NovelToon NovelToon
My Ex Crush

My Ex Crush

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahma AR

Zoya Putri Sasmita tau dia seperti cari mati karena berani melamar kerja di perusahaan orang tua mantan temannya yang selalu membencinya waktu SMA.

Tapi prospek kerja di sana sangat menjanjikan. Apalagi dengan hobi travellingnya ya jing sering menyusahkan dompet kedua kakak laki lakinya.

Jika dirinya berhasi diterima, kedua kakaknya pasti akan sangat bersuka cita dan semakin mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kisi kisi

"Kita nunggu kabar baik dari kamu, ya," putus Cleora ketika melihat keterdiaman Zoya.

"Kita akan bantu semaksimal mungkin agar kamu diterima," dukung Freya sangat serius.

"Betul. Pokoknya kamu harus bisa jadi personal asistennya Nathan," sambung Indri dengan semangat empat lima.

"Kita akan bantu apa pun kesulitan kamu nanti kalo udah sah diterima," tambah Moana ngga mau kehilangan momentun.

Loh, gimana, sih. aku ngga mau diterima, kok, tolak Zoya dalam hati.

"Karena tes ini sifatnya terbuka, kita hanya bisa bantu do'a. Tapi aku akan coba nyari kisi kisinya," pungkas Cleora lagi.

Dia akan merayu daddynya nanti saat pulang ke.rumah.

Rasanya hanya Zoyalah yang ngga nungkin akan dipecat Nathan dengan mudah.

Daddynya pasti mau. Apalagi kalo tau Zoya mau ikutan tes. Mamanya juga pasti senang dan mendukung seribu persen.

Kedua orang tuanya memang agak aneh. Mereka sangat menyukai Zoya karena sudah berhasil mengalahkan anak kembar mereka. Terutama Nathan.

Selama ini, dari TK, SD hingga SMP kelas dua, Cleora selalu jadi buntut Nathan dalam hal per rangkingan kelas. Selalu nomer dua.

Tapi sejak Zoya pindah di kelas tiga SMP, posisi Nathan yang ngga pernah tergeser sekalipun harus mental. Selama masih ada Zoya, Nathan akan jadi nomer dua, dan dirinya tetap nomer tiga menjadi buntut setia Nathan.

Begitu seterusnya hingga mereka melanjutkan di SMA yang sama.

Sayangnya Zoya ngga mau ikut ke Havard bersama mereka.

Cleora paham, karena keadaan ekonomi Zoya ngga sebanding dengan keluarganya, walaupun Zoya dan keluarganya bukan termasuk kategori miskin.

Cleora sudah memaksanya mengambil beasiswa karena menolak uluran bantuan keluarganya.

Dia butuh sekutu untuk selalu bisa menjatuhkan kembarannya yang sok itu. Dan Zoya adalah sekutu yang sangat ditakuti Nathan.

Tapi sayangnya Zoya tetap menolak. Dan memilih kuliah dalam negeri saja. Dia pun menoleh tawaran bekerja di perusahaan daddynya, karena diminta orang tuanya mengurus restoran steak keluarga.

Tapi sekarang Zoya ngga boleh menolaknya. Ini kesempatan Zoya untuk menduduki jenjang karir yang sangat diimpikan banyak orang.

"Yes. Kalo udah dapat kisi kisinya, akan makin gampang buat Zoya," kata Freya manggut manggut setuju.

"Mau, ya, Zoy," mohon Indri masih dengan suara dan tatap mata memelasnya.

"Tapi..... ' Zoya masih ragu.

"Dua tahun. Kamu bisa keluar setelah dua tahun," tegas Cleora memberi solusi.

Moana, Indri dan Freya ganti menatap Cleora dengan tatapan ngga mungkin.

Kenapa Cleora seyakin ini.

Apa bisa selama itu Zoya bertahan dari amukan Nathan?

"Tapi......" Tetap aja Zoya masih ragu.

