NovelToon NovelToon
Harapan Baru

Harapan Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:914
Nilai: 5
Nama Author: Big.Flowers99

Seorang gadis muda, reinkarnasi dari seorang Assassin terhebat di masanya terdahulu. Gadis tersebut tidak menyadari bahwa ia adalah reinkarnasi Assassin tersebut.

Ia menjalani hidupnya dengan biasa-biasa saja. Sampai akhirnya, ia bertemu dengan seorang wanita dewasa yang ternyata adalah mentor Assassin itu. Wanita ini sudah hidup beratus-ratus tahun lamanya hanya untuk bertemu dengan gadis ini dan akan melatihnya sampai gadis itu siap menghadapi lawannya sendirian karena perlu diketahui, gadis muda itu adalah reinkarnasi terakhir dari Assassin itu.


Tugasnya adalah mencegah lawannya yang juga bereinkarnasi sampai masa di mana gadis itu hidup. Lawannya berencana menguasai suatu pemerintahan di kotanya dengan cara yang kotor.

Ternyata tugasnya tidak hanya itu saja. Ia juga menanggung nasib dunia.
Nasib dunia berada di tangannya.

Mampukah dia menyelamatkan dunianya? Atau dunianya harus punah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Big.Flowers99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permulaan

Tahun 1790, seorang Assassin hebat, bernama Mirage Marius tengah mengintai seseorang di sebuah kastil. Ia sedang mengincar targetnya. Ia berjongkok tepat di pinggir menara kastil tersebut. Mirage, sapaannya, sedang mengamati gerak-gerik target incarannya.

Di bawah, ada seorang petinggi kerajaan yang sedang berjalan ke sebuah ruangan. Ia tidak menyadari bahwa dirinya sedang diintai oleh seseorang, yaitu Mirage. Dari atas, Mirage mengikuti targetnya kemanapun ia pergi. Mirage sungguh ahli dalam memanjat dinding, meloncat dari ke dinding ke dinding, menyelinap masuk lewat saluran udara dan juga ahli parkour. Saat ini, Mirage sudah berada di atas ruangan yang dimasuki oleh targetnya. Ia mengamatinya dari kegelapan.

"Selamat datang, Tuan Maxwell. Silahkan duduk."

"Iya terimakasih."

Mirage mengawasi gerak-gerik Maxwell, target incarannya. Sebelumnya ia mendapat tugas dari atasannya untuk menghabisi Maxwell secara diam-diam. Jika ketahuan, ia harus menghabisi semua orang yang melihat. Intinya adalah jangan meninggalkan jejak sama sekali.

"Bagaimana dengan keadaan putra mahkota?? Apa dia baik-baik saja???" Tanya Maxwell pada seorang rekannya.

"Ia baik-baik saja, sebelum waktunya tiba tentunya, haha. Saya sudah menuangkan racun ke dalam minumannya. Sebentar lagi, ia akan datang. Saya akan menyediakan minuman itu. Saat ia menenggak minumannya, selama dua menit racunnya akan bereaksi di tubuhnya."

"Dengan begitu, saya akan menjadi penguasa kerajaan ini. Hahaha," kata Maxwell sambil tertawa jahat.

Mirage mendengarkan dari atas dengan kemampuan spesialnya yang hanya dimiliki olehnya. Ia sangat terkejut mendengar rencananya. Pasalnya, Maxwell dan putra mahkota masih satu keluarga. Begitu teganya ia ingin menghabisi salah satu anggota keluarganya sendiri demi mendapatkan kekuasaan. Mirage memutuskan untuk segera membunuhnya saja namun ia menunda tindakannya itu saat pintu ruangan telah terbuka. Putra mahkota sudah datang.

Orang-orang di bawah segera merundingkan sesuatu dengan suara yang sangat pelan.

Mirage berusaha lebih dekat supaya dapat mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Pasalnya, kemampuannya itu mempunyai batasan. Namun langkahnya terhenti saat melihat beberapa penjaga yang menyusuri setiap sudut kastil. Mirage tak punya pilihan selain menghabisi mereka semua. Dengan kemampuannya dalam bertarung, ia mampu membunuh mereka satu per satu tanpa menimbulkan suara sedikitpun.

