Mayleen merupakan artis muda multi talenta yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas terpaksa harus merenggang nyawa dalam syuting film yang sedang dijalaninya akibat ulah licik rivalnya yang memberi racun dalam air minumnya.
Begitu terbangun dia sudah berada dalam tubuh seorang putri bungsu perdana menteri yang diasingkan serta memiliki sepasang anak kembar berusia lima tahun.
Pertikaian, saling hasut dan skema licik terus bergulir dalam perjalanan hidup Mayleen bersama kedua anak kembarnya.
Dan kehadiran sosok lelaki yang mengaku sebagai ayah si kebar semakin membuat perjalanan hidup Mayleen dan anak - anaknya sulit.
Kemana mereka pergi,bahaya selalu mengintai dan nyawa menjadi taruhannya.
Mampukah Mayleen bersama sepasang anak kembarnya melewati semua halang rintang yang menghadang didepan demi bisa bersatu kembali dengan ayah mereka dan membentuk rumah tangga kecil bahagia seperti impian kedua anaknya selama ini ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
NASIB SIAL
PLAKKK
“ Berani sekali kamu menggoda Raja dan berniat memberikannya pewaris untuknya, jangan mimpi !!! ”, hardiknya lantang.
“ Kenapa aku tak boleh menghadirkan pewaris, bukankah aku juga istrinya ”, ucapnya mengiba.
“ Dasar j****g sialan !!! ”
“ Mati saja kau !!! ”, ucapnya dengan tatapan tajam.
Selanjutnya, tubuh Ratu dipegangi oleh para pengawal yang merupakan orang – orang milik selir agung dan langsung memasukkan racun kedalam mulut kakak tirinya tersebut.
“ Telan !!! ”, teriak selir agung memaksa agar kakak tirinya itu menelan racun yang diberikannya.
Tubuh Ratu terasa sangat panas dan dadanya tiba – tiba menjadi sesak sehingga dia hanya bisa merangkak meminta pertolongan.
“ Panas...panas... siapapun, tolong aku....”, ucapnya kesakitan.
Tubuh Ratu mengelepar – ngelepar dilantai seperti ikan yang baru saja naik kedaratan dan membutuhkan air untuk bernafas yang bisa menunjangnya hidup.
“ To-tolong aku....”, ucapnya lirih.
Karena racun yang masuk kedalam tubuhnya sangat kuat maka tak membutuhkan waktu lama detak jantungnya berhenti seketika seiring dengan darah merembes keluar memalui mulutnya dan mati.
CUTTT
“ Bagus ”, ucap sang sutradara puas.
Prokkk prokkk prokkk
Begitu sang sutradara berteriak para kru yang bertugas pun segera menyudahi pekerjaan mereka sambil bertepuk tangan karena syuting film hari ini berakhir cepat berkat acting memukau Mayleen hari ini.
“ Wah, acting Mayleen sanga bagus hari ini. Dia begitu menjiwai perannya ”
“ Apa mungkin karena namanya sama dengan tokoh protagonis yang dimainkannya sehingga bisa menjiwai sedalam itu ”
“ Pantas saja dia disebut artis muda berbakat dengan banyak talenta ”
Itulah serangkaian bisik – bisik yang mewarnai setelah proses syuting berakhir.
Mendengar hal tersebut, Lusi sebagai manager Mayleen tentunya sanga bangga dengan artisnya itu sehingga diapun berjalan mendekati artisnya.
Prokkk prokkk prokkk
“ Aktingmu semakin hari semakin baik dan Piala Oscar tahun ini pasti akan menjadi milikmu ”, ucap Lusi sang manager bangga.
Melihat Mayleen masih tergeletak dilantai dengan wajah pucat Lusi pun segera menepuk pipi artisnya tersebut beberapa kali dengan panik.
“ Mayleen, bangun ”
“ Jangan bercanda Mayleen, ini tidak lucu ”, ucap Lusi dengan wajah cemas.
Melihat artisnya tak merespon dengan sudut mulut mengeluarkan darah Lusipun segera berteriak “ Panggil ambulan. Cepat ”.
