami saling bersandar saat kami tidur lelap.
Pada suatu malam aku tetap terjaga selama perjalanan itu, bella yang lelap karena tidur nya itu, bersandar di bahuku.
Ku pandangi wajah cantik nya itu, dalam kepalaku terpikir, meski ia petinggi di suatu perusahaan, bella tetap lah bella, ia hanya seorang wanita biasa, yang memiliki sifat manja nya.
Meski terlihat sangat kuat dan tegas, di balik semua itu, sikap kekanak-kanakan nya kadang sering muncul di hadapanku.
Aku semakin ingin melindunginya..........
