NovelToon NovelToon
The Dead CINDERELLA

The Dead CINDERELLA

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Ibu Tiri
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ratna Jumillah

Sierra Leona, adalah gadis yang sepanjang hidupnya selalu berusaha menjadi seorang putri yang baik bagi keluarganya, terutama sang ayah. Tetapi apapun yang ia lakukan, akan selalu salah dimata sang ayah.

Gadis cantik, baik hati, dan penurut itu.. Selalu di kucilkan oleh ayahnya, tidak hanya di kucilkan, ia bahkan sering kali menerima tamparan apabila sang ayah merasa Sierra membuat kesalahan, dan itu atas hasutan ibu tirinya.

Pada usia 5 tahun, ibunya meninggal dunia karena menyelamatkan nyawa Sierra kecil yang hampir tertabrak. Dan sang ayah menyebut Sierra sebagai pembunuh sejak saat itu.

Sierra tumbuh besar tanpa kasih sayang sang ayah, ayahnya tidak pernah sedikitpun menaruh rasa kasihan kepadanya, bahkan hingga di detik terakhir hidup Sierra. Sierra di jatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan pada adik tirinya. Ternyata Tuhan berbaik hati kepadanya, Sierra terlahir kembali dan membalaskan dendamnya dan membalik keadaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 2. Meminta Hak.

Sierra pergi memesan ojek online, dan kembali kerumahnya. Saat ia tiba dirumahnya, ia melihat beberapa pelayan tengah berlari mondar mandir dengan ter gesa - gesa. Sierra mengingat kejadian ini, dimana adik tirinya yang bernama Carine tengah sakit demam dan membuat semua orang panik termasuk sang ayah.

Sierra tersenyum miris, dirinya adalah putri kandung sang ayah, tetapi sang ayah justru memperlakukan nya seperti putri tiri. Sierra melihat sang ayah yang panik menggendong Carine turun dari tangga menuju mobil, bisa Sierra ingat. Mereka akan pergi ke rumah sakit, untuk memeriksa kondisi Carine yang rupanya hanya demam.

Sang ayah bahkan tidak sedikitpun meliat kearah Sierra yang berdiri dengan perban di kepalanya.

"Sierra, dari mana saja kau? Tengah malam baru pulang." Ucap Kakak tirinya yang bernama Hailey.

Sierra menatap Hailey tidak berkedip Hal itu membuat Hailey mengernyit bingung.

'Kenapa dengan anak ini, kenapa tatapan nya begitu berani.' Batin Hailey.

Sierra tidak menjawab, ia langsung pergi meninggalkan Hailey yang masih berdiri menunggu jawaban.

"Apa kau tuli? Aku bertanya dari mana kau!!" Ucap Hailey berteriak.

Sierra menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Hailey lagi.

"Kenapa?? Kau tidak suka aku kembali?" Tanya Sierra dengan tatapan tajam.

"Ka- Kau, aku hanya bertanya kenapa kau harus begitu marah." Ucap Hailey . Ia merasa sedikit ngeri dengan tatapan tajam Sierra.

"Dengar, apapun yang aku lakukan.. Bukan urusanmu. Urus saja urusanmu sendiri, bukankah kau paling senang mencari muka pada ayahku? Lakukan saja hal itu, jangan ganggu urusanku." Ucap Sierra dengan menekankan nada suaranya.

Setelah mengatakan itu, Sierra benar benar pergi meninggalkan Hailey yang masih terkejut dengan perubahan Sierra.

'Sial, kenapa dia bisa berubah lebih mendominasi. Dan lagi, kenapa dia tahu bahwa aku selalu mencari muka pada ayah.' Batin Hailey bermonolog.

Sementara itu, Sierra memasuki kamarnya. Kamar putri kandung dari seorang Daniel Leonel sang pengusaha kaya raya, tak lebih tak kurang mirip seperti gudang. Bukan mirip, tetapi memang itu adalah gudang. Sierra tidak di berikan kamar yang layak, ia tidur di kamar penyimpanan furniture tak terpakai.

'Lihatlah.. kamu adalah anak kandung di rumah ini, dan kamu lah yang seharusnya memiliki semua fasilitas mewah itu. Sierra.. Kamu benar benar bodoh, kamu terlalu polos untuk di bohongi oleh ibu tirimu. ' Batin nya bermonolog.

