Kembali ke Negara asal nya untuk membalas kan dendam pada keluarga paman yang telah membunuh orang tua dan saudara laki-laki nya. Alana sang Queen Mafia yang di takuti karna kekejaman nya dalam membunuh musuh di pertemukan kembali dengan seseorang dari masalalu nya. Namun kedua nya jelas berbeda yang satu seperti mesin pembunuh yang satu lagi menangkap pembunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eca1303, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Alana kembali ke apartemen nya pada malam hari nya karna besok ia harus kembali kuliah.
"Alana"panggil seseorang membuat Alana menghela nafas panjang.
"Ada apa pak?"tanya Alana menatap Arthur yang menghampiri nya.
"Bisa kita bicara sebentar?"tanya Arthur di angguki Alana.
"Kita bicara di dalam saja pak"ujar Alana membuka pintu dan masuk di ikuti Arthur dari belakang.
"Silahkan duduk pak" kata Alana berjalan ke dapur mengambil minuman kaleng juga air mineral di dalam kulkas karna hanya itu yang ia miliki di sana juga cemilan yang ia ambil dari lemari membawa nya ke depan.
"Maaf pak di sini hanya ada ini saja"ujar Alana meringis setelah meletak kan nampan tersebut, ia duduk di sofa depan Arthur.
"Kamu banyak Alana"kata Arthur yang sedari tadi memperhatikan Alana.
"Maksud bapak bagaimana?"tanya Alana dengan tenang.
"Tidak perlu berpura-pura tidak mengenal ku Alana, aku yakin kamu masih mengingat ku dengan jelas"jawab Arthur menatap dalam ke arah gadis cantik di depan nya.
"Baiklah sekarang apa yang di inginkan kak Arthur jika ini aku"tanya Alana pada akhir nya karna ia juga pikir percuma cepat atau lambat akan tetap sama karna mereka tinggal di gedung dan lantai yang sama.
"Bagaimana kabar mu sekarang?"tanya Arthur tak melepaskan tatapan Alana sama sekali.
"Seperti yang kak Arthur lihat aku baik-baik saja"jawab Alana.
"Aku juga tahu kalau tubuh mu baik-baik saja Alana yang aku tanya hati dan perasaan mu"ujar Arthur membuat Alana terdiam. Ia juga tahu jika Arthur cukup sensitif sedari dulu maka dari itu cukup hati-hati dengan lelaki tampan di depan nya.
"Baik juga kak"jawab Alana setelah lama terdiam.
Arthur menghela nafas panjang mendengar kebohongan Alana namun ia juga tak mau memaksa Alana untuk bercerita sekarang karna ini pertama kali nya mereka bicara setelah bertemu.
"Selama ini kamu pergi kemana Alana aku dan keluarga ku mencari mu"tanya Arthur kembali menatap Alana.
"Aku ada di luar negeri kak, kakak pasti sudah tahu jika aku tetap tinggal di sini akan jadi seperti apa jadi aku lebih memilih kabur"jawab Alana.
"Kenapa tidak pernah menghubungi ku atau mama dan papa?"tanya Arthur.
"Kak Arthur pasti sibuk juga kalau menghubungi tante sama om yang ada mereka akan ikut terlibat nanti nya"jawab Alana.
"Kami sangat mengkhawatirkan mu Alana terutama mama"ujar Arthur.
"Maafkan Alana kak"kata Alana.
"Apa kamu memiliki bukti tentang mereka?"tanya Arthur membuat Alana terdiam sebentar sebelum menjawab.
"Boleh aku meminta sesuatu dulu?"tanya Alana balik menatap Arthur.
"Tentu"jawab Arthur mengangguk.
"Untuk kali ini jangan ikut campur dalam masalah keluarga ku, aku tahu keluarga kak Arthur ingin membantu ku namun kali ini saja jangan terlibat"ujar Alana.
"Apa kamu tahu sesuatu Alan"tanya Arthur menatap mata Alana dengan dalam.
"Maafkan aku tidak bisa menjawab nya sekarang kak"jawab Alana mengalihkan tatapan nya ke arah lain.
"Aku harap kamu tidak melakukan hal yang melanggar hukum Alana"ujar Arthur membuat Alana terdiam tidak tahu harus menjawab apa.
"Jangan membuat hati mu menjadi hitam Alana sesakit apapun yang kamu alami sesulit apapun yang kamu hadapi, jika hati mu terlalu berat bagi dengan ku aku siap untuk membantu mu"jelas Arthur masih menatap Alana yang tak mau menatap nya.