Menjadi seorang dokter adalah cita-cita dari seorang Hana Aulia. Ia diberkahi wajah yang cantik dan otak cerdas, sehingga ia terima di salah satu Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas yang terkenal.Suatu hari ibu Hana sakit dan tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Hana pun mengambil sebuah keputusan yang besar dalam hidup nya, ya dia terpaksa bekerja menjadi ART di sebuah keluarga yang kaya raya demi bisa melanjutkan kuliahnya kembali yang sudah semester akhir.
Aditya Wisnu adalah seorang pemuda tampan yang menganggap pernikahan adalah hal terakhir yang akan terpikir dalam hidupnya.Di usianya yang sudah memasuki 30 tahun belum ada satu wanita pun yang mampu menaklukan hatinya yang dingin, Tapi tidak demikian dengan mamanya yang selalu mendesak ia untuk segera menikah. Selalu berusaha mencarikan istri untuk putra bungsunya itu.
Akankah Hana bisa melanjutkan kuliah nya? apakah Aditya menemukan wanita yang bisa mengubah prinsip hidupnya dan mencairkan hatinya yang dingin?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Melya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Mengantar ke kampus
Aditya menyuruh sekretaris nya keluar, ia menatap wanita yang sedang berdiri di depan meja kerjanya, lalu ia melanjutkan kerjanya.
" Kak Adit pa kabar?.
"Baik, Aditya menjawab tanpa mengalikan pandangannya.
Ternyata kak Adit masih dingin seperti dulu, tapi aku tidak mau menyerah.
" Kamu pulang aja, saya lagi sibuk.
" Gak papa, aku temanin kak Adit ya?, kita sudah lama tidak bertemu masa kak Adit gak kangen sama karin sih!
Aditya melanjutkan pekerjaan nya ia tidak mau berdebat dengan wanita yang ada di depannya itu.
Karin adalah adik temannya, ia berteman dengan kakak karin sejak SMA, namanya Alex. Tamat sekolah Alex lebih memilih berkarier sebagai Militer, ia sekarang bertugas di semarang.
Merasa di cuekin, Karin menghampiri Aditya,
"Kak temanin Karin makan yuk, Rayu Karin dengan manja.
Aditya hanya diam tanpa sedikit pun mempedulikan Karin. Akhirnya Karin menyerah,
" Ya udah besok Karin kesini lagi, bye kak Adit.
Setelah Karin keluar Aditya membuang napasnya kasar. HP Aditya berdering ia melihat layar hpnya ternyata yang menelpon Aldo,
"Ada apa?
" Aku sudah mendapatkan informasi tentang pria tadi, dia adalah sahabat Hana, namanya Frans, Hana punya satu sahabat lagi di kampus namanya Dila.
" Terima kasih, Aditya menutup telponnya.
Mendengar informasi dari Aldo, Aditya sedikit lega. "Ternyata mereka cuma berteman, guman Aditya.
***
Selesai sholat Isya, Aditya naik keranjang untuk bergabung dengan istrinya yang sudah berbaring duluan, tapi sebelumya ia mematikan lampu kamar,
" Mulai besok kamu ke kampus bareng aku saja
" Gak usah mas, merepotkan mas aja, Hana bisa kok sendiri, jawab Hana sambil menghadap ke arah suaminya.
" Jangan membantah ku, kamu mau...
"Iya.. iya, aku ikut mas, potong Hana cepat.
Tak terdengar lagi suara dari keduanya, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
***
Paginya........
" Ayo naik.
" Mas yakin? tanya Hana ragu.
" Kamu meragukanmu kemampuan suamimu ini Hana, ucap Aditya mulai kesal.
" Bukan begitu, aku takut nanti mas jatuh, jawab Hana cemas.
Aditya tertawa melihat ekspresi istrinya yang ketakutan.
Hana terkejut melihat Aditya tertawa lepas begitu, selama mengenal Aditya ia belum pernah melihat Aditya tertawa seperti itu,
"Ayo...!
Hana akhirnya mengalah ia naik ke motor sport milik suaminya, Hana tidak tau dimana suaminya mendapatkan motor itu. setahu Hana di garasi rumah tidak ada sepeda motor.
" Pegang yang kuat! perintah Aditya.
" Iya mas, jawab Hana sambil memegang pundak suaminya.
Aditya menarik tangan istrinya dari pundaknya, lalu meletakkan di pinggangnya.
" Peluk pinggang ku, aku akan ngebut.
Spontan Hana mengeratkan pelukannya, Aditya tersenyum senang.
Ternyata ide ku berhasil.
Aditya mulai melajukan motor sportnya, Hana memeluk tubuh suaminya erat. Hana yang semula takut kini tersenyum senang ternyata suaminya jago juga mengendarai motor. Hana menyandarkan pipi nya ke punggung suaminya. Aditya dengan lincah menyalip kendaraan yang ada di depan nya.
" Mas..! pelan-pelan, teriak Hana.
" Kamu tenang aja, jangan lepas pelukanmu, perintah Aditya.
Akhirnya mereka sampai, Aditya menurunkan Hana di depan perpustakaan kampus. Aditya melepaskan helm istrinya begitu juga dengan helmnya. Hana menyalami dan mencium tangan suaminya,
" Nanti kalau aku gak sempat jemput kamu akan di jemput mang Ujang, ucap Aditya.
"Iya mas.
" Aku ke kantor dulu ya, pamit Aditya sambil memasang helm nya.
" Hati-hati mas.
Aditya hanya tersenyum, kemudian melaju dengan motornya. Hana menatap punggung Aditya sampai menghilang dari pandangan nya. Mas Aditya terlihat makin keren kalau bawah motor, guman Hana tersenyum manis.
Tiba-tiba
" cieeee siapa tu, ucap Dila sambil menepuk lengan Hana.
" Kamu bikin kaget aja Dil, untung aku gak punya riwayat penyakit jantung, kalau tidak mati di tempat aku Dil.
Kedua nya pun tertawa
"Ngomong-ngomong, tadi siapa? Ganteng banget, tanya Dila penasaran.
" Oooo itu majikan ku, Jawab Hana berbohong.
Maaf ya Dil aku bohong lagi.
"Baik banget majikan kamu sampai rela nganterin kamu ke kampus, tanya Dila heran, atau jangan-jangan...
" kami kebetulan searah, jadi ya gitu deh, gak usah di bahas ayo kita ke kelas nanti telat lagi, ajak Hana mengalikan topik.
Bersambung.