Sierra merebahkan dirinya di sofa yang selama ini menjadi tempat tidurnya. Sofa bekas yang tidak lagi terpakai itu, sudah menjadi tempat tidurnya selama 13 tahun. Sebenarnya banyak sofa lain di gudang itu yang bisa ia gunakan sebagai tempat tidur. Tetapi sofa itu adalah sofa kesayangan ibunya saat ibunya masih hidup dulu. Tidur di sofa itu, membuatnya merasa tidur di pelukan sang ibu.

"Tidurlah Sierra, besok adalah hari penuh drama." Ucapnya pada dirinya sendiri.

Ia mengingat di kehidupan sebelumnya, ia yang terluka masih harus melayani adik tirinya itu. Bahkan hingga jahitan luka di kepalanya kembali mengeluarkan darah. Betapa bodohnya dia saat itu, kini ia hanya bisa menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan dirinya sendiri. Akhirnya Sierra pun tertidur..

Ke esokan harinya, sesuai apa yang Sierra prediksi. Adik tirinya itu pulang dari rumah sakit, dan Daniel sang ayah kembali menggendongnya bagai menggendong putri kecilnya yang sangat berharga. Sierra merasakan sakit di hatinya, padahal dia sudah bertekad untuk tidak lagi mengharapkan perhatian Daniel. Tetapi hati kecilnya tetap terluka dan sedih.

Bagaimanapun, dia yang adalah putri kandung nya saja tidak pernah di perlakukan seperti itu sejak kecil. Sierra, tidak pernah merasakan bagaimana rasanya di gendong atau di peluk sang ayah. Semenjak ibunya meninggal, ia sudah kehilangan sosok sang ayah.

Daniel menurunkan Carine perlahan di meja makan, dimana ada Sierra dan Hailey juga Julia sang ibu tiri duduk disana.

"Kak Sierra, apa yang terjadi padamu, kenapa kakak di perban?" Tanya Carine seolah perduli.

Padahal niat Carine adalah untuk menunjukan kepada Sierra bahwa ayah nya, jauh lebih mementingkan dirinya dari pada Sierra yang adalah putri kandung Daniel.

Daniel melihat sekilas kearah Sierra, lalu kemudian melanjutkan kembali aktifitasnya menyiapkan sarapan untuk Carine. Daniel sama sekali tidak peduli dengan kondisi Sierra, padahal jika di lihat baik baik, justru Carine lah yang terlihat baik baik saja dibandingkan dengan Sierra.

"Makan sayang, dokter bilang kamu harus makan dengan teratur, atau nanti kamu akan sakit lagi." Ucap Daniel kepada Carine.

Julia dan Hailey tersenyum smirk, mereka menertawakan Sierra dalam hati mereka.

Sierra sempat tenggelam dalam lukanya, hatinya kembali tersayat sayat. Jika itu adalah Sierra yang dulu, mungkin akan tetap menunjukan senyum bodohnya, dan berkata semuanya baik baik saja. Tetapi tidak dengan Sierra yang sekarang.

Sierra menghembuskan kasar nafasnya, kemudian ia menaruh dengan kasar sendok dan garpu yang ada ditangan nya.

"Ayah, aku ingin bicara denganmu." Ucap Sierra, dan mengalihkan perhatian Julia, Hailey dan Carine.

Itu, adalah pertama kalinya Sierra berbicara secara langsung kepada sang ayah. Selama ini ia selalu berbicara lewat Julia sebagai perantara, karena setiap Sierra ingin berbicara dengan sang ayah, Julia selalu mengatakan agar Sierra menyampaikan nya kepada Julia terlebih dahulu, baru Julia akan sampaikan kepada Daniel.

Daniel melihat Sierra dengan tatapan dingin nya, kemudian berkata.

"Bicaralah, kau tidak lihat adikmu sedang sakit?" Ucap Daniel dingin.

"Lalu aku?? Apakah ayah tidak melihat aku juga sakit? Bahkan jika mata ayah bisa melihat dengan baik, antara aku dan Carine, aku yang seharusnya lebih di perhatikan." Ucap Sierra.

Semua orang terkejut mendengar keberanian Sierra yang tiba - tiba banyak berbicara dengan Daniel, apa lagi Sierra secara terang terangan membandingkan kondisinya dengan Carine.

Daniel menatap tajam Sierra, gerakan tangan nya yang sedang menyuapi Carine terhenti.

