NovelToon NovelToon
Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Konflik etika
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Pernah mengalami pelecehan saat akhir SMA, membuat Latifa hampir gila dan trauma. Latifa berubah drastis dan selalu mengurung diri serta depresi. Hal itu membuat kedua orang tua Latifa curiga.

Satu-satunya cara agar Latifa sembuh, yaitu Latifa diungsikan ke kampung halaman orang tua Latifa yang tentram dan damai.

Empat tahun kemudian Latifa kembali ke kota, demi sang buah hati. Latifa melamar pekerjaan di sebuah rumah makan yang ternyata pemiliknya merupakan seseorang yang ada hubungannya dengan lelaki yang pernah membuat masa depannya menjadi suram.

Ketika Latifa sesekali membawa sang putra semata wayang ke kota, kehadiran sang putra menimbulkan sebuah kecurigaan seseorang. Siapakah sebenarnya seseorang itu, sampai rela menyewa mata-mata untuk mengawasi putra dari Latifa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 Malam Petaka

  Hujan membasahi bumi diiringi gelegar petir saling menyambar. Latifa berjalan terseok menuju rumah kedua orang tuanya, dengan baju yang sudah tidak berbentuk.

  Kejadian tragis yang menimpanya satu jam lalu, masih terngiang dan membekas. Di mana sosok tubuh kekar dan tangan yang kuat telah mencampakkannya ke dalam lembah nestapa.

  Latifa dipaksa dan digagahi oleh seorang teman laki-laki sekelasnya yang sudah lama menyukainya. Naasnya, malam perpisahan tadi, merupakan malam petaka bagi Latifa.

 "Akhhhh."

  Jeritan itu berkali-kali dilepaskan dari bibir Latifa. Akan tetapi lelaki yang menghujamnya berkali-kali itu, tidak peduli sama sekali. Dia menyeringai dan bangkit, setelah melesakkan sebuah hasrat bejat yang membuatnya bagaikan melayang di awang-awang.

  Tangisan itu turun seiring air hujan yang semakin deras menimpa tubuhnya. Tiba di depan sebuah rumah sederhana, tubuh Latifa yang ringkih dan perih jatuh pingsan tidak sadarkan diri.

  "Ke mana anak itu, jam segini belum pulang. Bukankah teman-temannya sudah kembali ke rumah dari acara perpisahan itu?" Seorang lelaki paruh baya dari dalam rumah terlihat gelisah dan berbicara di depan anak perempuan dan istrinya, sepertinya dia tengah mengkhawatirkan keadaan salah satu anggota keluarganya yang belum kembali ke rumah.

  Lelaki paruh baya yang ngomel tadi, bergegas menuju pintu depan rumah dan perlahan membukanya. Baru saja beberapa senti pintu itu bercelah, hembusan angin langsung masuk.

  Hujan yang semakin deras di luar, membuat beberapa penghuni rumah enggan untuk membuka pintu, termasuk Pak Yudi. Yang kini tengah gelisah menantikan kepulangan anak perempuan pertamanya dari acara perpisahan sekolah. Namun ia terpaksa membuka pintu rumahnya dengan kasar, untuk menantikan kepulangan sang anak, meski hembusan angin semakin kencang masuk ke dalam rumah.

 Sementara di belakangnya, Bu Dina dan Rayana anak kedua dari pasangan suami istri itu, mengekori Pak Yudi. Mereka berdua berdiri di belakang Pak Yudi menatap derasnya hujan yang disertai kilat menyambar melalui celah tubuh Pak Yudi.

  Saat bersamaan, ketika kilat itu kembali menyambar, Pak Yudi terkesiap melihat sebuah bayangan terbujur di bawah tangga rumahnya.

  "Apa itu, seperti bayangan Latifa?" pekiknya heran seraya melangkahkan kakinya ke teras dan menuruni tangga rumah panggungnya itu. Matanya tertuju pada bayangan yang tadi sempat terlihat dengan jelas saat kilat menyambar.

  "Blug, blug, blug."

