NovelToon NovelToon
Memeluk Luka

Memeluk Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta setelah menikah / Pengganti / Cerai / Keluarga / Angst
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: fromAraa

terkadang tuhan memberikan sebuah rasa sakit kepada para hambaNya sebagai perantara, agar mereka lebih dekat dengan tuhannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fromAraa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bertemu kembali

Serayu terdiam saat netranya tak sengaja bertemu pandang dengan seorang laki-laki yang pernah hadir di hidupnya dulu. Tangannya yang sedang mendorong sebuah troli belanjaannya sedikit bergetar, darahnya berdesir hebat, ia meneguk salivanya sendiri.

"Dad, kenapa lama banget?"

Serayu tersadar dari lamunannya itu, kepalanya reflek menoleh kearah sumber suara mengikuti laki-laki yang sama menolehnya dengan serayu.

"Loh, tante rayu?"

Deg

Anak itu, anak yang tadi memanggil laki-laki dihadapan serayu dengan sebutan daddy, mendekat kearahnya. Sosok anak remaja yang sangat serayu kenali membuat kesadaran serayu kembali seutuhnya.

"R-rigel, kesini sama siapa?"

"Sama daddy tan, oh iya ini daddy rigel. Kenalin tan" ucap remaja itu sembari menunjuk sang ayah yang masih mematung di tempatnya

"Dad, kenalin ini tante serayu. Beliau ibunya gibran yang sering rigel ceritain ke daddy"

Laki-laki yang dipanggil daddy itu mengulurkan tangannya kepada serayu, "long time no see, serayu denada. How are you?"

Serayu hanya mengangguk seadanya. Ia masih terlalu terkejut setelah mengetahui fakta bahwa remaja yang menjadi teman anaknya itu adalah anak dari seorang jerry susilo. Ya, jerry susilo, seorang laki-laki yang telah membuatnya masuk ke dalam lubang kelabu milik sahabatnya sendiri.

Rigel merasa kebingungan dengan perkenalan antara daddy dan ibu dari temannya itu. Logat keduanya seperti dua orang yang saling kenal tapi lama tak berjumpa.

Terjadi sedikit kecanggungan di sana karna tak ada yang mau melanjutkan pembicaraan itu. Serayu memilih pamit undur diri dari sana terlebih dahulu guna menghilangkan rasa canggung itu.

"Itu istrinya om jovandra kak?" Tanya jerry kepada anaknya

"Mereka udah pisah dad, sekitar 1 tahun yang lalu" jawab rigel

Jerry mengerutkan keningnya, "why?"

"Why? I don't know, daddy. Bukan urusan kita juga kan?" Ucap rigel heran kepada sang ayah

"Bukannya daddy temen masa kecil om vandra? Kenapa daddy ngga nanya aja langsung sama beliau?" Lanjut rigel bertanya balik kepada ayahnya

"Bukan ranah daddy kak, daddy kan cuma iseng nanya aja ke kamu barangkali kamu tau"

Rigel hanya mengangguk mengiyakan sang ayah. Jujur saja jerry sangat terkejut dengan ucapan anaknya barusan.

Jovandra dan serayu berpisah? Kenapa?

Apakah jovandra masih tak mau menerima wanita lain selain nilam hingga kini?

Laki-laki itu benar-benar tak habis pikir. Sepanjang perjalanan pulang bersama sang anak hanya ada keheningan di antara kedua orang itu.

Rigel tak mau ambil pusing karna memang bertemu dengan serayu bukanlah sebuah masalah. Tapi jerry, laki-laki itu masih bergelut dengan seribu pertanyaan di kepalanya.

.........

Rumah serayu

17.00

Gibran membuka pintu utama rumah berlantai 3 itu. Langkah kakinya ia bawa menuju dapur guna mengambil sebotol air dingin di dalam kulkas.

"Ahhh segernya..." Ucapnya bermonolog dengan diri sendiri setelah menegak air dingin yang ia ambil tadi.

Kepalanya celingukan kesana dan kemari. Mencari sosok yang seharusnya sudah ada di rumah.

Gibran melanjutkan langkahnya menuju kamar ibunya yang ada di lantai dua. Tapi sebelum itu, ia meletakan tas yang ia bawa di kamarnya sendiri yang ada di sebelah ruang keluarga rumah itu.

