NovelToon NovelToon
Senandung Hening Di Lembah Bintang

Senandung Hening Di Lembah Bintang

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Romansa Fantasi
Popularitas:321
Nilai: 5
Nama Author:

Berada di titik jenuh nya dalam pekerjaan Kania memutuskan resign dari pekerjaan dan menetap ke sebuah desa. Di mana di desa tersebut ada rumah peninggalan sang Kakek yang sudah lama Kania tinggalkan. Di desa tersebutlah Kania merasakan kedamaian dan ketenangan hati. Dan di desa itu jugalah, Kania bertemu dengan seorang, Bara.

01.

Tibalah Kania di sebuah desa yang bernama Desa Ranu Asri atau yang biasa disebut Telaga Indah. Desa ini dikelilingi perbukitan hijau, memiliki satu sungai jernih dan terkenal dengan tradisi mengolah kopi.

Sepanjang perjalanan menuju rumah peninggalan sang kakek, kania melihat pemandangan yang luar biasa indah. Kania juga melihat para warga masih sibuk bekerja di lahan pertanian, walau ini di desa tapi Kania melihat ada sebuah Coffee Shop, tidak seperti Coffee shop yang di kota, ini lebih sebuah warung yang menyediakan tempat berkumpul para muda mudi dan warga desa Ranu Asri. Tapi, Kania bisa melihat tulisan tersedia wifi juga di warung itu. Dan kondisi warung nya cukup asri, nyaman dan lumayan ramai.

Tiba di depan rumah kakek, Kania langsung menyeret 2 koper besar melangkah masuk ke halaman rumah. Rumah ini walau sudah tua tapi masih terawat dengan baik. Karena menurut Ayah, setiap seminggu sekali pasti akan ada orang yang membantu membersihkan rumah. Dan penjaga rumah pun sudah diberitahu Ayah, kalau Kania akan tinggal disana sementara waktu. Jadi sudah pasti sebelum kedatangan Kania ke desa ini, sang penjaga sudah membersihkan setiap area rumah.

Kania membuka kunci pintu dengan mudah, terlihat lah sebuah pemandangan yang diingat nya saat kecil dulu, dia akan melangkah dengan riang memeluk kakek dan nenek nya begitu liburan sekolah tiba. Matanya berkaca kaca, mengingat setiap memori yang pernah dibuatnya di rumah ini. Kenangan akan kasih sayang kakek dan nenek nya. Kenangan itu berhenti saat Kania berumur 8 tahun, kepergian Kakek dan Nenek membawa luka yang mendalam bagi Kania. Dan sejak saat itu, Kania belum pernah menginjakkan kaki lagi ke desa ini, lebih tepatnya kerumah ini.

‘’Kakek, Nenek, Kania datang.’’

Melangkah masuk, netra nya tertuju pada foto foto lama di dinding. Disana masih terpajang rapi kenangan nya bersama Kakek dan Nenek. Dengan rindu, Kania mengusap salah satu foto kakek dan nenek nya.

‘’Kania, rindu sekali, Maaf baru datang lagi kesini’’ air matanya menetes turun, mengingat segala bentuk kenangan yang tercipta dulu sekali di rumah ini.

Kania mengedarkan pandangan nya ke sekeliling rumah. Menurut Ayah, rumah ini sudah di renovasi. Rumah satu lantai ini dulu nya memiliki 3 kamar tidur, tapi sekarang hanya punya 1 kamar tidur, 1 kamar mandi dan dapur. Benda peninggalan yang mempunyai nilai kenangan akan disimpan selebihnya diberikan warga setempat yang membutuhkan.

Kania melangkah masuk ke satu satunya kamar yang ada di rumah ini. Membuka pintu nya dan melihat ada ranjang ukuran queen, lemari dan meja kerja. Mungkin ini baru ditambahkan Ayah nya saat Kania bilang akan ke desa. Kania langsung merebahkan dirinya ke kasur, rasa lelah langsung menyerang. Perjalanan selama 10 jam sungguh menyiksa.

Kania pun tertidur.

Kania terbangun, merasakan tubuhnya kedinginan. Sekitar nya gelap, mengambil ponsel, dilihatnya sudah jam 7 malam, tidak terasa Kania sudah tertidur 3 jam. Kania bangkit, menyalakan lampu kamar, lalu keluar kamar untuk menyalakan lampu di ruangan lain. Kania membuka kulkas, ternyata isi kulkas sudah terisi, ada telur, tahu, tempe, dan segala sayur. Di kulkas atas, tersedia ayam dan daging yang siap di olah. Menuju dapur, Kania langsung mencari beras untuk dimasak. Karna Kania masih merasa letih jadi dia akan memasak makanan yang mudah dibuat, telur dadar. Hehehe..

Sambil menunggu nasi matang, Kania duduk di sofa sambil memainkan ponsel nya. Berniat mengecek email pekerjaan, tapi sinyal disini hilang timbul. Menaruh kembali ponsel nya, dan menyalakan tivi untuk membunuh kesunyian yang kian terasa.

Seakan semua tidak mendukung, siaran pun hanya mendapat siaran lokal, yang semua nya memakai bahasa daerah. Walau kesal tapi Kania tidak mematikan tivi nya, daripada sunyi mending mendengar suara dengan bahasa daerah saja.

‘’Kenapa sih ga ada subtitle nya’’ Dumel Kania.

Tut.Tut..Tut

Bunyi yang menandakan nasi telah matang. Bangkit dari duduknya, Kania berjalan ke dapur, mengambil piring, menaruh nasi dan telur dadar, tidak lupa menambahkan kecap dan saus ke dalam nasi nya. Kombinasi yang luar biasa nikmat.

Setelah habis dan kenyang, Kania langsung mencuci nya. Biar tidak ada cucian piring keesokan hari nya. Karena masih merasa lelah, Kania memutuskan kembali ke kamar untuk beristirahat. Besok pagi, mungkin rasa lelah nya berkurang. Kania juga berniat berolahraga keliling desa, sambil mencari tahu di mana letak warung sayur, sembako dan mungkin warung jajanan.

Hari ini dirasa cukup untuk Kania.

1
Yuri/Yuriko
Aku merasa terseret ke dalam cerita ini, tak bisa berhenti membaca.
My little Kibo: Terima kasih kak sudah menikmati cerita ini 🙏
total 1 replies
Starling04
Membuatku terhanyut.
My little Kibo: Terima kasih kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!