⚠️Bantu author dengan membaca sampai selesai dan jangan lompat bab juga boom like ya ...😊 ⚠️
Seasion 2 dari Transmigrasi Azura ( si gadis ceroboh ).
Melanjutkan cerita hidup Adelia yang mencari keberadaan Alpa yang tiba tiba menghilang di saat insiden dia dengan Noah yang hampir merenggut nyawanya.
Namun berkat bantuan Alpa , Adelia berhasil di selamatkan dengan Alpa yang sebagai gantinya , dan karena tidak ingin kehilangan sistem Alpa yang susah payah dia buat di saat dia sebagai Azura , Adelia ingin mengambil setengah dari inti Alpa yang dia sembunyikan di sebuah pulau yang cukup tersembunyi.
Tetapi disaat ingin mengambil inti Alpa tersebut , Adelia malah di hadapkan oleh musuh baru yang juga sangat mengiginkan Alpa.
Mampukah Adelia mengambil kembali Alpa?
Dan bagaimana kisah Adelia dan Eldrik selanjutnya?
Yuk simak kisahnya , dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @adiramanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adelia ( 1 )
💜💜💜
Adelia Embun Chalandra , yang mungkin sekarang lebih dikenal sebagai Adelia Putri Rochsley , gabungan dari kedua keluarga Rochester dan Wesley.
![](contribute/fiction/8407753/markdown/47582453/1713011622846.jpeg)
Memiliki dua keluarga sekaligus tidaklah membuat hidup Adelia senang , bahkan setiap harinya dia selalu pusing mendengar perdebatan tidak bermutu dari kedua kepala keluarga di kediaman mereka.
Seperti halnya apa yang sedang terjadi pagi ini , Adelia lagi lagi di buat hilang nafsu makannya saat mendengar dua orang yang di sebut sebagai Ayah itu terlihat sedang bertengkar mengenai alasan yang terbilang sepele.
"Tidak , hari ini Adelia akan berangkat bersamaku , bukankah kemarin kau sudah menjemputnya di kampus"ucap Dominic yang sangat ingin mengantar Adelia ke kampus , tetapi dia selalu kalah dengan Delano yang lebih dulu bersama Adelia.
"Yang kemarin tidak di hitung , kan Adelia kekampusnya sekarang bukan kemarin"sahut Delano yang tidak ingin mengalah.
Sedangkan Adelia hanya bisa memutar bola mata malas mendengar perdebatan yang sama di setiap paginya.
"*Sepertinya memutuskan untuk tinggal bersama mereka bukanlah keputusan yang tepat*" batin Adelia yang awalnya dia ingin tinggal di satu rumah yang sama hanya karena dia malas jika harus bolak balik pindah kerumah yang satu dan rumah lainnya.
Makanya Adelia memutuskan untuk tinggal bersama kedua kepala keluarga itu di satu rumah yang besar agar dia pikir tidak harus bolak balik , tapi setelah beberapa bulan tinggal bersama teryata dia selalu di buat pusing dengan pertengkaran yang tidak ada habisnya dari kedua orang paling berpengaruh itu.
"Paman Max , ayo antar aku"ucap Adelia yang sudah beranjak dari duduknya saat melihat Max yang akan menemui Dominic.
"Princes / sayang"ucap Dominic dan Delano bersamaan.
"Apa?"ucap dingin Adelia yang sudah merasa jengkel dengan perilaku kedua Ayahnya itu.
Melihat jika Adelia yang terlihat kesal membuat Dominic maupun Delano mengurungkan niatnya untuk bicara pada sang putri yang sedang kesal pada mereka.
Karena melihat Dominic maupun Delano yang tidak bicara membuat Adelia kembali melanjutkan jalannya menuju luar mension , diikuti Max yang mau tidak mau harus mengantar Adelia lebih dulu sebelum dia menemui Dominic nantinya.
●●●●
**Universitas Grisham**.
![](contribute/fiction/8407753/markdown/47582453/1712922250329.jpeg)
"Terimakasih paman"ucap Adelia sebelum turun dari mobil milik Max.
"Sama sama nona , pulangnya mau di jemput juga?"
"Enggak usah paman , nanti Adel mau mampir sebentar ke kafe , terus nanti mungkin pulangnya bareng Eldrik"
"Baiklah kalau begitu , jika nona butuh bantuan segera hubungi saya"
"Tentu paman , kalau begitu Adel pergi dulu"sambil membuka pintu mobil lalu turun dari mobil dan setelah memastikan Adel turun dengan aman , Max kemudian melajukan mobilnya kembali menuju ke kediaman Rochsley.
