Ia selalu dihina,diperlakukan kasar dan dianggap aib oleh keluarga nya.Membuat Kanza sebagai gadis yang sangat jelek,hanya bisa bersabar
Hingga suatu hari,ia terpaksa menerima perjodohan oleh seorang pemuda bernama Leon yang bersikap arogan dan sangat playboy dari sang kakek Antonio
Setelah menikah,ia pikir ia akan hidup bahagia dengan pemuda yang sudah dijodohkan oleh kakek Antonio
Namun justu itu menjadi mimpi buruk untuknya,karna Kanza harus menghadapi sikap arogan Leon yang selalu menghina dan tak menganggap dirinya sebagai istri
"Kau sangat jelek dan sangat tidak pantas menjadi istriku..Seharusnya kau lebih pantas menjadi pembantu dirumah ini..!!!"Bentak Leon yang menghina Kanza
Akankah Kanza tetap bersabar??Demi mempertahankan pernikahannya dengan Leon yang sangat membenci dirinya???Ataukah lebih memilih mengakhirinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 02 - Racuni Sianida
Diperjalanan,terlihat seorang pemuda berusia 29tahun bernama Leon Wijaya.Seorang pengusaha muda yang sangat arogan dan sombong.Namun memiliki ketampanan dan gagah.Yang selalu menjadi incaran setiap wanita yang melihatnya
Dan Leon tipe lelaki yang juga seorang playboy kelas kakap.Menghabiskan waktunya hanya untuk bermain dengan semua wanita.Dan tak ada satu pun yang beruntung untuk bisa memilikinya.Karna Leon hanya menganggap semua wanita menjadi mainannya.Sebab wanita yang ingin bersamanya hanyalah ingin memanfaatkan kekayaan dan popularitasnya agar bisa menjadi terkenal
Dan terlihat juga seorang sopir yang juga asisten pribadi Leon bernama Gerry.Gerry adalah teman dekat Leon yang sudah bersahabat sejak kecil.Namun nasib hidupnya tak sama dengan Leon.Gerry hidup dari kalangan orang yang biasa.Namun Leon menganggap Gerry seperti saudaranya dan memperkerjakanya sebagai asisten pribadinya
"Bos..Hari ini jadwalmu bertemu sang sesepuh."Sahut Gerry yang tetap fokus mengemudi
Leon yang tengah sibuk dengan ponselnya melirik Gerry melalui kaca spion dengan tatapan bingung
"Sesepuh??Siapa yang kau maksud??"Tanya Leon yang tidak tahu
"Kakek mu lah..Tuan Antonio Wijaya.."Jawab Gerry dengan santainya
"Enak sekali kau menyebut namanya Sesepuh..Kau ingin dibantai olehnya,jika dia dengar kau panggil dia sesepuh??"Ujar Leon
"Hahaha..Canda bos..Mana mungkin juga aku memanggil tuan besar dengan tuan sesepuh..Bisa bisa aku dibuang lagi ke laut merah..Hahahah.."Jawab Gerry dengan canda nya
Leon hanya menatap Gerry dengan datar
"Memangnya mau apa lagi dia bertemu denganku?"Tanya Leon
"I don't know my boss..Kau kan cucu nya,kau tanya lah sendiri..Masa iya aku yang tanya..Itu namanya cari pasal."Jawab Gerry
"Ck..Paling wanita lagi..Membosankan sekali si tuan bangka itu.."Sahut Leon dengan asal bicara
"Jangan bicara begitu bos..Bagaimana pun juga dia tetap kakekmu..Dia yang sudah membuatmu seperti sekarang..Cuma kelakuan mu saja yang melenceng.."Ujar Gerry kembali bercanda
Leon langsung menatap tajam kearah Gerry
"Bocah sialan..Batalkan pertemuan ku dengannya..Aku malas bertemu dengannya."Perintah Leon
"Eits ..Tidak bisa..Aku sudah bilang kau akan datang siang ini,saat makan siang.."
"Brengsek..Bisa bisanya kau yang mengatur keputusanku.."Ujar Leon dengan sewot
"Kan memang sudah pekerjaan ku bos..Kau tidak bisa menolak..Dari pada aku dibantai kakekmu..Aku masih muda,masih punya banyak cicilan..Huhuhu.."Canda Gerry lagi
Leon hanya menatap datar dan diam.Sedangkan Gerry yang melihat hanya bisa tersenyum sambil terus melirik Leon dengan wajah masamnya
Diperjalanan,Kanza yang tak sanggup membawa barang belanjaannya,tiba tiba saja barang belanjaannya pun terjatuh hingga ketengah jalan rraya.Membuat Kanza langsung panik dan dengan cepat memungut barang belanjaannya
Gerry yang tadinya asik melirik Leon dari kaca spionnya,tanpa sadar ia menjadi tak fokus dan tak memperhatikan stir mobilnya
Hingga saat ia sadar,ada seseorang yang sedang ditengah jalan Gerry dengan cepat menghentikan laju mobilnya.
Kanza yang baru menyadari ada sebuah mob hitam besar sedang melaju kearahnya hanya bisa berteriak
"Arghhhhh.."Teriak Kanza sambil menutup matanya
Untungnya mobil tersebut berhenti tepat sebelum menabrak Kanza
Leon dan Gerry yang berada dimobil,seketika langsung terkejut
"Ada apa??Kenapa kau rem mendadak??"Tanya Leon yang masih terkejut
"Itu..Aku hampir menabrak orang bos.."Jawab Gerry yang masih dalam keadaan panik dan syok
"Coba kau lihat..Jangan sampai jadi masalah..Kau bisa dihakimi warga sini.."Perintah Leon
"lalu kau??"Tanya Gerry
"Aku tentu saja disini..Kau yang harus hadapin.."Jawab Leon
"Enak sekali jadi dirimu,modal mulut doank..Langsung kasih perintah..Ck.."Gerutu Gerry
"Itu gunanya aku menggajimu..Memang seharusnya sudah tugasmu Gerry.."Ujar Leon dengan santainya
Gerry menatap datar
"Kalau tidak ingat kau bos ku..Mungkin kau sudah ku rancuni dengan sianida.."Celoteh Gerry dengan pelan sambil melepas sabuk pengaman nya
"kau bilang apa??"Tanya Leon sedikit mendengar celoteh Gerry