Disarankan untuk membaca novel Emak yang kedua berjudul For 365 sebelum membaca novel ini .
Sepenggal kisah tentang gadis biasa yang memberanikan diri untuk meraih mimpinya hingga sekolah di luar negeri . Bertahan dengan semua tempaan demi tempaan yang sedikit demi sedikit membuatnya menjadi gadis yang kuat . Berkali kali terluka nyatanya tak menyurutkan tekadnya untuk membuat bangga keluarga dan orang orang yang telah menolongnya . Di bumbui kisah cinta yang manis walau awalnya terasa pahit .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1
Anna adalah gadis yang beruntung karena putri seorang mafia bernama Violetta mendukung semua mimpinya dengan membiayai sekolahnya di luar negeri . Dan Dubay menjadi pilihan putri mafia itu karena disana ada dua kakak laki lakinya yang akan ikut menjaga gadis cantik tersebut .
Dan hari ini , sehari setelah pernikahan Gaffar Al Shamma yang merupakan ayah dari wanita yang berbaik hati menyekolahkannya . Anna terbang bersama dua putra Al Shamma menuju Dubay .
Sampai di sana ia di bawa ke sebuah mansion megah gaya Eropa yang baru sekali ini dalam hidupnya ia di bawa masuk ke dalamnya . Matanya tak sekalipun berkedip menyaksikan betapa indahnya rumah yang ia masuki .
" Dasar kampungan !!! "
Walau sangat lirih tapi suara putra sulung putra Al Shamma itu masih bisa ia dengar dengan sangat jelas . Anna langsung tertunduk menyadari dirinya yang memang terlihat norak karena seumur hidupnya baru kali ini dia melihat rumah semewah ini .
" Hei ... jangan dengarkan dia . Dia sangat menyukai cabai jadi wajar jika kata katanya terdengar pedas . Kau harus terbiasa dengan hal itu ... "
Anna menoleh ke belakang ketika mendengar suara itu , ternyata Zahid masih mengikutinya dari belakang . Tadi setahunya Zahid langsung pulang menuju ke apartemennya sendiri .
Di pesawat Zahid bercerita sedikit tentang dirinya sendiri . Pria baik hati itu tidak tinggal di mansion melainkan di apartemen karena alasan lebih terjaga privasinya . Tapi sekarang ia melihat pria itu sedang ada di belakangnya dan dia membawa ...
" Ya Tuhan ... koperku !! "
Anna baru menyadari bahwa pria di belakangnya sedang menyeret koper miliknya . Saking bersemangat ia malah melupakan koper besarnya .
" Hei tenang saja , tidak apa apa . Aku akan mengantarmu sampai ke depan kamarmu "
Tapi Anna tetap saja meminta koper miliknya , begitu tidak sopannya jika ia membiarkan Zahid tetap membawanya .
Dahi pria tampan itu mengernyit ketika kakak sulungnya berhenti di depan kepala maid mansion itu . Seorang wanita parubaya dengan setelan jas hitam yang sedang menunduk hormat ke arah mereka .
" Apa ada kamar maid yang tersisa ??! "
" Kak !!! "
Zahid yang kini tahu maksud kakaknya langsung menegurnya . Tapi Abbio menatap tajam padanya seakan menyuruh Zahid untuk tetap diam .
" Masih tuan , tapi kamar itu sudah lama sekali tidak di tempati . Mungkin butuh waktu sedikit lama agar saya bisa mempersiapkannya "
" Aku tidak menyuruhmu untuk mempersiapkannya .... bawa gadis ini pergi ke tempat itu . Itu akan menjadi kamarnya jadi dia akan membersihkannya sendiri "
" Tidak Kak , jangan seperti ini dia tamu kita . Sudah seharusnya kita menyambutnya dengan baik . Vio menitipkan dia pada kita "
" Kau pikir aku peduli ??!!! "
" Tolong bawa nona ini ke kamar tamu , aku ingin bicara denganmu Kak ... "
" Tuan tapi saya tidak apa apa jika harus .... "
Sebelum menyelesaikan kata katanya Zahid sudah menepuk bahunya pelan dan berkata dengan lembut padanya .
" lkuti saja kepala pelayan itu , maaf jika kau harus menghadapi ini bahkan saat kau pertama kali menginjakkan kakimu disini "
Anna hanya mengangguk dan kemudian ia mengikuti kepala pelayan yang kadang meliriknya dengan sinis itu . Dia memang sudah menyiapkan mentalnya dari jauh jauh hari untuk menghadapi sikap sikap seperti ini .
Anna sadar ia sudah masuk di dunia yang berbeda dengannya . Dunia yang dia tahu terlalu sederhana , tapi disini hatinya harus benar benar kuat untuk menghadapi semua cemoohan . Demi sebuah kepercayaan dari orang orang yang mengasihinya .
Sementara itu di ruang kerja , Abbio dan Zahid tampak bicara dengan serius . Dua pria tampan itu sedang berdebat mengenai gadis yang baru saja mereka bawa ke mansion ini .
" Kenapa harus seketus ini pada gadis itu Kak , Violetta sudah mempercayakan dia pada kita "
" Cihh ... pertama Violetta , kedua Daddy dan sekarang kau akan terbuai dengan manusia manusia yang disodorkan Adipraja untuk melemahkan klan kita !!! "
" Wicaksono mendampingi adik kita melewati ambang neraka , Ibu Sri adalah cinta pertama Daddy ... bahkan kita belum ada saat itu Kak ! Dan Anna hanya seorang pengasuh yang punya cita cita untuk melanjutkan pendidikannya "
" Kau yang terlalu naif Zahid . Wanita adalah jebakan paling mematikan dari musuh kita "
Zahid menghela nafasnya dalam dalam , memang sangat sulit menghadapi kakak sulungnya itu . Tapi Zahid tahu di balik sifat kerasnya Abbio adalah kakak yang baik untuknya dan Vio .
Abbio yang sedari kecil melindungi kedua adiknya . Dia bahkan tak membiarkan Daddynya memarahi Zahid ataupun Vio jika mereka melakukan kesalahan . Sulung itu amat sangat menjaga keluarganya .