Beberapa kali gibran mengetuk pintu kamar sang ibu, tapi tak ada jawaban dari dalam sana. Ia membuka pintu itu perlahan. Ia merasa bingung kala melihat kamar sang ibu tak ada pemiliknya di sana.

Apa ibu belum pulang? Pikirnya

Ia kembali turun ke lantai bawah. Saat kakinya berada di anak tangga yang terakhir, matanya menangkap sosok yang ia cari berada di dapur sedang membereskan barang belanjaannya.

"Ibu?"

Serayu menoleh saat mendengar suara sang anak memanggilnya

"Loh, kakak udah pulang? Ibu kira belum pulang"

"Kirain gibran malah ibu yang udah pulang, ini gibran baru aja dari kamar ibu, ternyata malah baru pulang"

Serayu menggelengkan kepalanya sembari tersenyum lembut. Menyuruh anak bungsunya untuk duduk di kursi yang ada di mini bar dapur itu.

"Kakak udah makan?"

"Udah tadi siang sama radja"

"Mau dimasakin apa sama ibu?"

Gibran sedikit berpikir, "mmm...gibran pengen dimasakin sup ayam jahe sama ibu"

"Siappp" jawab sang ibu lalu menyiapkan bahan-bahan untuk memasak permintaan anak bungsunya itu.

Tak seperti mamasnya yang selalu mau ketika ibu memasak apapun. Tapi serayu tak masalah dengan permintaan anak bungsunya itu. Justru ia merasa senang karna gibran selalu mengutarakan permintaannya kepada serayu.

Meskipun ada beberapa perbedaan antara mamas dan adiknya, tapi mereka berdua tetap mempunyai kebaikan dan kelembutan hati seperti sang ibu. Keduanya sama-sama tumbuh menjadi anak laki-laki yang mengerti tentang keadaan keluarga mereka.

"Mamas ada hubungin kamu kak?"

Gibran menggeleng, "ngga ada bu, belum maksud gibran. Kenapa emang?" Tanya gibran kepada sang ibu sambil meniup sup yang sudah disajikan untuknya.

"Ada yang mau ibu bicarakan sama kamu dan mamas, kak"

Gibran menghentikan kegiatan mengunyahnya. Ia beralih memandang sang. Ibu dengan tatapan seribu pertanyaan di sana.

"Ibu kenapa? Apa ada masalah?"

Serayu tersenyum hangat, "ngga apa kak, cuma ngomong masalah kerjaan. Udah kamu lanjutin makannya dulu biar ibu hubungin mamas lagi"

Gibran menuruti perintah sang ibu. Melanjutkan acara makannya dengan tenang dan lahap, karna memang sup ayam jahe adalah salah satu makanan favoritnya.

"Mamas?"

"Ya bu, kenapa?"

"Malem ini sibuk?"

"Ngga bu, ini mamas baru aja sampai kost"

"Kalo sudah senggang, bisa pulang kerumah ibu? Ada yang mau dibicarakan soalnya"

"Bisa bu, biar mamas mandi dulu ya?"

"Oke mas, terima kasih dan hati-hati ya"

"Siap bu"

Setelah berbincang dengan si sulung di telfon tadi, serayu berdiri, berniat mengambil air minum untuk anak bungsunya yang terlihat sudah mau menghabiskan makanan miliknya.

"Ibu duduk aja, nanti gibran ngambil sendiri"

"Ngga apa, kamu aja yang duduk biar ibu ngambil minum, ibu juga haus" final serayu kepada gibran.

Pukul 20.00

Serayu, mamas dan gibran kini sudah berada di ruang keluarga. Seperti permintaan sang ibu tadi sore, kini mamas sudah ada di rumah itu sejak pukul 18.00 tadi.

"Ibu mau bicara apa? Tumben banget sampe ngumpulin mamas sama gibran gini?" Tanya mamas membuka percakapan ketiganya malam ini.

Serayu meletakan sebuah ipad yang sedang ia pegang. Tubuhnya ia bawa mendekat ke arah kedua anaknya.

"Mamas, kakak...ibu dipindah tugaskan ke padang, mau ngga mau ibu juga harus pindah tempat tinggal kesana. Niatnya, ibu mau ikut oma saja biar ngga ribet nyari tempat tinggal lagi" ucap serayu, wanita itu menghentikan ucapannya sejenak

Mamas dan gibran masih fokus menyimak sang ibu yang terlihat ingin melanjutkan bicaranya.

