Siapa yang menyangka seorang Gus cucu dari pemimpin pesantren bisa melakukan kesalahan yang terbilang fatal.
Zayn tak sengaja meniduri seorang gadis yang merupakan teman adiknya. gadis yang kerap kali Zayn anggap sebagai musuhnya karna perilaku dan tindakan gadis itu.
Zayn terus memaksa akan bertanggung jawab meskipun gadis itu selalu menolaknya. rasa bersalahnya tak hilang begitu saja meski gadis itu tak mempersalahkan apa yang mereka lalu.
Lantas apakah mereka akan tetap diam atas dosa yang pernah mereka lakukan tanpa sengaja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indahnya halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis jari tengah
Hayy Gaess,,, bagai mana kabar kalian? Aku harap kalian baik-baik saja di manapun kalian berada. Nih yang nunggu dedek Zayn sudah rilis ya. Jangan lupa tinggalkan like, komen juga rate.
Happy reeding ...
"Anna sudah Kakak katakan berhenti berteman dengan Alexa. Dia tidak baik! Berapa kali kakak katakan." Zayn terus mengikuti langkah kaki adiknya yang berjalan meninggalkannya.
"Kakak tau apa tentang dirinya? Kakak mengatakan dia tak baik karna dia tak menutup kepalanya begitu? Itu bukan hal besar kak, dia seorang yang baik juga selalu menjalankan shalatnya, aku tau itu kak." Hanna mulai berdebat dengan kakaknya.
"Wanita baik? Mana ada wanita baik memiliki banyak kekasih dan teman pria." Zayn tak mau kalah dengan adiknya. Ia tau keseharian gadis yang bernama Alexa itu karna dia mengajar di kampus adik dan temannya itu.
Jarak usia Zayn dan Hanna sekitar tujuh tahun, meski jarak usia mereka lumayan jauh, tak lantas membuat mereka akur. Ada saja perdebatan yang di lakukan keduanya. Bahkan Papa Kahfa dan Mama Lexi di buat pusing jika kedua anaknya tengah berdebat.
"Bahkan Adam yang merupakan tunangan kakak sepupumu saja, memutuskan Alena hanya untuk mengejar Alexa. Buka matamu Anna! dia bukan gadis yang baik. Kau bisa berteman dengan Lula anak tante Citra, bukan malah berteman dengan gadis tak jelas itu." Zayn sudah benar-benar di buat geram dengan adiknya yang berteman dengan gadis bernama Alexa itu.
"Kakak apa-apaan sih, Alexa memang banyak teman pria, tapi kekasih Alexa hanya Bang Adam. Lagi pula Kak Alena yang menolak lebih dulu lamaran Bang Adam, bukan salahnya donk jika Bang Adam menyukai Alexa." Hanna tetap membela temannya.
"Dasar kepala batu." Zayn bahkan menoyor kening adiknya.
"Bergaul dengan orang nakal nanti kau tertular Hanna! Bermainlah dengan orang baik supaya kau juga ikut baik."
"Nyatanya saat aku dalam kesusahan Alexalah yang selalu ada untukku kak." Hanna bahkan meninghikan suaranya di hadapan kakaknya.
"Hanna Lula gadis baik, kenapa menjauhinya?"
"Jika menurut kakak dia baik mengapa tidak kakak saja yang berteman dengannya?" Hanna pergi dari rumahnya dengan membanting pintu.
"Dasar anak itu." Zayn memijat peliisnya yang berdenyut.
Zayn adalah pria berumur 28 tahun putra dari Kahfi dan Lexi. Sedangkan Hanna adalah adik seibu dari Zayn, ya Hanna putri dari Kahfa. Gadis cantik berumur 21 tahun itu memiliki teman bernama Alexa. Usia Alexa sama dengan Hanna, namun gadis sangat di musuhi oleh Zayn, menurutnya Alexa membawa pengaruh buruk untuk adiknya yang penurut.
Bagaimana tidak Zayn tak beranggap demikian sedangkan gadis cantik bernama Alexa itu sangat menikmati masa mudanya. Pakaian yang selalu mengikuti trend, teman pria di mana-mana, wawasan dan pergaulan gadis itu di tempat tongkrongan dan cafe-cafe sangat mengenalnya. Tidak hanya itu, Alexa kerap kali bernyanyi di cafe maupun tempat tongkrongan karna menyanyi merupakan hobinya.
Rumah Kahfa dan Lexi sudah pindah, tidak lagi tinggal di pondok, meskipun masih berdekatan berjarak beberapa meter dari pondok pesantren.
"Annaa ..."
"Annaaa ..."
Sebuah suara nyaring memanggilnya, di sertai dengan gebrakan di pintunya.
Zayn yang masih di liputi rasa kesal membuka pintunya dengan kasar.
"Ada apa?" Zayn berujar ketus, mengangkat dagunya tinggi-tinggi dengan angkuh.
"Gus Zayn, Annanya ada?"
"Hey kau! untuk apa kau mencari adikku? Astaghfirullah. Perhatikan pakaianmu saat bertamu ke rumah orang?" Zayn memalingkan wajahnya saat menyadari pakaian yang di pake Alexa terbuka, bahkan wajah nya sampai memerah karna malu.
"Ada apa? Ini masih sopan bajuku masih menutup lutut." Alexa menatap pakaiannya sendiri.
"Kau bertamu ke rumah seseorang seperti minta di hamili." sindir Zayn pedas.
Mata Alexa membola mendengar ucapan pedas Zayn, meski ini memang bukan pertama kali Zayn berkata pedas tetap saja ia merasa kesal.
"Kau seorang Gus, tapi mulutmu sangat pedas! Memangnya kau bisa menghamili wanita?" Di luar nurul, kalimat yang di lontarkan Alexa mampu membungkam Zayn dengan sangat apik.
"Dasar gadis sinting!"
"Aku pamit Gus. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." jawabnya pelan.
"Hamil di luar nikah baru tau rasa kau! Kapok kau pake baju terbuka."
Alexa yang mendengar gerutuan Zayn malah mengacungkan jari tengahnya juga menjulurkan lidahnya.
"Kau!"
Alexa buru-buru memasuki mobilnya saat melihat tatapan Zayn yang sangat tajam.
"Dasar gadis jari tengah."