Ikhtisar :
Untuk menyelamatkan pesantren dari seorang mafia yang ingin menggusur pesantren yang bernama Jack Jatnika, Khalisa Amira rela menjadi istri Jack sekaligus menjadi budaknya. Tapi siapa sangka Khalisa bukan wanita biasa, yang menerima apa yang terjadi padanya. Jack terkejut saat mengetahui masa lalu Khalisa, bahkan dialah tunduk padanya. Taktik apa yang Khalisa gunakan untuk menaklukkan mafia kejam sepertinya itu ?
Baca selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Hitam and Putih
“Wa’alaikumsalam” Jawab Semuanya
Jack mendekat, dia merangkul Khalisa yang masih berdiri di tempat.
“Sayang, maaf aku datang teerlambat. Tadi banyak pekerjaan di kantor” Ucap Jack sambil mengelus lengan Khalisa
“Gak apa-apa sayang, aku mengerti kamu sibuk” Jawab Khalisa, entah apa yang di rencanakan Jack sampai berkata seperti itu padanya
“Jack, Khalisa duduklah di sini” Titah Kyai Rozak
Khalisa menoleh kea rah depan dan mengangguk, dia mengajak Jack duduk di sofa bersama kedua orang tua angkatnya. Jack masih merangkulnya, membuka Khalisa rishi. Dia menoleh ke arah Jack , menatap suaminya dengan tajam agar Jack menurunkan tangannya. Namun suaminya itujustru semakin mendekat dam semakin menempel dengan tubuhnya, membuat mata Khalisa terbuka lebar.
“Jack, apa-alaan ini ? aku malu di lihat oleh abi dan umi“ Bisik Khalisa tapi Jack tidak menggubrisnya
“Nak Jack, terima kasih sudah datang. Abi dan umi senang bisa bertemu denganmu dan Khalisa” Ucap Kyai Rozak
“Iya pak kyai sama-sama, saya datang demi menemani istri saya tercinta” Jawab Jack sambil mempererat genggamannya dengan pinggang Khalisa
Kyai Rozak menganggukkan kepala begitu pun umi Habibah , hanya Khalisa yang terdiam karena dia tahu di balik kata-kata manis Jack terselip rencana lain.
“Pak kyai, terima kasih sudah memberikan saya Khalisa untuk menjadi istri saya. Dia memang istri idaman” Ucap Jack
“Khalisa memang anak yang baik dan sholeha, kamu harus menjaga dan membahagiakannya” Jawab Kyai Rozak
“Tentu saja pak kyai, saya akan memberikan dia cinta dan kasih sayang” Jawab Jack, dia menoleh ke Khalisa istrinya itu hanya diam
“Nak Jack, bagaimana kalau malam ini kalian menginap di sini ?” Tanya Kyai Rozak karena dia ingin tahu sedekat apa Khalisa bersama Jack
Jack terdiam, dia melihat ke arah Khalisa dan Khalisa juga melihat ke arahnya.
“Saya tidak keberatan pak kyai asalkan istri saya inginginkannya” Jawab Jack
“Bagaimana Khalisa ?” Tanya Kyai Rozak, dia berharap Khalisa menjawab iya
“Iya abi” Jawab Khalisa, karena dia tidak mau mengecewakan orang tua angkatnya khawatir
“Baiklah, nanti biar umi menyiapkan kamar lama Khalisa untuk kalian beristirahat” Ujar Kyai Rozak sangat terlihat sekali merasa senang membuat Khalisa dan Jack mengangguk
“Nak Jack suka kopi atau teh ?” Tanya Kyai Rozak tidak luput dari senyum bahagianya
“Apa saja pak kyai” Jawab Jack
“Umi tolong butkan kopi untuk nak Jack !” Titah Kyai Rozak
“Iya abi” Jawab Umi Habibah
“Umi, biar aku saja yang buatkan kopi” Sahut Khalisa
“Ya sudah sekalian buatkan abimu teh hijau” Ujar Umi Habibah
“Baik umi” Jawab Khalisa lalu bangun dari sofa
Saat sampai di dapur Khalisa melihat Marwa yang sedang membuat rempeyek.
“Marwa” Sapa Khalisa
“Kakak” Sahut Marwa
“Kamu sedang membuat rempeyek ?” Tanya Khalisa
“Tapi menurutku ada yang kurang membuatnya tidak enak” Jawab Marwa
“Kurang gimana ?” Tanya Khalisa lalu mencicipi rempeyeknya
“Seperti gorengan bakwan” Ucap Khalisa
“Tuhkan, aku juga merasa seperti itu kak” Jawab Marwa yang tangannya sibuk membalik rempeyek
“Bagaimana kalau kakak tambahin bumbu yang lain ?” Tanya Khalisa
“Boleh kak” Jawab Marwa
Khalisa menyiapkan bumbu dan menguleknya, kemudian mencampurkan bumbu tersebut dengan adonan rempeyek.
