NovelToon NovelToon
Mutiara Hitam

Mutiara Hitam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:953.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: syitahfadilah

Seringkali hal-hal yang menakjubkan berada di tempat yang dipandang sebelah mata. Layaknya mutiara hitam, kecantikannya tersembunyi di dalam kerang yang kumuh.
__________________________________________
"Orang-orang hanya tahu dengan namaku. Menghinaku karena pekerjaanku. Tapi, mereka tidak pernah tahu dengan cerita hidupku."~~~ Ara, gadis berusia 25 tahun itu diberi julukan mutiara hitam oleh warga sekitar tempat tinggalnya karena bekerja disebuah club malam.

Hingga suatu hari, karena insiden kecil membawa Ara kedalam hubungan pernikahan kontrak dengan laki-laki yang bernama Reynan, dengan kata terpaksa. Ara membutuhkan uang untuk biaya operasi ibunya. Sedangkan Reynan membutuhkan istri untuk memenuhi syarat hak waris perusahaan keluarganya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2. MUTIARA HITAM

Suara dentuman musik yang memekakkan telinga menyambut kedatangan para pria berkantong tebal, dan orang-orang yang berada di club begitu menikmati musik yang dimainkan oleh DJ.

Lampu-lampu berwarna-warni yang bergemerlapan beradu dengan aroma alkohol yang sangat menyengat di indera penciuman menambah nuansa syahdu bagi mereka pecinta klub malam.

Seorang wanita yang baru saja keluar dari ruangan VIP, mengedarkan pandangannya diantara keramaian mencari keberadaan temannya.

"Sel," panggil Ara sambil melangkah dengan terburu-buru menghampiri temannya yang bernama Sela.

"Kamu menolak tawaran untuk bermalam dengan laki-laki lagi?" Tanya Sela, ia adalah teman dekat Ara yang sudah sangat hafal dengan kebiasaan temannya itu.

"Kamu sendiri tahu aku bekerja disini hanya sekedar menemani mereka minum, bukan untuk menemani mereka tidur." Jawab Ara.

"Padahal ya, Ra, sepuluh laki-laki aja yang kamu layani hasilnya udah bisa buat biaya operasi Ibu kamu, apalagi mereka berani bayar kamu mahal. Cuma menemani minum Kamu hanya dapat sedikit, akan butuh waktu lama buat mengumpulkan uang." Ujar Sela.

Ara hanya menanggapinya dengan senyuman lalu menyodorkan beberapa lembar uang ratusan kepada Sela. "Ini uang muka yang diberikan laki-laki itu, sisa nya akan dia transfer ke rekening mu setelah kalian berada di hotel. Buruan gih, dia nungguin kamu di ruangan VIP."

Dengan senang hati Sela mengambil uang yang disodorkan Ara. Ia menghitung uang itu yang jumlahnya melebihi satu juta rupiah.

"Nih, untuk kamu." Sela memberikan uang sebanyak lima ratus ribu rupiah kepada Ara sebagai rasa terimakasih nya. Semenjak Ara bekerja di club malam itu ia tidak kekurangan uang lagi karena Ara selalu melempar pelanggan padanya.

Ragu-ragu Ara mengambil uang itu, namun mengingat ibunya yang harus rutin berobat membuatnya lagi-lagi terpaksa.

"Makasih ya, Sel. Kalau gitu aku juga mau siap-siap pulang, ini sudah jam sepuluh takutnya nanti aku gak nemu pedagang ketoprak kalau sudah terlalu larut. Oh ya, Sel. Nama laki-laki itu adalah David."

"Ok, Ra. Kamu hati-hati di jalan. Salam untuk Ibu Kamu." Ujar Sela kemudian segera pergi menemui laki-laki yang sudah menunggunya.

Sementara Ara, ia mengganti pakaiannya yang minim terlebih dahulu sebelum pulang. Meskipun bekerja di tempat hiburan malam, namun ia selalu pergi dan pulang dengan pakaian yang sopan.

Itulah Ara, yang selalu diberi julukan Mutiara Hitam oleh warga sekitar tempat tinggalnya. Parasnya yang cantik dengan pahatan sempurna tak membuatnya di sanjung dan dipuji, melainkan di jauhi bahkan kerap kali mendapat cibiran dan juga hinaan lantaran pekerjaan nya. Tetapi Ara tidak menghiraukan itu, yang terpenting baginya ia bisa menjaga diri dan kehormatannya meski bekerja di tempat hiburan malam. Ia selalu mempunyai banyak cara dan akal untuk mengelabuhi laki-laki hidung belang yang meminta bermalam dengannya.