"Jika ada yang mau kau bicarakan, maka bicarakan disini. Aku tidak punya bayak waktu." Ucap Daniel.

"Lalu ayah punya banyak waktu untuk menyuapi anak tiri ayah?" Ucap Sierra.

BRAAK!!!

Daniel menggebrak meja, sampai semua orang terjingkat kaget.

"SIERRA!!" Teriak Daniel. Julia, Hailey dan Carine sampai terlonjak kaget karena hal itu.

"Jaga ucapanmu! Dia itu adikmu, tidak ada anak tiri dirumah ini." Ucap Daniel.

"Ada .. Aku. Aku adalah anak tiri dari istri barumu, ayah." Ucap Seirra berani.

"SIERRA!!" Bentak Daniel lagi.

"Kenapa? Nyatanya memang benar. Aku bahkan di anak tirikan oleh ayah kandungku sendiri." Ucap Sierra berdiri dari duduknya.

Daniel terlihat begitu emosi, ia ingin membentak Sierra lagi, tetapi apa yang di ucapkan Sierra memang benar, dirinya pun merasa demikian.

"Sudahlah, jika memang ayah berkata tidak ada anak tiri dirumah ini. Maka aku ingin meminta hakku, hak ku sebagai anak kandungmu." Ucap Sierra.

"Hak apa yang kau bicarakan?" Tanya Daniel tidak mengerti.

"Aku Sierra Leona, putri kandungmu. Putrimu yang sah, di rumah ini. Tetapi aku tidak memiliki sebuah kamar yang layak untuk aku tempati sebagai tempat tidur. Aku bahkan sangat miskin, tidak punya uang sepeserpun, bahkan untuk biaya rumah sakitku, aku harus membayarnya dengan hasil kerja sambilanku." Ucap Sierra.

Daniel terkejut mendengar apa yang di katakan Sierra. Ia pun menatap Julia seakan meminta penjelasan.

"Oh, Sierra.. kamu kan tahu bahwa kamarmu sedang di renovasi. Jika sudah selesai maka akan segera kamu tinggali. " Ucap Julia ber alibi.

"Oh.. Iya- kah?? Di renovasi sampai 13 tahun lamanya, dan belum juga selesai?" Tanya Sierra.

Julia gelagapan, ia tidak mengira akan ada hari Sierra menjadi seberani itu mengadu kepada Daniel.

"Sayang.. apa maksudmu, kamarmu kan sudah di pindah menjadi di lantai dua di sebelah kamar kakakmu." Ucap Julia.

"Kenapa aku tidak pernah tahu? Lalu bagaimana dengan kamarku?" Ucap Sierra.

"Ekhem! kakak, maaf aku meminta kamarmu pada ayah." Ucap Carine.

Sierra menatap sang ayah, sungguh.. Kekecewaan nya kembali meluap di hatinya. Rupanya Daniel lah yang telah memberikan kamarnya kepada Carine.

"Kenapa??" Tanya Sierra dengan tatapan mata kearah Daniel.

"Itu hanya sebuah kamar, kenapa kau harus ribut. Ibumu sudah katakan kamarmu di pindah ke lantai dua, kau bisa tidur disana." Ucap Daniel enteng.

" Sebuah kamar?? Hahahahaha... Sebuah kamar. Oke.. Lalu kenapa ibu tidak mengatakan nya kepadaku tiga belas tahun lalu bahwa kamarku di pindah ke lantai dua?? Tiga belas tahun itu bukan waktu singkat, tiga belas tahun bukan minggu lalu, ataupun sejam yang lalu. Tiga belas tahun lalu itu adalah saat usiaku masih tujuh tahun, ayah." Ucap Sierra dengan wajah tidak bisa di tebak.

Sierra terlalu kecewa, sakit hati, sedih, marah, dan merasa lucu dengan keluarga nya itu. Di tambah sang ayah yang seakan buta dengan keadaan dirinya.

"Sudahlah.. Aku tidak mau memperpanjang masalah. Sekarang.. mulai hari ini, aku ingin jatah uangku aku sendiri yang pegang. Ibu, kembalikan kartu ku yang aku berikan kepadamu 10 tahun yang lalu. Aku sudah dewasa, dan bisa mengatur uangku sendiri." Ucap Sierra menengadahkan tangan nya kearah Julia.

"Ini..." Ucap Julia gelagapan.

