NovelToon NovelToon
My Lovely MUA

My Lovely MUA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:88.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sage Green92

Briana Micella mendadak menjadi seorang MUA (Make Up Artist) idola para model, artis maupun istri pejabat di negaranya. Bukan tanpa alasan Briana menjadi idola, sebelumnya dia terpaksa menggantikan ibunya yang juga berprofesi sebagai MUA senior profesional yang sedang sakit. Banyak sekali kejutan-kejutan menghampiri Briana di saat dia sedang melakukan tugasnya. Termasuk mendapat seorang klien model terkenal, mirisnya model itu adalah calon istri dari masa lalunya yang belum usai; Nevan Xaquil, mantan kekasih Briana saat duduk di bangku SMA.
Akankah Briana goyah kembali setelah Nevan datang kembali di kehidupannya ? Sanggupkah Briana bekerja secara profesional jika selalu berhubungan dengan masa lalunya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sage Green92, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2.

“Lo mau ngomong apa buruan!” Nafas Nevan memburu.

“Gue cuma mau bilang, gue masih sayang sama lo, Van.”

Nevan tersenyum penuh kemenangan, Briana tak mungkin bisa lepas dari genggamannya. Tetapi, rasanya tak cukup menghukum Briana secepat ini.

“Bagus, itu brati lo nrima dong kalo gue deket sama Adriella kayak tadi ?”

Briana menghela nafasnya dalam-dalam. “Gue nggak terima lo udah deket sama cewek manapun! Gue maunya kita balikan!” tak sadar air mata Briana kini kembali membanjiri pipinya. Ia memohon di hadapan Nevan tanpa malu.

“Amnesia, lo ? Siapa yang kemarin mohon minta putus. Mulut lo bener-bener gak bisa dipercaya, Bri.”

Nevan menepis tangan Briana. “Gue mau pergi, minggir lo!”

“Sekali lo melangkah, gue bakal mati!”

Nevan memutar tubuhnya malas, memandangi raut wajah Briana yang benar-benar kusut tak seperti biasa. Mau iba, tapi Nevan sudah sangat malas.

“Gue nggak peduli!”

Nevan melangkah agak menjauh, dan.

Brug!

Briana sengaja menabrakkan diri ke arah pemotor di tepi jalan yang kebetulan berlalu lalang. Jalan raya di depan Gedung Cakrawala bisa lumayan sangat ramai. Sehinga memudahkan Briana menabrakkan dirinya kesana. Tubuhnya ambruk bersimbah darah. Benturan motor tadi lumayan kencang hingga tubuh Briana terpental beberapa meter dari bahu jalan. Benar-benar nekat.

Nevan menyadari jika Briana telah berbuat nekat menabrakkan dirinya sendiri. Lalu ia berlari kencang dan memegangi tubuh Briana yang sudah tak sadarkan diri.

“Cewek bodoh! Lo nggak harus kayak gini, Bri. Sadar Bri!” Nevan menepuk nepuk pipi Briana yang pucat pasi. Rasa bersalahnya kini menumpuk di kepalanya.

****

Nevan cemas mondar-mandir di depan ruang operasi. Disana sudah ada Caca, Syeila, dan ketiga sahabat Nevan yang lain yang juga turut cemas sambil menangis berpelukan.

“Lo apain Briana sih jahat banget lo, Kak!” Caca  terisak di pelukan Syeila yang juga ikut menangis.

Nevan masih membatu, tangannya memijit kepalanya yang sedari tadi pusing dan pening.

Eric menghampiri Caca dan mencoba menenangkan cewek itu supaya tidak menyumpahi Nevan yang keadaannya juga sedang sangat kacau.

“Bro, lo makan dulu gih. Gue beliin ya di warung depan ?” Mario mencoba menetralkan suasana.

“Ngga lo aja sama anak-anak tuh, gue ga laper.”

Mario memandangi wajah Reno yang juga kusut. Ia lalu keluar bersama ketiga sahabatnya dan juga Caca dan Syeila.

Terdengar derap langkah dari arah berlawanan, nampak mama Briana dan papanya sudah tiba disana.

“Nak Nevan, gimana Briana ?” tanya Mama Briana gemetaran.

“Masih di ruang operasi, tante, om.”

Mama dan papanya kini tertunduk lesu. Anak satu-satunya yang ia kasihi kini sedang berjuang di dalam sana.

“Maafin Nevan, om, tante. Ini semua salah Nevan.” ujar Nevan dengan suara bergetar.

Aisha dan Steven bergeming di ruang tunggu, mengamati wajah Nevan yang sepertinya tidak seperti biasanya.

“Memang kecelakaan ini ada hubungannya sama kamu, nak Nevan ?” tanya Aisha dengan suara parau.