Semua orang yang melihat kondisi Mayleen tampak kritis segera memanggil ambulan dan kekacauan pun mulai terjadi.
Disudut ruangan tampak seorang wanita tersenyum puas karena pada akhirnya saingan beratnya telah pergi sehingga dia bisa kembali merajai dunia entertainmen seperti sedia kala.
Sementara itu dilain dunia didimensi yang berbeda tepatnya dijaman kuno tampak sepasang anak kembar sedang menangisi seorang wanita cantik yag terbaring diatas ranjang dengan wajah pucat sambil sesekali mengusap pelu yang muncul dikening ibunya.
“ Ibu.....bangun bu....”
“ Kami janji tak akan nakal lagi jadi tolong bangun bu....”, ucapnya sesenggukan.
Kedua bocah kembar berusia lima tahun tersebut sudah satu bulan ini tak pernah keluar dari kamar sang ibu sejak wanita itu tak sadarkan diri setelah terjatuh dari tangga akibat mengejar mereka.
Suara tangisan keduanya samar – samar terdengar ditelinga seorang wanita yang saat ini sedang terbaring diatas ranjang dengan wajah pucat dan keringat dingin yang terus membasahi tubuhnya.
Ingin rasanya dia membuka kedua matanya yang terasa sangat berat tersebut, namun semua usaha yang dilakukannya langsung gagal begitu saja seiring dengan kepalanya yang kembali berdenyut dengan kencang.
“ Achhh !!!! ”
“ Sakit ”, rintihnya dengan suara yang menyedihkan.
Mendengar suara rintihan sang ibu, sikembar pun langsung mendekatkan telingga mereka takut jika apa yang keduanya dengar merupakan halusinasi semata.
“ Sakit ”, rintihnya lagi.
Melihat mulut ibunya bergerak pelan, keduanya sangat yakin jika pada akhirnya ibunya berhasil bangun setelah terbaring tak sadarkan diri selama satu bulan penuh.
“ Bu ”
“ Ibu kenapa ? ”
“ Bagian mana yang sakit biar Fei Ning obati .”, ucap bocah perempuan kecil tersebut dengan ekpresi penuh kekhawatiran.
Melihat ibunya sama sekali belum membuka mata meski kedua kelopaknya tampak bergerak dan mulutnya terus merintih kesakitan, Fei Ning pun segera menyuruh kakak kembarnya Fei Yun untuk memberitahu nenek Su jika ibunya sudah sadar sehingga bisa segera memanggil tabib.
Mayleen yang mendengar suara percakapan dua bocah disampingnya ingin sekali membuka mata tapi kepalanya terasa sangat sakit.
Bukan hanya kepala saja yang sakit, bahkan seluruh anggota tubuhnya juga merasakan rasa sakit yang teramat sangat sehingga sulit baginya untuk bergerak.
Dalam keadaan lemah tak berdaya seperti itu dia hanya bisa pasrah menerima semua hal yang terjadi pada dirinya.
“ Aku tak menyangka jika air yang kuminum tadi adalah racun mematikan. Rasanya sangat menyakitkan sekali ”, batinnya sedih.
Mayleen pun kembali mengingat saat dirinya tak sadarkan diri setelah meminum air dalam syuting terakhirnya dimana dalam adegan tersebut dia mati setelah dipaksa menegak racun oleh adik tirinya.
“ Apa aku sekarang sedang berada dirumah sakit ? ”
“ Siapa kedua bocah yang sedari tadi memanggilku ibu ? ”
“ Kenapa bukan Lusi yang menjagaku ? ”,
Banyak pertanyaan muncul dalam benak Mayleen yang hanya akan terjawab setelah dia bisa membuka kedua matanya yang sampai detik ini masih terasa berat.
Mayleen merasakan jika tubuhnya sangat kaku, bahkan dibuat bergerak sedikit saja rasa sakitnya semakin bertambah.
Membuat gadis yang baru saja merayakan ulang tahun ketujuh belasnya itu pada akhirnya kembali terdiam setelah gagal untuk membuka mata dan menggerakkan anggota tubuhnya.