Akan tetapi, salah satu korbannya ada yang masih setengah sadar. Lalu ia membunyikan tanda bahaya. Mirage terlambat untuk membunuhnya. Para penjaga yang lain berlari menuju sumber suara tersebut. Mirage telah siap menghadapi mereka semua. Satu melawan dua puluh orang bukan masalah baginya.

Jumlah terus bertambah banyak membuat Mirage berpikir untuk segera menghabisi Maxwell saja. Terlalu lama jika ia meladeni mereka semua. Mirage kabur menggunakan bom asap.

Akan tetapi, sampai di ruangan tadi, ia sudah melihat putra mahkota yang terbunuh. Mirage sempat melihat Maxwell yang berusaha kabur menunggangi kuda. Mirage mengejarnya dengan cara berlari dan melompat dari pohon ke pohon.

Di suatu kesempatan, Mirage meloncat ke arah Maxwell yang sedang menunggangi kuda. Mirage membunuh Maxwell dengan pisau tersembunyi di tangannya. Lalu Mirage masuk ke dalam pikiran Maxwell.

"The Assassin, Mirage Marius, terbaik dari yang terbaik, kau berhasil membunuhku," kata Maxwell.

"Tentu saja. Itu adalah tugas saya. Mengapa Anda membunuh putra mahkota yang merupakan keluarga Anda sendiri??" Tanya Mirage.

"Ah, haha. Dia tidak layak menjadi penerus tahta kerajaan. Aku lah yang pantas mendapatkannya. Tapi, kakakku tidak mendengarkan itu. Lagipula dengan merebut kekuasaannya, aku akan semakin mudah menguasai dunia ini."

"Jadi, kau membunuhnya??!"

"Iya. Itu hal yang wajar di sebuah kerajaan."

"Dengan terbunuhnya Anda, berakhir sudah rencana Anda yang ingin melakukan kudeta." Maxwell tertawa terbahak-bahak. Mirage menatapnya.

"Berakhir?? Haha. Tidak akan berakhir selama aku bereinkarnasi. Ingatlah Mirage, aku, Maxwell Cornius akan selalu bereinkarnasi sampai aku mendapatkan apa yang aku inginkan," kata Maxwell dengan nada mengancam. Ia juga tersenyum kepada Mirage.

"Baiklah. Begitu juga denganku yang akan selalu bereinkarnasi sampai aku membatalkan rencana Anda," ucap Mirage.

"Apa itu sebuah ancaman??"

"Iya. Dengarkan baik-baik." Mirage menghampiri Maxwell lalu ia berjongkok. Mirage menyobek pakaian Maxwell di bagian lengan.

"Tanda ini, akan selalu diingat oleh reinkarnasiku," ucap Mirage sembari menunjukkan lambang berbentuk ular yang sedang melingkari sebuah pohon.

"Dan tanda ini yang akan selalu menghentikan setiap reinkarnasimu," lanjut Mirage sembari menunjukkan lambang di pergelangan tangan kirinya, berbentuk lambang Assassin mirip huruf A kapital tanpa garis di tengahnya. Di belakangnya ada dua bilah pedang yang disilangkan.

Maxwell memandangi Mirage yang perlahan-lahan bangkit dan pergi menjauhinya.

"Ketauhilah, Mirage. Reinkarnasimu tidak akan bisa menumbangkan diriku! Selamanya!!" Seru Maxwell.

"Memang tidak. Akan tetapi, aku yakin ada seorang gadis yang bisa menghentikanmu. Ia juga mengemban sebuah takdir yang berat. Kemampuannya akan setara denganku saat ia berumur dua puluh tahun," ucap Mirage.

"Aku akan membunuhnya sebelum menyentuh angka dua puluh tahun."

"Jika Anda bisa, Tuan Maxwell."

Mirage meninggalkan jasad Maxwell ditengah-tengah hutan. Lalu ia kembali ke kediaman mentornya, bernama Arumi Belanova.

Ditengah-tengah perjalanan, Mirage merasakan dadanya yang sakit. Sepertinya ia sedikit terkena cairan racun saat hendak meloncat ke sisi dinding melalui meja yang di sana ada putra mahkota sedang tergeletak tak bernyawa. Mirage merasa racun itu selain bereaksi saat diminum, bisa juga bereaksi melalui kulit dan pernapasan. Ia berjalan dengan tertatih-tatih menuju tempat gurunya, sebuah mansion tua besar. Di depan gerbang, Mirage berusaha menutupi sakitnya supaya orang-orang di sana tidak ada yang mengetahui kondisi sebenarnya.