Ia buru-buru menuju kerumah sakit, setelah dikabari asistennya jika Briana masuk rumah sakit karena kecelakaan. Padahal, hari ini dia sudah ada 3 job. Terpaksa ia cancel semua demi putri semata wayangnya yang pasti sangat membutuhkannya saat ini. Sementara ayahnya, Steven baru saja tiba di kantor. Lalu bergegas ke rumah sakit bersama istrinya.

“I-itu—”

Klek!

Bunyi suara pintu ruang operasi telah dibuka, dokter beserta perawat muncul dari dalam. Sontak Nevan dan kedua orang tua Briana buru-buru menghampiri dokter.

“Gimana dok keadaan Briana ?” tanya Nevan antusias.

“Syukurlah, operasinya berjalan dengan lancar. Namun, karena nona Briana mempunyai luka benturan yang sangat keras di bagian kepala. Jadi, mungkin dia bisa sadar agak terlalu lama. 2-4 harian  bisa jadi. Tetapi, keadaan semua organ vital stabil dan baik.”

****

Sudah 5 hari Nevan berada di rumah sakit menemani Briana yang masih belum juga sadar. Beruntungnya lagi, Nevan tak perlu memikirkan tentang sekolah karena sebentar lagi ia akan lulus dan melanjutkan studinya di Inggris.

“Nak Nevan, lebih baik pulang duluan aja. Biar tante sama om yang jaga Briana. Tante nggak enak juga sama mama kamu,”

“Nggak papa kok Te, saya tunggu Briana sampe sadar.”

“Kalau begitu gimana kalo kita cari makan dulu, Nak Nevan ?” ajak papa Briana semangat. Karena dari tadi siang papanya langsung menuju rumah sakit. Ijin setengah hari kepada bosnya.

“Boleh, Om.”

Mereka berdua lalu pergi meninggalkan kamar Briana. Sehingga tinggal mama Briana, Aisha.

“Na, bangun. Mama rindu banget sama kamu!” ujar Aisha parau, tak terasa matanya sudah sembab. Ia memegang jari-jari lentik putrinya yang masih memejamkan matanya. Ini sudah lewat dari 4 hari tetapi, Briana masih belum menunjukkan kesadarannya.

Aisha meletakkan tangan Briana ke dalam dekapan nya. Aisha memejamkan mata.

“Mama.”

“Ma.”

Aisha berusaha mengucek-ngucek matanya. Mengerjapkan kedua kelopak matanya menatap Briana yang sudah tersenyum lemah memandanginya.

“Alhamdulillah, Briana!” pekik Aisha seraya memeluk tubuh ringkih Briana.

“Iya ma, Briana nggak bi-bisa nafashh.”

Aisha kaget lalu melepas pelukannya yang erat. “Maksud kamu nggak bisa nafas gimana ?!”

“Mama tadi peluk Briana kenceng.”

Aisha tertawa dalam tangisnya. Ia lalu memencet tombol merah memanggil perawat.

Setelah diperiksa dokter, Briana dinyatakan sembuh dan besok mungkin sudah bisa pulang. Karena keadaannya sudah membaik.

Setelah 1 jam makan siang bersama papa Briana, Nevan pun kembali. Wajahnya berbinar melihat kekasihnya sudah kembali siuman.

“Bri!!”

Tiba-tiba Briana berteriak histeris mebdapati Nevan yang juga ada disana.

“Ma, aku nggak mau ketemu Nevan. Nevan nggak boleh ada disini, aku nggak mau!!” Briana berteriak histeris mengusir Nevan dari kamarnya.

Aisha dan Steven mencoba menenangkan Briana yang berteriak kesetanan karena melihat wajah Nevan di depannya. “Pergi!!!!!”

“Nak Nevan, lebih baik pergi dulu ya.”

“Bri..,” panggil Nevan lemah dan dengan pasrah ia pergi dari kamar Briana.

...****...

Nevan membuka pintu rumahnya dengan kasar.

“Nevan, kenapa sayang ?”

Nevan tak peduli dengan sapaan mamanya, ia langsung membanting pintu kamarnya kencang. Sontak mamanya pun kaget.

“Kak Nevan kenapa, Ma ?” tanya Andreas adik dari Nevan yang juga berteman dengan Briana di sekolah.

“Nggak tahu, Ndre. Nggak usah dipikirin ya, kakakmu mesti gitu kalau lagi marah.”

Sementara di tempat lain, Nevan sudah mengamuk menghancurkan benda-benda yang ada di dalam kamarnya. Kamarnya kini sudah seperti kapal pecah. Nevan mengacak rambutnya frustasi dan terduduk bersandar di tepi ranjang.

“Dasar cewek sialan! Liat aja gue bersumpah nggak akan pernah muncul di depan lo walaupun lo nangis darah lagi di depan gue buat balikan.”