"Kenapa kamu yang memegang kartunya? Berikan kepadanya." Ucap Daniel kepada Julia.

"B- Baik sayang." Ucap Julia.

'Anak sialan ini, uangku harus hilang sebagian.' Batin Julia bermonolog.

Dengan berat hati Julia membuka dompet nya lalu mengeluarkan sebuah kartu debit berwarna gold, dengan nama Sierra di depan nya.

"Terimakasih ibu. Aku sudah selesai makan." Ucap Sierra lalu pergi meninggalkan meja makan menuju ke kamar gudang nya.

Ekor mata Daniel mengikuti ke mana Sierra pergi hingga menghilang di balik tembok. Selama ini Daniel tidak pernah peduli dengan apapun yang Sierra lakukan, dimatanya Sierra tidak penting. Ia menganggap Sierra adalah pembunuh istrinya.

Sementara Sierra sendiri, kini ia berdiri di balik pintu kamar gudang nya. Ia memejamkan matanya lalu tiba - tiba air matanya mengalir. Rasa sesak di hatinya semakin memenuhinya hingga ia kesulitan mengambil nafas.

"Sierra, kau harus kuat. Kau harus membalas apa yang mereka lakukan kepadamu." Ucapnya menyemangati dirinya sendiri.

Sierra mengingat dulu saat ia berusia 19 tahun di kehidupan sebelumnya, ia diam - diam mempelajari cara menjinakan binatang buas hingga usia 25 tahun, tetapi ia tidak pernah menonjolkan nya, bahkan ia tidak berani menunjukan kelebihan nya itu kepada orang lain. Ia takut jika sampai sang ayah mengetahuinya.

"Kamu bodoh sekali Sierra, punya bakat bagus tetapi malah memilih menjadi orang dungu." Ucap nya pada dirinya sendiri.

Sierra mengunci pintu kamarnya, lalu ia membuka sebuah lemari yang berada di balik lemari lain. Ia menyimpan laptop nya disana, laptop yang ia beli sendiri dengan uang hasil kerja kerasnya.

"Tidak sia sia aku terlahir cerdas. Ayo Sierra kau pasti bisa." Ucap Sierra menyemangati dirinya lagi.

Ia memasuki sebuah sistem aplikasi, pada kehidupan sebelumnya karena ia terlalu bosan, ia iseng meng Hack sebuah data yang rupanya adalah data perusahaan ternama. Ia pun mengingat ingat kembali langkah - langkahnya. Jika di kehidupan lalu ia hanya iseng hingga membuat heboh, kali ini ia ingin semakin membuat heboh. Ia akan menjadi pembunuh sekaligus penyelamat perusahaan yang akan ia hack.

Jarinya menari dengan lincah diatas laptopnya, ia membuka sebuah sistem keamanan dan menaruh virus disana. Tiba tiba ada sebuah pesan email masuk.

TING.!

"Apa maumu?" Begitu isi pesannya.

"Oh.. Dia bisa langsung tahu data nya aku hack. Dia pasti seorang jenius." Ucap Sierra dengan senyumnya.

"Uang." Balas Sierra.

TIING!

" Anda meng hack hanya karena mau uang? Segera cabut virus yang kau berikan, maka aku akan memberikan uang untukmu tuan." pesan dari pihak sana.

Sierra terkejut, mudah sekali mendapatkan uang, Ia tidak harus lelah bekerja sambilan yang menguras tenaga.

"Orang kaya yah? Oke.." Gumam Seirra lagi.

"50 juta, virus hilang.." balas Sierra.

TING!

"Baik, kemana aku harus mentransfer uang nya ?" Tanya pihak sana, Sierra langsung tersedak ludahnya sendiri.

"Sialan, dia menganggap enteng lima puluh juta? Tahu begitu aku minta seratus juta saja." Ucap Sierra terkejut dengan balasan pesan orang itu.

Sierra mengirimkan sebuah nomor rekening, nomor itu terdaftar bukan atas nama dirinya, tetapi nama samaran nya, jadi ia bisa tenang karena ia tidak akan tertangkap.

TING!

"Woahh... lima puluh juta ku masuk??" Ucap Sierra terkejut saat melihat ponselnya.

"Oke... Biar aku cabut virusnya." Gumam Sierra.

Sierra menghapus virus yang ia sebarkan ke perusahaan yang ia hack sebelumnya. Lalu tiba tiba sebuah pesan kembali masuk.