“ Arcghhh !!! ”,
Mayleen kembali berteriak lantang masih dengan kedua mata tertutup waktu banyak ingatan asing masuk kedalam memori kepalanya secara bertubi – tubi hingga membuatnya terasa mau pecah.
Fei Ning mulai panik melihat ibunya kembali berteriak sambil terus menatap pintu kamar berharap kakaknya segera datang bersama tabib untuk memeriksa kondisi ibunya.
“ Bu, bertahanlah "
" Sebentar lagi kakak akan datang bersama tabib ”, ucap Fei Ning sambil mengusap keringat dingin yang mengucur deras ditubuh ibunya dengan handuk bersih.
Satu persatu ingatan asing mulai masuk kedalam memori kepala Mayleen tanpa diminta membuatnya terus merintih kesakitan.
“ Damn !!! "
" Bad memory !!! ”, pekiknya dalam hati.
Melihat ingatan sang pemilik tubuh asli dalam kepalanya membuat Mayleen seperti sedang menonton film hanya saja nasib gadis bernama sama dengannya tersebut memiliki nasib yang sungguh menyedihkan.
Setelah cintanya bertepuk sebelang tangan, dia terjebak dalam skema licik yang dibuatnya sendiri hingga hamil dan melahirkan anak kembar didesa terpencil yang berada dikaki gunung, tempat dimana keluarga besarnya mengungsikannya agar tak mencoreng nama baik keluarga Ru.
“ Jadi, suara anak kecil yang tadi terdengar adalah suara anak kembarku ”
“ Damn !!! ”
“ Fakta apa lagi ini ? ”, gumannya meracau dalam hati.
Mayleen hanya bisa meruntuki kesialannya dalam hati karena kedua matanya masih terasa sangat berat untuk dibuka.
Sayangnya dia masih harus membuka kedua matanya untuk memastikan jika jiwanya telah bertransmigrasi kejaman kuno dan menempati tubuh wanita muda berusia dua puluh dua tahun dengan nama RU MAYLEEN.
Nama yang sama namun nasib keduanya sangat berbeda seratus delapan puluh derajat dengan diri Mayleen yang asli dijaman modern.
“ Sial !!! ”
“ Bagaimana aku bisa bertransmigrasi ? ”
“ Apa ini perbuatan dukun keji yang membuat jiwaku pindah kemasa kuno seperti ini ”
“ Archhh !!! ”
“ Sungguh sial aku jika semua ini benar terjadi ”, Mayleen kembali meruntuki nasib sialnya dalam hati.
Mayleen yang tak ingin larut dalam pemikirannya sendiri mulai mengumpulkan tenaga dan berusaha untuk membuka kedua matanya yang terasa ditimpa batu berton – ton sehingga sangat sulit untuk dibuka untuk melihat jika apa yang baru saja dia tonton dalam memorinya bukanlah bunga tidur semata.
Yang menganjal hati Mayleen saat ini adalah mengenai wajah dan nama orang – orang yang ada dalam ingatan sipemilik tubuh asli sama dengan yang ada dijamannya.
Bahkan nama ayah, ibu serta kedua kakak dan musuhnya dalam dirinya terdahulu sama persis dengan yang ada dijama kuno ini seolah semesta sedang mengajaknya bercanda.
Yang membedakan hanya soal usia dimana dijaman modern Mayleen Berliana adalah remaja berusia tujuh belas tahun sementara disini dirinya adalah seorang wanita muda berusia dua puluh dua tahun yang memiliki anak kembar berusia lima tahun.
“ Jangan – jangan Ru Mayleen ini juga memiliki wajah sama sepertiku ”
“ Jika benar, maka aku akan membuat hidup Ru Mayleen bahagia dan akan membalas semua orang yang telah membuatku sengsara seperti ini karena aku yakin dibalik semua yang terjadi padaku ada sebuah skema licik yang cukup besar didalamnya ”, batinnya bermonolog.
hadeh 🤦