NovelToon NovelToon
Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Persahabatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Xiao Chuhe

Seorang jenderal wanita pertama dari Kota Yunan bernama Liang Xinyu, terlibat aksi perampokan di dalam Kantor Jiandu, dia menyelamatkan perampoknya yang ternyata adalah pemuda dari dunia persilatan yang memiliki reputasi tinggi, Yi Xuan.

Karena merasa memiliki maksud yang sama, Yi Xuan memutuskan untuk membantu Liang Xinyu memecahkan masalahnya.

Padahal sebenarnya, Pendekar berjulukan Weihu Zhengyi ini memiliki niat tersembunyi dari kemunculannya. Dia adalah putra dari Wang Qingshu, seorang pengkhianat yang dipenggal karena membantai 57 orang Keluarga Liang dalam semalam.

Dia menjelajah dunia persilatan untuk menegakkan keadilan demi ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xiao Chuhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pendongeng Jalanan

"Sejak kemunculannya di dunia persilatan, Yi Xuan yang begitu misterius ini langsung menjadi orang paling terkenal dengan reputasi tinggi, rakyat menjulukinya sebagai Pendekar Weihu Zhengyi karena kemunculannya selalu menegakkan keadilan di mana-mana. Orang seperti ini, bagaimana mungkin tidak pantas mendapatkan julukan seindah itu?"

Pendengar bersorak gembira. Melemparkan koin tembaga untuk pendongeng yang baru saja menyelesaikan kisah pertamanya.

Xinyu berdecak kesal, "Hatiku sedang gundah. Berniat keluar menghirup udara segar dan mendengarkan kisah indah dari para pendongeng, malah menemukan kisah yang begitu membosankan ini. Dewa, kau tidak bisa membiarkanku bersenang-senang sehari saja?" dia mendengus.

"Nona, kamu tidak tahu, ya? Akhir-akhir ini, pendongeng di mana pun pasti sedang menceritakan kisah Pendekar Weihu Zhengyi ini. Kisahnya begitu terkenal di seluruh dunia. Hanya kamu yang menganggapnya begitu membosankan," Yu Ning adalah pelayan pribadi di sisi Liang Xinyu, dia menegur tuannya untuk tidak bicara sembarangan di tengah kota seperti ini.

Jika seseorang mendengarnya, mungkin saja Xinyu akan menjadi target untuk melemparkan buah dan sayuran busuk.

Xinyu melambaikan tangan, "Kita pindah ke restoran sebelah."

Yu Ning mengangguk, mengikuti langkah tuannya ke manapun. Meski dia sendiri tidak yakin apakah kali ini Xinyu akan pindah lagi atau tidak.

Masalahnya, sejak tadi pagi Xinyu selalu mengganti restorannya setiap kali mendengar kisah Pendekar Weihu Zhengyi ini.

Dia memilih mencari restoran lain dari pada makan sambil mendengar cerita omong kosong itu. Hingga tiba di restoran ke empat yang dia kunjungi hari ini, Xinyu kembali mendengus kesal, "Kita pulang ke rumah lagi saja."

Ya. Bahkan Restoran Wanyu yang begitu terkenal dan paling besar di seluruh Ibu Kota pun sibuk menceritakan Kisah Pendekar Weihu Zhengyi. Xinyu benar-benar bosan sampai telinganya hampir meledak gara-gara Kisah Pendekar Weihu Zhengyi yang selalu terdengar di telinganya sejak tahun lalu.

Pulang ke rumah pun tak ada gunanya, para pelayan di rumahnya terkadang sengaja berkumpul untuk membahas novel keluaran terbaru Kisah Pendekar Weihu Zhengyi.

"Kudengar, Pendekar Weihu Zhengyi membunuh tiga orang bandit dari gunung yang merampok kediaman Keluarga Liu tadi malam. Tuan Besar Liu sampai mempersembahkan Pedang Qianli sebagai bentuk terima kasihnya. Bukankah itu keren? Siapa lagi yang bisa mendapatkan pedang berharga itu tanpa mengeluarkan satu tahil pun? Kudengar awalnya pedang itu dijual dengan harga ratusan ribu tahil perak."

Nyata saja, begitu masuk kediaman, Xinyu sudah mendengar sekumpulan pelayan sedang duduk di depan Paviliun Chuntian miliknya sambil asyik membicarakan Pendekar Weihu Zhengyi yang terkenal itu.

Xinyu refleks melempar pedangnya hingga menciptakan kesiur angin yang begitu kencang, daun-daun berguguran, para pelayan itu membulatkan mata melihat sebuah pedang siap menusuk mereka hidup-hidup. Mungkin setelah ini Xinyu akan memanggang mereka untuk menu makan nanti malam.

Tapi pedang itu meleset setengah meter, menancap dalam di batang pohon yang berada tak jauh dari para pelayan ini duduk.

Xinyu berkacak pinggang, "Bisakah jangan membicarakan orang itu di dalam kediamanku? Kalau masih berani membicarakannya, masih beruntung jika hanya kuusir, bagaimana jika suasana hatiku buruk dan aku langsung membunuh kalian?" matanya melotot tajam.

