NovelToon NovelToon
EX WIFE'S REVENGE

EX WIFE'S REVENGE

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: lena linol

Zahra adalah wanita cantik yang sangat mencintai suaminya. Tapi, siapa sangka jika suaminya yang selama ini terlihat sangat mencintainya justru menghianatinya, di tambah lagi sang ibu mertua malah mendukung perbuatan suaminya yang berselingkuh.

Segala rasa sakit hati yang di terima Zahra akan segera di balaskan! Wanita itu akan memberikan pelajaran setimpal kepada suami dan ibu mertuanya yang sudah menorehkan sebuah luka yang sangat dalam di hatinya.

Tapi, siapa sangka di perjalanannya membalaskan dendam kepada suami dan ibu mertuanya, Zahra bertemu dengan seorang pria yang tak lain adalah teman masa kecilnya.

Lalu bagaimana kisah Zahra selanjutnya? Penasaran? Jangan lupa tekan SUBSCRIBE agar tidak ketinggalan update kisah ini. 😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuket bunga mawar merah

"Cinta lo itu cinta buta! Kayaknya otak lo juga udah pindah ke dengkul!" Jeesany emosi ketika mendengar curhatan Zahra. Pada siang itu Zahra meneleponnya dan mengajaknya bertemu di sebuah Kafe.

Kedua wanita cantik itu saat ini sedang berada di sebuah Kafe ternama pusat Kota.

"Laki lo juga nggak punya otak! Kurang apa coba, punya bini cantik, bening, lembut dan pengertian! Sumpah ya, gue nggak habis pikir sama si Wahyu!" Jeesany masih saja nyerocos, tidak memberikan kesempatan bicara kepada Zahra.

"Karena aku miskin. Mungkin itu penyebabnya. San, kamu mau bantuin aku nggak? Nyelidiki Mas Wahyu. Please, aku mohon banget ... kalau bisa masalah ini jangan sampai terdengar oleh kedua orang tuaku." Mohon Zahra kepada sepupunya itu.

"Ck! Ogah!" jawab Jeesany dengan cepat.

"San, please." Mohon Zahra.

"Sorry, Ra, bukannya gue nggak mau bantu, tapi gue nggak mau ikut campur masalah rumah tangga lo terlebih dahulu, gue sarankan lebih baik selidiki sendiri suami brengsek lo itu! Biar otak lo sadar kalau pria yang selama ini lo perjuangkan itu ternyata lebih menjijikkan dari seekor belatung nangka!" ucap Jeesany memberikan saran kepada sepupunya.

"Gue balik ya." Lanjut Jeesany seraya beranjak dan segera pergi dari sana, meninggalkan Zahra yang termenung sendirian.

*

*

Di sisi lain, Wahyu saat ini sedang berada di kantin perusahaan dengan selingkuhannya yang tak lain adalah atasannya sendiri.

"Jadi, bagaimana? Kapan aku di kenalkan dengan ibu kamu?" tanya Vania yang sedang tergila-gila kepada bawahannya sendiri. Vania adalah janda muda tanpa anak yang mempunyai karier cemerlang di perusahaan ternama itu. General Manager adalah jabatannya, secara finansial dia tidak kekurangan apa pun karena gajinya mencapai puluhan juta.

"Sabar, kamu tahu sendiri kalau semua ini tidak akan mudah karena aku sudah mempunyai istri, tolong sabar sedikit." Wahyu membujuk Vania dengan lembut agar kekasih gelapnya itu tidak merajuk.

Sudah hampir dua bulan, dia menjalani hubungan gelap itu di belakang istrinya, tapi sepertinya Wahyu semakin nekat untuk menunjukkan perselingkuhannya kepada Zahra.

"Iya deh." Vania memanyunkan bibirnya seperti curut yang sedang mengendus makanannya. Wanita itu sungguh tidak tahu diri, padahal sudah tahu kalau Wahyu mempunyai istri. Tapi, mau bagaimana lagi kalau sudah cinta ... emh ... mungkin tepatnya terobsesi pada Wahyu yang mempunyai fisik yang bagus dan wajah yang tampan. Di tambah goyangan pria itu membuat Vania tidak bisa move-on dari  keperkasaan Wahyu yang sudah membuatnya mabuk kepayang.

Dasar sinting!

Zahra pulang ke rumahnya menggunakan ojek online. Hari ini pikirannya sangat kalut. Wajahnya yang selalu terlihat ceria dan cantik kini terlihat sedih dan murung.

Dengan langkah gontai, ia memasuki rumahnya. Betapa terkejutnya dirinya saat melihat ruang tamu berantakan. Sedangkan ibu mertuanya malah asyik makan kuaci sambil menonton sinetron ikan terbang. Kulit kuaci di buang dengan asal, tepatnya ke atas lantai di tambah lagi ada beberapa piring berjejer di atas meja, sepertinya ibunya habis makan enak.

"Maaf, Bu. Tolong, kulit kuacinya bisa di buang ke tempatnya." Zahra menegur ibu mertuanya dengan halus, dia sudah lelah dan bosan dengan situasi seperti ini. Hampir setiap hari ibu mertuanya selalu saja membuat ulah, dan membuatnya selalu sibuk membereskan rumah.

SRING!

Ibu mertua melayangkan tatapan tajam, setajam silet!

"Apa kamu bilang?!" bentak wanita iblis itu sambil melotot tajam ke arah Zahra.

"Punya dua tangan itu di gunakan buat beberes! Biar Wahyu nggak sia-sia menikahi kamu!" lanjutnya mengamuk.