Sedangkan Adelia terlihat sedang berjalan memasuki area kampus dimana dia akan belajar selama beberapa tahu kedepan nantinya.
Dari kejauhan Adelia bisa melihat sebuah kerumunan mahasiswa yang sepertinya sedang melihat beberapa pria yang mendadak jadi idola di kampusnya.
Adelia menyilangkan tangannya di dada saat melihat ketiga pria di depan sana yang sedang bermain basket di lapangan hingga membuat mereka menjadi pusat perhatian.
"Ck ... , Freya tidak suka melihat tatapan mereka yang seperti sedang mengkuliti Vano"ucap Freya yang tiba tiba sudah ada di samping kanan Adelia.
"Astaga Freya , bisa enggak sih kasih salam dulu biar gue enggak kaget"gerutu Adelia yang sedikit terkejut melihat kedatangan Freya yang tiba tiba itu.
Sedangkan Freya terlihat cengengesan saat mendengar Adelia yang mengerutu padanya.
"Sorry .. Del"
"Ck .. suka suka lo deh"
"Widih ... pagi pagi sudah cuci mata nih .."sahut gadis cantik yang baru saja bergabung dengan mereka.
"Suara cempreng lo kenapa enggak berubah sih Sonya , bikin telinga sakit aja"gerutu Adelia saat melihat Sonya sudah bersama mereka.
"Suara merdu begini di bilang cempreng , kebangetan banget sih jadi sahabat"ucap tak terima Sonya.
"Merdu dari mananya coba"
"Dari kamarnya Carlos"sahut Freya yang membuat Adelia jadi tertawa mendengar lelucon Freya barusan.
"Ha.. ha.. ha.. bener banget lo Reya"ucap Adelia tertawa saat melihat Sonya yang kesal pada mereka berdua.
"Ck ... terus aja bully gue , berasa enggak berharga banget gue jadi sahabat"
"Enggak usah lebay deh , enggak pantes sama kelakuan lo"
"Emang kelakuan Sonya gimana Del?"sahut bingung Freya.
"Otak polos kayak lo mending enggak usah tahu"
"Polos darimana nya coba , jika dia sama Vano aja sudah hampir melakukan itu"ucap Sonya tersenyum smirk melihat kearah Freya yang mendelik saat Sonya mengatakan hal itu.
"Bener Freya?"sambil menatap tajam kearah Freya di sampingnya.
"Eng .. enggak kok , Sonya cuman bercanda"elak Freya karena takut jika Adelia akan marah saat tahu jika dia dan Vano hampir kebablasan.
"Terus kenapa lo jadi gugup gitu?"
"Enggak kok ..."
"Lo ..."
"Hai ... baby"sapa seorang pemuda yang tiba tiba langsung mengecup kening Adelia.
"El ... apa apaan sih , banyak orang yang memperhatikan kita"ucap Adelia yang tidak suka dengan apa yang di lakukan Eldrik barusan.
"Mereka hanya melihat , jadi biarkan saja"ucap Eldrik yang sekarang malah memeluk Adelia dari samping.
"Ha ... susah ngomong sama kamu"ucap Adelia sambil membuang nafas lelah dengan sikap Eldrik yang sekarang lebih posesif pada dirinya.
Karena itulah Adelia membiarkan saja Eldrik melakukan apa yang dia inginkan , hingga tatapannya beralih ke kumpulan mahasiswi yang terlihat menatap penuh puja kearah Eldrik.
"Ck .. pantes aja mata mereka enggak berkedip sedari tadi , orang yang di lihat aset negara"cibir Adelia saat melihat penampilan Eldrik yang membuat para wanita meneteskan lain liurnya.
![](contribute/fiction/8407753/markdown/47582453/1713170969082.jpeg)
"Maksud kamu apa sayang?"bingung Eldrik dengan apa uang di katakan Adelia barusan.
"Tau .. pikir sendiri"sentak Adelia yang langsung pergi meninggalkan tempat itu setelah melepaskan tangan Eldrik dari pinggangnya.
Melihat sang pujaan hati yang pergi begitu saja membuat Eldrik jadi bingung , hingga diapun memutuskan untuk pergi menyusul kekasihnya yang entah kemana.
♤♤♡♥︎♡♤♤
congrat El dan Adel.. ku taburkan🌹🌹 buat kaliannn
kok jdi aku yg sadis sih✌️✌️✌️