NovelToon NovelToon
Gadis Polos Kesayangan Tuan Al

Gadis Polos Kesayangan Tuan Al

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Mafia / Amnesia / CEO Amnesia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:386.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Delisa gadis yatim piatu yang tinggal di desa terpencil. Di usianya yang masih 18 tahun dia harus menjadi tulang punggung untuk membesarkan kedua adiknya yang masih kecil.

Hingga suatu saat Delisa dan kedua adiknya yang sedang mandi di sungai menemukan seorang pria tergeletak tak berdaya di tepi sungai.

Karna merasa kasihan Delisa membawa pria itu ke gubuk kecilnya lalu merawatnya sampai sembuh. Namun saat sadar pria itu malah tidak tau siapa dirinya yang sebenarnya.

"Siapakah pria itu?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02# Ahmad

Sudah seminggu Delisa merawat pria itu. Namun, pria itu tak kunjung sadarkan diri. Di waktu shubuh Delissa dan kedua adiknya mencoba Sholat shubuh di kamar pria itu. Karna hanya kamar yang di tempati pria itu yang agak luas dan menyisakan sedikit tempat sholat untuk mereka.

Delisa mengaji dengan begitu khusuknya di ikuti oleh kedua adiknya. Namun, Ayu tak sengaja melihat tangan pria yang tergeletak di atas kasur sempit itu mulai bergerak.

"Kak, lihat" ucap Ayu menunjuk ke tanggan pria itu yang mulai bergerak. Melihat itu Delissa langsung saja menyudahi mengajinya lalu meletakkan Al-qur'an yang mereka pakai di meja dekat kasur pri itu.

Delisa dan kedua adiknya langsung saja mendekat ke arah pria itu. Berlahan pria itu membuka matanya lalu menatap ke ara Delissa dan kedua adiknya.

"Na, ayu cepat panggil Bu Marni" ucap Delissa tersenyum.

"Baik, kak" Nana dan Ayu langsung saja berlari menuju rumah bu Marni yang tak jauh dari rumah mereka.

"Sini biar aku bantu" ucap Delisa melihat pria itu hendak duduk.

"Minum, aku mau minum" ucap pria itu dengan suara seraknya sambil terus menatap kearah Delisa.

"Tunggu, biarku ambilkan" ucap Delissa langsung saja berlari ke arah dapur untuk mengambilkan minum untuk pria itu. Tak menunggu lama Delisa langsung saja kembali dengan segelas air di tangannya.

"Ini" Delisa langsung saja memberikan air minum ke pria itu. Dengan cepat pria itu langsung saja menerimanya lalu meminumnya sampai habis.

"Kak, ini bu Mirna dan bi Nita sudah datang" ucap Nana datang bersama bu Mirna dan juga bidan Nita.

"Biar Bibi periksa dulu ya." Bidan Nita langsung saja mendekati pria itu lalu mencoba memeriksanya.

"Alhamdullillah dia sudah sembuh. Hanya saja luka di tubuhnya belum terlalu kering" jelas bidan Nita setelah selesai memeriksa keadaan pria itu.

"Kakak tampan, nama kakak siapa?" ucap Nana dan ayu mencoba mendekati pria itu. Pria itu sangatlah tampan tubuh tegap berotot di padukan dengan kulit putih bersih membuat aura ketampanannya semakin terpancar.

"Nama?" ucap pria itu binggung.

Melihat reaksi pria itu semua orang yang di sana langsung saja saling lempar tatapan. Bidan Nita langsung saja mendekati pria itu lalu mencoba melemparkan pertanyaan yang sangat mudah tentang jati diri pria itu. Namun, pria itu tidak mampu menjawabnya lalu melempar balik pertanyaan yang di ajukan bidan Nita.

"Sepertinya dia hilang ingatan, Del" jelas bidan Nita menatap Delisa.

Mendengar peryataan bidan Nita, Delisa langsung saja menatap pria yang sedang kebingungan mencoba terus mengingat siapa dirinya.

"Kah Ahmad. Mulai sekarang nama kakak Ahmad. Kakak boleh tinggal di sini sampai ingatan kakak pulih" ucap Delisa tersenyum mencoba menenangkan Ahmad yang sedari tadi kebingungan.

"Ahmad?" ucap Ahmad menatap Delisa.

"Ia, mulai sekarang nama kakak Ahmad. Kakak tidak usah berpikir terlalu keras nanti kedaan kakak semakin parah"

''Jadi kak Ahmad akan tinggal bersama kita kak?" ucap Nana penuh semangat.

"Ia" Delisa tersenyum.

"Ya sudah. Ini resep obat untuk Ahmad. Kamu beli di apotik ya, Del. Kamj juga boleh memakai obat tradisioanal milik bu Mirna agar tidak terlalu mahal" jelas bidan Nita.

"Baik, Bi"

"Kalau begitu kami pamit dulu ya Del. Nana sama Ayu nanti pergi sekolah sama Ibu saja. Karna ibu juga mau kepasar untuk membeli rempah rempak untuk obat nak Ahmad" ucap bu Mirna tersenyum.

"Baik, Buk. Sekali lagi terimakasi ya Bu, Bi" Delissa langsung saja mengantar bu Mirna dan bidan Nita keluar.

Setelah kepergian bu Mirna dan bidan Nita, Delissa langsung kembali ke kamar Ahmad. Dia tersenyum ketika Ahmad dan juga kedua adiknya sedang mengobrol dengan akrabnya.