Membuat para pelayan itu berlutut dengan tubuh gemetar, "Mohon ampun, Nona. Kami sudah lalai," mereka berteriak memohon ampun.

Xinyu melambaikan tangan, meminta Yu Ning mengurus para pelayan tak tahu diri ini. Dia melemaskan tubuhnya, mencabut pedang itu dari batang pohon.

"Yu Ning, aku ingin makan kambing guling. Siapkan saja di kamarku, aku ingin berlatih sebentar."

"Baik, Nona." Yu Ning mengangguk, dia berjalan ke belakang sambil menggiring pelayan-pelayan yang tidak jadi dihukum itu.

"Menurutmu, kenapa Nona Liang kita begitu membenci Tuan Muda Yi Xuan? Sampai-sampai mengancam akan memecat dan membunuh," pelayan-pelayan itu masih saja bergosip meski nyawanya sudah hampir melayang tadi.

"Bukan apa-apa, suasana hatinya memang sedang buruk saja," Yu Ning melambaikan tangan sambil terkekeh.

"Masalahnya, masih bagus Nona tidak sungguh-sungguh memecat kita. Jika sungguhan di pecat, di mana kita akan tinggal? Haruskah menjadi pengemis jalanan lagi?" salah satu pelayan mendengus putus asa.

Yu Ning menyuruhnya diam, "Nona bahkan tidak jadi makan di restoran gara-gara Kisah Pendekar Weihu Zhengyi. Karena itu dia jadi sangat kesal, kalian jangan membuatnya semakin kesal lagi jika tidak ingin sungguhan dipecat."

"Kakak Yu, menurutmu, kenapa Nona Liang kita begitu tidak menyukainya?" pelayan kecil itu masih saja menanyakannya.

Yu Ning mengangkat bahu, "Mungkin karena nona kita adalah jenderal wanita pertama di Dinasti Yin kita. Dia adalah wanita terkuat di Ibu Kota, mana mungkin biasa-biasa saja mendengar ada orang yang mungkin lebih kuat darinya? Nona pasti marasa tersaingi," Yu Ning semakin memperkecil suaranya, sambil terkekeh pelan.

"Benarkah begitu, Kakak Yu?"

Yu Ning mengangkat bahu, "Itu hanya anggapanku saja."

•••

Suara langkah kaki kuda terdengar pelan, lalu binatang itu muncul dari kelokan jalan, di punggungnya membawa seorang pria yang menawan dan begitu tampan.

Orang itu yang disebut-sebut memiliki julukan Pendekar Weihu Zhengyi, Yi Xuan. Kudanya berhenti di tepi sungai, Yi Xuan turun untuk mengambil beberapa kendi air minum.

Dia berkuda cukup lama dari Ziyou, tiba di Kota Yunan setelah berkuda selama dua hari. Akhirnya dia akan sampai beberapa jam lagi.

Yi Xuan membuka lukisan seorang gadis muda yang cukup cantik. Bertuliskan nama Putri Ketua Sekte Yinliang, Nona Yueya, Qi Xiaoyu.

"Ketua Sekte mengatakan putrinya hilang saat turun gunung. Lalu menemukan petunjuk kalau pelakunya berasal dari Ibu Kota. Semoga penyelidikan kali ini membawa keuntungan bagiku sendiri." Yi Xuan kembali menggulung lukisan itu.

Dia menarik kantong wewangian kecil di pinggangnya, lalu mengeluarkan isinya yang hanya berisi beberapa keping uang tembaga.

Dia mendengus, "Aku harus segera menemukan Yueya jika ingin uang banyak. Semoga Ziqian bersedia membantuku meminjamkan uang saat tiba di Ibu Kota nanti."

Dia membasuh wajahnya lalu mendongak, "Ayah, waktu kita sudah dekat. Aku sudah menjadi pendekar seperti yang kamu inginkan. Aku sudah menegakkan keadilan bagi siapapun yang membutuhkannya meski meminta bayaran. Ayah, apa kau menyadarinya? Aku juga harus menegakkan keadilan untukmu, kali ini kau hanya perlu membayarnya dengan memastikan takdirku selalu baik, aku tidak akan membiarkanmu mati sia-sia. Sebentar lagi, aku akan membalaskan dendammu dan meminta pertanggung jawaban orang yang sebenarnya bersalah." Yi Xuan bergumam dalam hati.

Matahari hampir tenggelam. Jika dia berkuda dua jam lagi, dia akan tiba di Penginapan Xiaobao dan bisa bermalam di sana.

Yi Xuan segera memacu kudanya lagi.

•••

Tengah malam, Xinyu dibuat terjaga dari tidurnya karena sebuah mimpi buruk. Napasnya menderu seperti orang yang baru saja menyelesaikan lari dua kilometer.