...****...

1 bulan kemudian.

“Semua udah siap nggak ada yang ketinggalan kan, Van ?” tanya papa Nevan.

Nevan lalu mengecek barang bawaannya kembali supaya dia tak mencari-cari lagi ketika dia sampai di Inggris.

“Udah ngga ada.”

Suasana airport kini penuh dengan lalu lalang para manusia. Mereka sibuk menyeret koper, ada juga yang mengecek tiketnya dan lain-lain.

“Dek, gue bakal kangen berdebat sama lo!” seru kak Vivian sambil memeluk adiknya itu dengan penuh kasih sayang.

“Gue juga kak, gue juga bakalan kangen sama si cupu satu itu.” katanya sambil menujuk ke arah Andreas yang sibuk memainkan ponselnya.

“Ndre, lo nggak mau peluk gue ?!” panggil Nevan kasar.

Andreas mendongak ke arah kakaknya yang galak itu, lalu dengan cepat ia meraih tubuh kekar Nevan dan memeluknya kencang. “Kak, lo nggak pamitan sama Briana ?” tanya Andreas tiba-tiba membuat mood Nevan berubah drastis. Mendengar kata Briana saja dia sudah pusing. Wajahnya dengan cepat berubah drastis menjadi gelap gulita.

Vivian mengernyitkan dahinya. Briana ? Bukannya mereka berdua lagi berpacaran ?

“Lo mau gue sobek mulut lo !”

Andreas beringsut berlindung di balik punggung Vivian. “Atau kakak aja yang telfon Briana, Van ?”

Nevan menghembuskan nafas panjang, lalu memandang ke arah kedua orang tuanya. Orang tuanya lebih penting saat ini ketimbang Briana. “Gue mau masuk. Pa, Ma Nevan masuk dulu.”

Mama Papanya lalu memeluk erat putra kesayangannya itu. Menciumi pipi dan kening Nevan bertubi-tubi. Tibalah kini saatnya Nevan meninggalkan Indonesia.

“Gue harap kita nggak akan pernah ketemu lagi, Briana.” ucap Nevan lirih di atas pesawat sambil tersenyum miris menatap gambar dirinya di galeri fotonya. Briana memeluk mesra Nevan dengan berpose imut.

...****...

“Bri! Lo nggak tahu kalo Kak Nevan—”

Briana memutar bola matanya, “Ke Inggris hari ini ?” potong Briana cepat lalu memeluk Caca dengan erat.

“Lo nggak papa kan ?”

Briana menggeleng, baginya percuma saja dia dan Nevan kembali bersama. Apa lagi harus LDR, apa makin tidak memperumit hubungan toxic nya ? Jadi, memang lebih baik mereka itu berpisah.

“Gue udah nggak mau lagi berhubungan sama dia.”

“Yakin ? Apapun itu ?” tanya Caca sekali lagi.

Briana mengangguk tersenyum lebar. “Gue harus lanjutin hidup gue yang sempet terhenti gara-gara dia.”

1
Lies Atikah
ah cangkeul thor kapan bersamanya
Lies Atikah
jangan lembek bri melawan lah
Imam Kambali S. Ped
yup cepat lanjut
Lies Atikah
yang tegas atuh Bri sama Nepan kok mau aja dileceh kan udah gak punya harga diri yah s nevan ingat si nevan udah tunangan coba buka hati sama Reno kalau ga bisa berteman aja buat si natan cemburu jangan jadi lembek
Imam Kambali S. Ped
tenang dibawa nevan
Herlina
Luar biasa
Surati
bagus
Fidia K.R ✨
Aku udah mampir di ceritanya ka thor yaa😉 Overalls aku suka jalan cerita nya👍🏻
💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖
maaf kak baru mampir, awal cerita yg luar biasa semoga seterusnya ceweknya gak melow jgn mau ditindas trs sm cwok 👍👍👍😍😍😍😍😍
վմղíα | HV💕
nyimak thor mampir juga keceritaku
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Jangan lupa baca karya terbaru Author dengan judul Cinta Yang Lain ya... 🥰
©h♦©♦
Otw ikut kak!
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
kak ak mampir ya
tina yusuf
akur ceritanya bagus ,suka
tina yusuf
briana jangan mau di perlakukan begitu putusin aja
Widya Tutik
keren
🌕🌊🍁🪷
jangan lupa minta daddy nevan belikan pabriknya sekalian boy
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐: Pabrik thomas and friends 😅😅
total 1 replies
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Hi kak Elna, akan ada extra chapter dan next ada kejutan lagi..

Jangan lupa subscribe supaya kalau aku update bisa kelihatan di kakak. ☺😘
Elna Nur
ini serius end thor🥺
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
judulnya kok gda kak?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!