“Coba kamu goreng lagi” Titah Khalisa
Marwa mengangguk, dia mencoba mengoreng kembali rempayek itu sedangkan Khalisa sedang membuat kopi dan the hijau.
“Kakak bagaimana persaan kakak setelah menikah dengan mafia yang bernama Jack Jatnika ?” Tanya Marwa, ingin tahu seperti apa kakaknya setelah menikah dengan seorang mafia yang terkenal dengan kekejamannya dia khawatir kakaknya merasa tertekan
“Alhamdulillah kakak merasa bahagia” Jawab Khalisa
“Benarkah ?” Tanya Marwa dengan menatap intens kakaknya
“Iya, aku ingin Jack berubah” Jawab Khalisa
“Bagaimana kalau dia tidak akan pernah berubah ?” Tanya Marwa
“Aku akan menyerahkannya kepada polisi” Jawab Khalisa karena itu pilihan terakhir Khalisa
“Pasti tidak udah di posisimu kak, tolong maafkan aku” Ujar Marwa, seharusya dia menjadi istrinya Jack tapi demi kebaikan bersama Khalisa menggantikan posisi Marwa
“Aku baik-baik saja Marwa, jangan khawatir” Jawab Khalisa membuat Marwa mengangguk
“Sudah matang ?” Tanya Khalisa sambil melihat rempeyek
“Sudah kakak mau mencobanya ?” Tanya Marwa dan Khalisa mengangguk
Marwa mengangak rempeyek dan meniiskannya.
“Sepertinya enak kak” Ucap Marwa
Khalisa mengambil satu rempeyek lalu mencicipinya yang sudah agak dingin.
“Enak, coba deh dek” Ucap Khalisa
Marwa mengangguk, dia mencicipi rempeyek itu.
“Enak kak, reyah lagi” Ujar Marwa
“Aku ke depan dulu ya” Pamit Khalisa sambil membawa minuman
“Iya kak” Jawab Marwa
Khalisa membawa kopi dan the hijau di atas nampan menuju ruang tamu, lalu meletakkannya di atas meja.
“Nak Jack, silahkan di minum kopinya” Ucap Kyai Rozak mempersilahkan
“Iya pak kyai” Jawab Jack
Kyai Rozak dan Jack mengambil gelas mereka masing-masing, lalu meminumnya.
“Sayang, kopi buatan kamu rasanya sangat enak” Bisik Jack
“Ku harap tutur katamu juga bisa enak sayang” Jawab Khalisa dengan nada pelan membuat Jack tersenyum tipis
“Khalisa, ajak nak Jack berkeliling pesantren” Titah Kyai Rozak
“Iya abi” Jawab Khalisa
“Apa tidak apa-apa orang seperti saya berkeliling pesantren ?” Tanya Jack karena dia merasa tidak pantas untuk berkeliling di daerah suci itu
“Justrus nak Jack harus tahu banyak tentang pesantren ini, siapa tahu jadi betah” Jawab Kyai Rozak sambil bercanda
“Iya, nak Jack di pesantren akan perkebunan buah dan sayuran. Ada kolam ikan juga kalau mau mincing lalu ada area pesawahan cocok untuk jalan-jalan sore” Tambah Umi habibah
Mereka ingin mengajarkan Jack agar mencintai tempat itu.
“Iya nanti aku akan mengajak Jack berkeliling di area pesantren” Ucap Khalisa
“Padahal aku belum menjawab tapi istriku ini sudah menjawabnya, aku akan menghukummu Khalisa” Batin Jack dia hanya tersenyum
“Nak Jack sekarang bisnis apa ?” Tanya Kyai Rozak
“Bisnis barang haram pak kyai” Jawab Jack
“Astagfirullah” Ucap Kyai Rozak dan Umi Habibah
“Nak Jack, kalau bisa bisnis barang halal. Walau sedikit insyaallah berkah” Lanjut Kyai Rozak
“Mana ada mafia sholeh ak kyai” Jawab Jack
Khalisa mencubit pinggang Jack dam meliriknya dengan tatapan tajam.
“Aws…” Ucap Jack lalu melirik Khalisa
“Sayang, hormatilah abi karena beliau ayahmu juga” Lanjut Khalisa
Jack tersenyum tipis, dia akan membalas Khalisa setelah ini.