"Oke. Satu tahun. Kalo perlu aku akan ngomong sama tante dan om," pungkas Cleora lagi. Sangat tegas dan ngga mau dibantah.

Moana, Indri dan Freya saling tatap dengan batin yang sama.

Cukup masuk akal. Pasti Zoya bisa bertahan.

Kemudian ketiganya menatap penuh harap pada Zoya yang masih tetap tampak bimbang.dan ragu.

"Kapan testnya?" tanya Zoya akhirnya menyerah.

"YEESSS!" teriak Moana, Indri dan Freya berbarengan. Seakan mendapat sentuhan angin surga.

"Rabu besok. Secepatnya aku akan kirimkan kisi kisinya."

Haahh.

Ngga becanda?

"Rabu? Itu terlalu mendadak, Cleo," kaget Zoya. Dikiranya Rabu minggu depan.

"Gimana lagi, Zoy. Lowongannya udah dibuka minggu kemarin," sahut Indri memberi tau.

"Tapi aku yakin pasti kamu bisa," sambungnya lagi.

Dia tentu ngga bisa melupakan keenceran otak Zoya.

Nathan berhasil dia kalahkan dulu. Walau skornya tipis, ngga seperti Cleora yang masih menampakkan selisih nilai yang cukup kentara saat berada di bawah Nathan.

"Pasti kecil buat kamu walaupun kamu ngga dapat kisi kisinya. Otak kamu sangat encer," puji Freya tulus.

Teringat betapa kagetnya dia dan teman teman sekelasnya dulu saat wakil kelas mereka mengumumkan pemilik juara tiga.

Cleora.

Mereka masih ngga berpikir Nathan akan menempati posisi kedua yang selama ini milik Cleora.

Kelas kembali heboh saat Nathan yang ngga disangka sangka turun derajatnya.

Dan jadi geger karena Zoyalah yang meraih juara satu tempat yang selalu menjadi milik Nathan.

Dan seperti kutukan, di SMA pun, Nathan harus menelan kekecewaan demi kekecewaan karena ngga bisa meraih posisi miliknya kembali.

"Aku yakin kamu pasti bisa. Zoy. Setahun juga ngga lama, loh," hasut Moana.

Dia menunggu dengan ngga sabar itu terjadi. Bagaimana Zoya menaklukkan macam kumbang yang sangat garang itu.

"Tante dan Om pasti setuju. Ngga lama juga. Lagian kamu kan masih bisa merekap data restoran kalo udah pulang kerja," rayu Indri.

"Sabtu minggu libur. Juga ada hari libur nasional," sambung Freya tambah membuat Zoya gamang.

Masalahnya bukan itu. Zoya sudah alergi ketemu Nathan. Kalo nantinya keterima dia akan terus berinteraksi dengan Nathan yang selalu menampiilkan wajah masamnya.

Apa dia akan kuat. Setahun itu dua belas bulan. Satu bulan tiga puluh hari. Satu hari minus sabtu dan minggu serta libur nasional, ada sembilan bahkan mungkin lebih dari sepuluh jam jika lembur. Dan selama itu mereka akan bersama?

TIDAAAKKK!

Tanpa sadar Zoya menggelengkan kepalanya berulang kali.

Lebih baik bantu pegawainya manggang steak lah. Karena mereka akan melakukannya dengan full senyum.

"Diiih.... Jangan nolak lagi, dong, Zoy. Aku janji akan bantu kamu jika Nathan macam macan ntar," bujuk Cleora benar benar memohon.

"Tenang, Zoy. Mami sama Daddy Cleo pasti dukung kamu lah. Nathan ngga bakalan bisa macam macam." Moana ikutan membujuk

Pokoknya harus berhasil, tekatnya membatin. Ini juga demi keberlangsungan kerjaan mereka ke depannya nanti.

Zoya mengusap wajahnya berulang kali.

