Keiko yang hendak menolak perjodohan yang di lakukan ayahnya seketika menerimanya tanpa pikir panjang setelah bertemu dengan pria tersebut.
Pria dengan sejuta pesona membuat dirinya bergetar, Hingga bertekad membuat pria itu jatuh dalam pelukannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"Tarik kembali kesadarannya!"
Ditempat yang berbeda.
Suara monitor pengatur detak jantung terdengar begitu nyaring dan begitu memekakkan telinga. Membuat perawat yang bertugas menjaga gadis yang saat ini berbaring tersebut mendekat kearah ranjang tersebut dengan panik. Lalu dengan cepat menekan tombol darurat yang ada disana.
Tak butuh waktu yang lama, Tiga orang masuk dalam ruangan tersebut dengan balutan jas warna putih terlihat mendekat kearah ranjang dengan ekspresi panik di wajah mereka masing masing.
Salah satu dari mereka dengan cepat mengecek denyut nadi serta mengecek pupil mata gadis tersebut.
''Lalukan pertolongan pertama''
Dia berkata dengan panik saat mengetahui denyut nadi gadis tersebut benar benar begitu melemah membuat mereka diterjang rasa panik yang begitu menjadi jadi.
''Denyut jantungnya semakin melemah''
Salah satu dokter diantara mereka berkata dengan gelisah, Ketika memperhitungkan layar monitor yang bergerak begitu lambat.
''Tidak peduli apapun yang terjadi kita harus membuatnya normal''
Timpal salah satu dokter tersebut dengan keringat yang terlihat mengucur di pelipisnya.
''Kita semua telah berusaha sejak lama, Dan ini akan semakin sulit, Mengingat kesehatan nona benar benar menurun beberapa waktu belakangan ini''
Rasanya ia ingin berteriak dimana seharusnya orang yang telah ingin menemui ajalnya harus dipaksa berkali kali agar tetap kambali hidup.
Mendengar hal tersebut membuat salah satu dokter dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya terlihat berkilat tidak senang. Dengan kasar ia mencengkram kerah jas milik rekannya.
''Tidak peduli seberapa lama, Kita tetap harus membuat nona kembali dalam kondisinya, Atau kita semua akan mati di tangan pria itu''
Ucap dokter tersebut dengan penuh kemarahan, Kemudian melepaskan kerah rekannya dan kembali fokus pada tujuan awalnya
''Lakukan lagi''
Dokter tersebut kembali berbicara dengan menggenggam AED (automated external refibbillator) alat kejut jantung ditangannya
...****************...
Di tempat yang berbeda lainnya
Keiko, Gadis itu menghempaskan tubuh mungilnya di tempat tidur king size miliknya. ia terlihat merenung beberapa saat, Dan tanpa ia sadari lelehan bening terlihat keluar dari mata indahnya.
Isak tangis yang begitu lirih keluar dari bibir gadis itu, Dia menggenggam dadanya yang terasa begitu sesak menahan gemuruh yang ada didalam sana.
''Hiks hiks, sakit''
Lirih tangis Keiko, Dia menenggelamkan wajah mungilnya di kedua lututnya. Pikirannya berkelana memikirkan apa yang dikatakan Jonathan tadi siang.
Ya, Keiko mendengar semuanya, Tepat saat Jonathan mengatakan sebuah kejujuran yang begitu membuatnya sakit. Keiko ada didepan pintu ruangan tersebut. Tangannya yang ingin memutar kenop pintu terlihat berhenti di posisinya.
Keiko mendengar semuanya, Gadis itu benar benar tidak menyangka jika Jonathan hanya menganggapnya sebuah pelampiasan semata.
Lalu untuk apa perhatian yang pria itu berikan? Untuk sikap lembut itu? Untuk apa semua kata kata manis itu?
Nyatanya Keiko meruntukki kebodohannya kala dirinya benar benar telah jatuh dalam sikap manis pria tersebut. Dimana sikapnya hanya dipenuhi seluruh kebohongan semata.
Namun pada saat itu Keiko memilih diam, Bersikap seolah dia tidak tau apapun. Dia tidak ingin membuat masalah dari sikapnya yang gegabah. Meskipun kedua sahabatnya hampir mengamuk di tempat itu. Namun Keiko memohon dengan cara apapun hingga Clara dan Zee mengalah pada dirinya
Ini tidak mudah bagi Keiko, Jika hatinya ingin berhenti dan mengentikan pertunangan ini, Dan hal tersebut jelas membuat keluarganya akan menanggung malu, Terlebih seluruh keluarga besarnya telah mengetahui pertunangannya yang akan dilangsungkan esok lusa.