"Sensei."

"Mirage. Murid terbaikku. Kamu sudah menghabisinya??"

"Ya tentu, Sensei."

"Istirahatlah, Mirage."

"Baik, Sensei."

Mirage memasuki ruangannya. Dadanya sangat sakit. Ia memutuskan untuk memasuki perpustakaan besar miliknya. Di sana, ia terduduk sambil membaca buku.

Mirage merasakan dadanya yang semakin sakit. Ia juga merasa hidupnya tidak akan lama lagi. Mirage menuliskan sesuatu di sebuah kertas. Dalam keadaan yang seperti itu sangat susah untuknya menulis namun ia tetap melakukannya. Perlahan-lahan, tubuhnya mulai lemas dan akhirnya ia meninggal dunia dengan keadaan terduduk.

Arumi, mentornya, sempat melihat detik-detik kematian Mirage. Lalu ia menutup perpustakaan itu dengan rapat-rapat.

Arumi memerintahkan beberapa anak buahnya untuk menyerang kastil tempat Maxwell yang merencanakan pembunuhan terhadap putra mahkota. Arumi juga turun tangan memimpin pasukan menyerbu kastil tersebut.

Sampai di sana, Arumi dan anak buahnya membunuh dengan diam-diam. Tidak ada satupun dari orang-orang kastil itu menyadari bahwa mereka sedang diincar oleh Arumi dan yang lainnya.

Dalam beberapa menit saja mereka semua berhasil dihabisi oleh pasukan Arumi. Lalu ia menyuruh anak buahnya untuk mengikutinya mencari jasad Maxwell.

Sampai di hutan belantara, tempat Mirage membunuh Maxwell, Arumi tidak menemukan jasadnya. Arumi berpikir mungkin jasadnya sudah dimakan oleh hewan-hewan liar di sana. Mengingat sudah beberapa jam lamanya jasad itu ditinggalkan di sana.

Arumi memutuskan untuk kembali ke kediamannya.

Sampai dikediamannya, Arumi memasuki perpustakaan dimana Mirage berisitirahat dengan tenang. Lalu Arumi melihat secarik kertas yang sepertinya belum selesai ditulis oleh Mirage.

Arumi membaca isi kertas tersebut.

{ Maxwell Cornius telah bersumpah dirinya akan terus bereinkarnasi sampai apa yang ingin ia dapatkan tercapai, yaitu menguasai dunia. Aku, Mirage Marius mengambil sumpah akan bereinkarnasi ke setiap generasi untuk menghentikan reinkarnasinya. Cara yang akan dipilih adalah mengorbankan diriku sendiri bersama reinkarnasinya.

Sampai suatu saat, akan ada masa dimana seorang gadis berumur dua puluh tahun, ia memiliki tanda sepertiku di pergelangan tangan kirinya, ia akan menjadi reinkarnasi terakhirku. Dia adalah sebagai pertanda bahwa reinkarnasi Maxwell Cornius akan berakhir. Dia berbeda dari generasi reinkarnasi sebelumnya. Dimana dia tidak mengetahui siapa jati dirinya. Berjalannya waktu dan dengan arahan yang baik, dia akan mengetahui siapakah dia sebenarnya. Siapapun yang bertemu dengannya, jaga dia baik-baik karena dia akan membawa takdir yang besar. Gadis itu bernama N... }

N siapa?? Dia belum tuntas menulis nama itu. Hmmm. Aku bersumpah tidak akan mati terlebih dahulu sebelum menemukan anak itu.

Dalam hatinya, ia bertekad akan menemukan reinkarnasi terkahir itu. Dia juga akan melatihnya supaya menjadi pembunuh hebat seperti Mirage. Arumi mengambil sumpah bahwa dia tidak akan mati terlebih dahulu sampai dia berjumpa dengan reinkarnasi terakhir tersebut.

Sumpahnya terdengar oleh beberapa orang kepercayaannya. Ada tiga orang yang mendengar hal itu. Mereka memutuskan untuk bereinkarnasi juga sampai Arumi mencapai tujuannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!