.

.

.

"Bang, ketoprak nya satu, bungkus ya." Ujar Ara. Gadis itu tersenyum ramah pada si penjual ketoprak yang berkeliling di sekitar tempat tinggalnya.

"Maaf ya beli ketoprak nya di tempat lain saja!" Tukas si penjual ketoprak dengan nada yang agak ketus, lalu mendorong gerobaknya pergi meninggalkan Ara.

Penjual ketoprak yang menolak menjual dagangannya pada Ara barusan adalah penjual ketoprak yang ketiga yang di datangi Ara. Mereka tidak ada yang mau meladeni Ara karena tidak mau menerima uang dari gadis itu yang dinilai tidak halal karena Ara mendapatkannya dari hasil bekerja di tempat hiburan malam.

Ara pun pulang mengendarai motornya dengan perasaan sedih karena tidak berhasil membeli ketoprak untuk ibunya yang sedang sakit, padahal sang ibu ingin sekali memakan ketoprak.

Sesampainya di rumah, Ara tak langsung masuk melainkan memilih duduk di teras rumah. Gadis berusia dua puluh lima tahun itu duduk berselonjor kaki sambil menatap langit malam yang penuh bintang.

Berharap bintang-bintang itu menyampaikan kerinduannya pada sosok ayah yang tidak pernah dikenalnya dan menuntun ayahnya kembali pulang.

Ibunya bilang, ayahnya pergi merantau saat ia berusia satu tahun hingga sekarang tidak pernah terdengar kabarnya lagi.

Andai saja ayahnya ada, mungkin ia tidak akan seperti ini bekerja di tempat hiburan malam demi biaya hidup dan pengobatan ibunya. Semenjak ibunya sakit-sakitan dan tidak bisa bekerja lagi, iapun harus turun tangan mencari pekerjaan. Namun, Karena dirinya yang hanya lulusan SD membuatnya kesulitan mendapatkan pekerjaan sehingga dengan terpaksa ia mengikuti jejak temannya yang bekerja di club malam.

Pyaaarrr.....

Suara gelas pecah dari dalam rumah membuat Ara tersentak. Gadis itu dengan cepat berlari masuk kedalam rumah.

Ara terkejut saat mendapati ibunya sudah tergelatak tak sadarkan diri di lantai. Gadis itupun berteriak meminta tolong, namun usahanya itu sia-sia. Tidak ada siapapun yang datang menolongnya meskipun ada yang mendengar teriakannya.

Dengan sekuat tenaga Ara menggendong ibunya keluar dari rumah. Mendudukkan ibunya yang pingsan itu di atas motor lalu mengingat tubuh ibunya dengan kain panjang ke tubuhnya. Dengan tangan yang sedikit bergetar Ara pun melajukan motornya menuju rumah sakit di tengah pekatnya malam.

.

.

.

"Pasien harus segera dioperasi dalam waktu dekat ini. Jika tidak, nyawanya bisa saja terancam."

Ara mengusap wajahnya seraya menghembuskan nafas panjang ketika teringat dengan ucapan dokter beberapa saat lalu.

Selembar kertas ditangannya ia tatap dengan nanar. Kertas itu adalah rincian keseluruhan biaya operasi ibunya yang berjumlah lebih dari seratus juta rupiah.

"Ya Tuhan, darimana aku harus mendapatkan uang sebanyak ini dalam waktu singkat?" Kini Ara dilanda kebingungan. Uang tabungan yang ia memiliki saat ini tidak lebih dari sepuluh juta rupiah. Masih sangat banyak kekurangannya.

'Padahal ya, Ra, sepuluh laki-laki aja yang kamu layani hasilnya udah bisa buat biaya operasi Ibu kamu, apalagi mereka berani bayar kamu mahal. Cuma menemani minum Kamu hanya dapat sedikit, akan butuh waktu lama buat mengumpulkan uang.'

Ara menggelengkan kepalanya ketika mengingat ucapan Sela. Selama bekerja di club, dengan susah payah ia menjaga kesuciannya. Apakah sekarang ia harus merelakan kesuciannya itu demi nyawa sang ibu?

"Tidak! Aku akan berusaha mencari uang dengan cara yang lain. Ibu juga pasti akan kecewa jika tahu aku sampai menjual diri demi kesembuhan nya."