"Na, Ayu ayo mandi. Nanti kalian terlambat"

"Siap, kak. Kak Ahmad kami siap siap pergi sekolah dulu ya. Nanti setelah kami pulang sekolah kita akan cerita lagi" ucap Ayu tersenyum ramah ke Ahmad.

"Ia, sudah kalian mandi dulu. Nanti kalian terlambat" ucap Ahmad tersenyum.

Ayu dan Nana langsung saja berlari keluar dari kamar Ahmad. Melihat sikap kedua adiknya yang gampang akrab dengan Ahmad, Delissa langsung saja tersenyum.

"Terima kasih" ucap Ahmad menatap lekat wajah Delisa.

"Sama sama, Kak. Aku kedapur dulu ya mau masak"

Mendengar ucapan Delisa, Ahmad langsung saja tersenyum menganguk. Setelah Delisa keluar dari kamarnya Ahmad memperhatikan tubuhnya yang kini memakai celana pendek dan juga baju kaos biasa bekas mendiang ayah Delissa.

Tak lupa Ahmad juga menatap kamarnya yang sempit tapi masih menyisakan sedikit ruang. Dari sana Ahmad langsung bisa menebak jika rumah yang dihuni Delissa dan kedua adiknya hanyalah gubuk sederhana yang kecil.

Karna bosan di kamar Ahmad langsung saja keluar lalu berjalan ke arah dapur. Matanya langsung saja bergenti mentap Delissa yang sedang memasak mengunakan kayu bakar. Terlihat Delisa mencoba meniup bara api dengan susah payah.

Ahmad langsung saja mentap haru gadis sederhana itu "Apa yang bisa Kakak bantu?" Ahmad mencoba mendekati Delisa.

"Tidak, Kak. Kakak duduk saja. Lagian masakannya juga mau selesai"

Mendengar ucapan Delisa, Ahmad langsung saja duduk di kursi kayu di depannya. Ahmad terus saja memperhatikan keadaan dapur yang sempit dan juga di penuhi asap. Namun karna jendela dan pintu yang di buka Ahmad tidak terlalu sesak berada di sana.

Ahmad melihat Nana dan juga Ayu yang begitu mandiri. Mereka berdua menyiapkan keperluan sekolah mereka masih masih tanpa merepotkan Delissa.

"Kak, ayo kita makan" ucap Delisa mulai membawa makanan yang baru dia masak ke ruang tamu.

"Mau di bawa kemana sayurannya?" ucap Ahmad membantu Delisa.

"Ke ruang tamu, Kak. Kalau kita makan di sini terlalu sempit"

Mendengar ucapan Delisa, Ahmad langsung saja menatap dapur Delisa yang begitu sempit lalu melangkahkan kakinya mengikuti Delisa sambil membawa sayur yang baru di masak Delisa.

Setelah selesai menata makana mereka di lantai ruang tamu, mereka langsung saja duduk bersiap untuk sarapan bersama. Ahmad menatap nasi putih, sayur bayam rebus dan juga sambal tempe tahu yang di masak Delissa.

"Ini, Kak. Maaf cuman ada ini" ucap Delisa menyerahkan piring yang sudah dia isi dengan nasi putih dan juga lauk pauknya.

"Terima kasih" Ahmad langsung saja menerima piring pemberian Delisa. Lalu dia menatap ke arah Nana dan ayu karna bingung harus makan seperti apa.

"Kakak cuci tangan dulu di sini" ucap Nana memberikan air gobokan untuk cuci tangan ke Ahmad.

Ahmad langsung saja mencuci tangannya lalu mulai mengikuti cara Delisa dan juga kedua adiknya yang makan mengunakan tangan mereka tanpa memakai sendok.

Bersambung....

1
Ruk Mini
jiahhh..ko off thorr lgi dag dig dug...ihh kau bikin gemeszz dwehhh lgi seru2 ye lom otw debay y penisirin tau .mo lanjut kah..?? ok d tgg thorrr. tq 🙏👍👍👍
Ruk Mini
ada ye..lgi berlumur an darah sempet2 ye kawin 😋😋😋
Ruk Mini
dih... Oneng sihhh
Ruk Mini
tambah emozii lgi si abank😬😬😬
Ruk Mini
cpt ungkap bank.. gemeszz sm kunti dn setan
Ruk Mini
apes lo bank..bank..
Ruk Mini
duh...ko dh pinter aje..kpn belajar nenk
Ruk Mini
Oneng.. Oneng.....cari maut kau
Ruk Mini
kena ..kau ..slh pilih lawan bank her....😭😭😭
Ruk Mini
pengawal mn kau. mnt d suat sm Al
Ruk Mini
hadehhhh... ampyuunnn deh ..bank.. bank...
Ruk Mini
nah gitu jadi kn ga ada praduga saling percaya
Ruk Mini
wadohhh... kelemahan babank Al
Ruk Mini
udeh a tahan main drama jdi irg bae ye nek
Ruk Mini
konflik baru neh naga2 ye
Ruk Mini
ya elah nenk ga peka amat laki kwartir loh
Ruk Mini
ayooo donk kn Mafia pasti cpt terungkap
Ruk Mini
wq..wa..cari mslh aje lo sm boss
Ruk Mini
iblis yg cerdik... tpi pasti kepeleset..ati2 go
Ruk Mini
cari gebetan bank ev...🤗🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!