brakk
"apa yang kalian lakukan?!"teriak seorang wanita cantik yang baru saja membuka paksa kamar di sebuah rumah mewah.
Kedua mata wanita itu seketika membulat sempurna saat mendapati pemandangan yang sangat memilukan di atas tempat tidur itu.
Tubuhnya seketika merosot jatuh di atas lantai. tepat di sebelah dua insan manusia yang tengah asik dengan dunianya itu.
Dia adalah Asmirandah Sheila Kumalasari. seorang wanita cantik, yang biasa di sapa dengan panggilan "Mira" itu, tidak pernah menyangka bahwa akan mendapatkan kejutan yang luar biasa Seperti ini.
Syok? tentu saja, perasaan itu yang tergambar dari raut wajah Mira saat melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat ini.
Padahal besok pagi, wanita cantik itu akan menikah dengan laki-laki yang masih terdiam di atas tempat tidur itu.
Akankah Mira dapat melewati semuanya, apakah rencana yang telah disusun oleh keluarganya untuk menghancurkan harapan wanita itu?
yuk simak ceritanya hanya ada di Noveltoon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhevy Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Karena terus-menerus tidak bisa memejamkan mata, karena selalu terpikir akan ucapan yang dikatakan oleh Tiara, pada akhirnya Mira memutuskan untuk menuruti rasa penasarannya. lagi pula, keinginan hati wanita itu sangatlah kuat. semenjak mendengar pengakuan dari Tiara itu, entah mengapa membuat Asmirandah semakin merasa sangat gelisah.
"sial kenapa aku jadi tidak bisa tidur seperti ini?!"tanya wanita itu Seraya bangkit dari posisinya berbaring. dengan segera turun dari tempat tidurnya itu.
"apakah yang dikatakan Tiara itu memang benar? tapi mana mungkin, Yudha melakukan hal itu?"Asmirandah masih bergulat dengan pikirannya sendiri.
Hingga tak berselang lama, wanita itu segera menyambar ponselnya yang sejak tadi ia letakkan di atas nakas samping tempat tidur. pikirannya mulai kacau, saat dirinya menghubungi sang calon suami namun tidak ada jawaban dari seberang sana. tentu saja, hal itu membuat Asmirandah semakin ketakutan dengan pemikirannya sendiri.
Pada akhirnya wanita itu memutuskan untuk keluar dari kamar pribadinya untuk menuju ke tempat garasi di mana mobil-mobilnya berjajar di sana. di saat Asmirandah memelankan langkahnya, suara seseorang dari belakang membuatnya seketika berhenti.
"kamu mau ke mana?"tanya Chelsea -ibunda dari Asmirandah. saat wanita itu, hendak menarik handle pintu rumahnya.
Membuat Asmirandah yang mendengarnya, seketika membalikkan tubuh dengan masih memasang wajah seceria mungkin. walaupun saat ini, hati wanita itu sudah tidak menentu Karena rasa takut dan juga khawatir yang mulai memenuhi rongga dadanya.
"aku mau pergi sebentar Bun,"ucapnya Seraya menghampiri wanita paruh baya itu dan mengecup punggung tangannya.
"malam-malam begini?"tanya Chelsea menatap khawatir ke arah putri bungsunya itu.
"hanya sebentar Bun,"ucap Asmirandah Seraya tersenyum mencoba untuk menenangkan dan memberitahu wanita paruh baya itu bahwa semuanya akan baik-baik saja.
"tapi,..."Chelsea tidak bisa melanjutkan ucapannya saat mendengar pernyataan dari Putri bungsunya itu.
"Bunda tidak usah khawatir aku bisa jaga diri. lagi pula, lokasinya tidak terlalu jauh dari sini."ucap Asmirandah mencoba untuk menenangkan wanita paruh baya itu.
Membuat Chelsea yang mendengar itu, seketika menghela nafas panjang."hufftt baiklah kalau begitu kamu hati-hati. kalau ada apa-apa, tolong segera hubungi Bunda dan juga Papa."ucap wanita paruh baya itu mencoba untuk menasehati putrinya.
"Bunda tenang saja. semua akan baik-baik saja kok. kalau begitu aku permisi dulu assalamualaikum selamat malam."ucap wanita itu dengan ceria dan juga berjalan keluar dari dalam rumah dengan langkah ringan.
Sementara Chelsea yang melihat hal itu, hanya memandangi kepergian dari putrinya dengan tatapan mata yang sulit diartikan. namun sesaat kemudian, kedua mata dari wanita paruh baya itu, seketika berair.
"maafkan Bunda sayang. semoga saja kamu tidak mengetahui akan hal ini."setelah mengatakan hal itu, Chelsea memutuskan untuk kembali ke dalam kamar.
Baru saja wanita paruh baya itu membuka pintu, dirinya sudah dikejutkan dengan kehadiran sang suami yang telah berdiri di hadapannya saat ini.