  Hentakan kaki telanjang menyentuh tangga kayu menimbulkan suara yang gaduh. Bu Dina dan Rayana kompak melangkahkan kakinya menapaki teras dan menurunkan sedikit tubuhnya diikuti kedua matanya ikut bergulir ke bawah tangga.

  "Latifa. Kenapa dengan Latifa?" kejutnya sembari menuruni tangga dan menghampiri suaminya yang kini sedang berusaha mengangkat tubuh Latifa, lalu dibawanya ke atas. Terpaan air hujan yang deras mengenai tubuh Pak Yudi yang kini basah kuyup. Bu Dina mengikuti suaminya dari belakang dengan tanya di dada yang belum ada jawaban.

  "Mbak Tifa, kenapa dengan Mbak Tifa?" Pertanyaan heran itu keluar dari bibir Rayana seraya mengikuti kedua orang tuanya yang kini memasuki rumah, dengan sudut mata mulai berembun.

  Bu Dina menutup kembali pintu rumah, lalu menguncinya rapat-rapat. Pak Yudi kini membaringkan tubuh Latifa di atas tikar yang selalu terbentang di ruang tengah.

  "Kenapa dengan Latifa, Pak? Pulang-pulang seperti ini?" Bu Dina terlihat panik dan gelisah.

  "Ambilkan air kompres, air teh hangat serta minyak kayu bodas untuk merangsang penciumannya," suruh Pak Yudi gusar, tanpa memberi jawaban.

  "Raya, ambilkan anduk untuk menutupi tubuh kakakmu," titah Pak Yudi pada Rayana yang panik dan bengong. Rayana tidak paham dengan keadaan kakaknya yang sudah dalam keadaan menyedihkan.

  Tanpa menyahut, Rayana bergegas mengambil handuk di kamar Rayana dan memberikannya pada Pak Yudi.

  "Ini Pak, kompresnya." Bu Dina memberikan kompres beserta benda lain yang diminta Pak Yudi tadi, disusul Rayana menyodorkan handuk.

  "Kompres seluruh permukaan tubuhnya yang terbuka, lalu keringkan dengan handuk dan tutupi," titahnya lagi seraya meraih minyak kayu wangi lalu diletakkan di dekat hidung Latifa, berharap bisa terendus dan Latifa bangun.

  Bu Dina sigap, sementara Rayana masih berdiri panik menatap sang kakak setelah memberikan handuk tadi. Bagaimana tidak, Latifa yang sejak tadi pagi pergi dan pamit untuk menghadiri acara perpisahan sekolahnya, kini pulang dengan tubuh berubah bentuk.

  Bajunya kotor berlumpur dan sebagian ada yang sobek, memancing tanya dalam benak masing-masing ketiga manusia di dalam rumah panggung itu.

  Satu jam kemudian, Latifa sadar dari pingsan. Di sinilah dimulai perubahan hidupnya yang baru.

***

  Sebulan berlalu setelah kejadian di malam petaka yang masih misteri bagi keluarga Latifa itu, kini Latifa sering mengurung diri di kamar. Setiap kali ditanya tentang apa yang terjadi di malam itu, Latifa sama sekali tidak menjawab, dia justru terlihat takut dan berteriak.

  Pak Yudi dan Bu Dina berputus asa, lalu membiarkan Latifa tenang dengan tidak menginterogasinya lagi. Pak Yudi, menunggu waktu yang tepat di mana Latifa bisa tenang dan mampu menjawab saat ditanya.

  Keadaan Latifa seperti itu, mengundang rasa khawatir kedua orang tua dan adik Latifa, terlebih saat ini tubuh Latifa demam, wajahnya pias dan muntah-muntah.

  Pak Yudi dan Bu Dina menduga, Latifa masuk angin. Lalu mereka berinisiatif membawa Latifa ke puskesmas.

  Tiba di puskesmas dan mendapat giliran diperiksa. Latifa yang diperiksa dan ditanyai apa keluhannya oleh Dokter Hani, hanya diam saja tanpa menjawab.

  Tatapan Latifa yang kosong, membuat Dokter Hani yang memeriksa, memutuskan memeriksa Latifa tanpa bertanya, dengan feeling dan keahliannya sebagai Dokter, akhirnya Dokter Hani menemukan biang masalah dalam diri Latifa.