"Cukup, Bu! Aku ini istri Mas Wahyu bukan pembantunya!" Zahra berkata dengan kasar, sambil menatap tajam mertuanya, dia sekarang mempunyai keberanian tidak seperti hari-hari sebelumnya yang selalu tunduk dan patuh kepada suami dan ibu mertuanya.

"Heh! Sadar diri! Dasar miskin! Sebentar lagi kamu itu bakalan di tendang sama Wahyu karena putraku yang tampan itu punya wanita lain yang lebih kaya, cantik dan pintar, tidak seperti  kamu MISKIN!" bentak Ismi sambil menuding Zahra dengan penuh emosi.

"Ops! Aku keceplosan, ha ha ha." Ismi tertawa seperti orang kesurupan ketika melihat Zahra terkejut dan menangis.

Zahra membekap mulutnya dengan salah satu tanganya, ketika mendengar sebuah fakta yang baru saja dia ketahui dari ibu mertuanya.

Tubuhnya mendadak lunglai, kedua kakinya seolah tidak mampu menopang tubuhnya, akan tetapi Zahra sebisa mungkin tetap bertahan dan terlihat kuat. Bumi yang di pijak seolah akan runtuh.

Sakit hati, kecewa, hancur, sedih dan emosi bercampur menjadi satu di dalam dada Zahra.

"Apa salahku, Tuhan?" Zahra bertanya-tanya di dalam hati. Dia tidak menyangka jika suaminya yang selama ini terlihat mencintainya ternyata menghianatinya.

"Tega kamu, Mas!" ucap Zahra dengan lirih, air matanya terus menetes  membahasi pipinya.

Ismi memutar kedua matanya dengan malas seraya menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Dasar bodoh!" umpat Ismi pergi dari sana menuju kamarnya.

Melihat baju barunya yang baru dia beli sepertinya lebih seru dari pada harus melihat Zahra yang sedang menangis.

*

*

Malam hari telah menyapa. Zahra sedang menyiapkan makan malam. Wajah gadis itu terlihat sembab karena seharian menangis.

Tidak berselang lama, Wahyu pulang sambil membawa sebuket bunga mawar merah untuk istrinya.

"Sayang, kamu sedang apa?" tanya Wahyu memeluk istrinya dari belakang.

Zahra diam tidak menjawab, hatinya sangat sakit saat mengingat penghianatan suaminya.

"Masak!" jawab Zahra seraya melepaskan kedua tangan suaminya yang melingkar di perutnya.

"Kenapa ketus, pasti kamu marah ya karena beberapa hari ini aku tidak memperhatikanmu, maafkan aku ya." Wahyu terdengar sangat menyesal, lalu memberikan sebuket bunga mawar merah kepada Zahra.

"TARAA! Ini hadiah spesial untuk istri tercinta."

"Apa yang sedang kamu rencanakan, Mas?" tanya Zahra di dalam hati. Kedua matanya berkaca-kaca dan dadanya terasa sangat sesak, hingga membuatnya sulit bernafas. Rasanya dia ingin mati.

"Kamu nggak suka sama hadiahnya?" tanya Wahyu karena istrinya tidak kunjung merima hadiahnya. Tangannya masih menggantung di udara, sambil memegang buket bunga yang ia serahkan kepada istrinya.

"Aku akan mengikuti permainanmu!" batin Zahra, karena ia yakin kalau suaminya sedang merencanakan sesuatu kepadanya. Kemudian ia menerima buket bunga itu sambil memasang wajah manis dan ceria.

"Terima kasih," ucap Zahra manis.

Wahyu tersenyum penuh arti lalu mengecup kening istrinya dengan mesra.

"Kalau begitu, aku akan membersihkan diri dulu." Wahyu segera berjalan menuju kamar. Sedangkan Zahra langsung meletakkan buket bunga itu di dekat kompor, lalu ia mengambil tisu untuk mengelap keningnya yang baru saja di cium oleh suaminya.

"Menjijikkan!" Zahra bergumam kesal. Kemudian ia segera melanjutkan acara memasaknya. Ia berharap di berikan kekuatan dalam menghadapi prahara rumah tangganya ini.

Zahra menghela nafas berulang kali, berharap jika rasa sesak di dalam hatinya berkurang.

****

Kesal ya? Samak ... wk wk wk wk

Like dan dukungan lainnya jangan lupa ya.

1
Griselda Nirbita
malah jadi hiburan si Kokom... wkwkwk
Griselda Nirbita
Wahyu udh kemakan omongan nya ibunya... dasar ibunya Wahyu tukang ngompor..
Griselda Nirbita
dasar Wahyu sama ibunya egois...
Griselda Nirbita
ooh begono ceritanya....
Griselda Nirbita
nyesek juga jadi Zahra... sabar ya neng...
Griselda Nirbita
dasar mertua laknat... beli baju aja harganya 1 juta... minta uang ke anak pula... merepotkan
Ayhu figha Ramadhany02
kren bnget critanya nggk bertele tele
nana supriyatna
Luar biasa
Ely Er
aduhhh kokom kwkwkkwkw
Hadijah Nadia
Luar biasa
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹
Idahas 3105
klo sedang makan lebih baik diam gak usah bahas yg lain2
Dini Dadi
Luar biasa
Rina Susilowati
./Grin//Grin//Grin/
Dwisur
aku like
Dwisur
mampir aku ...
Taty Hartaty
sumpah ibunya nih
Raufaya Raisa Putri
woaah...ini rianti istrinya bang Alex.dilraba bkn ini
Taty Hartaty
Vania kamu cuma manager doang sombong nya selangit
Taty Hartaty
rasain tuh belum tau aja ,klu istrinya ternyata orang kaya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!