Xinyu mengatur napasnya yang berantakan, tangannya bergerak menyeka keringat di dahi. Kemudian mengambil air minum yang tersedia di kamarnya.

"Mimpi itu lagi!" Xinyu menarik napas panjang, kemudian membuangnya dengan kencang.

Belakangan ini, Xinyu memang sering dihantui mimpi buruk. Tapi anehnya mimpi itu selalu sama sejak lima tahun terakhir.

Hal itu membuat Xinyu tidak bisa melupakan peristiwa yang terjadi lima tahun lalu itu.

Tahun yang begitu kelam baginya. Kehilangan seluruh anggota keluarga dalam semalam. Bahkan satu penglihatannya menghilang karena peristiwa malam itu.

Xinyu jelas tidak bisa melupakannya. Dia berjalan menuju rak buku yang penuh catatan-catatan lama. Dia menarik sebuah buku yang berisi paduan belajar bela diri dasar.

Xinyu tersenyum tipis, itu adalah buku yang dia baca saat pertama kali mengenal dunia persilatan, "Guru, kau membunuh seluruh keluargaku, lalu menghantuiku di dalam mimpi selama lima tahun penuh, apakah karena tidak bisa memaafkan muridmu yang tidak berbakti ini?" Xinyu mengusap buku yang sudah berdebu tipis itu.

"Guru, menurutmu, jika gurumu dan orang tuamu berdiri di atas tebing dan akan melompat bersama-sama, siapa yang akan kau selamatkan duluan?" Xinyu bertanya pelan, "Jika kau bertanya seperti itu padaku, aku akan menjawab harus menyelamatkan orang tuaku duluan. Mengingat sikapmu yang begitu buruk, meski artinya aku harus melepaskanmu, aku tidak menyesal."

"Jadi, Guru. Menurutmu, sikapku hari itu, apakah benar atau keliru?" Xinyu menghela napas pelan, dia meletakkan kembali buku dasar seni bela diri itu.

Xinyu kembali berbaring di atas ranjang, matanya menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong.

Kepalanya berisi kepingan-kepingan memori masa lalu yang begitu sulit dia lupakan. Kejadian saat seluruh kediamannya dikepung orang-orang berpakaian gelap. Lalu dia kehilangan semuanya dalam semalam.

Untungnya malam itu, Kaisar menyelamatkannya, lalu menyelidiki siapa yang berada di balik pembantaian itu.

Dan menemukan sejumlah bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa pelakunya adalah guru bela diri Xinyu sendiri, Wang Qingshu.

Beberapa hari terakhir, Xinyu mulai merangkai ratusan mimpi buruk yang selalu menghantuinya. Dia terjaga sepanjang malam, memikirkan apa yang selalu dimimpikannya sepanjang tahun.

Lalu menyadari bahwa mimpi-mimpi itu sebenarnya tidak sederhana.

Xinyu menelan ludah, "Guru, apakah kau berusaha memberitahuku sesuatu?"

Xinyu bergegas mencari beberapa catatan lain dari dalam rak bukunya. Dan menemukan catatan kecil yang pernah dia gunakan untuk menyalin separuh catatan tentang kasus pembantaian keluarganya.

Xinyu mengatupkan rahang, "Aku harus menyelidikinya lagi, mimpi buruk ini tidak akan berakhir sebelum aku mengungkap kebenaran yang tersembunyi selama lima tahun ini."

1
NurAzizah504
Aduh, patah hati lagi /Facepalm/
NurAzizah504
Lanjut, Kak /Grin/
NurAzizah504
Pastilah keturunan terakhir itu Xinyu
NurAzizah504
Pepet terus, jgn lepas /Facepalm/
NurAzizah504
Cemburu, ya, Bang, ya /Joyful/
Floricia Li
eeh lucu bangett
Floricia Li
seleranya yi xuan saaangat tinggi
Floricia Li
banyaknya selirnya 😅
NurAzizah504
Oh, wow sekali, Yi Xuan /Chuckle/
Floricia Li
hmmm dua duanya sama sama licik 😌
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Buat Yi Xuan makin merasa bersalah /Joyful/
NurAzizah504: /Joyful//Joyful/
Xiao Lianhua: nanti aku yang merasa bersalah beneran/Sob/
total 2 replies
mama Al
nah bisa jadi
mama Al
nona jika dia pendekar tampan apa kamu akan jatuh cinta
mama Al
betul betul betul
NurAzizah504
Aku berharap Yu Shan bisa sembuh
Xiao Lianhua: doain ya kak:)
total 1 replies
NurAzizah504
Makin bikin penasaran sama alurnya /Sob/
NurAzizah504: Eh, jgn, dong /Sob/
Xiao Lianhua: bersabarlah menantikan bab berikutnya😭😭 sepertinya besok bolos up lagi🤣
total 2 replies
Floricia Li
ngakak, kasihan banget 😂
NurAzizah504
Aih, kok, malah jadi gini? /Sob/
NurAzizah504
Ampun, deh, Ziqian /Sob/
Ryo Manawa
rajin bener upload nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!