"Mamas sama gibran mau gimana? Kalo ibu sih pengennya kalian ikut ibu pindah ke padang aja, tapi kalian kan juga punya hak buat punya keputusan sendiri" Lanjut serayu

Kini kedua anak itu saling berpandangan satu sama lain. Bukan tak paham dengan maksud ucapan dari sang ibu. Tapi mereka bingung, antara mau ikut pindah ibunya atau masih mau disini karna memang kegiatan mereka dari awal sudah disini.

"Tiba-tiba banget bu?" Itu suara mamas

"Sebenernya surat perintah pindahnya udah turun dari setengah bulan yang lalu, tapi kalian tau sendiri kan akhir-akhir ini ibu juga sibuk banget harus bolak balik keluar kota sampe belum sempet ngasih tau ke kalian berdua" jelas serayu kepada mamas dan gibran

Kedua anak itu kembali terdiam, mereka masih berfikir dengan keputusan yang akan diutarakan kepada sang ibu. Jujur saja mereka berdua tak ingin jauh dari ibunya. Terlebih saat ayah dan ibu mereka sudah berpisah.

Cukup lama keheningan menyelimuti ibu dan dua anak laki-lakinya. Hingga akhirnya,

"Kayaknya mamas masih mau disini dulu deh bu, soalnya kerjaan mamas lagi banyak" ucap si sulung gerriando

Serayu mengangguk mengerti, "kakak?" Tanya serayu kepada gibran

"Kayanya gibran juga masih mau disini dulu deh bu, soalnya sayang kuliah gibran. Nanti kalo udah lulus, baru gibran pikirin lagi" jawab gibran

"Terus gibran mau gimana? Mau ibu carikan mbak buat ngurusin kamu?"

Kedua kakak dan adik itu kembali memandang satu sama lain, dan gibran mulai berfikir, "kalau gibran ikut ayah lagi, boleh?"

"Boleh kak, kalau misal kamu mau ikut ayah, nanti ibu bakal sewain rumah ini ke orang biar ngga kosong. Tapi kalau kamu sama mamas masih mau tinggal disini, ibu ngga jadi sewain ke orang lain, gimana?"

"Ya Udah sewain ke orang aja bu, nanti kalau mamas pengen pulang, biar ke rumah ayah aja sama gibran" itu suara mamas, gibran masih terdiam karna terlalu bingung

"Deal ya?"

"Deal/deal" ucap mamas dan gibran bersama

"Nanti biar ibu yang bicara ke ayah, sekarang kalian istirahat dulu

Mamas dan gibran menuruti perintah sang ibu, masuk ke kamar mereka masing-masing untuk beristirahat. Meskipun mamas lebih sering berada di kost nya, tapi ibu tetap menyediakan kamar untuk mamas kalau seandainya anak itu mau menginap di rumah. Selain itu, di rumah 3 lantai ini memang tersedia 3 kamar tidur. 2 kamar di lantai 1 milik mamas dan gibran, dan satu kamar lagi di lantai 2 milik serayu.

Serayu meraih ponselnya yang ada di atas meja ruang keluarga. Membuka room chat nya dengan mantan suaminya, jovandra. Menghubungi laki-laki itu untuk memintanya meluangkan waktu sebentar untuk serayu karna ada hal yang ingin dibicarakan.

.........

10.00 (restaurant)

Setelah pembicaraan serayu dan jovandra semalam di dalam chat, mereka berdua sepakat untuk bertemu. Kini keduanya tengah duduk didalam restaurant untuk membicarakan perihal mamas dan gibran.

"Gimana kabarnya bu? Maaf, maksud saya ra" Tanya jovandra membuka percakapan kali ini dengan serayu.

Kebiasaan jovandra memanggil serayu dengan embel-embel ibu ternyata masih melekat dalam jiwa laki-laki itu. Sebenarnya tak ada masalah dalam hal ini, serayu juga tak mempermasalahkan itu. Tapi bagi jovandra, ia sedikit merasa canggung kalau masih tetap memanggil serayu dengan embel-embel ibu.

"Aku baik jo, kamu gimana?"

"Seperti yang kamu lihat, serayu"

Serayu mengangguk, "langsung aja ya jo, aku dipindah tugas ke padang bulan ini. Mau ngga mau aku juga harus pindah tempat tinggal juga. Semalem aku udah bahas hal ini sama mamas dan gibran. Katanya, mereka masih mau disini karna kegiatan mereka, sayang kalo ditinggal secara tiba-tiba. Terus katanya gibran mau ikut kamu aja, sedangkan mamas juga mau pulang ke rumah kamu kalau lagi ngga pengen di kost" jelas serayu kepada ayah dari kedua anak-anaknya.

