Bagaimana perasaanmu selalu dituduh mandul dan selalu diselingkuhi bahkan sang suami terus membawa pulang wanita yang berbeda-beda setiap harinya.
Hingga saat sudah tidak kuat lagi akhirnya Rialina menggugat cerai suaminya, sang suami yang mendengar itu tentu senang bukan main dan tanpa pikir panjang langsung menandatangani surat cerai itu.
Ayo simak kelanjutan ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 1
Di malam yang sunyi seorang perempuan tengah menunggu suaminya yang belum kunjung pulang juga, padahal jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Perempuan itu masih setia menunggu takutnya nanti saat suaminya pulang dia membutuhkan sesuatu.
Tapi hatinya langsung hancur melihat suaminya yang pulang dengan keadaan mabuk. Di sampingnya ada wanita seksi yang menemani.
"Mas Keanu kamu sudah pulang?" sapa Realina sesaat suaminya masuk ke dalam rumah.
"Kamu diam!" tunjuknya dengan amarah.
"Mas kamu membawa siapa lagi yang kamu bawa masuk ke dalam rumah?" Realina memandang wanita di samping suaminya.
Keanu memandang wanita di sampingnya lalu mengelus wajah dan mencium pipi wanita itu dengan tatapan cinta.
"Wanita cantik ini?" Realina mengangguk.
"Wanita yang akan mengandung anakku kelak! bukan seperti kamu wanita mandul yang tidak bisa memberikan aku seorang anak!"
"Mas aku enggak mandul seperti yang kamu tuduhkan itu!"
"Terus kalau kamu tidak mandul siapa yang mandul? aku? heh tidak mungkin. Aku ini laki-laki yang sehat bahkan mampu menghamili banyak perempuan sekaligus!"
"Tolong kamu jangan seperti ini, kamu selalu membawa wanita yang berbeda-beda setiap harinya dan kelakuan kamu itu membuatku sakit hati mas" Realina mulai berkaca-kaca.
"Mau kamu sakit hati aku tidak peduli sama sekali, untuk apa aku memperdulikan wanita mandul yang tidak bisa memberikan aku anak."
"Mandul, mandul dan mandul itu saja yang kamu tuduhkan kepadaku padahal hasil pemeriksaan kita belum keluar sekarang tapi kamu sudah menuduhku terus" Realina mengeluarkan keluh kesahnya.
"Aku tidak perlu hasil pemeriksaan itu aku akan memberikan buktinya langsung saat salah satu wanitaku hamil nanti. Ayo sayang jangan dengarkan wanita mandul itu mending kita sekarang bersenang-senang."
"Mas Keanu! kamu jangan seperti itu!" teriak Realina sambil menahan tangan Keanu.
Keanu tidak memperdulikan Realina sama sekali, dia menyentak tangan Realina dengan kasar lalu membawa wanita itu ke kamar yang biasa Keanu dan Realina pakai. Realina hanya memandang punggung suaminya yang telah menghilang di balik pintu dengan tangis.
Setelah pintu kamar ditutup terdengar suara desahan dan kecapan yang berasal dari dalam kamar. Realina yang tidak tahan mendengar suara desahan itu pun menutupi telinganya dengan erat. Saat matahari mulai memancarkan sinarnya, Realina yang sedang nyenyak tidur di sofa terbangun karena guyuran air.
"Huh...huh...kenapa ada air di sini?" Realina yang belum sepenuhnya sadar pun tidak melihat Rinta yang ada di belakang sofa.
"Kenapa? kaget ya aku siram dengan air?" mendengar suara dari belakangnya membuat Realina menoleh ke belakang.
"Apa maksud kamu dengan menyiramkan air ke mukaku?!" Realina tentu berang melihat kelakuan Rinta yang seenaknya sendiri.
"Agar kamu segera bangun dan membuatkan aku sarapan, kamu mau kan pembantu" ucap Rinta dengan menekankan kata pembantu.
"Buat saja sarapan sendiri dan ingat aku bukan pembantu di sini" ucap Realina datar.
"Aku lemas banget untuk buat sarapan karena semalam mas Keanu terus menggempur ku hingga pagi ini. Apakah kamu mau melihat bekas percintaan kami?"
Dengan tidak tahu malunya Rinta memamerkan jejak kissmark di lehernya yang begitu banyak tanpa cela. "Bagaimana? kamu bisa membayangkan betapa ganasnya mas Keanu semalam kan?"