TING!

"Terimakasih, jika tuan tertarik apakah tuan mau bekerjasama dengan saya? Katakan berapapun gaji yang tuan minta, kami akan coba penuhi." Begitu isi pesan nya.

"Cih.. Tahu aku hebat dia mau langsung merekrutku." Gumam Sierra.

"Tapi kalau di pikir - pikir, memang lebih baik aku bekerja tetap, tidak lelah harus lari sana sini. Bagaimana ini.. Apakah aku akan menerimanya." Ucapnya pada diri sendiri.

TING!

Tiba tiba sebuah notifikasi masuk, dan Sierra terkejut dengan isinya. Itu adalah transferan yang masuk ke rekening nya, dan jumlahnya sangat fantastis.

" Gila... Berapa nol di belakangnya ini? Satu, dua, tiga, Haaa!! delapan nol, 800 juta!?? " Ucap Sierra benar - benar terkejut.

TING!

"Jika kurang, anda bisa mengatakan nya lagi tuan." Isi pesan dari sana.

"Sudahlah, bekerja begini juga lebih baik, toh aku tidak harus keluar ke perusahaan. Baiklah, aku akan menyetujuinya." Ucap Sierra

"Aku terima, kita menjadi rekan." Isi pesan Sierra.

TING!

"Senang bekerja sama denganmu, tuan. Aku harus memanggil tuan siapa?"

"Leo." Ketik Sierra.

Leo adalah penggalan dari nama belakang nya, Sierra Leona. Tidak akan ada yang tahu bahwa Hacker yang mereka hadapi ini ternyata seorang gadis berusia 20 tahun.

TING!

"Senang bekerja sama dengan anda tuan Leo, saya Lucifer." Balasan dari sana.

"Lucifer.. Jelas sebuah nama samaran." Gumam Sierra.

Sierra menutup laptopnya, kini ia sudah memiliki banyak uang, Sierra berencana untuk keluar dari rumah itu dan hidup sendiri. Tetapi dia tetap akan membalas semua sakit hatinya. Balas dendam akan lebih menyenangkan jika dirinya sudah memiliki kekuatan. Akan sulit mengumpulkan rencana jika ia tetap tinggal seatap dengan ibu tirinya.

"Tunggu saja, aku akan membalas kalian satu persatu.." Gumam Sierra.

...TO BE CONTINUED.....

1
Fitri Fatih
Luar biasa
tukimin tjokromihardjo
*****
nurliana
Kereen ceritanya bagus banget 😊 terimakasih thor, sukses selalu ...
nurliana: Sama2 😊
Ratna Jumillah: Aamiin.. makasih supornya kak..
total 2 replies
Zeendy Londok
jalan dan cerita hidup tiap org berbeda beda...mksh thor..semangatt trus ...GB
Aurora79
bagus ceritanya👍
Zeendy Londok
lanjut thor
Karunia Disha
kaulah yg terkutuk daniel,,tdk pntas jd ayah
Karunia Disha
kasian dante thoorrr,,pdhl dia udh bela serra,,jgn dibuat mat*
Aurora79
baru baca... semoga bagus sampai akhir...
Ratna Jumillah: Semangat kak nulisnya.. 💪🏼💪🏼😉
Aurora79: Rerima kasih kak... Lebih amatiran aku kayanya... 😁🙏🌹
total 3 replies
Des Sy
oke
nurliana
Luar biasa
nurliana
Ceritanya bikin mata perih 🥲
Salma Suku
Sierra kyknya hamidun deh...thor sapa tau kembar😁
Faradilla rani
shopia udah ga benci, tapi udah hilang rasanya buat Daniel saat Siera di hukum mati di umur 27, maka nya flashback reinkarnasi dari umur 19 bukan masa umur 5 karena udah kecewa
Faradilla rani
keluarga yg utama, kebodohan biarin orang masuk dan menyakiti darah dagingnya sendiri
Reny
Luar biasa
HelenLife Sihombing
keren cerita nya maaf sangking maraton ,bru komenn. bgaus.nmabha dong.hehheh
nurliana
Mampir
Salma Suku
Kalo 1 bpk itu kandung namanya...lain lagi kalo 1 ibu "sodara anjing"
Salma Suku
Mampir thor
Ratna Jumillah: Selamat membaca kak.. 😁😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!