Jovandra memahami penjelasan mantan istrinya itu. "Ya ngga masalah ra, mau pulang kemanapun mereka, mamas sama gibran tetep anak saya. Pintu rumah saya selalu terbuka lebar buat mereka berdua, biarin aja mereka disini" final jovandra.

Setelah pembicaraan mereka selesai dan tak ada hal penting lainnya yang harus dibahas. Serayu memilih untuk pamit terlebih dahulu, karna memang setelah ini ia harus bertemu dengan klien terakhirnya sebelum wanita itu dipindah tugaskan ke padang.

Jujur saja serayu masih tak siap jika harus berpisah dengan kedua anak laki-lakinya itu. Tapi mau bagaimana lagi? Profesinya yang menuntut wanita itu untuk pindah keluar kota. Dan kedua anaknya pula tak berniat untuk ikut sang ibu pindah untuk saat ini.

.........

Rumah sakit

"Lo bener mau pindah ra?" Itu suara reza, salah satu rekan kerja serayu di rumah sakit sekaligus teman SMP nya yang masih bersama serayu sampai saat ini

"Mau gimana lagi za? Mr. Richard sendiri yang turun langsung buat ngasih surat pindahnya"

"Terus mamas sama gibran gimana? Rumah lo gimana? Masa iya rumah baru beli satu tahun yang lalu udah mau dijual lagi?"

"Kamu mau beli?" Tanya serayu kepada rekan kerjanya itu sembari menaik turunkan alisnya berniat menggoda.

Serayu langsung mendapatkan tatapan sinis dari sang empu.

"Aku semalem udah bahas ini sama anak-anak. Katanya, mamas masih mau disini karna kerjaannya lagi banyak. Gibran juga sama, dia masih mau disini karna kuliahnya. Sebenernya sih aku pengennya mamas sama gibran ikut aku aja pindah ke padang, biar ngga berjauhan gini. Tapi aku juga ngga bisa maksain mereka berdua, gimanapun juga mereka kan udah gede dan punya pilihan sendiri" jelas serayu kepada reza.

"Iya sih bener juga. Terus kan mamas ngekost nih? Terus gibran gimana? Masa iya dia sendirian di rumah segede itu ra, apa iya lo tega?"

Serayu membuang nafasnya kasar,

"Gibran katanya mau ke rumah jovandra aja, sedangkan mamas juga sama, katanya mau pulang ke rumah ayah aja sama adiknya. Ya Udah lah mau gimana lagi? Akhirnya itu rumah bakal aku sewain ke orang daripada kosong, kan sayang za"

Reza berdecak sembari menggelengkan kepalanya. Ia tak habis pikir dengan jalan hidup teman dekatnya itu. Terkadang ia merasa prihatin kepada serayu dan kedua anaknya, karna jalan hidup mereka yang sedikit rumit, bahkan mungkin terlalu rumit?

"Ya Udah lah ra, bener kata lo mau gimana lagi kan? Gue sebagai rekan kerja sekaligus temen deket lo cuma bisa kasih doa yang terbaik buat kalian. Kalo seandainya lo butuh sesuatu buat mamas atau gibran, tinggal call gue aja ra. Gue bakal bantu sebisa gue"

"Makasih, makasih banget ya za, bahkan ucapan terimakasih aku ngga akan ada apa-apanya kalo dibandingkan sama semua yang udah kamu lakuin buat aku selama ini"

Serayu memeluk reza terharu. Reza adalah satu-satunya orang yang bisa mengerti dirinya selain kedua jagoan yang ia miliki. Reza selalu bisa membuatnya sedikit merasa tenang. Perihal istri reza, ia tak mempermasalahkan pertemanan suaminya dengan serayu. Justru istri reza sering sekali mengajak serayu bertemu, hanya untuk sekedar bercengkrama ringan ataupun menghabiskan waktunya bersama dokter wanita itu.

To be continued...

1
Yaka
best quote🖐️🔥
Tajima Reiko
Aku jadi terbawa suasana dengan ceritanya, bagus sekali! ❤️
fromAraa: terima kasih/Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Shinn Asuka
Kakak penulis, next project kapan keluar? Aku udah kangen!
fromAraa: nanti yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!