  "Sepertinya anak ibu mengalami gangguan secara psikis. Apakah anak Ibu pernah mengalami sesuatu hal yang mengakibatkan trauma?" Bu Dina menggeleng mendapat pertanyaan seperti itu.

  "Saya hanya bisa menyimpulkan berdasarkan hasil pemeriksaan saya barusan. Ibu usahakan bawa anak ibu ke psikiater atau bisa juga dibawa ke tempat yang membuat pikirannya tenang. Sepertinya trauma yang dirasakan anak ibu trauma ringan, jadi masih bisa disembuhkan dengan keadaan lingkungan yang tenang dan damai," terang Dokter Hani menatap Bu Dian yang risau.

  "Baik, Dok." Bu Dina menyahut.

  "Terlebih kondisi anak Ibu saat ini sedang hamil, jadi cara yang tepat dan bagus untuk kondisi psikisnya supaya lebih baik, adalah, seperti yang saya anjurkan tadi," lanjut Dokter Hani membuat Bu Dina terkesima tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.

  Bu Dina keluar dari ruang pemeriksaan, lalu menghampiri Pak Yudi dengan lunglai seraya menuntun lengan Latifa.

  Tiba di rumah, Bu Dina bercerita pada suaminya tentang semua yang disampaikan Dokter Hani tadi di ruang pemeriksaan.

  "Hamil? Anak kita hamil?" kejutnya sampai terdengar oleh Rayana yang tanpa sengaja mendengar pembicaraan kedua orang tuanya saat dia melewati kamarnya menuju dapur.

Bagaimana kisah Latifa setelah mengetahui dirinya hamil?

1
Citra Merdeka
dika nyosor terus 😁
Citra Merdeka: 😁😁😁🍓🍎🍎🍊🍈
Lina Zascia Amandia: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
Citra Merdeka
like
Lina Zascia Amandia: Trmksh
.. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Nasir
Lanjut...
HarryJu
Next...
Riyall Arieserra
up date lagi torr
Lina Zascia Amandia: Ditunggu ya besok.
total 1 replies
Citra Merdeka
nunggu latifa kena penyakit bucin 😁
Lina Zascia Amandia: Sippp
total 1 replies
Citra Merdeka
lanjut Thor.... gantung bikin penasaran 😁
Lina Zascia Amandia: Tungguin, nanti dilanjut...
total 1 replies
Citra Merdeka
aku mampir Thor... mana kopi 😁
Lina Zascia Amandia: Ayo kopinya kasih dong... hehhehe
total 1 replies
Lina Zascia Amandia
Mampir dong wahai Readers Zayang...
Citra Merdeka
semoga dimudahkan dan berjodoh aamiin
terima kasih Thor update nya selamat pagi
Citra Merdeka: sama-sama Thor
Lina Zascia Amandia: Mksh byk. Trmksh singgahnya. Selamat pagi juga.
total 2 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya selamat malam
Lina Zascia Amandia: Trmksh Kakak cantik sudah singgah..
total 1 replies
Citra Merdeka
waduh Dika usil😁
Lina Zascia Amandia: Wkwkwkwkkwkw
total 1 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya
Citra Merdeka: siaaap In syaa Allah
Lina Zascia Amandia: Sama2. Tungguin lanjutannya ya Kak. Promosiin sekalian ke teman2nya ya Kak biar rame.
total 2 replies
Noviyanti
gk sabar liat dika bertemu sama gaza
Noviyanti
hm menarik nih. teruskan
Noviyanti
ya telusuri terus ya, biar bisa ketemu sama anakmu
Noviyanti
semangat latifa
Citra Merdeka
terima kasih update nya Thor
selamat hari raya idul adha
maaf lahir batin
Lina Zascia Amandia: Sama2 Kak. Selamat hari raya idul adha juga. Maaf lhr dn batin juga.
total 1 replies
Noviyanti
bunga mendarat, bayang2 menyedihkan pasti sulit dilupakan. semangat latifa
Lina Zascia Amandia: Mksh Kak Nov.
total 1 replies
Noviyanti
latifa dibawa dika, ya salah si arda si manas2in
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!