Susah kali rasanya menolak mata mata pupies yang menyorot tanpa kedip di depannya ini.

Lagi pula mereka berempat telanjur dekat sejak SMP hingga SMA. Keterikatan emosi yang cukup dalam sudah terjalin di antara mereka sejak dulu.

Berpisah enam tahun, dan baru sebulan ini bertemu lagi. Dan pertemuan itu pun sangat heboh. Menarik perhatian sejumlah pengunjung resto.

Sejujurnya Zoya juga rindu dengan kebersamaan mereka dulu. Jika dia diterima, mereka berempat akan bisa hang out bersama seperti dulu lagi.

Dan lagi gaji yang pasti sangat besar menunggunya. Berlipat lipat dari insentifnya mengurus restoran.

Zoya pun ngga akan mengeruk dompet kedua kakak laki lakinya lagi walau mereka memberinya dengan ikhlas

Mungkin sekarang tinggal meyakinkan mama dan papanya saja.

Restoran pun ngga akan dia tinggal begitu saja. Dia masih cukup punya waktu untuk mengawasinya.

Hanya setahun. Setelahnya dia akan balik lagi ke restorannya. Lagi pula mana betah dia bertahan lama di sana.

Sesekali ngerasa bagaimana rasanya bekerja di perusahaan segede itu, boleh juga. Memakai seragam dan punya jam tetap. Dan kalo nanti diterima bakal harus sabar selama setahun mendapat omelan Nathan yang jadi bosnya. Dan juga wajah masamnya.

Bisa jadi pembandingnya juga nanti setelah kembali ke restorannya.

Zoya pun bisa melakukan promosi terselubungnya untuk lebih memakmurkan restorannya.

Tambah cabang kalo perlu menjadi targetnya kini. Sekali dayung dua tiga pulau terlampau.

Pasti klien perusahaan daddy Cleora kelas crazy rich semua.

Membayangkan semua keuntungan yang akan dia.peroleh membuat Zoya beneran oleng.

"Oke. Aku coba."

"YEESSS!" sorak Moana dan Indri berbarengan. Keduanya pun bangkit dari kursi sambil menari nari riang. Ala tarian Rose dan Jack di film Titanic.

"Kamu memang sahabat yang bisa diandalkan," seru Freya ngga kalah hebohnya.

"Aku pasti akan bantu kamu. Aku janji," seru Cleora sambil memeluk Zoya dengan hati diliputi perasaan yang riang gembira.

Kamu harus bisa tahan, Zoy, kalo keterima, batin Zoya menguatkan.

Terbayang lagi wajah masam Nathan membuatnya nyalinya sedikit ciut.

1
MJ
wow .. ternyata emang sudah digilir
MJ
sepertinya lebih kepada harapan yg bg Nath
L😇
Luar biasa
Hana Nisa Nisa
kerennnnnnn
Hana Nisa Nisa
😭😭😭😭
Hana Nisa Nisa
nyimak dulu
Luchi Chipoedanz Sihite
Luar biasa
Yenni Ajah Lah
Lumayan
Sri I
Luar biasa
Noorjamilah Sulaiman
I like it
mommy Rini
Luar biasa
Ratna Wati
alhamdulilah...qm pantas bahagia dirga setelah apa yang menimpamu dan kedua ortu audry sdh memberi lampu hijau...baik feli dan qm tdk ada tg salah....kalian sama2 korban kekejaman ayah feli
Rin Rin
modussss
Muhammad Arifin
AQ tak daftar rek...gembel AE d terima... pasti AQ d terima....🤣🤣🤣
Rin Rin
uhuuuuy....
Rin Rin
eheeem
Rin Rin
liat aja nathan...kamu yg ketar-ketir nantinya
Muhammad Arifin
Iki seng bener....👍👍
myscleoo
Luar biasa
Muhammad Arifin
kemana ..... aja AQ...baru baca ini novel...padahal uda ganti2 akun,baru ketemu skrg....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!