Ara pun mencoba menghubungi Sela, ia tahu temannya itu pasti memiliki banyak tabungan mengingat temannya itu setiap malam mendapatkan pelanggan. Ia akan mencoba meminjam uang pada Sela.

Namun, sayangnya Ara lagi-lagi diterpa kebingungan ketika Sela mengatakan bahwa baru beberapa saat lalu mentransfer uang kepada orangtuanya di kampung, dan sisa tabungan Sela hanya ada lima juta rupiah.

Dengan langkah gontai, Ara kembali ke ruangan ibunya di rawat. Berjalan sambil melamun memikirkan cara untuk mendapatkan uang dalam waktu dekat ini.

Brukkk...!!!

Ara terperanjat kaget ketika bertabrakan dengan seseorang. Karena melamun dan tidak memperhatikan keadaan sekitar ia jadi menabrak seseorang.

"Punya mata gak sih!?" Umpat seorang laki-laki yang sudah terduduk di lantai akibat bertabrakan dengan Ara.

"Maaf, aku gak sengaja." Ara mengulurkan tangannya untuk membantu laki-laki itu berdiri, namun tangannya di tepis.

"Lihat, Jas ku jadi kotor gara-gara kamu. Kamu harus tanggung jawab!'' Ujar laki-laki itu setelah berdiri. Ia menatap gadis di depannya dengan tajam. Jas mahal kesayangan kotor akibat terkena kopi yang di bawanya, untung saja kopinya itu sudah tidak panas.

"Sekali lagi aku minta maaf. Aku benar-benar gak sengaja. Sini Jas nya biar aku cuci."

"Gak perlu! Kamu pikir Jas ku ini bisa di cuci pakai sabun colek?"

"Lalu aku harus apa untuk bertanggung jawab?" Tanya Ara.

Laki-laki itu terdiam sejenak sambil memperhatikan Ara. Cantik dan masih muda, itulah yang ia tangkap dari pandangannya.

"Siapa namamu dan apa pekerjaanmu?"

"Namaku Ara, dan aku bekerja di klub malam." Jawab Ara yang membuat laki-laki itu terperangah.

1
Sri Endah B. A
Luar biasa
Jumaiyah Iyah
lagi kasmaran😆😆😆🥰
Aurora
gantian Ara yg cemburu
novianti suryani
Luar biasa
Kamsiyah
jln crita nya mantap,,walau jrg komen tp ku suka....mogs sukses ...y.....????!!!!!
Nurlinda: aamiin, terima kasih kk, mampir juga di karya lainnya 🤗🤗🤗
total 1 replies
Caca Marica
Luar biasa
Erni Nofiyanti
istri ke 2 papa gio mana?
Magda lena
Luar biasa
Vivo Smart
😅😅
Vivo Smart
bravo David 👍setuju.
jdi orang kok nggak tau terimakasih banget
Vivo Smart
kebiasaan Rey sukanya menuduh orang tanpa mencari tau kebenarannya. udah kayak emak emak kang gosip aja
Vivo Smart
sokooor Rey... anakmu taunya papanya orang lain bukan kamu, yang selalu ada dan mencurahkan kasih sayang nya ke Rayan
Vivo Smart
🙂🙂🙂
Vivo Smart
eok emang si Rey ini. bikin emosi aja
Vivo Smart
jangan balik sama Rey Ra, ingat... kamu membencinya waktu itu karena meruda paksa kamu. "aku membencimu Rey" itu kata kata kamu malam itu. jadi jangan maafkan Rey
Vivo Smart
ya elaa Ma... mama juga diundang, kok maalah ngundang orang lain lagi 🤦‍♀️ntar rasmanan nya nggak cukup gimana 😁
Vivo Smart
lagian nggak ngeh banget sih sama tanggal ulang tahun Rayan. ya dihitung dong mana tau anak Rey
Vivo Smart
Dea, kamu nggak tau apa apa, nggak usah ikut campur
Vivo Smart
karena waktu membuat Rayan, kakakmu ingin menunjukkan pada Ara semurahan apa dirinya. karena tidak terima Ara bilang serli menghianati kakakmu
Vivo Smart: itulah alasan mengapa Rayan bisa hadir ke dunia. kakakmu menghina dan memperkosa Ara
total 1 replies
Vivo Smart
lah, om Gio kemana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!