“Pak kyai maafkan kata-kata saya barusan, saya rasa anda tahu siapa saya” Ucap Jack
Mendengar itu Kyai Rozak dan umi Habibah menarik nafas panjang, mereka tahu kalau menantunya bukan orang baik. Mereka harus sabar untuk mengarahkan Jack ke jalan yang benar.
“Abi biarka Jack sama Khalisa beristirahat dulu, pasti mereka Lelah baru pulang bekerja” Ucap Umi Habibah berusaha mencairkan suasana
Kyai Rozak menganggukkan kepalanya
“Abi, umi kita pamit ke kamar dulu” Pamit Khalisa
“Iya nak” Jawab Khalisa
Khalisa mengajak jack meninggalkan ruang tamu, mereka masuk ke kamar lama Khalisa di rumah ndalem itu. Jack memperhatikan kamar istrinya, tidak ada kesan feminimnya sama sekali kamar itu bernuasa putih, abi dan hitam. Begitu pun dengan barang-barang yang ada di dalamnya.
“Kenapa semuanya berwarna hitam, putih dan abu-abu ?. Apa hitam menandakan suamimu yang hidup dalam kegelapan dan putih menandakan dirimu yang hidup dalam cahaya yang terang dan kalau abu-abu status kita menjadi suami istri ya tidak tahu kemana perjalanan pernikahan kita ini?” Tanya Jack
“Salah tidah seperti itu artinya” Jawab Khalisa lalu meletakkan tasnya di atas meja belajarnya
“Hitam itu hidupku yang dulu lalu abu-abu aku yang sekarang sedang memperbaikinya kesalahan di masa lalu dan putih menandakan perjuangan aku untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi” Jawab Khalisa
“Memangnya seperti apa hidupmu dulu ?” Tanya Jack
“Hitam yang begitu gelap, tidak ada cahanya sedikit pun” Jawab Khalisa dengan sendu sambil mendundukkan kepalanya
Jack terdiam, dia mendekati Khalisa yang wajah cantiknya berubah menjadi sendu.
“Lalu kenapa kamu justru menjerumuskan hidupmu dalam gelapnya hidupku ?” Tanya Jack sambil memegang dagu Khalisa
“Aku ingin kamu hijrah Jack, walau pun kita harus tinggal di gubuk kecil asal itu hasil kerja kerasmu aku akan sangat bahagia” Jawab Khalisa
“Kamu satu-satunya orang yang mengajakku kembali ke jalan yang benar, walau pun dulu …” Ucap Jack langsung terdiam di saat dia mengingat sesuatu
“Ada seseorang yang menunjukkan cahaya dalam kegelapan dan menerangi langkahmu kembali ke jalan yang benar ?” Tanya Khalisa
Jack menatap tajam Khalisa, istrinya itu seperti mengetahui masa lalunya.
“Darimana kamu tahu ?” Tanya Jack
“Haruskah aku jawab ?” Tanya balik Khalisa
Jack mencekik Khalisa sampai menyudutkannya ke dinding.
“Kamu sudah mencampuri urusan pribadiku Khalisa Amira !” Sarkas Jack
“Asyifa Nazwa nama wanita yang kamu cintai dulu kan Jack ?” Tanya Khalisa
Jack melepaskan tangannya dart leher Khalisa, hampir saja Jack akan membunuhnya. Bukan tidak bisa melawan, tapi Khalisa membuarkan sejauh mana Jack melakukan itu padanya. Jack terdiam dengan mata berkaca-kaca, terlihat guratan kesedihan di wajahnya.
“Aku tidak mengenal Asyifa Najwa itu, tapi di akhir hidupnya akua da di sisinya Jack” Ucap Khalisa
Jack menoleh ke arah Khalisa, istrinya itu mengetahui sesuatu tentang orang yang dia cintainya.
“Aku gagal melindunginya, aku kehilangan orang yang paling berharga dalam hidupku” Ucap Jack, dia berjongkok dan menundukkan kepalanya
Khalisa mendekati Jack, dia berlutut juga di depan Jack lalu memegang kedua pipinya.
“Jack, Syifa mencintaimu bahkan wampai akhir hidupnya dia menyebut nama kamu” Ucap Khalisa
Jack menoleh ke depan dan melihat Khalisa
“Bagaimana kamu tahu semua itu Khalisa ?” Tanya Jack
Khalisa terdiam, dia menatap Jack. Haruskah dia menceritakan sebenarnya terjadi pada wanita yang di cintai Jack. Dan wanita itu sudah pergi untuk selamanya.