Dibalik rasa sakitnya, Keiko jelas memilih mempertahankannya demi nama baik papanya dan keluarga mendiang mamanya. Rasa sakitnya tidak seberapa dibanding rasa malu yang akan ditanggung papanya jika pertunangan ini dibatalkan.
Tapi setidaknya Keiko bisa bersyukur karna mengetahui perasaan Jonathan sebenarnya sebelum dirinya benar benar jatuh hati pada pria tersebut lebih dalam lagi. Meski tidak dipungkiri ia menyukai calon suaminya itu, Namun perasaan Keiko tidaklah dalam hingga dirinya bisa berhenti tanpa membuang banyak air matanya.
Dia pikir, Apakah dirinya benar benar tidak beruntung dalam hal percintaan. Di selingkuhi pacar dan kini dinikahi pria yang hanya ingin menjadikannya pelampiasan.
Benar benar membuatnya stress.
Charles Company
Jonathan tampak mengerutkan keningnya, Dia berkali kali mengecek ponsel miliknya namun tidak ada notifikasi apapun didalam sana.
Tidak seperti biasanya, Dimana keiko akan mengirimkannya berbagai foto disetiap kegiatannya. dan juga menghubunginya ketika gadis itu sampai dirumah.
Namun kali ini, Tidak satupun foto yang dikirimkan gadis itu. Bahkan pesannya tak kunjung dibaca, Membuat Jonathan mendesis tidak senang. Dia sangat yakin jika Keiko telah kembali dirumahnya.
Dia bahkan tidak menyadari perubahan sikapnya kali ini.
''Kau menunggu pesan dari seseorang?''
Itu adalah suara milik Velix, Sepupunya yang entah mengapa pria itu tidak kunjung pulang meninggalkan dirinya.
''Bukan urusanmu''
Ucap Jonathan dingin, Yang kemudian meletakkan kembali ponsel miliknya. ia mengadahkan wajahnya kemudian membiarkan kedua matanya terpejam
''Apa kau akan menghabiskan seluruh waktumu dihari ini dengan duduk di kursi itu''
Ucap Velix yang tidak habis fikir bagaimana sepupunya itu bersikap seolah dirinya benar benar penggila kerja sejati.
''Ini adalah kedatanganku di Jepang selama dua tahun lamanya, Tidak kah kau ingin menemaniku ke club xxx, aku merindukan minuman ditempat itu''
Lanjutnya kemudian
''Bukankah aku telah menyuruhmu pulang tadi, kenapa kau begitu cerewet''
Velix memutar bola matanya jengah ketika mendengar ucapan sepupunya itu.
''Lagi pula aku tidak seperti dirimu yang memilih membuang waktunya di tempat tidur bersama para jalang''
Lanjut Jonathan menatap sepupunya dengan sinis.
''Aku bukan membuang waktu Jo, Itu adalah sebuah hal yang wajib untuk aku dapatkan agar semangat untuk berkerja''
Jelas pria itu yang menatap Jonathan yang berdiri dari posisinya.
''Kau akan terus berceloteh atau pergi sekarang''
Ucap Jonathan yang membuat Velix mengembangkan senyumnya. Dia tentu saja merasa senang ketika Jonathan akan menemaninya di club tersebut.
''Hubungi yang lain agar mereka datang dan minum bersama kita''
''Terserah kau saja''
Timpal Jonathan dengan malas.
Dia rasa ia juga butuh minuman itu sekarang juga, Otaknya terlalu banyak memikirkan hal hal diluar pekerjaannya. Keiko, Amora kedua gadis yang jelas mulai masuk dalam kehidupannya.
Dia kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan miliknya dengan Velix yang mengikuti langkah Jonathan. ia tak henti hentinya menebarkan senyumnya kepada para karyawan wanita. Membuat mereka terasa meleleh dibuatnya.
****************
Haiiii haiii reader's ku.
aku harap kabar kalian selalu baik.
bisa bantu aku untuk mengembangkan novelku?
cukup like, komen dan juga vote
agar aku selalu semangat untuk update.
aku harap kalian senantiasa berkomentar, ketika selesai membaca setiap bab dari novelku.
aku hanya author biasa, yang sangat sangat membutuhkan semangat kalian,
bantu aku yah hehe
salam hangat dan sayang untuk kalian semua❤