"Aku tidak perduli" ucap Realina acuh.
"Oh iya kamu kan mandul jadi enggak udah lama kan enggak disentuh mas Keanu?"
Realina yang tidak terima segera berdiri dan menghampiri Rinta lalu menamparnya dengan keras. Wajah Rinta langsung menoleh ke kanan. Keanu yang saat itu sedang menuruni tangga mendengar suara tamparan pun segera turun.
"Realina! apa yang kamu lakukan!" Keanu berteriak dengan kencang.
Keanu menghampiri Realina lalu menjambak rambutnya hingga rasanya kulit kepalanya akan terlepas dari kepala. Keanu tidak hanya menjambak dia pun menampar pipi Realina sebanyak dua kali. Setelah puas Keanu menghempaskan Realina begitu saja hingga terjerembab ke lantai.
Keanu yang sudah puas membuat Realina jatuh, sekarang atensinya kearah Rinta. "Kamu tidak apa-apa sayang? ada yang luka tidak?" Rinta menggelengkan kepalanya.
Keanu mengelus pipi Rinta yang memerah dengan lembut, Rinta sedikit meringis dengan elusan tangan Keanu. Rinta memeluk tubuh Keanu dengan mesra di hadapan Realina.
"Mas tadi aku hanya meminta tolong kepada Realina agar membuatkan aku sarapan, kamu tahu sendiri kan saat ini aku masih sangat lemas sekali tapi Realina tiba-tiba menamparku" ucap Rinta dibuat selembut mungkin.
"Kamu lapar sayang?" Rinta mengangguk.
"Kamu dengarkan apa yang dikatakan oleh Rinta! segera buatkan dia sarapan sekarang juga, dan ingat! mulai sekarang kamu harus menuruti semua permintaan Rinta tanpa terkecuali."
Realina hanya menunduk saja tanpa menanggapi sama sekali, yang mana membuat Keanu kembali marah. Keanu lagi-lagi menjambak rambut Realina hingga mendongakkan kepalanya sambil meringis.
"Kamu dengar tidak apa yang aku katakan tadi?!" dengan patah-patah Realina mengangguk.
"Tunggu apa lagi?! cepat buat sarapan."
Realina segera berdiri menuju ke dapur, sampai dapur dia tidak langsung memasak. Dia memijat kepalanya yang terasa nyeri sekali membuat dia pusing juga. Setelah dirasa kepalanya lumayan mendingan Realina pun mulai memasak nasi goreng, makanan yang paling simple dan cepat.
Selesai memasak Realina mulai meletakkan sarapan di atas meja, Keanu dan Rinta juga sudah ada di meja makan. Rinta tersenyum senang melihat Realina dalam keadaan seperti ini. Setelah meletakkan sarapan Realina juga ikut duduk di meja makan.
"Kamu kenapa duduk di sini?" tanya Rinta sinis.
"Mau sarapan" ucap Realina ketus.
"Aku enggak mau makan satu meja denganmu, sana kamu makan di dapur saja" usir Rinta. Realina memandang Keanu meminta belaan tapi yang didapatkannya malah sebaliknya.
"Kenapa diam saja? sana kamu makan di dapur saja, kamu tidak dengar ucapan Rinta?"
Dengan terpaksa Realina membawa piringnya ke dapur, dia makan di lantai dengan derai air mata. Dia tidak menyangka suaminya bisa berubah seperti itu dan menuduhnya dengan tuduhan yang tidak berdasar sama sekali.
"Ini sayang sarapannya, mau aku ambilkan?" tawar Keanu dengan lembut.
"Iya mas, tapi jangan terlalu banyak aku kurang nafsu makan pagi ini."
"Kenapa apa kamu sakit?" Keanu khawatir.
"Tidak tahu rasanya badanku sangat lemas sekali" ucap Rinta dengan lesu.
"Haduh kamu ini bagaimana sih, badan kamu lemas pasti karena kamu jarang makan. Ayo makan yang banyak biar kamu sehat agar kita bisa bercinta dengan panas supaya cepat mendapatkan anak."
Rinta mengangguk dan tersenyum lalu menyuapkan satu sendok nasi goreng ke mulutnya tapi saat baru saja di kunyah Rinta merasakan tidak enak pada perutnya yang mana membuatnya ingin muntah.
Rinta segera pergi ke kamar mandi dengan menahan mulutnya agar tidak segera muntah. Sampai di kamar mandi Rinta hanya memuntahkan cairan bening saja