"astaga! Papa ini mengejutkanku saja."ucap wanita paruh baya itu Seraya mengusap dadanya dengan perlahan.
Laki-laki paruh baya itu segera menuntun sang istri untuk duduk di sofa yang memang ada di dalam kamar pribadi mereka.
"memangnya Bunda sedang memikirkan apa? sampai tidak menyadari langkah kakiku?"tanya Aaron Seraya mengusap punggung sang istri.
"tidak apa-apa. aku hanya khawatir sebagai seorang ibu. kalau begitu, mari kita istirahat. karena besok pagi, kita akan menyambut hari bahagia. karena Putri kita, akan menikah dengan laki-laki yang sangat ia cintai."ucap Chelsea yang mulai membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Sementara Aaron, laki-laki paruh baya itu juga ikut berbaring di samping sang istri Seraya memeluk pinggang rampingnya.
****
Sementara itu di tempat lain, terlihat sepasang manusia berbeda gender tengah menikmati malam panjang mereka di atas tempat tidur.
"kau memang memberikan semua yang aku inginkan sayang."ucap laki-laki itu Seraya tersenyum simpul dengan sesekali menghentak-hentakkan tubuh bagian bawahnya.
"aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan. kita bisa melakukan ini setiap saat. bahkan jika besok kamu menikah dengan Asmirandah, maka kita akan tetap melakukan hal ini. apa kamu sanggup?"tanya wanita itu yang tak lain adalah Naomi. kakak kandung dari Asmirandah.
Yudha yang mendengar penuturan dari wanita yang selalu memuaskannya itu, seketika tersenyum simpul. Kemudian, melayangkan beberapa kali kecupan di wajah cantik wanita itu.
"tentu saja, Tentu saja itu akan aku lakukan. karena kamu, satu-satunya wanita yang membuat aku tergila-gila seperti ini."ucap Yudha Seraya menyesap bibir mungil milik Naomi itu.
Sementara wanita itu, saat ini memejamkan mata Seraya menyunggingkan senyum tipisnya. Seraya menyembunyikan wajahnya itu, di dada bidang laki-laki yang sebenarnya akan menjadi adik iparnya itu.
"istirahatlah. karena sebentar lagi, kita akan mengulanginya lagi."ucap Yudha Seraya menatap Naomi dengan tatapan liarnya.
Bukannya marah karena hanya dijadikan pelampiasan, Naomi justru malah sangat kegirangan saat mendengar penuturan dari laki-laki itu.
"kamu tenang saja aku akan memberikan apa yang kamu inginkan selama ini."ucapnya bergelayutan di lengan laki-laki itu. dan kembali terpejam menikmati rasa bahagianya itu.
Yudha yang mendengar itu seketika tersenyum dengan raut wajah yang sulit diartikan. namun demikian, tatapan mata laki-laki itu menatap tajam ke arah wanita yang ada di dekatnya saat ini. entah apa yang ada di pikiran laki-laki itu saat ini. namun senyuman dari Yuda, menunjukkan bahwa laki-laki itu sangatlah puas.
****
Sementara itu di tempat lain, terlihat Asmirandah tengah mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedikit naik dari biasanya. Karena Wanita itu, merasa sedikit terusik dengan ucapan sang sahabat beberapa waktu lalu.
"apa mungkin mereka berselingkuh? tapi, bukankah Mas Yudha dan juga Kak Naomi sudah memiliki pasangan masing-masing? huh rasanya tidak mungkin. mungkin saja, Tiara hanya salah lihat."ucap wanita itu saat menepikan mobilnya di pinggir trotoar jalan raya.
Karena saat ini, Asmirandah merasa sangat kebingungan harus mempercayai ucapan siapa. karena jujur saja, Wanita itu sangat mempercayai kedua orang yang berarti dalam hidupnya itu.
"ah daripada aku menerka-nerka seperti ini, lebih baik aku membuktikannya saja."telah mengatakan hal itu, wanita cantik itu segera menarik pedal gas mobilnya untuk melaju kembali.
Namun belum sempat wanita itu melajukan kendaraannya lebih jauh, tiba-tiba pasang netranya menatap seseorang yang tidak asing dari pandangan matanya.
"siapa dia?"tanya Asmirandah Seraya menyipitkan matanya. hingga Tak lama kemudian, kedua matanya membulat sempurna. saat melihat seorang laki-laki yang sangat familiar dalam hidupnya.
"Bang Zidane? untuk apa dia ada di sini?"tanya Asmirandah dengan raut wajah bingung. karena merasa penasaran, wanita cantik itu segera menghampiri laki-laki yang tak lain adalah kekasih dari kakak kandungnya itu.
"Bang Zidane untuk apa ada di sini?!"tanya Asmirandah Seraya melongokkan kepala di balik pintu kaca mobil yang terbuka setengahnya.